BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK. S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Istilah procrastination berasal dari bahasa latin procrastinare dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

ANALISIS PROKRASTINASI TUGAS AKHIR/SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa, juga memiliki intelektual akademik yang baik demi menghadapi era

HUBUNGAN ASERTIVITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh: Yemima Husetiya

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, potensi individu/siswa yang belum berkembang

PENDAHULUAN. sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting. Mahasiswa sebagai subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS),

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

ANALISIS PROKRASTINASI TUGAS AKHIR/SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap harinya manusia dihadapkan dengan berbagai macam tugas, mulai

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Institut dalam era globalisasi saat ini memiliki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. 3. kehidupan. Pendidikan tidak hanya bertindak sebagai alat yang dapat

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastinasi dengan awalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Prokrastinasi Akademik. pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran crastinus

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai Universitas yang memiliki semboyan Wacana Keilmuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah dengan Assertif

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2007 YANG SEDANG SKRIPSI DI PROGRAM STUDI PG PAUD. Hj. Shofiyanti Nur Zuama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Prokrastinasi. Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dari kata pro yang

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi

Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Bekerja

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI. Berikut pernyataan-pernyataan yang masing-masing telah disediakan empat pilihan respon sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PROKRASTINASI AKADEMIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sama-sama penting. Dalam 7-S Framework of McKinsey

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini, manusia dituntut untuk dapat menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting, namun sampai sekarang masih dijumpai ketidaksiapan dalam melaksanakan tuntutan tersebut. Mengulur waktu dan melakukan penundaan terhadap tugas dan kewajiban adalah salah satu ketidaksiapan yang masih terjadi sekarang. Burka dan Yuen (1983: 4) mengemukakan bahwa prokrastinasi terjadi pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai pekerja atau pelajar. William (dalam Burka dan Yuen, 1983: 4) memperkirakan bahwa 90% mahasiswa dari perguruan tinggi telah menjadi seorang prokrastinator, 25% mahasiswa suka menunda-nunda bersifat kronis dan mereka pada umumnya berakhir mundur dari perguruan tinggi. Solomon dan Rothblum (1984: 505) melakukan penelitian di salah satu Universitas di Amerika Serikat dengan jumlah subjek sebanyak 322 orang. Data prokrastinasi tugas akademik terungkap bahwa 46% subjek penelitian melakukan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas. Solomon dan Rothblum (dalam Ghufron, 2010: 157) mengemukakan bahwa prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain 1

yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam perkuliahan. Ellis dan Knaus (dalam Rumiani, 2006: 38) menemukan bahwa hampir 70% mahasiswa melakukan prokrastinasi. Rizvi, dkk. (1997: 60) melakukan penelitian mengenai prokrastinasi akademik ditinjau dari pusat kendali dan efikasi diri pada 111 Mahasiswa Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hasil menunjukkan bahwa 20,38% mahasiswa telah melakukan prokrastinasi akademik dan didapat hubungan positif antara prokrastinasi akademik dengan pusat kendali eksternal. Berdasarkan pengamatan peneliti, fenomena prokrastinasi akademik oleh mahasiswa juga terjadi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal ini bisa dilihat dari grafik dibawah. 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 77% 73% 73% 61% 57% 53% 47% 43% 39% 23% 27% 27% 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 Lulus Tepat Waktu Lulus Tidak Tepat Waktu Gambar 0.1 Grafik DataLulusan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Tahun Akademik 2007/2008-2012/201 (Sumber: BAK Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) 2

Grafik diatas menunjukkan tingginya tingkat lulusan mahasiswa UIN yang tidak tepat waktu dari tahun ke tahun. Selain itu berdasarkan data dari Bagian akademik Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang tanggal 27 Desember 2011 masih terdapat 19 mahasiswa dari angkatan 2005, 27 mahasiswa dari angkatan 2006, dan 98 mahasiswa dari angkatan 2007 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang seharusnya sudah dapat menyelesaikan skripsi. Fakta tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa psikologi angkatan 2005 sampai 2007 melakukan prokrastinasi akademik yang terwujud dengan tertundanya pengerjaan tugas yang bisa dikerjakan langsung setelah dosen memberikannya tetapi baru dikerjakan menjelang batas waktu pengumpulan dan pengerjaan skripsi yang seharusnya bisa diselesaikan selama delapan semester tetapi harus tertunda sampai semester berikutnya. Solomon dan Rothblum (dalam Rumiani, 2006 : 37) mengungkapkan bahwa indikasi penundaan akademik adalah masa studi 5 tahun atau lebih. Hasil penelitian Wulandari (2010: 84) diketahui bahwa 13,85% mahasiswa Angkatan 2003-2006 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki tingkat prokrastinasi tinggi, 73,84% berada pada level sedang, dan hanya 12,31% dari mahasiswa Angkatan 2003-2006 Fakultas Psikologi yang memiliki tingkat prokrastinasi rendah. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata para mahasiswa melakukan prokrastinasi. Kondisi tersebut didukung dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dari tanggal 15 sampai 17 Nopember 2011 terhadap 8 mahasiswa fakultas 3

psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, diperoleh informasi bahwa mahasiswa jarang ada yang menyadari dan menganggap prokrastinasi sebagai sesuatu yang wajar. Penyebab mahasiswa menunda adalah tidak adanya semangat mengerjakan tugas kuliah dan untuk mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi alasan mereka menunda adalah judul yang didapat kurang cocok dengan dirinya, sulit mendapatkan buku utama dan buku pendukung skripsi, rasa takut bertemu dosen saat ingin berkonsultasi dan malu untuk bertanya kepada dosen. Faktor-faktor tersebut lebih banyak muncul dari dalam diri mahasiswa itu sendiri. Fenomena yang terjadi pada mahasiswa UIN Malang tersebut diduga terkait dengan tingkat asertifitas seseorang. Karena menurut Sadarjoen (Sadarjoen & Supardi, 2005: 6), seseorang dapat dikatakan asertif bila ia mampu menegakkan hak-hak pribadi dengan cara mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan yang ada dalam dirinya dengan cara langsung melalui ungkapan verbal yang dilakukan dengan jujur dan dengan cara nyaman tanpa mengabaikan hak-hak orang lain. Sedangkan orang-orang non-asertif (Fensterheim & Baer, 1995: 58) adalah mereka yang terlihat terlalu mudah mengalah (lemah), mudah tersinggung, cemas, kurang yakin pada diri sendiri dan sukar mengatakan masalah atau hal-hal yang diinginkan. Sehingga bisa dikatakan bahwa mahasiswa-mahasiswa UIN yang melakukan prokrastinasi adalah mahasiswa-mahasiswa yang non-asertif atau tingkat asertifitasnya rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Fatma, (dalam Hayyinah, 2004) yang mengungkapkan bahwa salah satu faktor siswa menjadi prokrastinator 4

adalah kecemasan. Seseorang dengan gangguan kecemasan umum selalu menunjukkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari mereka, setidaknya telah ia rasakan selama 6 bulan. Perasaannya selalu di liputi rasa kekhawatiran, ia mudah sekali diserang stres sekalipun hanya dengan stresor yang kecil dalam kehidupan sehari-harinya. Di sisi lain individu dengan kecemasan umum menunjukkan ketidakmampuan yang sangat besar dalam menyelesaikan tugas sehari-hari mereka, setidaknya dibandingkan saat-saat sebelumnya. Sehingga sering sekali ia melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ketika individu merasa cemas, akan memunculkan rasa kekhawatiran. Ferrrari (dalam Rachmahana, 2001: 133) menjelaskan bahwa pengasuhan anak dapat mempengaruhi bagaimana anak akan bertindak. Orang tua yang cenderung menuntut putra-putrinya supaya dapat berkembang dan menguasai bermacammacam bidang di dunia pendidikan akan memunculkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakberartian pada diri anak jika anak tidak dapat memenuhi semua harapan itu. Hal inilah yang menjadikan anak menjadi kurang asertif atau memiliki asertivitas yang rendah. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Husetiya, 2010: 4) menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi. Berbeda dengan pengasuhan otoriter, orangtua yang mendidik anaknya dengan demokratis akan menyebabkan timbulnya sikap asertif karena anak merasa diberi kebebasan dalam mengekspresikan diri sehingga memunculkan rasa percaya diri. Seseorang dikatakan asertif hanya jika dirinya mampu bersikap tulus dan jujur dalam 5

mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas pihak lain. Artinya seseorang yang tidak asertif atau tingkat asertifitasnya rendah, memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan prokastinasi. Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa prokrastinasi dilakukan seseorang karena kecemasan, perfeksionis, susah mengambil keputusan, ketergantungan dan selalu membutuhkan bantuan, keputusan diri yang rendah, malas, kurang asertif, ketakutan untuk sukses, susah mengatur waktu, kurang adanya kontrol, adanya resiko yang diakibatkan dan pengaruh dari teman. Mahasiswa yang memiliki asertivitas tinggi cenderung dapat bekerja sama dan dapat berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih baik, tingkat sensitivitas yang dimiliki cukup tinggi sehingga ia dapat membaca situasi yang terjadi di sekelilingnya dan memudahkannya untuk menempatkan diri dan melakukan aktivitasnya secara strategis, terarah, dan terkendali sedangkan mahasiswa yang kurang asertif akan mengalami kesulitan dalam menempatkan dirinya dalam kehidupannya, cenderung pasif, tidak mau meminta pertolongan, dan tidak bisa mengekspresikan keinginan yang ada dalam perasaanya sehingga ketika mendapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan akhirnya melakukan prokrastinasi. 6

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat Asertivitas mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang? 2. Bagaimana tingkat prokrastinasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang? 3. Apakah ada hubungan antara tingkat asertivitas dengan tingkat prokrastinasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat Asertivitas mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Untuk mengetahui tingkat Prokrastinasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Asertivitas dengan tingkat prokrastinasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 7

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan teori-teori psikologi dalam hal hubungan Asertivitas dengan prokrastinasi. b) Sebagai sarana untuk memberikan data dan informasi sebagai bahan studi untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan pengembangan dan variasi materi yang lebih kompleks. 2. Manfaat Praktis a) Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk penelitian mengenai asertivitas dan prokrastinasi. b) Dapat mengetahui bagaimana hubungan antara asertivitas terhadap prokrastinasi terutama terhadap mahasiswa sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan perencanaan akademik yang lebih terarah. 8