SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA KUTU DAUN PADA TANAMAN WORTEL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA BABY BLUES PADA WANITA DALAM MASA NIFAS DENGAN MENERAPKAN METODE CERTAINTY FACTOR

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

Feresi Daeli ( )

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS KULIT WAJAH YANG SESUAI PADA BEDAK VIVA DENGAN MENGGUNAKA METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ALOPESIA PADA MANUSIA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

PENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT ANGINA PEKTORIS (ANGIN DUDUK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI POTENSI AKADEMIK BERBASIS TES PSIKOLOGI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA SAYUR SAYURAN

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN JAHIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

APLIKASI ANDROID UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN DISLEKSIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN HARDWARE LAPTOP MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Bhaskara Adhi Pradhana A

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENERAPAN CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PAPAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TUMOR OTAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nanda Fitria, Sendi Novianto, S.Kom, M.T Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DIAGNOSA PENYAKIT BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF) PADA TERNAK SAPI POTONG DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

Muhammad Yudin Ritonga ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

SISTEM PENDETEKSI GANGGUAN HAMA DANPENYAKIT TANAMAN PADI BESERTA PENANGGULANGANNYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

Transkripsi:

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA HAMA KUTU DAUN PADA TANAMAN WORTEL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Endang Mia Pangaribuan 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengerahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya pakar. Hama kutu daun merupakan organisme parasit, yang dimaksud dengan parasit ialah tanaman atau binatang yang hidup menumpang pada bagian luar atau di dalam tubuh tanaman. parasit memperoleh sebagian zat atau seluruhnya dari tubuh yang ditempati tanpa memberi imbalan sedikit pun. Hama sering dikatakan penyakit. Sebaliknya, penyakit dikatakan hama. Oleh karena itu,sering terjadi kekeliruan petani saat pengendalian hama dan penyakit. Dalam skripsi ini, dibangun sebuah sistem pakar untuk mendeteksi dan dilengkapi nilai kepastian terhadap diagnosa tersebut. Nilai kepastian tersebut diperoleh dengan menggunakan metode certainty factor.certainty factor (CF) diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada 1975 untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran. Seorang pakar, sering kali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti. Untuk mengakomodasi hal ini digunakan metode certainty factor untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. Dengan menggunakan metode certainty factor untuk mencari nilai kepastian, data yang didapat berupa data gejala yang di input inferesi. berdasarkan pengolahan data tersebut berupa gejala hama kutu daun, hasil bisa memberikan konsultasi hama kutu daun pada tanaman wortel. Kata kunci : Sistem pakar, mendiagnosa hama kutu daun tanaman wortel,metode certainty factor. 1. 2. Pendahuluan Hama kutu daun merupakan organisme parasit, yang dimaksud dengan parasit ialah tanaman atau binatang yang hidup menumpang pada bagian luar atau di dalam tubuh tanaman. Petani sering terjadi kekeliruan saat pengendalian hama dan penyakit. Misalnya, hama diberantas dengan obat untuk penyakit (fungisida). Sebaliknya, pada waktu pengendalin penyakit, petani menggunakan obat untuk hama (insektisida). Akibatnya adalah hama penyakit tidak terkendali dan tetap merajalela sehinngga banyak menghabiskan biaya dan tenaga.selain itu tanaman menjadi hancur atau puso. (Ir.Pracaya,2008) Salah satu cara mendiagnosa hama tersebut adalah dengan memanfaatkan perkembangan bidang study Artificial Intelegence (AI) yang mempelajari serta mampu meniru kecerdasan buatan adalah sistem pakar (Expert System). Dalam hal ini, dibutuhkan satu metode untuk dapat membantu sistem, metode yang dipakai adalah metode Certainty Factor. Yudi,2008 Untuk mengakomodasi hal ini tim MYCIN menggunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Secara umum, 20 rule direpresentasikan dalam bentuk sebagai berikut (John Durkin, 1994) Penulis merancang aplikasi mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel menggunakan Visual Basic 2008. Pendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel menjadi lebih mudah dan tidak terjadi kesalahan dalam penanggulangan penyakit wortel. Berdasarkan hal diatas, maka penulis mengangkat judul Sistem Pakar Mendiagnosa Hama Kutu Daun Pada Tanaman Wortel Dengan Metode Certainty Factor. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ada pun yang menjadi perumusan masalah adalah : 1. Bagaimana mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel. 2. Bagaimana penerapan metode Metode Certainty Factor mendiagnosa hama pada daun tanaman wortel. 3. Bagaimana merancang aplikasi pendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel. 1.3 Batasan Masalah Suatu perancangan memerlukan adanya batasan masalah agar penenlitian lebih terarah dan

21 memudahkan dalam pembahasan, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai sesuai kebutuhan.batasan masalah yang digunakan adalah : 1. Membahas Hama kutu daun yang terjangkit pada tanaman wortel. 2. Mendiagnosa Hama pada tanaman wortel dan tidak membahas cara penanggulangan Hama. 3. Bahasa pemograman adalah Visual Basic 2008 dan Mysql. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penenlitian ini adalah : 1. Mendiagnosa hama kutu daun pada daun tanaman wortel. 2. Menerapkan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel. 3. Merancang aplikasi diagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Mempermudah mengenali hama kutu daun pada tanaman wortel. 2. Mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel. 3. Mempermudah mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel menggunakan aplikasi. 1.5 Metode Penelitian Adapun metode penenlitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dari buku buku dan referensi yang lain berkaitan dengan hama kutu dau wortel yang di teliti. 2. Wawancara Melakukan tanya jawab secara langsung kepada sumber data yang bersangkutan.dalam hal ini penulis menemui seorang ahli, detang langsung ke lapangan dan mengumulkan data dengan tanya jawab para kelompok tani. 3. Analisa Analisa permasalahan dan kebutuhan sistem 4. Implementsi Pada tahap ini dilakukan implementasi menggunakan metode Certainty factor. 2. Landasan Teori 2.1 Wortel Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,berasal dari negeri yang beriklim sedang (Sub-Tropis). Menurut sejarahnya, tanaman wortel berasal dari Asia Timur dan Asia Tengah. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu. Di indonesia budidaya tanaman wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di daerah Lembang dan Cipanas (Jawa Barat). Namun dlam pengembanganya menyebar luas ke daerah-daerah serta sayuran di Jawa dan luar Jawa(Rukmana,2010:13). 2.1.1 Jenis-jenis Wortel Wortel termasuk ke dlam family umbelliferae, yaitu suatu tanaman yang bunganya mempunyai susunan bentuk seperti payung. Tanaman ini tidak banyak ragamanya, penggolongan nya didasarkan pada bentuk umbi yang dibedakan ke dalam 3 golongan yaitu : 1. Tipe Imperator 2. Tipe Chantenay 3. Tipe Gabungan 2.2 Hama Hama dan penyakit dapat menyerang daun,titik tumbuh atau bagian pucuk tanaman, akar, umbi, maupun batang tanaman wortel. Pada umumnya, hama yang sering menyerang tanaman wortel adalah golongan serangga sedangkan patogen yang sering menyerang tanaman wortel adalah golongan cendawan, nematoda (cacing), dan bakteri. 2.2.1 Kutu Daun ( Aphid, Aphis spp ) Pada jenis hama ini memiliki ciri-ciri warna hijau yang kehitaman, yang memiliki bentuk kecil dan juga mempunyai bulu yang halus pada sekitar tubuhnya. Hama ini dapat menyerang dan menghisap sari pati pada daun. Gejala gejala yang diakibatkan oleh kutu daun adalah : 1. Tanaman mati 2. Timbulnya bintik bintik 3. Daun layu 4. Pucuk kuning 5. Daun kerdil 6. Daun gugur 7. Warna umbi pucat 2.3 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan berasal dari bahasa inggris Arificial Intelligence atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang cerdas, sedangkan artificial yaitu buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berfikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia (Dr.Vincent Suharto, 2011). 2.3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dimana pengetahuan tersebut dimasukkan kedalam sebuah komputer dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya

22 membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia (Edy Mulyanto, 2011). 2.3.2 Manfaat Sistem Pakar Menurut T. Sutojo (2011), sistem pakar menjadi sangat popular karena sangat banyak kemampuan dan manfaat yang diberikannya diantaranya: 1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari pada manusia. 2. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar. 3. Meningkatkan kualitas, dengan memberikan nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan. 4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang. 5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya. 2.3.3 Kekurangan Sistem Pakar Menurut Edy Mulyanto (2011), selain manfaat, ada juga beberapa kekurangan yang ada pada sistem pakar diantaranya: 1. Biaya yang sangat mahal untuk membuat dan memeliharanya. 2. Sulit mengembangkan karena keterbatasan keahlian dan ketersediaan Pakar. 3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar. 2.3.4 Struktur Sistem Pakar Gambar 2.1 Komponen-komponen dalam sebuah sistem pakar Sumber Edy Mulyanto, 2011;167 2.4 Certainty Factor (Factor Kepaiastian) Metode lainnya yang berhubungan dengan ketidakpastian adalah certainty factor (CF). Factor kepastian juga merupakan cara dari penggabungan kepercayaan dan ketidakpercayaan dalam bilangan yang tunggal. Dalam certainty theory, data-data kualitatif direpresentasikan sebagai derajat keyakinan (degree of belief). Certainty factor memperkenalan konsep belief atau keyakinan dan disbelief atau ketidakyakinan. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut: CF[H,E] MB[H,E] MD[H,E] Keterangan: CF Certainty Factor (Factor Kepastian) dalam hipotesis H yang dipengaruhi oleh fakta E. MB Measure of belief (Tingkat Keyakinan),merupakan ukuran kenaikan dari kepercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E. MD Measure of Disbelief (Tindak Ketidakpastian) merupakan kenaikan dari ketidakpercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E. E Evidence (Peristiwa atau Fakta). 2.5 Pengertian Diagnosa Pengertian mendiagnosa adalah simpulan dari analisis atas keseluruhan data atau bukti yang telah diperoleh, seperti halnya kebijakan hakim dalam membuat keputusan pengadilan. Certainty factor memperkenalan konsep belief atau keyakinan dan disbelief atau ketidakyakinan. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut: CF[H,E] MB[H,E] MD[H,E] Keterangan: CF Certainty Factor (Factor Kepastian) dalam hipotesis H yang dipengaruhi oleh fakta E. MB Measure of belief (Tingkat Keyakinan),merupakan ukuran kenaikan dari kepercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E. MD Measure of Disbelief (Tindak Ketidakpastian) merupakan kenaikan dari ketidakpercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E. E Evidence (Peristiwa atau Fakta). 2.5 Pengertian Diagnosa Pengertian mendiagnosa adalah simpulan dari analisis atas keseluruhan data atau bukti yang telah diperoleh, seperti halnya kebijakan hakim dalam membuat keputusan pengadilan. 3. Analisa Dan Prancangan 3.1 Analisa Masalah Pada sistem pakar diagnosa dengan menggunakan metode certainty factor yaitu suatu metode dimana menganalisa dengan ungkapan seperti mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti. Untuk mengakomodasi hal ini digunakan certainty factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.

23 3.1Tabel Gejala Terjangkit Hama Kutu Daun No Kode Gejala Terjangkit Hama Kutu Daun Nilai Pakar 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 A5 6 A6 Tanaman mati 0.4 Timbulnya bintik 0.6 bintik Daun layu 0.4 Pucuk kuning 0.8 Daun kerdil 0.8 Daun gugur 0.4 7 A7 Warna umbi pucat 0.8 Tabel 3.2 Certainty Factor Interpretasi Certainty Factor (CF) Pasti tidak -1.0 Hampir pasti tidak -0.8 Kemungkinan besar -0.6 tidak Mungkin tidak -0.4 tidak tahu -0.2-0.2 Mungkin 0.4 Kemungkinan besar 0.6 Hampir pasti 0.8 Pasti 1.0 Tabel hasil diagnosa Tabel diagnosa ini berfungsi untuk menampilkan data beserta nilai kepercayaannya Tabel 3.6 Tabel Diagnosa Name Type Length Pertanyaan Varchar 40 Hasil Diagnosa Varchar 40 3.6 Penerapan Certainty Factor Langakah pertama, pakar menetukan nilai CF masing-masing ciri-ciri perilaku sebagai berikut: CF pakar : wortel mati1.0 CF pakar : timbulnya bintik-bintiki 1.0 CF pakar : daun layu0.8 CF pakar : pucuk kuning 0.8 CF pakar : daun kerdil 1.0 CF pakar : daun gugur 0.6 CF pakar : umbi kecil 0.8 CF pakar : warna umbi pucat 0.8 Misalkan user memilih jawaban sebagai berikut: CF user wortel mati sedikit yakin 0.4 CF user timbulnya bintik bintik cukup yakin 0.6 CF user daun layu sedikit yakin 0.4 CF user daun kerdil yakin 0.8 C F user gusi bengkak yakin 0.8 CF user umbi kecil sedikit yakin 0.4 CF user warna umbi pucat yakin 0.8 Langkah kedua, kaidah-kaidah yang baru tersebut kemudian dihitung nilai CFnya dengan mengalikan CF pakar dengan CF user, menjadi: CF[H,E] 1 CF[H] 1 *CF[E] 1 0.4*1 0.4 CF[H,E] 2 CF[H] 2 *CF[E] 2 0.6*1 0.6 CF[H,E] 3 CF[H] 3 *CF[E] 3 0.4*0.8 0.32 CF[H,E] 4 CF[H] 4 *CF[E] 4 0.8*1 0.8 CF[H,E] 5 CF[H] 5 *CF[E] 5 0.8*1 0.8 CF[H,E] 6 CF[H] 6 *CF[E] 6 0.4*0.6 0.24 CF[H,E] 7 CF[H] 7 *CF[E] 7 0.8*0.8 0.64 Langkah yang terakhir adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing-masing kaidah. Berikut adalah kombinasi CF1 dengan CF2: CF combine CF[H,E] 1,2 CF[H,E] 1 +CF[H,E] 2 *(1-CF[H,E] 1 ) 0.4+0.6*(1-0.4) 1+0.6*0.6 1+0.36 1.36 1.36 old1 CF combine CF[H,E] 2,3 CF[H,E] old1 +CF[H,E] 3 *(1-CF[H,E] old1 ) 1.36+0.32*(1-1.36) 1.36+0.32*- 0.36 1.36+-0.1152 1.2448 old2 CF combine CF[H,E] 3,4 CF[H,E] old2 +CF[H,E] 4 *(1-CF[H,E] old2 ) 1.2448+0.8*(1-1.2448) 1.2448+- 0.19584 1.04896 1.04896 old3 CF combine CF[H,E] 4,5 CF[H,E] old3 +CF[H,E] 5 *(1-CF[H,E] old3 ) 1.04896+0.8*(1-1.04896) 1.04896+- 0.19584

24 0.85312 0.85312 old4 CF combine CF[H,E] 5,6 CF[H,E] old4 +CF[H,E] 6 *(1-CF[H,E] old4 ) 0.85312+0.24*(1-0.85312) 0.85312+0.24*0.14678 0.85312+0.03522 0.88834 old5 CF combine CF[H,E] 6,7 CF[H,E] old5 +CF[H,E] 7 *(1-CF[H,E] old5 ) 0.88834+0.64*(1-0.88834) 0.88834+0.64*0.11166 0.88834+0.0714 0.9598 0.9598 old6 CF[H,E] old7 *100% 0.9598*100% 0.95 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada hama kutu daun memiliki tingkat keyakinan 0.95%. 4. Form Diagnosa Untuk melakukan diagnose diperlukan halaman diagnosa penyakit. Halaman ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar ciri-ciri perilaku yang dialami oleh peengguna dapat menjawab pertanyaan dengan menggunakan tombol yang ada di form diagnosa. Seperti pada gambar di bawah ini. Input : User_name, Password Output : Tampilan program Proses : If user_name mia and password78910 Then Tampilan utama menu utama Else If User_name or Password then Messege Data tidak boleh kosong Else user_name/passowrd false Messege_user_name/password salah End If 4.2.1.1 Perangkat lunak (Software) Perangkat lunak adalah merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk pengolahan data atau aplikasi tertentu. Software dapat dikategorikan yaitu : 1. Sistem operasi yaitu untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang ada pada komputer menggunakan sistem operasi minimal Windows XP. 2. Software bahasa yaitu program yang digunkan untuk menterjemahkan instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahsa mesin supaya dapat dimengerti komputer, menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 dan MySQL untuk databasenya. 4.2.2 Tampilan Form Login 4.2.5 Tampilan Form Diagnosa Selanjutnya klik menu diagnosa dan akan di input dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dapat dilihat pada gambar 4.4 Gambar 3.7 Form Diagnosa 4. Algoritma Dan Implementasi 4.1 Algoritma Algoritma akan menggambaran bagaimana program ini bekerja. Dalam menggambar dibutuhkan langkah-langkah logika untuk menyelesaikan masalah serta berfungsi untuk penelusuran program untuk keperluan perbaikan atau pengembangan akan lebih mudah dan teratah. 1. Algoritma Login Gambar 4.4 Tampilan From Diagnosa 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

25 Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis dilakukan mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Hama Kutu Daun Pada Tanaman wortel Menggunakan Metode Cerainty Factor, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pakar untuk mendiagnosa hama kutu daun pada daun tanaman wortel merupakan suatua aplikasi komputer yang dirancang untuk dapat memberikan alternatif-alternatif berupa nilai persentasi hama kutu daun yang ada pada tanaman wortel dengan cara memasukan data berupa gejala-gejala yang terjangkit pada daun wortel. 2. Menerapkan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa Hama Kutu Daun yaitu menganalisa dan mengakomodasi dengan ungkapan seperti mungkin, kemungkinan besar, hampir pasti. Pada pertanaman wortel di lokasi penelitian Gejala-gejala hama kutu daun yaitu: Tanaman mati, Timbulnya bintikbintik pada daun, daun layu, pucuk kuning, daun kerdil, daun gugur, warna umbi pucat. 3. Perancangan aplikasi sistem pakar mendiagnosa hama kutu daun menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2008 dan Mysql sebagai databasenya. Visual Basic 2008 digunakan untuk membuat form didalamnya tentang file data gejala, file data diagnosa, dan file hasil diagnosa. Mysql digunakan untuk penyimpanan data. 5.2 Saran Penelitian yang penulis lakukan dirasa masih jauh dari sempurna. Untuk penelitian selanjutnya disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penambahan data untuk gejala terjangkit hama kutu daun berdasarkan solusi dan cara pencegahannya, sehingga informasi yang dimiliki oleh sistem semakin banyak. 2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode Certainty Factor, namun dapat dikembangkan dengan membandingkan dengan metode-metode yang lainnya. 3. Perancangan aplikasi sistem pakar mendiagnosa hama kutu daun pada tanaman wortel dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan bahasa pemograman yang lain seperti Java, Pascall, Turbo C++. DAFTAR PUSTAKA 1. T.Sutojo, EdyMulyanto, Vincent Suhartono. Kecerdasan Buatan Penerbit Andi, jokjakarta, 2011. 2. Yudi (2008 ). Jurnal Sarjana Teknik Informatika : Volume 1 Nomor 1. 3. Yuni Sugiarti, Analisis Dan Perancangan Uml (Unified Modeling Language) Generated VB.6, Penerbit Graha Ilmu halaman 34,2013 4. Rahmat Prianto, Langsung Bisa: Visual Basic.Net 2008 Penerbit Andi, halaman 2009 5. Roy Larry, Jurus Kilat Mahir Visual Basic, Penerbit abdul Latief,2012:19 6. Abdul Kadir, Pemrograman Database MySQL untuk pemula Penerbit Media Kom. Yogyakarta.2013 7. Ir.Pracaya,.Hama Dan Penyakit.Penerbit Kanisius, 2008 8. Rukmana. Budi Daya Wortel Penerbit halaman 13,2010 9. Ir.Bambang Cahayo,.Teknik Budi Daya analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius.halaman 17,2002 10. Sunart,2009 11. Nugroho Adi. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML Dan Java.2010