~50~ Kab. Karo, Kab. Simalungun, Kab. Toba Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan Kab.

dokumen-dokumen yang mirip
~1~ INDIKASI PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN DANAU TOBA DAN SEKITARNYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN DANAU TOBA DAN SEKITARNYA

PENDAHULUAN. daerah disekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN 1. PANDUAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI D NOMOR 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 2 TAHUN 2011

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Kondisi Eksisting Kawasan Danau Toba sebagai orientasi awal dalam Pengembangan Infrastruktur di Kawasan Danau Toba 1 PROFIL KAWASAN DANAU TOBA

Tantangan Implementasi Peraturan Presiden No. 13/2012 tentang. RTR Pulau Sumatera dalam Upaya Penyelamatan Ekosistem Sumatera

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR

02. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA UTARA

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Populasi Penelitian Pengawai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara. 6 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

Pusat Seni dan Budaya Batak Toba di Kabupaten Samosir BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

19 Oktober Ema Umilia

P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012

Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. objek yang berpotensi ialah objek wisata air terjun Hadabuan Naisogop yang terletak

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN TA. 2015

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah

POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI TOBA ASAHAN

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan

Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Kecamatan

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN SAMOSIR

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2012

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

Oleh : BUPATI SAMOSIR (KETUA FORUM LAKE TOBA REGIONAL MANAGEMENT)

BAB I PENDAHULUAN. kecamatan yang berbeda bisa ditemukan hal-hal yang menunjukkan bahasa itu

PENDAHULUAN Pendahuluan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

Mulai. Pengumpulan Data. Tidak. Cukup. Ya Formulasi Masalah. Evaluasi Aspek. Selesai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan faktor-faktor alam yang satu dengan yang lainnya. Kabupaten Simalungun memiliki 4 daerah kecamatan yang wilayahnya

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan dan peran serta petani dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam sebagai salah satu fenomena alam dapat terjadi setiap saat,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

Disampaikan Pada Acara :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II MENCARI ARAH UNTUK MEMULAI

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2011 Kompleks Perkantoran Simanjalo Soposurung Balige

PENDAHULUAN. mengenal batas batas administrasi wilayah, sehingga sudah waktunya strategi

JENIS PENGADAAN LELANG/SELEKSI E-PURCHASING LANGSUNG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN SAMOSIR BERBASIS WEB-GIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Propinsi Sumatera Utara dengan Ibu Kota Medan merupakan salah satu provinsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2011 Komplek Perkantoran Simanjalo Soposurung Balige

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIMALUNGUN

Transkripsi:

II. Perwujudan Pola Ruang A. Zona Lindung (Zona L) ~50~ 1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahannya a. rehabilitasi dan revitalisasi kawasan hutan lindung pada bagian hulu wilayah Sub DAS b. rehabilitasi kawasan hutan lindung yang telah mengalami degradasi pada daerah tangkapan air dan daerah imbuhan air tanah Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan Kab. Pakpak Bharat PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA Kemenhut, dan Pemkab c. rehabilitasi dan revitalisasi kawasan resapan air pada Cekungan Air Tanah (CAT) Sidikalang Kab. Dairi, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Samosir, dan Kab. Humbang Hasundutan

~51~ d. rehabilitasi dan revitalisasi kawasan resapan air pada CAT Porsea-Parapat e. rehabilitasi dan revitalisasi kawasan resapan air pada CAT Tarutung f. rehabilitasi dan revitalisasi kawasan resapan air pada CAT Samosir Samosir, Kab. Simalungun dan Kab. Samosir Kab. Tapanuli Utara, Samosir, dan Kab. Humbang Hasundutan Kab.Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA g. pemulihan fungsi kawasan resapan air pada daerah dengan kemiringan lereng paling sedikit 40 % h. pengendalian perkembangan luasan kawasan budi daya terbangun pada daerah imbuhan air tanah i. pemertahanan fungsi lahan dan mengendalikan alih fungsi lahan kawasan resapan air pada kawasan CAT Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Dairi

~52~ 2. Zona lindung 2 (Zona L2) yang merupakan Kawasan Perlindungan Setempat a. Pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi pemanfaatan ruang Sempadan Sungai pada : Sungai bertanggul Aek Sigumbang, Sungai Binanga Sigilang, Bah Tongguran, Aek Mandosi, Sungai Binanga Naborsahan, Sungai Simare, Aek Halian, Aek Sitobu, Aek Silang, Sungai Guluan, S. Aek Bolon, Sungai Sibundong, Sungai Sigesoa, Sungai Sigeaon, dan Lau Renun Sungai besar tidak bertanggul Aek Nauli, Aek Gopgopan, Aek Silimbat, Sungai Siparbue, Aek Lumban Buri, Aek Binanga Bulu, Sungai Binanga Bodang, Sungai Lau Parembakan, Aek Tulas, Aek Ringgo, Aek Silahi, Bah Simartuang, Bah Anun, Sungai Binanga Tumolang, Sungai Silabung, Bah Bolon, Sungai Bah Sigumbang, Aek Rambe, dan Lau Kumbih Anak sungai tidak bertanggul tersebar di bagian hulu di semua Sub DAS yang ada di dalam cakupan Kawasan Danau Toba Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan Kab. Pakpak Bharat PENDA- INSTSI PELAKSA KLH,

~53~ b. pembangunan jalur hijau pada sempadan sungai yang mengalir menuju keluar dari Danau Toba untuk mencegah sedimentasi c. pengembangan struktur alami berupa jenis dan kerapatan tanaman struktur buatan untuk mencegah daya rusak air mulai dari hulu hingga hilir sungai yang menuju Danau Toba PENDA- INSTSI PELAKSA Kemen. PU, Pem kab, dan d. pengendalian perkembangan permukiman pada daerah sempadan sungai e. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi fungsi ruang kawasan sekitar danau f. pengembangan green belt/sabuk hijau berupa tanaman keras pada kawasan sempadan danau Kec. Merekdi Kab. Karo;Kec. Haranggaol Horison, Kec. Dolok Pardamean, Kec. Pematang Sidamanik, Kec. Girsang Sipangan Bolon di Kab. Simalungun;Kec. Ajibata, Kec. Lumban Julu, Kec. Uluan, Kec. APBN dan Kabupaten Kemen PU dan Pemkab Kemenhut, KLH, Kemenhut,

~54~ g. pengendalian perkembangan kawasan budidaya di sekitar danau dan pada Sub DAS yang rawan erosi untuk mengurangi laju sedimentasi Siantar Narumonda, Kec. Sigumpar, Kec. Laguboti, Kec. Balige, dan Kec. Tampahan di Samosir;Kec. Muara dikab. Tapanuli Utara Kec. Baktiraja dikab. Humbang Hasundutan;Kec. Harian, Kec. Sianjur Mulamula, Kec. Pangururan, Kec. Palipi, Kec. Nainggolan, Kec. Onan Rungu, Kec. Simanindo pada Kab. Samosir di Kab. PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA dan Pemkab

~55~ Samosir;Kec. Silalahi Sabungan di Kab. Dairi PENDA- INSTSI PELAKSA h. pengembangan dan peningkatan kerjasama perlindungan danau i. penyediaan RTH paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas pusat pelayanan sekitarnya Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Dairi swasta swasta

~56~ PENDA- INSTSI PELAKSA 3. Zona Lindung 3 (Zona L3) yang merupakan Kawasan Taman Wisata Alam, Kawasan Suaka Margasatwa, dan Kawasan Cagar Budaya a. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Suaka Margasatwa Sicikek-cikek b. Pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi: Taman Wisata Alam Hutaginjang Taman Wisata Alam Sijaba Kec. Sitinjo, Kec. Sidikalang dikab. Dairi; Kec. Tinada, dan Kec. Siempat Rube dikab. Pakpak Bharat Kec. Muara di Kab. Tapanuli Utara Kemenhut, Kemen LH, Kemen parekraf, c. Pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Taman Wisata Alam Sibuatan Utara d. Pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi: Kebun Raya Samosir Arboretum Aek Natonang Kec. Paranginan dan Kec. Muara di Kab. Tapanuli Utara Kec. Simanindo di Kab. Samosir

~57~ e. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Hutan Flora Anggrek Kab. Harian di Kab. Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA f. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan: Pasanggarahan, Monumen Tugu Liberty Malau, Huta Raja, Komunitas Tenun Ulos Batak Lumban Suhisuhi dan Paromasan Kampung masyarakat adat Pusuk Buhit g. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan: Makam Tua Raja Sidabutar,Wisata budaya pertunjukan Sigale gale, Huta Bolon, Batu Kursi Parsidangan Huta Siallagan, Situs Pagar Batu Tomok Kec. Pangururan di Kab. Samosir Kec. Simanindo di Kab. Samosir Kemendikbud, Kemenparekraf, h. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Situs Siraja Batak di Kawasan Gunung Pusuk Buhit, Pemandian Aek Sipitu Dai, Perkampungan Asli Huta Siraja Batak Desa Sianjur mula mula, Taman Bumi di Perkampungan Sigulatti, Aek Si Boru Pareme, Batu Kec. Sianjur Mula-mula di Kab. Samosir

~58~ Hobon, Batu Pargasipan, Batu Parhusipan, Batu Nanggar, Batu Sawan di Kec. Sianjur Mula-mula PENDA- INSTSI PELAKSA i. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Makam Sisingamangaraja j. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Istana Sisingamangaraja k. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan: Gereja I.L Nomensen/Dame Kantor Pusat HKBP Pearaja l. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu PengetahuanMonumen Salib Kasih m. pengembangan, rehabilitasi dan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu PengetahuanIstana Presiden Soekarno Kec. Balige di Samosir Kec. Bakkara di Kab.Humbang Hasundutan Kec. Tarutung di Kab. Tapanuli Utara Kec. Siatas Baritadi Kab. Tapanuli Utara Parapat di Kab. Simalungun

~59~ 4. Zona Lindung 4 (Zona L4) yang merupakan Kawasan Rawan Bencana a. rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsifungsi kawasan rawan tanah longsor Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab Dairi PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA Kemen. ESDM, Kemen PU, Kemenhut, KLH, Badan Nasional Penanggulang an Bencana (BNPB), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Pemkab

~60~ b. pengendalian perkembangan kawasan permukiman dan kawasan budi daya terbangun pada kawasan rawan tanah longsor PENDA- INSTSI PELAKSA Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), dan Pemkab c. rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsifungsi kawasan rawan gelombang pasang d. pengembangan struktur buatan untuk mencegah kerusakan akibat kawasan rawan gelombang pasang Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Samosir Kemenhut, KLH, dan Pemkab dan Pemkab

~61~ 5. Zona lindung 5 (Zona L5) yang merupakan Kawasan Lindung Geologi PENDA- INSTSI PELAKSA 5.1 Kawasan Cagar Alam Geologi a. Pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan keunikan batuan di: Taman Bumi Ryolite Dome dan Dasite Dome (Pardepur) Taman Bumi Batu Guru Taman Bumi di Perkampungan Si Raja Batak Sesar Tebing Kaldera Danau Toba yang mencakup kawasan Panatapan Tele Tufa Toba yang mencakup Kelokan Tele Kawasan Air Terjun Sampuran Efrata Kawasan Air Terjun Binanga di Desa Binanga 2 Taman Bumi Gunung Pusuk Buhit yang mencakup Simpang Batu Hobon dan Dolok Pusuk Buhit Taman Bumi Holly Mountain Lembah Sagala Kab. Samosir pada: Kec.Simanindo Kec. Nainggolan Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Harian Kec. Harian Kec. Harian Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Sianjur Mula-mula Kemen ESDM, Kemen Parenkraf,

~62~ Kalsilutit Sibaganding Samosir yang mencakup Bukit Sinutaktik Sibagiat dan Pulau Tulas Sabak Hasanggahan Andesit Haranggaol yang mencakup Gawir Andesit Binangara 2 Alluvial fan Geo Arkeologi Tomok dan Sabak Bahorok Tuktuk Metadesimen permokarbon yang mencakup Sabak Simpang Limbong di Desa Tanjung Bunga Taman Bumi Aek Rangat b. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung Keunikan Bentang Alam pada Kaldera Haranggaol, Kaldera Porsea, dan Kaldera Sibandung c. pengendalian pemanfaatan ruang kawasan tanah diatom yang berfungsi sebagai penyaring kejernihan air Danau Toba Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Sianjur Mula-mula Kec. Pangururan Kec. Simanido Kec. Pangururan Kec. Panguruan Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA Kemen ESDM, KLH, dan Pemkab

~63~ d. pengendalian kegiatan budi daya di kawasan sekitar situs geologi yang berpotensi mengancam kerusakan situs Kab. Pakpak Bharat PENDA- INSTSI PELAKSA 5.2 Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan rawan gerakan tanah Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Dairi dan Kabupaten Kemen ESDM, KLH, BNPB, BMKG, dan Pemkab b. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan zona patahan aktif Kab. Karo, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kemen ESDM, BNPB, BMKG, dan Pemkab

~64~ Kab. Samosir, dankab. Dairi PENDA- INSTSI PELAKSA c. penetapan zona-zona rawan bencana alam geologi beserta ketentuan mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan ancaman bencana geologi d. penyelenggaraan upaya mitigasi dan adaptasi bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta pembangunan sarana pemantauan bencana geologi Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi Kemen ESDM, BNPB, BMKG, dan Pemkab BNPB, Kemen PU, BMKG, dan Pemkab 5.3 Kawasan perlindungan terhadap air tanah a. rehabilitasi, dan pemantapan fungsi-fungsi lindung kawasan imbuhan air tanah pada CAT Porsea- Parapat Kab. Simalungun dan Samosir dan Kabupaten Kemenhut, dan Pemkab

~65~ b. rehabilitasi, dan pemantapan fungsi-fungsi lindung kawasan imbuhan air tanah pada CAT Tarutung Kab. Tapanuli Utara dan Kab. Humbang Hasundutan PENDA- INSTSI PELAKSA c. rehabilitasi, dan pemantapan fungsi-fungsi lindung kawasan imbuhan air tanah pada CAT Sidikalang d. rehabilitasi, dan pemantapan fungsi-fungsi lindung kawasan imbuhan air tanah pada CAT Samosir e. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air Siregar Aek Nalas f. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air Pusuk Buhit Kab. Dairi, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Samosir, dan Kab. Humbang Hasundutan Kab.Samosir Kec. Lumban Julu di Kab. Toba Samosir Kec. Sianjur Mula-mula di Kab. Samosir dan Pemkab

~66~ g. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air Simbolon Kec. Palipi di Kab. Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA h. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air Tanjungan Kec. Simanindo di Kab. Samosir i. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air Aek Sitio-tio Desa Siunong-unong Julu Kec. Baktiraja di Kab. Humbang Hasundutan j. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air: Air Soda Parbubu, Air Panas Hutabarat, Saitnihuta, dan Ugan Kec. Tarutung di Kab. Tapanuli Utara k. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi fungsifungsi lindung kawasan sempadan mata air pada Air panas Sipoholon Kec. Sipoholon di Kab. Tapanuli Utara

B. Zona Budi Daya (Zona B) ~67~ PENDA- INSTSI PELAKSA 1 Zona Budi Daya 1 (Zona B1) yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang sampai tinggi 1.1 Zona B1.1 yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang sampai tinggi yang berada di luar kawasan rawan bencana a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang sampai tinggi dan intensitas bangunan gedung kompak dan vertikal yang tidak berada di zona rawan patahan aktif b. pengendalian perkembangan fisik atau membatasi ijin pengembangan baru kawasan terbangun di sisi jalan ke arah danau di sepanjang tepian danau c. pengendalian perkembangan fisik kawasan permukiman perkotaan yang menjalar(urban sprawl) di sepanjang sisi kanan dan sisi kiri jalan Pusat Pelayanan Primer (PPP) Parapat-Ajibata, PPP Balige, Pusat Pelayanan Sekunder (PPS) Tiga Ras, PPS Tomok, PPS Sagala, PPS Onan Rungu, PPS Haranggaol Horison, dan PPS Ambarita dan Kabupaten Kemenpera, Kemenpera, dan Pemkab

~68~ d. penerapan syarat kawasan terbangun permukiman dengan konsep berlanggam asitektur budaya Batak dan menghadap danau PENDA- INSTSI PELAKSA e. pemertahanan dan revitalisasi kawasan kampung adat puak Batak dan situs sejarah Batak yang bernilai budaya tinggi Kemen parekraf, Kemendikbud, 1.2 Zona B1.2, yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang sampai tinggi yang berada pada kawasan rawan bencana a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan peruntukan permukiman dengan kepadatan sedang sampai tinggi dan bangunan gedung berbasis teknologi yang adaptif terhadap patahan aktif PPP Sidikalang, PPP Tarutung, PPP Pangururan, PPP Dolok Sanggul, PPS Siborong-borong, PPS Muara, PPS Sagala, dan PPS Tele Kemenpera,

~69~ b. pengendalian perkembangan fisik atau membatasi ijin pengembangan baru kawasan terbangun di sisi jalan ke arah danau di sepanjang tepian danau c. pengendalian perkembangan fisik kawasan permukiman perkotaan yang menjalar (urban sprawl) di sepanjang sisi kanan dan sisi kiri jalan PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA Kemenpera, dan Pemkab d. penerapan syarat kawasan terbangun permukiman dengan konsep berlanggam asitektur budaya Batak dan menghadap danau e. pemertahanan dan revitalisasi kawasan kampung adat puak Batak dan situs sejarah Batak yang bernilai budaya tinggi

~70~ PENDA- INSTSI PELAKSA 2. Zona Budi Daya 2 (Zona B2) yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah 2.1 Zona B2.1 yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah yang berada diluar kawasan rawan bencana a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah dan intensitas bangunan gedung yang rendah yang tidak berada di zona rawan patahan aktif b. pengendalian perkembangan fisik atau membatasi ijin pengembangan baru kawasan terbangun di sisi jalan ke arah danau di sepanjang tepian danau c. pengendalian perkembangan fisik kawasan permukiman perkotaan yang menjalar (urban sprawl) di sepanjang sisi kanan dan sisi kiri jalan Ibu Kota Kec. (IKK) Merek, IKK Pematang Silimakuta, IKK Purba, Haranggaol, IKK Dolok Sabungan, IKK Pematang Sidamanik, IKK Pardamean Ajibata, IKK Lumban Julu, IKK Bona Tua Lunasi, IKK Pemaksian, IKK Sigaol, IKK Narumonda I, Sigumpar, IKK Silaen, Sibuea, IKK Gurgur, dan Kabupaten Kemenpera, Kemenpera, dan Pemkab

~71~ d. penerapan syarat kawasan terbangun permukiman dengan konsep berlanggam asitektur budaya Batak dan menghadap danau e. pemertahanan dan revitalisasi kawasan kampung adat puak Batak dan situs sejarah Batak yang bernilai budaya tinggi Muara, IKK Siborong-borong, IKK Sipahutar, IKK Simorangkir Julu, IKK Paranginan, IKK Bakkara, IKK Sabulan, IKK Pangururan, dan kawasan perdesaan yang tersebar di seluruh Kawasan Danau Toba PENDA- INSTSI PELAKSA 2.2 Zona B2.2 yang merupakan kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah yang berada pada kawasan rawan bencana a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah dan intensitas bangunan gedung yang rendah serta berbasis teknologi yang adaptif terhadap patahan aktif IKK Harian, IKK Pollung, IKK Lintong Nihuta,IKK Sigalingging, Silumboyah, IKK Sumbul, IKK Tiga AP BD Kemenpera, Pem kab, dan

~72~ b. pengendalian perkembangan fisik atau membatasi ijin pengembangan baru kawasan terbangun di sisi jalan ke arah danau di sepanjang tepian danau c. pengendalian perkembangan fisik kawasan permukiman perkotaan yang menjalar (urban sprawl) di sepanjang sisi kanan dan sisi kiri jalan d. penerapan syarat kawasan terbangun permukiman dengan konsep berlanggam asitektur budaya Batak dan menghadap danau Lingga, IKK Gunung Sitember, IKK Kuta Buluh, IKK Sitinjo, IKK Siempat Rube, IKK Sipoltak, IKK Parmonangan, IKK Sipoholon, dan kawasan perdesaan yang tersebar di Kec. yang berada di zona rawan bencana gempa bumi di Kawasan Danau Toba PENDA- dan Kabupaten INSTSI PELAKSA Kemenpera, dan Pemkab e. pemertahanan dan revitalisasi kawasan kampung adat puak Batak dan situs sejarah Batak yang bernilai budaya tinggi

~73~ 3. Zona Budi Daya 3 (Zona B3) yang merupakan kawasan peruntukan pariwisata 3.1 Zona B3.1yang merupakan kawasan peruntukan pariwisata highend a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata High-End Simalem b. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasaan Wisata High-End Balige - Tara Bunga Tampahan c. pengembangan dan meningkatkan pengelolaan kawasan wisata yang didukung dengan fasilitas pariwisata, fasilitas umum dan aksesibilitas yang handal Kec. Merek di Kab. Karo Kec. Balige dan Kec. Tampahan di Samosir Kab. Karo, Kab. Toba Samosir d. pengembangan pintu gerbang wisata Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, dan Kab. Tapanuli Utara PENDA-, INSTSI PELAKSA Kemenparekraf, Pemrov, Kemenparekraf, Pemrov,

~74~ e. pengembangan pusat pendidikan pendukung kegiatan pariwisata Kec. Balige pada Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA Kemendikbud, Kemenparekraf, Pemrov, 3.2 Zona B3.2yang merupakan kawasan peruntukan pariwisata massal a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Parapat - Tiga Ras Kec. Dolok Pardamean, Kec. Pematang Sidamanik, Kec. Girsang Sipangan Bolon, dan Kec. Ajibata di Kab. Simalungun Kemenparenkraf, Pemrov, b. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Taman Eden Kec. Lumban Julu di Samosir

~75~ c. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasikawasan Wisata Muara-Baktiraja Kec. Baktiraja, Kec. Paranginan, Kec. Lintong Nihuta di Kab. Humbang Hasundutan; Kec. Muara di Kab.Tapanuli Utara PENDA- INSTSI PELAKSA d. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Salib Kasih e. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Pangururan Sianjur Mula-mula f. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Tuk-tuk Tomok Kec. Siatas Barita di Kab. Tapanuli Utara Kec. Pangururan, Kec. Simanindo, dan Kec. Sianjur Mula-mula di Kab. Samosir Kec. Simanindo di Kab. Samosir

~76~ g. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Wisata Onan Rungu Taman Bumi Lagundi Kec. Onan Runggu di Kab. Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA h. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Taman Bumi Nainggolan i. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Ronggur Nihuta- Palipi j. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Harian Sitio-tio k. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Lumban Julu l. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi Kawasan Wisata Taman Wisata Iman Dairi Kec. Nainggolan di Kab. Samosir Kec. Ronggur Nihuta dan Kec. Palipi di Kab. Samosir Kec. Harian dan Kec. Sitio-tio di Kab. Samosir Kec. Lumban Julu di Samosir Kec. Sitinjo di Kab. Dairi

~77~ m. pengembangan pintu gerbang wisata Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan,dan Kab. Tapanuli Utara PENDA- INSTSI PELAKSA n. pengembangan pusat pendidikan pendukung kegiatan pariwisata Kec. Balige pada Samosir 4. Zona Budi Daya 4 (Zona B4) yang merupakan kawasan peruntukan pertanian pangan a. pengembangan dan pemertahanan kawasan peruntukan pertanian pangan b. pengendalian pola penggunaan pestisida pada kegiatan budidaya pertanian untuk menghindari pencemaran kawasan perairan Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Tapanuli Utara, dan Kab. Samosir Kementan,

~78~ c. pengendalian kawasan pertanian yang menyebabkan pencemaran pada badan-badan air di sekitar kawasan Danau Toba PENDA- INSTSI PELAKSA 5. Zona Budi Daya 5 (Zona B5) yang merupakan kawasan peruntukan hortikultura a. pengembangan dan pemertahanan kawasan peruntukan hortikulura b. pengembangan pola intensifikasi untuk kegiatan pertanian hortikultura unggulan c. pengendalian pola penggunaan pestisida pada kegiatan budidaya pertanian hortikultura untuk menghindari pencemaran kawasan perairan Kab. Dairi, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, dan Kab. Humbang Hansudutan Kabu paten, Kementan, d. pengendalian kawasan budi daya pertanian holtikultura dan perkebunan yang menyebabkan pencemaran pada badan-badan air di kawasan Danau Toba

~79~ PENDA- 6. Zona Budi Daya 6 (Zona B6) yang merupakan kawasan peruntukan peternakan 6.1 Zona B6.1 yang merupakan kawasan peternakan berbasis bisnis a. pengembangan dan pengendalian kawasan peruntukan peternakan berbasis bisnis b. pengembangan kawasan peternakan konservatif dengan dikandangkan secara terpadu dengan kawasan pertanian Kab. Tapanuli Utara, Kab. Samosir, dan Kab. Simalungun INSTSI PELAKSA Kementan, 6.2 Zona B6.2 yang merupakan kawasan peternakan berbasis masyarakat a. pengembangan dan pengendalian kawasan peruntukan peternakan berbasis masyarakat yang ramah lingkungan di seluruh permukiman perdesaan di Kawasan Danau Toba b. pengembangan kawasan peternakan konservatif dengan dikandangkan secara terpadu dengan kawasan pertanian Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab.Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kementan,

~80~ Kab. Dairi, dan Kab. Pakpak Bharat PENDA- INSTSI PELAKSA 7. Zona Budi Daya 7 (Zona B7) yang merupakan kawasan peruntukan perkebunan a. pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan perkebunan Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab.Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi, dan Kab. Pakpak Bharat Kementan,

~81~ PENDA- 8. Zona Budi Daya 8 (Zona B8) yang merupakan kawasan peruntukan hutan produksi a. pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan hutan produksi Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab.Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Dairi INSTSI PELAKSA Kemenhut, 9. Zona Perairan 1 (Zona A1) yang merupakan kawasan perairan yang memberikan perlindungan terhadap permukiman a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan perairan danau pada kawasan permukiman wilayahperairan pada Kec. Girsang Sipangan Bolon di Kab. Simalungun; Kec. Ajibata di provinsi, dan Pemkab

~82~ Kab.Toba Samosir; Kec. Laguboti dan Kec. Balige di Kab.Toba Samosir; Kec. Baktiraja di Kab.Humbang Hasundutan; Kec. Palipi, Kec. Pangururan, Kec. Nainggolan, dan Kec. Simanindo di Kab.Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA b. pengendalian pengembangan kegiatan budi daya di kawasan perairan Danau Toba Kab. Kab.Toba Samosir, Kab.Tapanuli Utara, Kab.Humbang Kabupaten

~83~ Hasundutan, dan Kab.Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA c. pengembangan struktur buatan berupa bangunan pemecah gelombang untuk menghindari ancaman bencana gelombang pasang danau Kab. Kab.Toba Samosir, Kab.Tapanuli Utara, Kab.Humbang Hasundutan, dan Kab.Samosir KLH, Pemkab, dan 10. Zona Perairan 2 (Zona A2) yang merupakan kawasan perairan pariwisata tirta a. Pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan perairan pada kawasan peruntukan pariwisata tirta Wilayah perairan padakec. Girsang Sipangan Bolon di Kab. Simalungun; Kec. Balige dan Kec. Tampahan di Samosir; Kemenparekraf,

~84~ Kec. Muara dan Kec. Baktiraja di Kab. Humbang Hasundutan; Kec. Pangururan, Kec. Simanindo, Kec. Onan Runggu, dan Kec. Nainggolan di Kab. Samosir; Kec. Merek di Kab. Karo; Kec. Ajibata di Samosir PENDA- INSTSI PELAKSA

~85~ b. pengendalian pengembangan kegiatan budi daya di kawasan perairan Danau Toba Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Karo PENDA- Kabupaten yan sah INSTSI PELAKSA Pemkab dan c. pengendalian kegiatan budi daya perikanan yang berdekatan dengan kawasan pariwisata tirta Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, dan Kab. Karo Kemen parekraf,

~86~ PENDA- INSTSI PELAKSA 11. Zona Perairan A3 (Zona A3) yang merupakan kawasan penghasil nutrien dan pendukung kegiatan pariwisata 11.1 Zona A3.1 yang merupakan kawasan penghasil nutrien dan pendukung kegiatan pariwisata di daerah pintu masuk air Danau Toba a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan perairan penghasil nutrien di perairan Danau Toba dan pendukung kegiatan pariwisata wilayah perairan di Kec. Merek pada Kab. Karo; Kec. Pematang Silimakuta, Kec. Silimakuta, Kec. Purba, Kec. Haranggaol Horison, Kec. Dolok Pardamean, Kec. Pematang Sidamanik, dan Kec. Girsang Sipangan Bolon pada Kab. Simalungun; Kec. Ajibata, Kec. Lumban Julu, Kec. Parmaksian,, KLH, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),

~87~ Kec. Balige, dan Kec. Tampahan pada Samosir; Kec. Muara pada Kab. Tapanuli Utara; Kec. Baktiraja pada Kab. Humbang Hasundutan; Kec. Sianjur Mula-mula, Kec. Pangururan, Kec. Harian, Kec. Sitio-tio, Kec. Ronggur Nihuta, Kec. Simanindo, Kec. Onan Runggu, Kec. Palipi, dan Kec. Nainggolan pada Kab. Samosir; PENDA- INSTSI PELAKSA

~88~ dan Kec. Silalahi Sabungan pada Kab. Dairi PENDA- INSTSI PELAKSA b. pengendalian kegiatan budi daya yang berada pada wilayah perairan danau terbuka/limnetik yang memiliki fungsi utama sebagai habitat ikan termasuk ikan endemik seperti Ikan Batak Kab. Karo, Kab. Samosir, Kab. Tapanuli Utara, Kab.Humbang Hasundutan, Kab. Samosir, Kab. Dairi KLH, KKP,

~89~ PENDA- INSTSI PELAKSA 11.2 Zona A3.2 yang merupakan kawasan penghasil nutrien dan pendukung kegiatan pariwisata di daerah pintu keluar air Danau Toba a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan perairan penghasil nutrien di perairan Danau Toba dan pendukung kegiatan pariwisata b. pengendalian kegiatan budi daya yang berada pada wilayah perairan terbuka/limnetik yang memiliki fungsi utama sebagai habitat ikan termasuk ikan endemik seperti Ikan Batak c. penetapan lokasi kawasan budi daya perikanan dan kawasan KJA yang didasarkan pada kualitas baku mutu air kualitas I wilayah perairan pada Kec. Muara di Kab. Tapanuli Utara; Kec. Sianjur Mula -mula, Kec. Pangururan, dan Kec. Palipi di Kab. Samosir; Kec. Silalahi Sabungan di Kab. Dairi; Kec. Haranggaol Horison dan Kec. Dolok Pardamean di Kab. Simalungun. KLH, KKP, KLH, KKP, KKP, KLH, dan Pemkab

~90~ PENDA- INSTSI PELAKSA 12. Zona Perairan 4 (Zona A4) yang merupakan kawasan perairan yang berfungsi sebagai zona pengurai/dekomposer ekosistem alami a. pengembangan, rehabilitasi, dan revitalisasi kawasan perairan yang berfungsi sebagai dekomposer ekosistem alami pada perairan di Danau Toba. Perairan di bagian tengah Danau Toba KLH, swasta ttd. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian, DR. H. SUSILO BAMBG YUDHOYONO ttd. Ratih Nurdiati