PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) FITRIYANI NPM:

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, KOMPETENSI GURU, TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Key words: media, motivation, learning achievement


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

STUDI DESKRIPTIF KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SENI BUDAYA DI SMAN 3 KOTA PARIAMAN. Dedi Kurnia Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUDNI DI KECAMATA PONTIANAK BARAT

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Abstract

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN. Oleh:

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Surakarta, Indonesia. *Keperluan korespondensi, telp/fax: (0271) , ABSTRAK

JURNAL. Oleh : AFRIDA KURNIA SARI NIM

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN CALON GURU KIMIA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DAN JIGSAW PADA PELAJARAN IPS

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBASIS QUESTION STUDENT HAVE DENGAN BANTUAN CHEMO-EDUTAINMENT MEDIA KEY RELATION CHART TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

Oleh : Ria Anggita Potabuga : S1. Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam, Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam Siswa.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

Keywords: Comparison, Complex Explanatory Text, Model of Learning Examples Non Examples, Model of Learning Picture and Picture, Learning Motivation

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA ADDINUL QAYYIM KAPEK GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Nanang Nurudin SMA Negeri 2 Kandangan Abstract

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

p-issn: Volume 1 Nomor 2 Tahun 2018 e-issn:

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA Nila Purnama Sari 1 1, Email : nilapurnama90@gmail.com Abstrak MAN 01 Semarang is a high school with a good achievement in the field of academic and non academic. Academic achievement is not separated from the four competence of teachers of professional competence, social competence, personality competence, and pedagogic competence. This study aims to determine the influence of pedagogic competence of teachers on the level of understanding of student learning on chemistry subjects. The type of research used is qualitative and quantitative research with data collection method questionnaire, interview, and observation. The subjects of this study are the students of class X IPA2 and class X IPA 4. The variables used are independent variables are teacher pedagogic competence and the dependent variable is the level of understanding of student learning on chemistry subjects. The results of this study show the pedagogical competence of teachers affect the understanding of student learning on chemistry subjects in MAN 01 Semarang with the average score is 3.066 is in good condition and relevant to previous research-penelian. Keywords: teacher pedagogic competence, student learning comprehension 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting karena guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoritis tetapi juga harus memiliki kemampuan praktik. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh pengajar, peserta didik, dan kegiatan pembelajaran. (Yasin, 2011) Ketiga aspek tersebut yang akan mempengaruhi bagaimana siswa dapat memahami pelajaran yang sudah di tranfer oleh seorang guru. Aspek yang paling penting dalam pembelajaran yaitu kopetensi pedagogik guru, dimana kompetensi pedagogik merupakan Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan bagaimana mendidik sebaik-baiknya. Sedangkan menurut pengertian Yunani, pedagogik adalah ilmu menuntun anak yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya. Oleh sebab itu pedagogik dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami perubahan. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik, meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. MAN 01 Semarang merupakan sekolah menengah atas dengan banyak prestasi yang membanggakan, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasi akademik siswa sangat berkaitan dengan empat kompetensi guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang nyaman dan berarti. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti ingin mengetahui adanya pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap tingkat pemahaman siswa di MAN 01 Semarang. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti MAN 01 Semarang, bahwa kompetensi guru 243

di MAN 01 Semarang telah mengalami berbagai peningkatan jauh lebih baik dari sebelumnya. Secara akademik, tenaga pengajar disekolah tersebut sudah memenuhi tingkat kualifikasi pendidikan formal sebagai guru di MAN 01 Semarang bahwa kompetensi guru telah mengalami berbagai peningkatan jauh lebih baik dari sebelumnya. Secara akademik, tenaga pengajar disekolah tersebut sudah memenuhi tingkat kualifikasi pendidikan formal sebagai guru di MAN 01 Semarang. Terkait dengan kompetensi pedagogik guru dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa di kelas X, belum menjadi perhatian khusus. Kemampuan siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan guru kurang, hal ini disebabkan guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran secara monoton, tidak menggunaka metode yang bervariasi. Sehingga siswa merasa bosan untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Tingkat Pemahaman Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia (Studi Kasus Di Kelas X MAN 01 Semarang). 2. KAJIAN PUSTAKA Definisi Kompetensi Pedagogik kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaanberpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya. (Sagala Syaiful, 2009) Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik, meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kondisi ini, dalam tinjauan Mulyasa (2009:75), sekurang-kurangnya meliputi aspek-aspek berikut, yaitu: (a) pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap peserta didik, (c) pengembangan kurikulum/silabus, (d) perancangan pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (g) evaluasi hasil belajar (EHB), dan (h) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kemampuan pedagogik guru diharapkan sudah mampu menguasai seluk beluk dunia pembelajaran. Dalam ruang lingkup pedagogik guru dituntut menguasai dasar-dasar pengajaran dalam kelas. Tugas guru yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama uantuk menghadapi hidupnya di masa depan. Guru juga berperan untuk memahamkan siswa. Menurut Bloom (Akhmad sudrajat, 2008), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Salah satu yang termasuk ke dalam ranah kognitif yaitu pemahaman (comprehension). Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat, dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. (Akhmad sudrajat, 2008). Dengan adanya kompetensi pedagogik guru yang baik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran kimia, karena pada dasarnya mata pelajaran kimia termasuk dalam katagori pelajaran yang sulit menurut siswa. sehingga perlu adanya kompetensi pedagogik guru harus baerkualitas, karena guru yang harusnya memiliki wawasan yang lebih untuk bisa memahamkan siswanya. 3. METODE PENELITIAN. 244

Penelitian dilakukan di MAN 01 Semarang. Penelitian ini dimulai tanggal 15-27 Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 yang berjumlah 35, seluruh siswa kelas X IPA 4 yang berjumlah 33 dan guru mata pelajaran kimia berjumlah 1. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Arikunto (2006:16) purposive sampling menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode metode self-report dengan menggunakan alat ukur skala. Penelitian ini menggunakan skala model Likert dengan empat pilihan jawaban. Selain itu juga menggunakan teknik wawancara kepada guru, dan observasi terhadap guru dan siswa. Respons yang diharapkan diperoleh dari subjek adalah taraf kesetujuan atau ketidak setujuan dalam lima alternatif jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor terhadap item favorable adalah Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Pemberian skor terhadap item unfavorable adalah Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Tidak Setuju (TS) = 3, Sangat Tidak Setuju (STS)= 4. 4. HASIL PENELITIAN Terdapat 5 indikator. Masing-masing indikator akan di nilai pada dan hasil yang di dapat. Nilai Sangat Baik (SB) Skornya 3-4, nilai baik (B) skornya 2-3, nilai kurang baik (KB) skornya 1-2 dan nilai tidak baik (TB) skornya 0-1. Hasil yang di peroleh akan dibahas pada gambar di bawah ini: a. Kesiapan Guru Chart Title 3 2.9 3.6 3.4 Kesiapan guru mengajar Gambar 1. Kesiapan guru dalam mengajar di kelas Berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada siswa, hasil rata-rata dapat di lihat pada gambar 1. Hasil rata-rata skor pada indikator pertama yaitu 3.225, dimana skor tersebut termasuk kategori sangat baik. Menurut hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rabiyatul Adawiyah Siregar, Dosen STKIP Tapanuli Selatan Padangsidimpuan, berdasarkan kompetensi pedagogik guru kimia ditinjau dari persepsi siswa tentang kesiapan mengajar guru sebesar 49.90% dalam kategori cukup kompeten, sedangkan berdasarkan angket dari guru 83.04 dalam kategori sangat kompeten. Dari data tersebut juga dapat didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru mata pelajaran kimia di MAN 01 Semarang, guru mempersiapkan pembelajaran di kelas dengan matang, ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru, yaitu guru menggunakan beragam motode pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran tergantung pada materi yang akan disampaikan, karena setiap metode pembelajaran yang diberikan guru harus menyesuaikan materi yang diajarkan. Selain itu guru sebelum mengajar dikelas juga menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut sebagai patokan guru dalam mengajar, meskipun pada implementasi dalam mengajar guru kimia terkadang tidak sesuai dengan RPP yang telah di susun, namun perangkat pembelajaran harus wajib disusun oleh seorang pendidik. Pada dasarnya guru merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam tingkat pemahaman siswa dalam belajar. Guru yang kompeten dalam bidangnya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman belajar siswa. Karena itu kompetensi padagogik yang dimiliki guru dalam mengajar mempunyai peranan penting dalam proses belajar-mengajar dan menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 4.2. Cara Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Kimia 245

3.5 3.3 3.4 3 Cara guru menyampaikan materi Gambar 2. Cara Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran Kimia Berdasarkan gambar 2. berisi indikator tentang cara guru menyampaikan materi pembelajaran kimia. Hasil rata-rata pada indikator kedua yaitu 3,3 dimana hasil tersebut dalam kategori sangat baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rabiyatul Adawiyah Siregar, Dosen STKIP Tapanuli Selatan Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru kimia ditinjau dalam kegiatan proses belajar mengajar sebesar 58.04% dalam kategori cukup kompeten, hasil angket dari guru sebesar 68.81% kategori kompeten, dapat diartikan bahwa dalam proses mengajar guru atau penyampaian materi yang dilakukan oleh guru temasuk dalam kategori baik. Hal ini juga ditunjang berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kimia, hasil wawancaranya yaitu rata-rata guru dalam proses belajar mengajar menyampaikan materi dengan cara ceramah, karena siswa masih belum faham jika tidak diterangkan oleh guru. Untuk mengukur pemahaman siswa, terkadang guru memberikan pertanyaan kepada siswa ketika dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini membuktikan bahwa kompetensi pedagogik guru sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman belajar siswa. 4.3. Kemampuan Siswa Untuk Memahami Materi Chart Title 2.88 2.8 2.76 2.53 Kemampuan siswa memahami materi Gambar 3. Kemampuan Siswa Untuk Memahami Materi Berdasarkan gambar 3, membahas tentang indikator kemampuan siswa untuk memahami materi pelajaran kimia, Skor rata-rata yang di peroleh pada indiktor ketiga yaitu 2,7425, dimana skor tersebut dalam kondisi baik. Ditinjau menurut Bloom (Akhmad sudrajat, 2008), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Salah satu yang termasuk ke dalam ranah kognitif yaitu pemahaman (comprehension). Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat, dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Berdasarkan hasil wawancara Pada indikator tersebut, untuk menguji pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan, guru menguji dengan cara pre test dan pos tes, karena dengan hasil pre test dan pos tes yang diperoleh guru bisa mengetahui seberapa banyak tingkat pemahaman siswa 246

terhadap materi yang telah diajarkan guru tersebut, jika hasil post tesnya masih rendah, guru biasanya mengulangi materinya dengan cara meriviuw kembali. Hal ini membuktikan bahwa kompetensi pedagogik guru sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman belajar siswa. 4.4 Antusias Siswa Untuk Mengikuti Pembelajaran Kimia Chart Title 2.99 2.99 3.06 2.72 Gambar 4. Antusias Siswa Untuk Mengikuti Pembelajaran Kimia Berdasarkan Gambar 4. yang berisi indikator tentang antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran kimia. Hasil perolehan keempat skor tersebut di rata-rata mendapatkan skor 2,94, yaitu dalam kondisi baik. Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru yaitu ketika dalam proses pembelajaran di kelas, siswa perlu diberi stimulus, stimulus yang diberikan guru kepada siswa yaitu berupa latihan soal, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan guru didepan kelas serta menerangkan kepada teman yang lainnya. Hal ini bertujuan supaya siswa mampu memahami materi yang diajarkan guru dengan baik, dan juga siswa mampu memahamkan teman yang lainnya juga. Disini kompetensi pedagogik sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman belajar siswa. guru sangat berperan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, Menciptakan seorang guru yang profesional bukanlah pekerjaan mudah, diperlukan waktu yang panjang agar setiap guru memiliki berbagai kemampuan atau kompetensi yang harus terinternalisasi dalam pola, sikap dan tindakan yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari. 4.5. Evaluasi Antara Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Kimia 3.49 3.22 2.97 2.94 Evaluasi pembelajaran antara siswa dan guru Gambar 5. Evaluasi Antara Siswa dan Guru dalam Pembelajaran Kimia Berdasarkan Gambar 5. berisi tentang indikator evaluasi antara siswa dan guru dalam pembelajaran kimia. Skor rata-rata pada indikator kelima ini yaitu 3,155, skor tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Menurut hasil wawancara, evaluasi pembelajaran yang dilakukan berdasarkan nilai dari ulangan harian, semesteran (UAS), dan UTS. Apabila nilai pada setiap ulangan tersebut kurang bagus atau belum mencapai KKM, maka guru akan memberikan tugas remedial berupa soal yang sama dengan apa yang pernah dikerjakan oleh siswa. guru juga tidak hanya memberikan tugas remedial 247

semata, namun juga menerangkan materi pelajaran yang kurang difahami oleh siswa, sehingga siswa akan lebih faham untuk mengerjakan tugasnya. Untuk evaluasi pembelajaran guru mata pelajaran kimia pada MAN 01 Semarang bergantung pada nilai koknitifnya, untuk nilai afektif dan psikomotorik tidak terlalu berpengaruh, sehingga siswa harus benar-benar faham dengan materi yang telah dipelajarinya, supaya nilai yang didapat ketika ulangan maupun yang lainnya, apabila dikalkulasi dapat melampaui KKM. Berdasarkan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rabiyatul Adawiyah Siregar, Dosen STKIP Tapanuli Selatan temuan melalui analisis data menggunakan angket kepada siswa diperoleh bahwa kemampuan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran hanya dalam kategori cukup kompeten sebesar (54.05%), sedangkan hasil angket dari guru sebesar (50.19) dalam kategori cukup kompeten. Penelitian tersebut tidak sesuai dengan hasil nilai rata-rata yang di peroleh dari skala likert. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada tahap eveluasi kurang relevan, dikarenakan evaluasi hasil pembelajaran yang direncanakan di dalam RPP hanya menilai salah satu aspek saja misalnya aspek kognitif, sehingga nilai afektif dan psikomotorik kurang diperhatikan guru. Di dalam tujuan utama melakukan evaluasi (penilaian) dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Penilaian dapat dilakukan pada awal pembelajaran, pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dan pada saat KBM telah selesai. Penilaian dapat berupa kognitif, psokomotorik dan afektif. Sehingga kedua aspek tersebut harus tetap dinilai, karena ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Adanya penelitian ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pedagogik guru, sehingga terjadi peningkatan pemahaman siswa dalam belajar mata pelajaran kimia, yang akan berimbas pada hasil belajar siswa yang memuaskan di MAN 01 Semarang. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pada analisis hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran kimia di MAN 01 Semarang, hal tersebut dapat di buktikan berdasarkan perolehan skor rata-rata pada semua indikator adalah 3,066 yaitu dalam kondisi baik dan relevan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. 6. REFERENSI Maharani, Fitri, Ika. 2007. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mendorong Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Malang, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Malang. (Diakses pada tanggal 26/09/2016) Mulyasa, E., 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Siregar, Adawiyah, Rabiyatul. 2010. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA di Kota Padangsidimpuan, STKIP Tapanuli Selatan Padangsidimpuan. (Diakses pada tanggal 28/09/2016) Syaiful Sagala. 2009. Kemampuan Professional Guru Dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. (Diakses pada tanggal 27/09/2016) Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Yasin, Ahmad Fatah. 2011. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan AgamaIslam Di Madrasah (Studi Kasus Di Min Malang I). Fakultas Tarbiyah Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang 248