ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR KOMUNITAS MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

IKATAN ALUMNI CEDS UI

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMUNITAS BAB I. LAMBANG Pasal 1. Akronim. Akronim dari Komunitas Penulis Asuransi Indonesia adalah KUPASI.

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT AHLI PENGINDERAAN JAUH INDONESIA (INDONESIAN SOCIETY FOR REMOTE SENSING)

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

TENTANG TATA KELOLA KEPENGURUSAN PERHIMPUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI INDIA,

PENGANTAR. Prinsip demokrasi langsung diubah menjadi demokrasi perwakilan, yang mencakup perwakilan wilayah maupun perwakilan kelompok minat.

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT AHLI PENGINDERAAN JAUH INDONESIA (INDONESIAN SOCIETY FOR REMOTE SENSING)

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

PENGANTAR. Jakarta, 8 September 2010 Dewan Pengurus Masyarakat Standardisasi Indonesia. Drs. Poedji Rahardjo Ketua

ANGGARAN RUMAH TANGGA KONSIL LSM INDONESIA BAB I PERWAKILAN KONSIL LSM INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

Lembaga Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) ANGGARAN DASAR BAB I ORGANISASI. Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR SUMATERA UTARA - TAIWAN. Pembukaan

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR Nusantara Corruption Watch (NCW) PEMBUKAAN Korupsi memberikan dampak negatif yang sangat luas terhadap masyarakat karena mengakibatkan pemborosan biaya, menyebabkan distorsi dan ketidaktepatan alokasi sumber daya, serta menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Korupsi bertentangan dengan kejujuran dan keadilan yang merupakan nilai-nilai utama yang menyangga kehidupan bermasyarakat. Upaya-upaya untuk menghapus korupsi perlu dilakukan secara sistemastis, terintegrasi dan berkesinambungan dengan dukungan yang luas dari masyarakat dalam lingkup nasional, regional dan internasional. Sehubungan dengan hal tersebut maka dibentuklah organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nusantara Corruption Watch (NCW) yang bertujuan untuk mendorong tumbuhnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia sebagai bagian dari upaya global untuk menghapuskan korupsi. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya, Nusantara Corruption Watch menyelenggarakan organisasinya dengan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan berikut. Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 1

BAB I NAMA, SIFAT, KEDUDUKAN, DAN JANGKA WAKTU PENDIRIAN Pasal 1 Nama 1. Organisasi ini merupakan suatu perkumpulan yang didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan nama Nusantara Corruption Watch dan disingkat sebagai NCW. Pasal 2 Sifat 1. Nusantara Corruption Watch (NCW) merupakan organisasi nonpemerintah yang independen, bersifat nirlaba dan non-partisan. 2. Dalam melaksanakan kegiatannya, Nusantara Corruption Watch akan menggunakan pendekatan anti kekerasan. Pasal 3 Kedudukan 1. Nusantara Corruption Watch berkedudukan di Jakarta, Indonesia. 2. Nusantara Corruption Watch dapat membentuk perwakilan di seluruh Indonesia sebagai bagian dari Nusantara Corruption Watch sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Pasal 4 Pendirian dan Para Pendiri serta Pengurus 1. Nusantara Corruption Watch didirikan pada 15 Februari 2006 di Depok dan pada tanggal 22 Mei 2006 dikukuhkan dalam bentuk badan hukum dihadapan Notaris Surya Sudrajat, SH dengan Akta No. 01 dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 2

2. Organisasi LSM NCW ini didirikan oleh para personel yang sekaligus telah disepakati sebagai pengurus antara lain : a. Gobuan Harahap, SH : Ketua Umum Dewan Executive. b. Ny. May Feny Lubis : Wakil Ketua Umum Dewan Executive. c. Ferlian Lubis : Wakil Ketua Umum Dewan Executive. d. Sumuyan Lubis : Sekretaris Jenderal. e. Amir Nasution : Koordinator Monitoring. f. M. Thamrin : Koordinator Pengumpulan Data. g. Alexander Solaiman Akbar : Bendahara Umum. BAB II TUJUAN DAN KEGIATAN Pasal 5 Tujuan 1. Nusantara Corruption Watch adalah mendorong tumbuhnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaran pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia sebagai bagian dari upaya global untuk menghapuskan korupsi. Pasal 6 Kegiatan Untuk mencapai tujuan tersebut, Nusantara Corruption Watch (NCW) akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut: 1. Mendorong pembentukan dan penerapan suatu strategi dan kebijakan nasional untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia. 2. Mengembangkan penelitian dan pengkajian yang berkaitan dengan upaya mendorong tumbuhnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia. 3. Mengembangkan pusat informasi yang akan mengumpulkan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk meningkatkan kesadaran publik di Indonesia mengenai dampak negatif korupsi serta manfaat positif yang bisa diperoleh dari keberadaan transparansi dan Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 3

akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia. 4. Mengembangkan program kampanye anti korupsi melalui media massa dan media komunikasi lainnya. 5. Mengembangkan program pelatihan, lokakarya, seminar dan kegiatan edukasi lainnya kepada publik di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai arti penting transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia. 6. Mengidentifikasi dan menggali sumberdaya yang tersedia di Indonesia maupun di luar negeri untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. 7. Menggalang suatu koalisi dengan individu dan institusi yang mempunyai kepentingan yang sejalan dengan tujuan organisasi. 8. Melaksanakan kegiatan lain yang sejalan dengan tujuan organisasi. BAB III KEANGGOTAAN Pasal 7 Anggota 1. Keanggotaan NCW terdiri dari: a. Anggota Individu b. Anggota Institusi 2. Anggota individu terdiri dari para profesional, pengusaha, akademisi dan penduduk Indonesia lainnya yang memiliki reputasi dan integritas tinggi serta komitmen untuk menghapuskan korupsi. 3. Anggota institusi terdiri dari organisasi non pemerintah, perusahaan dan perguruan tinggi serta badan hukum lainnya di Indonesia yang memiliki reputasi dan integritas tinggi serta komitmen untuk menghapuskan korupsi. 4. Mekanisme dan syarat-syarat keanggotaan ditentukan di dalam Anggaran Rumah Tangga. Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 4

Pasal 8 Hak Anggota 1. Setiap anggota mempunyai hak untuk: a. Mengikuti Rapat Anggota, b. Mengeluarkan pendapat, mengajukan saran atau pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus. c. Memilih dan dipilih sebagai anggota Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan, Dewan Pengurus, dan unit organisasi lainnya sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan NCW lainnya. d. Mengikuti semua kegiatan organisasi. 2. Setiap anggota institusi diwakili oleh dua orang wakil yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan anggota individual kecuali di dalam rapat anggota, mereka hanya memiliki satu hak suara. Pasal 9 Kewajiban Anggota 1. Setiap anggota wajib menjaga reputasi dan integritas yang dimilikinya serta menyebarluaskan gagasan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaran pemerintahan dan kegiatan usaha di Indonesia. 2. Setiap anggota wajib bekerja sama dengan anggota lainnya dalam organisasi NCW dan bersedia memikul bagian tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 3. Setiap anggota wajib menyelesaikan pembayaran uang iuran dan kewajiban keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi citra organisasi, melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan kode etik keanggotaan serta peraturan yang dikeluarkan oleh NCW. Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 5

BAB IV ORGANISASI Pasal 10 Organisasi NCW terdiri dari: 1. Rapat Anggota Rapat Anggota terdiri dari seluruh anggota individual dan wakil dari anggota institusional NCW. Untuk pembentukan organisasi, Rapat Anggota pertama kali terdiri dari Pendiri NCW. Rapat Anggota merupakan otoritas tertinggi di dalam organisasi NCW. 2. Dewan Penasehat Dewan Penasehat terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota yang dipilih dan diangkat oleh Rapat Anggota. Dewan Penasehat akan memberikan masukan atau nasihat baik diminta maupun tidak diminta untuk kebaikan organisasi LSM NCW. 3. Dewan Pertimbangan Dewan Pertimbangan terdiri dari seorang Ketua dan sekurangkurangnya 2 (dua) orang anggota yang dipilih dan diangkat oleh Rapat Anggota. Memberikan pertimbangan, arahan, saran dan petunjuk kepada Pengurus NCW dalam lingkungan kepengurusan yang bersangkutan, baik diminta maupun tidak diminta demi kemajuan pengembangan organisasi. 4. Dewan Pengurus Dewan Pengurus terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) anggota yang dipilih dan diangkat oleh Rapat Anggota. Dewan Pengurus merupakan lembaga eksekutif tertinggi di dalam organisasi LSM NCW yang mengelola organisasi dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan semua keputusan Rapat Anggota. Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 6

4. Sekretariat LSM NCW. Sekretariat LSM NCW merupakan unit organisasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jendral dan bertugas mengelola kegiatan operasional dan administrasi organisasi sehari-hari. 5. Perwakilan LSM NCW. Perwakilan merupakan unit organisasi di bawah Dewan Pengurus Pusat yang berdudukan di ibukota provinsi di Indonesia yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasi kegiatan LSM NCW di wilayah tersebut. 1. Rapat Anggota BAB V RAPAT Pasal 11 Rapat anggota biasa diselenggarakan sedikitnya satu kali dalam satu tahun. 2. Rapat Anggota Luar Biasa Rapat anggota luar biasa diadakan paling lambat dua bulan setelah adanya permintaan tertulis dari Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan atau Dewan Pengurus atau lebih dari separuh jumlah anggota yang memiliki hak suara. 3. Pemberitahuan Rapat Dewan Pengurus akan memberitahukan setiap anggota mengenai tanggal, tempat dan agenda rapat paling lambat tiga puluh hari sebelum penyelenggaraan rapat. Setiap anggota berhak untuk mengusulkan perubahan agenda rapat sepanjang usulan tersebut secara tertulis diterima dua puluh hari sebelum penyelenggaraan rapat dan disetujui oleh Dewan Pengurus. Tidak akan ada pembahasan diluar agenda rapat yang telah ditetapkan kecuali, dalam hal rapat biasa, lebih dari separuh anggota memiliki hak suara yang hadir atau memberikan kuasa dalam Rapat Anggota meminta perubahan agenda rapat. 4. Kuorum Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 7

Rapat Anggota tidak akan dilaksanakan kecuali telah memenuhi kuorum yang ditetapkan. Kuorum untuk setiap rapat adalah jika sedikitnya separuh jumlah anggota yang memiliki hak suara hadir atau memberikan kuasa dalam rapat. Dalam hal kuorum tidak tercapai, maka pemimpin rapat dapat mengundurkan rapat untuk waktu satu jam dan setelah waktu tersebut, rapat dapat dilaksanakan jika sedikitnya seperempat jumlah anggota yang memiliki hak suara hadir atau memberikan kuasa dalam rapat. 5. Hak Suara Anggota individu maupun anggota institusional memiliki satu hak suara dalam rapat anggota. Setiap anggota dapat memberikan kuasa kepada anggota lainnya dengan ketentuan bahwa satu anggota hanya dapat menerima kuasa dari satu anggota lainnya dan hal tersebut didasarkan surat kuasa tertulis. Seorang anggota dapat kehilangan hak suaranya dalam hal melanggar ketentuan yang ditetapkan di dalam Anggaran Rumah Tangga. 6. Pemimpin Rapat Rapat Anggota dipimpin oleh Ketua atau salah seorang anggota Dewan Pengurus atau seseorang anggota yang memiliki hak suara yang hadir dan dipilih dalam Rapat Anggota. BAB VI PENDANAAN, TAHUN BUKU DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN Pasal 12 Pendanaan 1. Sumber dana LSM NCW terdiri dari: a. Iuran anggota b. Bantuan, hibah atau donasi yang tidak mengikat Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 8

c. Usaha-usaha lain sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan organisasi 2. Rapat Anggota menetapkan jumlah maksimum sumbangan, hibah, donasi, atau bentuk kontribusi lainnya yang dapat diberikan oleh setiap individu atau institusi kepada NCW. 3. Dana yang dimiliki oleh NCW harus dikelola secara transparan dan bertanggungjawab serta digunakan hanya untuk kepentingan yang sejalan dengan tujuan organisasi. Pasal 13 Tahun Buku 1. Tahun buku organisasi mencakup suatu periode yang dimulai pada 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pasal 14 Pertanggungjawaban Keuangan 1. Dewan Pengurus harus menyusun Laporan Keuangan selambatlambatnya tiga bulan setelah berakhirnya tahun buku. 2. Laporan Keuangan yang disusun oleh Dewan Pengurus akan diaudit oleh auditor independen yang ditunjuk oleh Dewan Pertimbangan berdasarkan usulan Dewan Pengurus. BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 15 Perubahan Anggaran Dasar 1. Perubahan Anggaran Dasar organisasi hanya dapat dilakukan di dalam rapat anggota yang dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang memiliki hak suara dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir atau memberikan kuasa dalam rapat tersebut. Pasal 16 Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 9

PEMBUBARAN ORGANISASI 1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Rapat Umum Luar Biasa yang khusus dilaksanakan untuk itu dan dihadiri oleh lebih dari dua per tiga (2/3) jumlah anggota yang memiliki hak suara dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir atau memberikan kuasa dalam rapat tersebut. 2. Sisa kekayaan hasil pembubaran organisasi hanya dapat dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha sosial yang mempunyai tujuan yang sejalan dengan tujuan LSM NCW. Dibuat di Depok Pada tanggal 15 April 2006 LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW GOBUAN HARAHAP, SH SUMUYAN LUBIS. Ketua Umum Dewan Executive Sekretaris Jenderal Anggaran Dasar LSM NCW (Nusantara Corruption Watch) Page 10