BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini persaingan yang terjadi di dunia pariwisata semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RIYADI PALACE SALA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan vital dalam. perekonomian dunia. Menurut Carlzon dalam Brown (1991) seperti yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata telah menjadi bagian penting dan memiliki posisi

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya manusia dan mendorong peran serta swasta untuk berkiprah di sektor pariwisata guna menyediakan berbagai fasilitas kepariwisataan serta pelayanan yang berkualitas untuk menarik para pengguna jasa tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam industri jasa, perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang bermutu tinggi dibandingkan dengan para pesaing dan yang lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Perusahaan jasa menghadapi tiga tugas dalam pemasaran, salah satunya adalah mengelola kualitas jasa (service quality) agar mencapai atau melampaui harapan pelanggan, disamping mengelola produktivitas karyawan dengan membuat karyawan bekerja lebih terampil, meningkatkan kualitas jasa dengan melepas kualitas tertentu, mengindustrikan jasa, menemukan solusi produk baru, merancang jasa yang lebih efektif, serta mendiferensiasi tawaran, penyerahan, dan atau citranya. Industri jasa telah mendominasi perekonomian hampir semua negara industri, dan bahkan mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan Pendapatan bagi Daerah (Mts. Arief, 2007 : 1). Berbagai deregulasi, 1

2 perkembangan sektor jasa khususnya dalam era high-tech dan digital era telah memberikan tantangan di sektor jasa yang semakin intensif. Perusahaan penerbangan, perbankan, hotel, pariwisata, restoran, rumah sakit, asuransi, telekomunikasi, jasa profesional, seperti pengacara, akuntan, dan lain-lain membuktikan approaching and special handling dalam menghadapi persaingan. Dalam satu dasawarsa terakhir persaingan yang terjadi di sektor jasa sangat tajam. Untuk itu, perusahaan jasa mulai berlomba-lomba mempunyai differentiation (perbedaan) khusus dalam kualitas pelayanan (service quality). Fokus dalam proses jasa adalah untuk memberikan hasil (manfaat) yang memenuhi dan/atau melampaui kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dalam hal ini dimaksudkan sebagai kepuasan wisatawan. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen. Persaingan yang ketat, dimana semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing (Tjiptono, 1997 : 23-24).

3 Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk dan jasanya, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar, terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang atau jasa tertentu. Kini mulai banyak muncul aktivitas-aktivitas kaum konsumeris yang memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Para peneliti perilaku konsumen juga semakin banyak yang tertarik dan menekuni topik kepuasan pelanggan dalam rangka mengupayakan pemecahan yang maksimum dari pemenuhan kepuasan para pelanggan. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1997:24). Terdapat objek yang cukup menarik perhatian penulis untuk dilakukannya penelitian, yaitu Kampung Toga Resort yang ada di Kabupaten Sumedang yang cukup memberikan potensi di bidang pariwisata, terutama dalam membantu meningkatkan kegiatan pariwisata di Kabupaten Sumedang. Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan ibu kota propinsi, Bandung. Seperti halnya kabupaten

4 lain, kabupaten yang memiliki luas wilayah 153.124 ha dan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa, juga menyimpan cukup banyak potensi sumber daya alam. Terutama potensi di sektor pariwisata, makanan khas, kerajinan tradisional, disamping peternakan, kehutanan, dan pertanian. Meski belum berkembang secara maksimal, semua komoditas dan potensi tersebut sedang terus dikembangkan, selain agar lebih maju dan dikenal luas, juga mampu meningkatkan produksi dan arus wisatawan yang datang. Kampung Toga Resort merupakan kawasan wisata yang kini sedang terus ditata dan dikembangkan yang terletak tidak jauh dari pusat kota Sumedang. Kampung Toga Resort adalah kawasan wisata berupa daerah perbukitan yang menawarkan berbagai fasilitas seperti cottage, restoran, kolam renang, arena outbound, paralayang serta fasilitas lain yang beragam. Karena tanggapan positif dari para wisatawan baik dari daerah maupun luar daerah yang datang, maka Kampung Toga pun terus melakukan inovasi serta perbaikan-perbaikan dan penambahan pembangunan fasilitas seperti Cottage. Kualitas dalam pelayanan menjadi sangat penting artinya dalam suatu bisnis jasa. Pada objek penilitian ini, terdapat gambaran mengenai kualitas pelayanan yang faktual yang pada akhirnya berdampak pada keputusan para pelanggan, dalam hal ini wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut. Kualitas pelayanan di Kampung Toga menjadikan salah satu standar dalam melayani wisatawan yang berkunjung. Tidak hanya pelayanan di bagian restoran atau cottage, akan tetapi keseluruhan yang terdapat didalam lingkungan kampung toga harus dapat terlayani dengan baik. Cottage merupakan salah satu fasilitas

5 yang disediakan bagi wisatawan untuk menginap dan menikmati keindahan alam kota Sumedang dari atas perbukitan. Dalam kaitannya dengan hasil peninjauan sementara itu, penulis mengamati jumlah kunjungan para wisatawan yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, bahwa Kampung Toga Resort adalah sebuah objek wisata cukup menarik yang ada di daerah Kabupaten Sumedang yang dari periode ke periode para pengunjungnya membentuk tren peningkatan. Seperti yang terdapat dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Cottage Kampung Toga Resort Periode 2006-2009 Bulan Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Januari 293 305 294 315 Februari 216 197 250 153** Maret 195 189 215 - April 204 194 209 - Mei 193 218 193 - Juni 197 236 206 - Juli 0* 254 212 - Agustus 224 0* 234 - September 253 237 0* - Oktober 256 242 246 - November 271 261 267 - Desember 279 278 290 - Jumlah 2581 2603 2616 468 Sumber : Marketing Kampung Toga 2009 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut serta data yang diperoleh, maka penulis terdorong untuk meneliti permasalahan kualitas pelayanan serta pengaruhnya terhadap kepuasan wisatawan dengan judul : Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Wisatawan (studi Pada Bagian Cottage Kampung Toga Resort Sumedang).

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul penelitian yang diambil yaitu Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Wisatawan (studi pada Cottage Kampung Toga Resort), maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas pelayanan di bagian cottage Kampung Toga resort? 2. Bagaimana gambaran kepuasan wisatawan di bagian cottage Kampung Toga Resort? 3. Seberapa besar tingkat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan wisatawan di bagian cottage Kampung Toga Resort? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan kualitas pelayanan bagian cottage dalam melayani terhadap wisatawan yang menginap, hal tersebut memungkinkan terjadi atau tidaknya kepuasan dari wisatawan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan di bagian cottage yang diberikan terhadap kepuasan wisatawan di Kampung Toga Resort. 2. Mengetahui gambaran mengenai kepuasan wisatawan di bagian cottage Kampung Toga Resort. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan wisatawan di bagian cottage Kampung Toga Resort.

7 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan kegunaan atau manfaat, diantaranya: 1. Manfaat teoritis, guna memberikan sumbangan bagi bidang kepariwisataan, dalam hal kualitas pelayanan yang baik dalam memenuhi kepuasan wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kampung Toga Resort. 2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: a. Bagi objek penelitian yaitu Kampung Toga Resort, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama apabila dihadapkan pada kualitas pelayanan di bagian cottage terhadap kepuasan wisatawan. b. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan perluasan wawasan berpikir, sehingga dapat mengaplikasikan konsep dan teori yang telah didapatkan secara objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis. 1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu kualitas pelayanan sebagai variabel independen (variabel X) dan kepuasan wisatawan sebagai variabel dependen (variabel Y). Kualitas pelayanan merupakan strategi bisnis dasar yang menyediakan jasa untuk memuaskan secara nyata pelanggan eksternal dan internal dengan memenuhi harapan mereka, jika pelanggan mereka bahagia dengan nilai-nilai

8 yang ditawarkan oleh suatu produk/jasa, dan jika pelanggan merasa dihargai serta diperlakukan dengan baik, maka mereka akan setia terhadap perusahaan untuk jangka waktu yang lama. Kualitas pelayanan merupakan kesesuaian antara jasa yang dirasakan (perceived service) dengan harapan pelanggan (customer expectation). Kesesuaian antara dua sisi tadi diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk melakukan kunjungan selanjutnya dan mengajak teman atau orang lain untuk berkunjung. Pada umumnya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mudah untuk menciptakan kualitas jasa yang sesuai dengan harapan pelanggan karena jasa mempunyai 4 karakteristik yang harus dipertahankan, sifat khas dari jasa bersumber dari empat ciri tersebut yang membedakannya dari produk lain. Keempat jasa tersebut adalah intangibility, variability, inseparability dan pershability (Kotler, 1997 : 468). Keempat sifat jasa tersebut akan menuntut perusahaan untuk memadukan proses kegiatan mulai dari pengadaan input sampai pada penyerahan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk jasa, produk dan proses tidak dapat dibedakan dengan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri sehingga konsumen merupakan bagian dari sistem penyerahan jasa yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Indikator untuk mengukur kualitas pelayanan dievaluasi ke dalam lima dimensi/kategori besar menurut (Lovelock, 1991 : 368), kelima dimensi utama itu sebagai berikut : 1. Tangible (fasilitas fisik) jasa seperti gedung kantor, karyawan, brosur dan seragam karyawan.

9 2. Reliability (Keandalan), mencakup konsistensi dari penampilan dan keandalan jasa, maksudnya sampai sejauh mana ketepatan dan kesesuaian layanan dengan standar. 3. Responsiveness (Daya Tanggap), meliputi kesiapan dan kecepatan petugas untuk menyediakan jasa, misalnya: kecepatan memberi respon terhadap kebutuhan pelanggan. 4. Assurance (Jaminan), meliputi keterampilan petugas, keramahan petugas, kepercayaan, keamanan dalam penggunaan jasa. 5. Empathy (Empati), mencakup kemudahan komunikasi dan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan. Selanjutnya untuk mengetahui kualitas pelayanan dapat dilihat dengan memperhatikan kesenjangan antara perceived performance dengan expectation, di mana dimensi untuk kualitas atau mutu pelayanan dapat dilihat dari lima unsur dimensi utama yang terdiri atas: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Sebagai implikasi dari kualitas pelayanan, terdapat salah satu aspek yang mengikutinya, yaitu kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat terwujud oleh adanya pelayanan yang diharapkan oleh para pelanggan. Secara hemat kata, tidak adanya kesenjangan antara harapan dan realita yang diterima oleh para pelanggan. Menurut Lewis & Booms (dalam Fandy Tjiptono 2005:121) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang diberikan, mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

10 Berdasarkan definisi ini kualitas pelayanan dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelaku bisnis jasa dengan memperhatikan mutu pelayanan akan meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata yang dianggapnya akan mengantarkan mereka ke suasana yang menyenangkan sesuai dengan tujuan mereka berwisata. Untuk memberikan kualitas pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan, perusahaan harus mengetahui hal apa saja yang dianggap penting oleh para wisatawan dan perusahaan berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin sehingga dapat memenuhi kepuasan wisatawan. Apakah pembeli akan puas setelah pembelian tergantung pada kinerja tawaran dalam memenuhi harapan pembeli. Secara umum, kepuasan didefinisikan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan merasa puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan merasa sangat puas atau senang (Kotler, 2005 : 70). Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk atau jasa akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukan pelanggan setelah terjadi proses pembelian. Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk atau jasa yang sama. Pelanggan yang merasa puas juga cenderung akan memberikan

11 referensi yang baik terhadap produk atau jasa tersebut kepada orang lain (Kotler, 2005 : 71). Adapun model penelitian dari kerangka pemikiran diatas yaitu: KUALITAS PELAYANAN (Parasuraman, Zeithaml, dan Berry : 1996, Fandy Tjiptono, 2003) Tangibles Empathy Reliability Responsiveness Assurance KEPUASAN PELANGGAN (WISATAWAN) (Mts. Arief, 2007) Gambar 1.1 Model Penelitian Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wisatawan pada Bagian Cottage Kampung Toga Resort Sumedang 1.6 Hipotesis Sebelum benar-benar melakukan penelitian maka, diperlukan adanya hipotesis. Dalam hal ini, Sudjana ( 1994 : 39) mengemukakan bahwa : Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian karena jawaban tersebut hanya didasarkan pada teori yang relevan dengan penelitian yang dibuat dan belum didasarkan pada fakta-fakta empirik yang diperoleh dari pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan kerangka pemikiran sebagaimana telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan positif antara kualitas pelayanan yang diberikan terhadap kepuasan wisatawan di Cottage Kampung Toga Resort.

12 1.7 Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan dikaji dibatasi pada ruang lingkup kualitas pelayanan sebagai variabel X dan kepuasan wisatawan sebagai variabel Y. Penulis mengemukakan batasan permasalahan sebagai berikut: Penelitian ditujukan untuk melihat hubungan kualitas pelayanan yang diberikan di bagian divisi Cottage Kampung Toga Resort terhadap Kepuasan Wisatawan yang menginap.