HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tingkat depresi terhadap kualitas hidup lanjut usia. Penelitian tersebut

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA SUMBERGONDO KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

KAITAN FAKTOR KESEPIAN DAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BHAKTI LUHUR NURSING HOME SKRIPSI

Tingkat Depresi dengan Kejadian Insomnia pada Lanjut Usia di Panti Werdha Budhi Dharma Ponggalan Umbulharjo Yogyakarta

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan seksual serta kesehatan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANJUT USIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Agus Sumarno 1, Ana Sukriah Salam 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

GAMBARAN SKALA DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP DENGAN HARGA DIRI LANSIA YANG TINGGAL DI RUMAH DI RW.8 BRATANG BINANGUN KELURAHAN BARATA JAYA KECAMATAN GUBENG SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

HUBUNGAN STRES LANSIA DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN PURWOSARI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Pengaruh Musik Campursari Terhadap Penurunan Skor Depresi pada Lansia di PSTW Unit Budi Luhur Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, karena angka harapan hidup merupakan salah satu indikator

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HELGA DWI ARDIANTO 201110201021 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015 i

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh : HELGA DWI ARDIANTO 201110201021 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015 ii

Scanned by CamScanner

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL Helga Dwi Ardianto, Suratini Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Email : Helga_ardianto@yahoo.co.id INTISARI Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kesepian dengan kejadian insomnia pada lansia di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantul. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh penghuni PSTW Yogya unit Budiluhur Kasongan Bantul, sejumlah 87 responden. Sampel diambil dengan purposive sampling, sejumlah 72 responden. Teknik analisis menggunakan chi square. Hasil penelitian: Hasil penelitian didapatkan tingkat kesepian sebagian besar kategori ringan, yaitu 36 responden (50,0%). Kejadian insomnia adalah sebesar 8 responden (11,1%). Ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, dengan nilai 2 sebesar 9,793 dan p sebesar 0,007 (p < 0,05). Kata Kunci : Kesepian, insomnia Research Objective: The objective of this study was to investigate the relationship between loneliness level and insomnia cases on elderly at Budiluhur Nursing Home of Kasongan Bantul. Research Method: This study employed the correlational quantitative study with cross sectional approach. The research population was 87 elderly at Budiluhur Nursing Home of Kasongan Bantul. The samples were 72 respondents and were taken through purposive sampling technique. The data analysis used Chi Square. Research Finding: The result shows that 36 respondents (50.0%) were in light category of loneliness level. The insomnia cases are 8 respondents (11.1%). There is a significant relationship between loneliness level and insomnia at Budiluhur Nursing Home of Yogyakarta with χ 2 value 9.793 and p value 0.007 (p < 0.05). Keywords : Loneliness, insomnia iv

PENDAHULUAN Penuaan merupakan sebuah proses yang terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari tantangan kehidupan dimulai dari proses kelahiran hingga melewati masa perkembangan untuk hidup lebih lama. Hal ini dapat dikatakan sebuah keberhasilan, akan tetapi di sisi lain hal ini mengarah kesebuah prediksi adanya peningkatan populasi lanjut usia (lansia) di dunia. Dalam empat dekade mendatang, proporsi jumlah penduduk dunia yang berumur 60 tahun keatas diperkirakan meningkat dari 800 juta penduduk menjadi 2 milyar penduduk lansia (World Health Organization, 2012). Pemerintahan di Indonesia mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan lansia. Penanganan permasalahan lanjut usia yang berkembang selama ini dikenal dengan melalui dua cara, yaitu pelayanan dalam panti dan luar panti. (UEP) (Depsos RI, 2003). Perhatian dari orang-orang terdekat lansia dan bantuan dari pemerintah sangat penting untuk dilakukan, karena banyaknya permasalahan yang dapat dialami lansia, diantaranya adalah berbagai penyakit dikarenakan ketuaannya. Sedangkan salah satu penyakit yang sering datang pada saat seseorang memasuki usia lansia adalah gangguan tidur. Diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67 % dengan gangguan tidur yang paling sering ditemui yakni insomnia (Amir, 2007). Prevalensi lansia yang mengalami insomnia dalam sebuah studi yang luas di komunitas di daerah Bantul ditemukan sebesar 36% untuk lansia laki-laki dan 54% lansia perempuan mengeluhkan insomnia. Hanya 26% lansia laki-laki dan 21% lansia perempuan yang melaporkan tidak mengalami kesulitan untuk tidur (Setiati & Laksmi, 2005). Penelitian mengenai insomnia yang khusus untuk usia lanjut masih sangat jarang dilakukan di Indonesia, walaupun prevalensinya cukup tinggi. Banyak hal menyebabkan penurunan kualitas tidur pada usia lanjut antara lain perubahan irama sirkadian, adanya penyakit medik, masalah psikologis, efek samping obatobatan dan kebiasaan tidur yang buruk (Azwar, 2012). Masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah kesepian (Probosuseno, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Wardiyah (2007) mengenai kesepian yang dilakukan di komunitas di Dusun Sendowo Kelurahan Sinduadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa sebagian besar lansia berada pada keadaan kesepian sedang yakni sebesar 66,67% diikuti kesepian ringan sebesar 23,33% dan sisanya sebesar 10 % masuk dalam kategori kesepian tinggi. Kesepian yang dialami lansia harus mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar. Para lansia perlu untuk diberikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik, psikis maupun hubungan sosial yang bertujuan untuk menghilangkan kesepiannya, atau paling tidak dapat dikurangi. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan design korelasional kuantitatif, Silalahi (2009) menyatakan bahwa desain korelasional kuantitatif adalah desain untuk menyelidiki nilai-nilai dari dua atau lebih variabel dan menguji atau menentukan hubungan-hubungan (relations) yang ada di antara mereka di dalam satu lingkungan tertentu. 1

Populasi dalam penelitian yaitu seluruh penghuni PSTW Yogya unit Budiluhur Kasongan Bantul, sejumlah 87 responden. Jumlah sampel sebesar 72 responden dengan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015 sampai tanggal 14 Mei 2015. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 20 item pertanyaan untuk kuisioner kesepian yang dimodifikasi dari UCLA Loneliness Scale sedangkan untuk kuisioner insomnia terdiri dari 8 item pertanyaan digunakan KSPBJ Insomnia Rating Scale yang digunakan dalam penelitian Sutiawan (2009). Data awal dikumpulkan dengan bantuan 3 asisten peneliti dengan membagikan kuesioner insomnia dan kuesioner kesepian pada lansia. Pengisian kuesioner didampingi oleh peneliti atau asisten peneliti. Bagi usia lanjut yang tidak bisa membaca dan menulis, pengisian kuesioner dibacakan dan dibantu untuk menuliskanjawaban yang diperoleh secara verbal dan ditulis oleh peneliti atau asisten peneliti. Sebelum kuesioner dibagikan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pengisian kuesioner kemudian akan melakukan persetujuan menjadi responden. Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut: editing, coding, Transferring, tabulating. Data yang sudah ditabulasi siap untuk dianalisis dengan Uji chi square. Peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian meliputi : Informed Consent, Anonimity dan Confidentiality. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1. Karakteristik Responden di Panti PSTW Yogya Unit Budiluhur Tahun 2015. Karakteristik Frekuensi % Umur 60 74 tahun 50 69,4 75 90 tahun Jumlah Jenis Kelamin 3 22 72 30,6 100,0 Laki-laki 24 33,3 Perempuan 48 66,7 Jumlah 72 100,0 Agama Islam 63 87,5 Kristen 4 5,6 Katolik 5 6,9 Jumlah 72 100,0 Pendidikan Tidak Sekolah 36 50,0 SD 18 25,0 SMP 14 19,4 SMA 4 5,6 Jumlah 72 100,0 Sumber Data Primer Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia responden terbanyak pada kategori usia 60 74 tahun yaitu 50 responden (69,4%) dan kategori usia 75-90 tahun yaitu 22 responden (30,6%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa responden terbanyak pada kategori jenis kelamin perempuan yaitu ada 48 responden (66,7%) sedangkan jenis kelamin laki-laki terdapat 24 responden (33,3%). Karakteristik responden berdasarkan agama menunjukan bahwa responden terbanyak pada kategori agama islam yaitu 63 responden (87,5%) sedangkan agama paling sedikit adalah agama kristen terdapat 4 responden (5,6%). Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan menunjukan bahwa responden yang terbanyak adalah tidak bersekolah sebanyak 36 responden (50 %) dan yang terendah adalah SMA sebanyak 4 responden (5,6%).

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesepian di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur No. Tingkat Kesepian Frekuensi % 1. Berat 3 4,2 2. Sedang 33 45,8 3. Ringan 36 50,0 Jumlah 72 100,0 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat kesepian di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, sebagian besar adalah kategori ringan, yaitu 36 responden (50,0%), dan paling sedikit kategori berat, yaitu 3 responden (4,2%). Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kejadian Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur No. Kejadian Insomnia Frekuensi % 1. Tidak Insomnia 64 88,9 2. Insomnia 8 11,1 Jumlah 72 100,0 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur, adalah sebesar 8 responden (11,1%) sedangkan yang tidak mengalami gangguan insomnia, adalah sebesar 64 responden (88,9) dengan jumlah keseluruhan penghuni panti yang dijadikan sampel adalah 72 responden. Tabel 4.4. Hubungan Tingkat Kesepian dengan Kejadian Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Tingkat Kesepian Kejadian Insonia Tidak Insonia Insomnia Total F % f % f % Berat 1 1,4 2 2,8 3 4,2 Sedang 30 41,7 3 4,2 33 45,8 Ringan 33 45,8 3 4,2 36 50,0 Total 64 88,9 8 11,1 72 100,0 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami tingkat kesepian kategori ringan dan tidak insomnia, yaitu 33 responden (45,8%). Adapun responden paling sedikit adalah responden yang mengalami tingkat kesepian kategori berat dan tidak insomnia, yaitu 1 responden (1,4%). 4

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Chi Square Hubungan Tingkat Kesepian dengan Kejadian Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur No. Statistik Nilai 1. Chi Square ( 2 ) 9,793 2. Derajat kebebasan 2 3. p-value 0,007 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai 2 sebesar 9,793 dan p sebesar 0,007 (p < 0,05), maka disimpulkan ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur. Hasil penelitian ini relevan berbeda dengan hasil penelitian Kurina et al. (2011) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kesepian dengan sleep fragmentation. Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. Pada saat mengalami kesepian, individu akan merasa desperation (pasrah), impatient boredom (tidak sabar dan bosan), self-deprecation (mengutuk diri sendiri), serta depression (depresi) (Marini & Hayati, 2012). Perasaan yang dialami oleh lansia karena kesepian tersebut, menyebabkan lansia mengalami rendah diri, tidak ingin berusaha untuk terlibat pada kegiatan sosial, takut bertemu orang lain dan menghindari situasi baru. Kondisi psikologis ini terus terbawa dalam alam pikiran lansia, sehingga akan menimbulkan kesulitan untuk tidur, mudah terbangun ketika tidak, dan pada akhirnya akan menimbulkan insomnia pada lansia. SIMPULAN Hasil menunjukan bahwa tingkat kesepian di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur sebagian besar kategori ringan yaitu 36 responden atau sebesar (50,0%). Sedangkan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur adalah sebesar 8 responden (11,1%). Sehingga simpulannya ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan kejadian insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budiluhur, hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik korelasi Chi Square bahwa nilai 2 sebesar 9,793 dan p sebesar 0,007 (p < 0,05). DAFTAR PUSTAKA Amir, N. (2007). Gangguan Tidur pada Lanjut Usia Diagnosis dan Penatalaksanaan. Cermin Dunia Kedokteran, No. 157, 2007, hlm. 196-206. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Depsos. (2003). Kebijakan dan Program Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta : Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Depsos. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 5

Probosuseno., (2007). Mengatasi Isolation pada Lanjut Usia dalam http//www.medicalzone.org, diakses tanggal 28 Oktober 2014 Setiati, S., & Laksmi, P. W., (2005). Insomnia in Geriatrics. Acta Med Indones Indones IIntern Med halaman 224-229. Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Refika Aditama.. Sutiawan, M. 2009. Hubungan Antara Insomnia dengan Hipertensi Pada Kelompok Olahraga Usia Produktif Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wardiyah, A. (2007). Hubungan antara Kesepian dengan Depresi pada Lansia di Dusun Sendowo Kelurahan Sinduadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM World Health Organization, (2012). Health in South East Asia. A SEARO Vol. 5 No. 1. New Delhi: WHO Regional Office for South-East Asia newsletter: 6