BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III. Sajian dan Analisis Data

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. aktivitas promosi Starseeker Clothing Bandung serta mangacu pada apa yang

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. seni dan budaya yang dimiliki merupakan ciri kepribadian bangsa. Salah satu

BAB V PENUTUP. bagi Perpustakaan ITS tentang kegiatan promosi ITS Digital Repository. Perpustakaan ITS telah melaksanakan kegiatan promosi ITS Digital

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Promosi adalah segala aktifitas marketing atau penjualan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan ini para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kemajuan teknologi, komunikasi, dan informasi mendorong

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu industri tanpa henti yang mana setiap negara

BAB IV PENUTUP. penelitian yang sudah dilakukan mengenai Strategi Branding A Moslem

BAB I PENDAHULUAN. besar sebagaimana halnya bentuk promosi lain seperti sales promotion, direct

PELAKSANAAN Promosi dan Pemasaran Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. setiap data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini telah berkembang dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian lain

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB 2 DATA DAN ANALISA. untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik. Tujuan Promosi di antaranya adalah:

BAB VI Kesimpulan dan Saran. Desa Wisata Kalibuntung lebih memilih produk wisata yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB І PENDAHULUAN. Industri pariwisata menjadi perhatian khusus dalam Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

Bab Vi PENUTUP. 1. Bedasarkan analisis lingkungan internal dan matriks IFE, deperoleh : ini PD. Bhumi Phala Wisata yaitu, Konsep pengelolaan secara

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dengan key informant serta seluruh informan mengenai Strategi Bauran

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

STRATEGI PROMOSI PADA PT. TUNAS MOBILINDO PERKASA DAIHATSU

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB II LANDASAN TEORI

Interview Guide Informan 1 Demajors DIY

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tugas casual leasing di The Park Mall Solo Baru

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI PEMASARAN MUSEUM HOUSE OF SAMPOERNA DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE Oleh: Rio Gahari ( ) - C

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ini memperlihatkan perusahaan harus mengembangkan strategi pemasaran yang

BAB V P E N U T U P. Shoppy, maka dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan strategi guna mendapatkan sumber-sumber dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. konsumen motor di Indonesia adalah motor jenis matic. kemewahan, teknologi tinggi untuk meningkatkan kenyamanan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

Transkripsi:

104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan dalam strategi komunikasi pemasaran Museum Gunungapi Merapi dapat ditarik kesimpulan bahwa Museum Gunungapi Merapi dalam berdirinya bertujuan untuk memberikan edukasi tentang kegunungapian kepada masyarakat luas, memberikan informasi tentang gunungapi secara non formal edukasi, dan mendorong pengembangan wisata berdasarkan kerangka revitalisasi potensi alamiah berwawasan lingkungan. Strategi komunikasi pemasaran pun dirancangan dan dimulai dengan melakukan tahap-tahap dalam komunikasi pemasaran sehingga menghasilkan media yang akan disesuaikan dengan program yang ada untuk menjaring calon pengunjung Museum Gunungapi Merapi. Dalam menjalankan strarteginya pihak Museum Gunungapi Merapi mengembangkan beberapa alat promosi/bauran komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan komunikasi yang efektif yaitu melalui advertising, direct marketing, sales promotion, personal selling, dan word to mouth.

105 Agar tidak lepas sasaran dalam pemasaran kepada pengunjung, kegiatan lain yang dilakukan pihak Museum Gunungapi Merapi harus berfokus pada target, salah satunya dengan penggunaan pameran atau EXPO, acara Dies Natalies kampus dan karnaval di Kabupaten daerah Yogyakarta dan sekitarnya yang merupakan pameran untuk mengenalkan Museum Gunungapi Merapi kepada masyarakat luas. Dengan mengikuti kegiatan ini masyrakat yang datang mengetahui keberadaan Museum Gunungapi Merapi dan apa saja yang ada di Museum Gunungapi Merapi tersebut, sehingga membuat ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi Museum Gunungapi Merapi. Untuk interaksi kepada pengunjung serta pengunjung bisa memberikan kritik dan saran melalui Whatsapp kepada pihak Museum Gunungapi Merapi atau dengan mengirimkan sms langsung. Semua laporan kritik dan saran langsung di tindaklanjuti oleh Pihak Museum Gunungapi Merapi. Penggunaan bauran tersebut diatas masih mempunyai kekurangan dibeberapa segmen. Terlepas dari belum maksimalnya kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui beberapa variable tersebut, upaya pihak Museum Gunungapi Merapi dalam membentuk Strategi Komunikasi Pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengunjung merupakan upaya yang positif dalam menghadapi permasalahan yang muncul sejalan dengan perkembangan Museum Gunungapi Merapi ini agar setiap tahunnya terus menambah jumlah pengunjung yang datang ke Museum Gunungapi Merapi.

106 Berdasarkan hasil analisa penelitian mengenai hal yang berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Museum Gunungapi Merapi dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Dalam menempatkan sebuah tahapan strategi komunikasi pemasaran, Museum Gunungapi Merapi telah melakukan serangkaian penyusunan rencana kerja untuk kedepannya. Dari hasil analisa yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa tahapan promosi yang dilakukan mengacu pada rencana jangka menengah daerah dan jangka menengah nasional. Setiap obyek pariwisata ataupun perusahaan (instansi) memiliki metode tersendiri dalam melakukan aktivitas promosinya, dalam memutuskan melakukan strategi promosi, Museum Gunungapi Merapi melakukan langkah-langkah promosi dalam upaya meningkatkan minat pengunjung Museum Gunungapi Merapi tahun 2010-2012, yaitu diawali dengan proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Suatu perusahaan yang sukses saat ini mempunyai suatu persamaan yaitu semuanya memahami dan memuaskan kebutuhan pelanggan dan memperhatikan program pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Strategi promosi yang dilakukan oleh Museum Gunungapi Merapi tidak hanya untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan domestik saja, akan tetapi juga ingin merubah brand image museum yang kesannya monoton menjadi mengasyikan agar menjadi lebih dikenal sebagai tempat yang cocok untuk wisata atau berlibur, menghilangkan kepenatan kota dan nilai edukasi yang didukung dengan alat peraga yang menarik. Hal tersebut dapat dilihat dari pemilihan program promosi yang digunakan untuk merubah perilaku wisatawan dengan menggunakan programprogram promosi sebagai berikut

107 1. Advertising (Facebook, email, website dan brosur). 2. Sales support ( memberikan booklet kepada setiap satu rombongan, membagikan brosur ke setiap orang yang ingin meninggalkan Museum Gunungapi Merapi). 3. Public relation mengikuti pameran pembangunan dan mengisi hari jadi Daerah di tiap Kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Word of mouth (promosi mulut ke mulut). Dalam tahapan perencanaanya yang telah dijalankan oleh Museum Gunungapi Merapi masih ditemui masalah pada analisis situasi dalam penganalisis pasarnya pihak museum hanya melakukan survey sederhana dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman dan hasil respon pengunjung serta belum menerapkan analisis pesaing sesuai dengan kaidah analisis situasi, lalu kemudian belum adanya sumber dana yang terperinci sehingga tidak bisa menghitung kebutuhan dana yang dialokasikan untuk bauran promosi. Bauran promosi yang di implementasikan oleh Museum Gunungapi Merapi yaitu dengan menggunakan bauran promosi pariwisata: advertising ( neon box, media internet, media sosial), sales support (brosur, booklet), dan public relations (event, karnaval, pameran). Museum Gunungapi Merapi menggunakan media luar ruangan dengan neon box dan media internet melalui website dan media sosial seperti facebook dan twitter. Pihak Museum Gunungapi Merapi juga menyebarluaskan brosur pada saat wisatawan yang berkunjung di museum maupun travel agen sebagai perantara promosi dan khusus bagi pengunjung rombongan pelajar dibagikan booklet, dalam membagikan booklet masih bersifat khusus kepada rombongan pelajar, setiap rombongan pelajar atau instansi dibagikan

108 satu booklet sebab pihak museum belum bisa membagikan satu persatu kepada pengunjung dikarenakan cetakan booklet tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Menurut peneliti dari bauran promosi yang di implementasikan oleh pihak Museum Gunungapi Merapi sudah bagus, karena kegiatan promosi yang dilakukan memenuhi segala aspek dari bauran promosi yang dilakukan. Kegiatan promosi yang efektif digunakan oleh pihak Museum Gunungapi Merapi adalah public relations nya melalui sosialisasi dan karnaval seperti pada HUT Museum sehingga dapat menarik animo pengunjung yang begitu banyak. Publikasi dengan bekerja sama dengan pihak media juga dapat memungkinkan meluasnya informasi tentang Museum Gunungapi Merapi. Dalam evaluasinya pihak Museum Gunungapi Merapi selalu memonitor jumlah pengunjung setiap bulannya melalui data pengunjung yang telah disediakan museum dan juga mengevaluasi kinerja para anggotanya di akhir bulan supaya diketahui kendala apa saja yang menjadi penghambat atau bahkan bisa menggali potensi yang bisa dimanfaatkan oleh Museum Gunungapi Merapi supaya bisa lebih dapat dimaksimalkan. Menurut peneliti pihak Museum Gunungapi Merapi harus menggunakan analisis SWOT dalam hal tersebut terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dan dapat menjadi bahan evaluasi, sehingga dalam mengevaluasinya dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, kesempatan (peluang), dan ancaman bagi Museum Gunungapi Merapi.

109 B. SARAN Berdasarkan hasil yang telah dinyatakan pada penelitian ini, penulis menyatakan beberapa saran sebagai bentuk masukan atau alternative lain sebagai pertimbangan Museum Gunungapi Merapi dalam melaksanakan program komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Berikut beberapa saran yang dinyatakan dalam penelitian ini terkait beberapa hal pada tahapan terkait komunikasi pemasaran sebagai berikut: 1. Pada tahap perencanaan harus dilengkapi dengan adanya analisis pesaing sesuai dengan kaidah analisis situasi 2. Dalam penganalisis pasar perlu dimaksimalkan dengan memperluas kerjasama dengan berbagai pihak dibidang pariwisata. 3. Meningkatkan SDM yang lebih professional di bidang pariwisata sehingga dapat mengantisipasi hambatan dalam melakukan promosi. 4. Untuk kedepannya lebih baik menambahkan atau mengembangkan event baru atau yang sudah dilakukan dan diprioritaskan tema event sesuai dengan Museum Gunungapi Merapi.. 5. Evaluasi dalam promosi sebaiknya dilakukan dengan menerapkan analisis SWOT, sehingga dapat diketahui secara lengkap dan jelas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya bagi Museum Gunungapi Merapi sehingga dapat menemukan solusi yang sesuai dalam komunikasi pemasarannya.