KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA BERDASARKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANGGI DWI ANGGRAINI 3EB19 21209691
LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan pendapatan masyarakat perlu diberikan perhatian, bagi usaha-uaha untuk membina dan melindungi usaha kecil dan tradisional serta golongan ekonomi lemah. Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan kebutuhan akan dana mutlak harus tersedia, karena tanpa ketersediaan dana tidak akan mungkin kegiatan perusahaan akan berjalan lancar. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perkreditan merupakan kegiatan yang penting bagi perbankan, karena kredit merupakan salah satu sumber dana yang penting untuk setiap jenis usaha. Sebelumnya dimulainya kegiatan pemberian kredit diperlukan suatu analisis yang baik dan seksama terhadap semua aspek perkreditan yang dapat menunjang proses pemberian kredit, guna mencegah timbulnya suatu risiko kredit. Sebelum pinjaman atau kredit dikucurkan, bank terlebih dahulu menganalisis kelayakan usahanya salah satunya adalah dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode tertentu. Hasil analisis ini akan dijadikan pedoman disetujui atau tidaknya usaha tersebut untuk dibiayai, serta besar pinjaman yang akan diberikan. Penyajian laporan keuangan merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi bank untuk menilai kelayakan kredit yang akan dibiayai.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana analisis kinerja calon debitur apakah layak atau tidak untuk menerima kredit. 2. Bagaimanakah penentuan besaran kredit modal kerja yang diberikan oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi apabila perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan kredit.
BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini batasan masalahnya adalah mengenai analisis laporan keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi, dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis besaran kredit apabila dinyatakan layak untuk diberikan kredit. Data yang digunakan dalam pembahasan adalah data laporan keuangan calon debitur PT. Bank BRI (Persero) Tbk kantor Cabang Bekasi berupa laporan neraca dan laporan laba rugi selama tiga tahun periode yaitu periode tahun 2008 sampai dengan 2010.
TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis kinerja perusahaan calon debitur apakah layak atau tidak dalam menerima kredit PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 2. Untuk mengetahui dan menghitung besarnya jumlah kredit modal kerja yang diberikan oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi apabila perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan kredit.
ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN Adapun alat analisis yang digunakan untuk menilai kelayakan pemberian kredit dalam penelitian ini adalah : 1. Rasio Likuiditas Rasio likuditas dalam analisis kredit terdiri atas : Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar Quick Ratio = Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar
2. Rasio solvabilitas (Rasio leverage) Rasio solvabilitas dalam analisis fasilitas kredit terdiri Atas: a. Rasio hutang terhadap aset = Laba setelah pajak Total Aktiva b. Rasio hutang terhadap ekuitas Utang = Total Hutang Ekuitas 3. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas dalam analisis fasilitas kredit yaitu: a. Margin laba bersih (NPM) = Penjualan bersih - HPP Penjualan b. Pengembalian investasi (ROA) = Laba setelah bunga dan pajak total assets c. Pengemblian hasil ekuitas (ROE) = Laba setelah bunga dan pajak ekuitas
4. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas dalam analisis fasilitas kredit yaitu : a. Hari piutang (Dor) = Piutang Dagang penjualan x periode b. Hari persediaan (DOI) = Persediaan HPP x periode c. Hari Hutang (DOP) = Hutang Dagang HPP x Periode Adapun rumus perhitungan untuk kredit modal kerja dengan menggunakan pendekatan spread sheet sebagai berikut : Delta Piutang Dagang = xxx Delta Persediaan = xxx + = xxx Delta Hutang dagang = xxx - Perubahan Modal Kerja = xxx Kas Periode Lalu = xxx - Tambahan Kredit Modal Kerja = xxx
PEMBAHASAN Penulis akan menganalisis laporan keuangan calon debitur PT.Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Berikut adalah Hasil Analisis Perhitungan Rasio pada CV. Wahyu Cakra Jasindo periode 2008-2010.
Analisis Besaran Kredit Kebutuhan Modal Kerja pada CV. Wahyu Cakra Jasindo adalah sebagai berikut : Delta Piutang Dagang = Rp. 45.231.000 Delta Persediaan = Rp. 4.094.000 + = Rp. 49.311.000 Delta Hutang dagang = Rp. 8. 288.000 - Perubahan Modal Kerja = Rp. 41.023.000 Kas Periode Lalu = Rp. 2.486.000 - Kredit Modal Kerja = Rp. 38. 537.000
Berikut adalah Hasil Analisis Perhitungan Rasio pada CV. Garuda Utama periode 2008-2010.
Analisis Besaran Kredit Kebutuhan Modal Kerja CV. Garuda Hutama adalah sebagai berikut: Delta Piutang Dagang = Rp. 196.324.000 Delta Persediaan = Rp. 13.666.000 = Rp. 209.990.000 Delta Hutang dagang = Rp. 58.708.000 - Perubahan Modal Kerja = Rp. 151.282.000 Kas Periode Lalu = Rp. 4.882.000 - Kredit Modal Kerja = Rp. 146.400.000 +
Berikut adalah Hasil Analisis Perhitungan Rasio pada CV. Sinar Terang periode 2008-2010.
Analisis Besaran Kredit Kebutuhan Modal Kerja CV. Sinar Terang adalah sebagai berikut: Delta Piutang Dagang = Rp. 12.118.000 Delta Persediaan = Rp. 52.550.000 + = Rp. 64.668.000 Delta Hutang dagang = Rp. 5.257.000 - Perubahan Modal Kerja = Rp 59.411.000 Kas Periode Lalu = Rp. 7.486.000 - Kredit Modal Kerja = Rp. 51.925.000
CV. Wahyu Cakra Jasindo Rasio Likuiditas Rasio CR dan QR memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu CR pada tahun 2008=2,20 meningkat menjadi 2,34 pada tahun 2009. QR pada tahun 2008=1,24 meningkat menjadi 1,31 pada tahun 2009 dan menjadi 1,46 pada tahun 2010. Rasio Solvabilitas Rasio DER pada tahun 2008 = 0,34 turun menjadi 0,25 pada tahun 2009 dan menurun menjadi 0,23 pada tahun 2010. Rasio DTA pada tahun 2008=0,25 turun menjadi 0,20 pada tahun 2009 dan menurun menjadi 0,19 pada tahun 2010. Rasio Profitabilitas Rasio NPM terus memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu pada tahun 2008=33,10 meningkat menjadi 43,12 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 45,6 pada tahun 2010. Rasio ROA pada tahun 2008=39,3 meningkat menjadi 47,4 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 48,2 pada tahun 2010. Rasio ROE mengalami peningkatan, pada tahun 2008=52,76 meningkat menjadi 59,47 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 59,49.
Rasio Aktivitas Dari hasil analisis memperlihatkan adanya penurunan Rasio DOR pada tahun 2008=93 menurun pada tahun 2009 menjadi 86 dan mengalami penurunan menjadi 66 pada tahun 2010. Rasio DOI pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 151 dan meningkat menjadi 159 pada tahun 2010. Rasio DOP pada tahun 2008=188 mengalami penurunan menjadi 146 pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 150. CV. Garuda Hutama Rasio Likuiditas Dari hasil analisis memperlihatkan adanya peningkatan CR pada tahun 2008=2,31 meningkat menjadi 3,13 pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 4,00. QR pada tahun 2008=2,08 meningkat menjadi 2,82 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 3,56 pada tahun 2010. Rasio Solvabilitas Rasio DER pada tahun 2008=0,6 turun menjadi 0,5 pada tahun 2009 dan menurun menjadi 0,4 pada tahun 2010. Rasio DTA pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan. Rasio DTA pada tahun 2008=0,31 menurun menjadi 0,28 pada tahun 2009 dan turun menjadi 0,21 pada tahun 2010.
Rasio Profitabilitas Rasio NPM terus memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu pada tahun 2008=27,9 meningkat menjadi 30,9 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 31,3 pada tahun 2010. Rasio ROA pada tahun 2008-2010 terus mengalami peningkatan, pada tahun 2008=14 meningkat menjadi 19,3 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 19,6 pada tahun 2010. Rasio ROE pada tahun 2008=20,35 mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 27,09 dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 24,81. Rasio Aktivitas Rasio DOR pada tahun 2008=465 mengalami peningkatan pada tahun 2009=479 dan mengalami penurunan menjadi 425 pada tahun 2010. Rasio DOI pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan. Pada tahun 2009=98 menurun menjadi 96 pada tahun 2010. Rasio DOP pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan. Rasio DOP Pada tahun 2008=419 mengalami penurunan menjadi 322 pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 242. CV. Sinar Terang Rasio Likuiditas CR pada tahun 2008=3,45 meningkat menjadi 4,35 pada tahun 2009 dan mengalami penurunan menjadi 3,95 pada tahun 2010. QR pada tahun 2008=1,25 meningkat menjadi 1,63 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 1,74 pada tahun 2010.
Rasio Solvabilitas Rasio DER pada tahun 2008=0,19 turun menjadi 0,12 pada tahun 2009 dan mengalami peningkatan menjadi 0,14 pada tahun 2010. Rasio DTA pada tahun 2008=0,16 turun menjadi 0,12 pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 0,14 pada tahun 2010. Rasio Profitabilitas Rasio NPM memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu pada tahun 2009=11,11 meningkat menjadi 13,61 pada tahun 2010. Rasio ROA memperlihatkan adanya peningkatan pada tahun 2009=11,17 meningkat menjadi 13,60 pada tahun 2010. Rasio ROE mengalami peningkatan, pada tahun 2009=12,57 meningkat menjadi 15,47 pada tahun 2010. Rasio Aktivitas Rasio DOR pada tahun 2008=65 menurun pada tahun 2009 menjadi 64 dan menurun menjadi 62 pada tahun 2010. Rasio DOI pada tahun 2008-2010 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2008=216 menurun menjadi 208 pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 menurun menjadi 148. Rasio DOP pada tahun 2008-2010 terus mengalami penurunan, pada tahun 2008=98 mengalami penurunan menjadi 76 pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 menurun menjadi 67.
KESIMPULAN Setelah melakukan perhitungan dan analisis rasio serta besaran kebutuhan kredit yang diberikan kepada tiga calon debitur, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Perhitungan dengan menggunakan analisis rasio diperoleh hasil bahwa ketiga calon debitur tersebut memiliki kinerja perusahaan yang cukup baik, sehingga dinyatakan layak untuk diberikan kredit modal kerja. Dari perhitungan besaran kebutuhan kredit modal kerja pada ketiga calon debitur yang telah dinyatakan layak untuk diberikan kredit modal kerja diperoleh hasil besaran kredit pada setiap calon debitur, sebagai berikut : Jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi untuk CV. Wahyu Cakra Jasindo sebesar Rp. 38.537.000 Jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi untuk CV. Garuda Utama sebesar Rp. 146.400.000 Jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi untuk CV. Sinar Terang sebesar Rp. 51.925.000