Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu potensi yang dimiliki oleh ASEAN adalah dalam bidang pariwisata. Pariwisata telah menjadi salah satu sektor pendukung utama pertumbuhan ekonomi di ASEAN dan telah terbukti tangguh di tengah tantangan ekonomi global. Menurut The World Travel and Tourism Council, pariwisata langsung memberikan kontribusi terhadap PDB ASEAN (4,4%) dan pekerjaan (3,2%) pada tahun 2011. Pariwisata telah menjadi andalan kekuatan ekonomi bagi negara negara di kawasan ASEAN. Peran pariwisata dalam menopang kekuatan ekonomi negaranegara di kawasan ASEAN dapat dilihat dalam Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Prosentase Rasio Pendapatan Pariwisata Terhadap GDP di Negara-negara ASEAN (2007-2013) Country Cambodia Thailand Malaysia Laos Singapore Vietnam Philippines Indonesia Myanmar 2007 15.2158 10.5932 11.1412 5.9429 5.9903 5.6775 4.7755 1.8180 0.0038 2008 15.6157 11.2756 10.9859 8.1224 6.8906 5.6312 2.7338 2.3969 0.0029 2009 17.8328 10.1678 10.3599 7.3128 6.0246 4.1464 2.3933 1.7014 0.0024 2010 19.2219 11.3327 10.1592 9.5727 8.0348 5.6846 2.6239 2.0159 0.0027 2011 24.2593 14.7090 10.4547 9.5049 9.6504 6.8657 2.9815 2.2527 0.0090 2012 26.6607 16.8558 10.1993 9.8215 9.7693 7.8258 3.4184 2.2245 1.0378 2013 26.9973 19.9860 10.1110 12.0346 9.4145 8.1602 3.5988 2.2937 1.8814 Rerata 20.8291 13.5600 10.4873 8.9017 7.9678 6.2845 3.2179 2.1004 0.4200 Sumber: ASEAN Tourism, diolah (www.aseantourism.com) Dalam tabel di atas, sumbangan pendapatan dari sektor pariwisata terhadap GDP negara-negara ASEAN cukup besar, dengan urutan terbesar: Kamboja, Thailand, Malaysia, laos, Singapura, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Myanmar. Rerata sumbangan pendapatan sektor pariwisata terhadap GDP di Kamboja mencapai 20,8%, di Thailand 13,56%, di Malaysia 10.48%, di Laos 8,9%, di Singapura 7.9%, di Vietnam 6,28%, di Fillipina 3,21%, di Indonesia 2,1%, sedangkan di Myanmar
baru mulai 2012 sumbangannya di atas 1%, dengan rerata 0,42%. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa di semua negara ASEAN sumbangan pendapatan dari sektor pariwisata terhadap GDP memiliki trend yang positif dari tahun ke tahun. Dengan trend yang selalu positif berarti pariwisata di negara-negara ASEAN dapat diandalkan sebagai sektor ekonomi yang berpotensi mendorong peningkatan perekonomian di negara-negara tersebut. Peran penting pariwisata ini juga ditopang oleh kenyataan bahwa ASEAN memiliki aset pariwisata yang lengkap, yaitu wisata alam, termasuk di dalam nya wisata pantai, wisata gunung dan wisata hutan; wisata budaya, sejarah dan religi; wisata kuliner maupun wisata malam dan wisata teknologi, yang mampu menjadi daya tarik pariwisata baik bagi wisatawan anak, remaja maupun dewasa. Beragam tempat wisata di seluruh wilayah ASEAN telah menarik 81 juta wisatawan ke ASEAN pada 2011, naik 30% dibandingkan dengan 62 juta wisatawan pada tahun 2007. Data dari Pacific Asia Travel Association (PATA) menunjukkan bahwa pada beberapa bulan pertama 2012, ASEAN merupakan daerah dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia, diikuti oleh Asia Selatan. Keberhasilan ASEAN dibidang pariwisata tidak terlepas dari kekayaan asean akan aset aset pariwisata yang dimiliki oleh ASEAN. berupa budaya yang kaya dan beragam. Dilihat dari berbagai situs yang diklasifikasikan oleh UNESCO dalam World Heritage of Humanity. ASEAN memiliki 37 warisan budaya yang menonjol dari segi nilai alami dan budaya dengan beberapa situs yang paling terkenal di dunia seperti Angkor Wat di Kamboja atau Ha Long Bay di Vietnam, Borobudur di Indonesia dan warisan budaya lain yang dimiliki oleh ASEAN, selain wisata sejarah dan budaya, ASEAN juga memiliki aset pariwisata penting lainnya seperti wisata alam yang berupa wisata gunung, wisata laut, serta wisata hutan dan wisata kuliner. Sektor pariwisata ASEAN ini telah melihat peningkatan minat tidak hanya dari Eropa dan Amerika, tetapi juga dari sesama negara ASEAN dan dari negara-negara Asia, seperti Tiongkok, Jepang dan India, yang pada tahun 2014 jumlahnya meliputi duapertiga (66%) dari total kedatangan wisatawan. Di antara negara-negara asal
wisatawan selain sesama negara ASEAN, Tiongkok telah menjadi sumber wisatawan terbesar bagi negara-negara ASEAN (lihat Tabel 1.2). Tabel 1.2 Sepuluh Negara Yang Paling Banyak Mengunjungi ASEAN Country of origin 2012 2013 2014 Number Share Share Share of Country of origin Number to Country of origin Number to to of tourists of tourists tourists total total total thousands percent thousands percent thousands percent ASEAN 39,845.5 44.7 ASEAN 46,154.4 45.2 ASEAN 49,223.0 46.8 Tiongkok 9,283.2 10.4 Tiongkok 12,651.2 12.4 Tiongkok 13,059.5 12.4 European Union 28 8,079.1 9.1 European Union 28 8,694.8 8.5 European Union 28 9,275.2 8.8 Japan 4,275.3 4.8 Republic of Korea 4,873.5 4.8 Republic of Korea 5,018.4 4.8 Australia 4,059.6 4.5 Japan 4,724.3 4.6 Japan 4,634.2 4.4 Republic of Korea 4,011.4 4.5 Australia 4,303.0 4.2 Australia 4,383.6 4.2 USA 2,984.2 3.3 USA 3,178.3 3.1 USA 3,254.3 3.1 India 2,839.6 3.2 India 2,945.7 2.9 India 3,071.0 2.9 Taiwan (ROC) 1,846.0 2.1 Russian Federation 2,459.8 2.4 Russian Federation 2,377.5 2.3 Russian Federation 1,834.6 2.1 Taiwan (ROC) 2,060.7 2.0 Taiwan (ROC) 1,920.4 1.8 Top ten Top ten Top ten country/regional country/regional country/regional 79,058.4 88.6 92,045.7 90.1 sources sources sources 96,217.0 91.6 Rest of the world 10,166.8 11.4 Rest of the world 10,153.3 9.9 Rest of the world 8,866.7 8.4 Total tourist arrivals Total tourist arrivals Total tourist arrivals 100.0 100.0 100.0 in ASEAN 89,225.2 in ASEAN 102,199.1 in ASEAN 105,083.8 Sumber: ASEAN Tourism Statistics Database (2015) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap tahun selalu ada peningkatan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke ASEAN, seperti pada tahun 2012 ada 89.22 Juta, lalu naik menjadi 102.2 Juta pada tahun 2013, dan menjadi 105 Juta pada tahun 2014. Di samping itu, dalam tabel tersebut juga dapat dilihat 10 negara sumber wisatawan terbesar ke ASEAN. Peringkat pertama adalah wisatawan dari sesama negara ASEAN, diikuti oleh Tiongkok sebagai peringkat kedua, dan berturut-turut diikuti oleh negara Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, Australia, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Taiwan (data tahun 2014). Jumlah wisatawan Tiongkok yang datang mengunjungi ASEAN tidak hanya terbesar kedua, tetapi juga selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012, ada 9.28 Juta wisatawan dari Tiongkok, lalu 12.6
Juta wisatawan pada tahun 2013, dan 13.059 Juta pada tahun 2014. Apabila diihat dari proporsinya, jumlah wisatawan Tiongkok merupakan 10.4% dari seluruh wisatawan yang datang pada tahun 2012, 12.4% pada tahun 2013, dan 12.4% pada tahun 2014, dengan rerata sebesar 11%, jauh melebihi proporsi kunjungan wisatawan negara-negara lain di luar sesama ASEAN. Hal ini berarti Tiongkok tidak hanya menjadi negara sumber wisatawan terbesar ASEAN, di luar sesama negara ASEAN, tetapi juga proporsinya jauh melampaui negara-negara lain dan selalu meningkat setiap tahunnya. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa sector pariwisata ASEAN cukup crucial ketergantungannya pada kunjungan wisatawan dari Tiongkok. Dilihat dari sudut pandang wisatawan Tiongkok, data dalam Tabel 1,3 di bawah ini juga menunjukkan bahwa wisata ke ASEAN merupakan tujuan wisata yang penting. Wisata ke ASEAN menduduki peringkat pertama sebagai pilihan tujuan wisata ke luar negeri bagi wisatawan Tiongkok (Hong Kong dan Macau adalah domestik Tiongkok).
Table 1.3 Negara Tujuan Wisatawan Tiongkok tahun 2013 Nomor Negara Tujuan Jumlah Turis Tiongkok (Unit dalam 10.000 wisatawan) - Hong Kong 4030.33 - Macau 2523.94 1 ASEAN 1265.12 2 South Korea 425.34 3 Taiwan 291.89 4 United States 196.69 5 Japan 183.46 6 Guinea-Bissau 114.39 7 Russia 91.53 8 Australia 82.27 9 Canada 49.77 10 United Kingdom 49.06 11 Italy 47.8 12 France 42.21 13 Germany 41.51 14 Maldives 30.24 15 United Arab Emirates 26.33 16 Mongolia 23.64 Sumber: Travel China Guide (Data Diolah) Di antara negara-negara di kawasan ASEAN pilihan wisatawan Tiongkok dapat dilihat dalam Tabel 1.4 di bawah ini. 3 negara yang sering menduduki peringkat pilihan utama adalah Thailand, Vietnam, dan Malaysia, sedangkan Kamboja baru akhir-akhir ini mulai semakin diminati oleh wisatawan Tiongkok. Singapura dan Indonesia, meskipun cukup banyak menerima kunjungan wisatawan Tiongkok tetapi masih jarang menduduki peringkat atas. yang masih relatif sedikit dikunjungi wisatawan Tiongkok adalah Myanmar, Fillipina, dan Laos.
Tabel 1.4 Urutan Jumlah Wisatawan Tiongkok ke ASEAN (dalam ribuan orang) Negara/Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Cambodia (6) 22.09 (7) 22.23 (6) 36.72 (3) 121.55 (2 )184.54 (3) 169.06 Indonesia - (6 )32.87 (5) 46.88 (6) 57.86 (6) 71.36 (6) 87.92 Lao PDR - (8) 18.96 (9) 19.52 (9) 17.28 - - Malaysia (4) 62.26 (4) 60.9 (2) 103.37 (1) 173.78 (3) 137.22 (4) 135.16 Myanmar (5) 33.48 (5) 34.63 (7) 26.27 (7) 31.87 (7) 54.57 (7) 56.13 Philippines (7) 16.27 (9) 16.98 (8) 21.52 (8) 27.11 (8) 27.22 (8) 44.65 Singapore (2) 71.26 (2) 66.81 (4) 82.57 (5) 100.42 (5) 116.67 (5) 132.28 Thailand (3) 62.39 (3) 62.19 (3) 101.46 (2) 152.26 (1) 224.48 (1) 401.03 Vietnam (1) 145.9 (1) 134.33 (1) 121.1 (4) 114.15 (4) 133.99 (2) 177.27 Sumber: Travel China Guide, diolah. Berdasarkan uraian di atas, pariwisata ASEAN dan kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN mempunyai hubungan timbal balik, saling membutuhkan. Tidak hanya ASEAN memiliki ketergantungan terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok, tetapi ternyata ASEAN juga merupakan tujuan wisata utama yang disukai oleh wisatawan Tiongkok. Pentingnya kunjungan wisatawan tersebut telah mendorong dilakukannya banyak penelitian, utamanya untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan tersebut, antara lain adalah penelitian yang dilakukan Munoz, dan Amaral (2000) di Spanyol yang meneliti mengenai permintaan pariwisata Spanyol. Dalam penelitian ini disebutkan penggunaan variabel GNP, harga pariwisata, nilai tukar, dan dummy perang Teluk, untuk melihat apakah variabel tersebut mempengaruhi secara signifikan arus pariwisata internasional di negara Spanyol. Mengingat pentingnya peran kunjungan wisatawan Tiongkok dalam sektor pariwisata ASEAN, yang selanjutnya dapat berpengaruh meningkatkan perekonomian negara-negara ASEAN, maka penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan Tiongkok perlu dilakukan. Dengan memiliki pengetahuan tentang peran faktor-faktor yang mampu mendorong kunjungan
wisatawan Tiongkok ke ASEAN, negara-negara ASEAN dapat mempersiapkan tindakan antisipatif dan responsifnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN, antara lain adalah pendapatan nasional, harga pariwisata, nilai tukar, kualitas dan kapasitas akomodasi, investasi publik, populasi, jarak, dan lain-lain. Penelitian ini memilih untuk menggunakan model Munoz, dan Amaral, yaitu meneliti pengaruh pendapatan nasional, harga pariwisata, dan kurs sebagai variabel yang berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEAN. Berdasarkan penjabaran tersebut, maka penelitian ini mengambil judul Peran Pendapatan Nasional, Harga Pariwisata, dan Kurs Terhadap Kunjungan Wisatawan Tiongkok ke Negara-negara ASEAN: Sebuah Penelitian Data Panel Tahun 2007-2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah, dapat diketahui bahwa Tiongkok merupakan penyumbang wisatawan terbesar bagi negara-negara ASEAN. Kunjungan wisatawan Tiongkok menduduki posisi ke dua terbesar setelah kunjungan wisatawan sesama negara ASEAN. Di samping itu jumlah wisatawan Tiongkok dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Dengan fakta tersebut ASEAN perlu menyikapinya agar kenyataan yang menguntungkan ini dapat berkelanjutan. oleh karena itu maka muncul dorongan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan Tiogkok ke ASEAN. Menggunakan model yang diambil dari penelitian Munoz dan Amaral (2000), Penelitian ini menganalisis pengaruh pendapatan nasional Tiongkok, harga pariwisata ASEAN, dan kurs Yuan terhadap mata uang ASEAN, terhadap kedatangan wisatawan Tiongkok ke ASEAN. Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pendapatan nasional Tiongkok terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEAN?
2. Bagaimana pengaruh harga pariwisata ASEAN terhadap kunjungan wisatawan Tiongok ke negara-negara ASEAN? 3. Bagaimana pengaruh kurs mata uang Yuan terhadap mata uang negara ASEAN yang dikunjungi terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negaranegara ASEAN? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan penjelasan uraian masalah, maka penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh pendapatan nasional Tiongkok terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEAN? 2. Mengetahui pengaruh harga pariwisata ASEAN terhadap kunjungan wisatawan Tiongok ke negara-negara ASEAN? 3. Mengetahui pengaruh kurs mata uang Yuan terhadap mata uang negara ASEAN yang dikunjungi terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negaranegara ASEAN 1.4 Batasan Penelitian Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Model Ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti model penelitian Garin dan Munoz (2000) yang disesuaikan dengan topik penelitian ini, dimana variabel dependent kunjungan wisatawan Tiongkok ke negaranegara ASEAN, dipengaruhi oleh variabel-variabel independent pendapatan nasional Tiongkok, harga pariwisata ASEAN, dan kurs mata uang Yuan terhadap kurs mata uang negara-negara ASEAN 2. Alat analisis yang digunakan adalah analisis data panel. 3. Negara ASEAN yang dilibatkan adalah ASEAN 9, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Laos, Vietnam, Myanmar, Fillipina, dan Kamboja.
Brunei Darrusalam tidak dilibatkan dalam penelitian ini dikarenakan adanya keterbatasan data dari negara Brunei. 4. Tahun Penelitian yang digunakan adalah periode tahun 2007 sampai dengan 2014. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi sebagai syarat kelulusan sarjana S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan Ilmu Ekonomi 2. Sebagai bahan bacaan dan literatur bagi akademisi yang membutuhkan penelitian mengenai pariwisata ASEAN. 3. Mengetahui peran pendapatan nasional, harga pariwisata ASEAN, dan kurs mata uang Yuan terhadap mata uang negara-negara ASEAN dalam mempengaruhi kedatangan wisatawan Tiongkok ke ASEAN. 4. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan negaranegara ASEAN terkait potensi kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model ekonomi sebagai berikut: Y = f (X 1,X 2,X 3, ε) Dimana: Y adalah jumlah wisatawan Tiongkok ke tiap-tiap negara ASEAN, unitnya dalam orang, data diambil dari World Bank X1 adalah pendapatan nasional Tiongkok. Datanya berupa rasio GNI per kapita Tiongkok berbanding GNI per kapita negara ASEAN tujuan wisata.
Sumber data diambil dari World Bank. Data rasio ini digunakan untuk menghindari terulangnya data yang sama dalam model regresi data panel. X2 adalah harga pariwisata negara ASEAN tujuan wisata dari sudut pandang wisatawan Tiongkok. Data berupa rasio IHK Tiongkok berbanding IHK negara ASEAN tujuan wisata. Data bersumber dari IMF. X3 adalah nilai tukar mata uang Yuan terhadap mata uang negara ASEAN tujuan wisata. Data berupa rasio mata uang negara ASEAN tujuan wisata berbanding dengan mata uang Yuan. Data bersumber dari IMF Model penelitian di atas akan diuji dengan Uji Mackinon, White, Davidson (MWD) untuk mengetahui apakah model dalam penelitian ini sebaiknya menggunakan model Linier atau Model Non-Linier, setelah ditemukan model yang tepat, maka akan dilakukan regresi data panel sesuai dengan tata cara yang akan dijelaskan dalam bab selanjutnya. 1.6.2 Hipotesis Penelitian Sebagai pedoman pelaksanaan dalam penelitian, disusunn hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Diduga bahwa pendapatan nasional Tiongkok berpengaruh secara signifikan terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN. Pengaruhnya positif jika pariwisata ke negara-negara ASEAN merupakan komoditas superior. Pengaruhnya negatif jika pariwisata ke negara-negara ASEAN merupakan komoditas inferior 2. Diduga bahwa harga pariwisata ASEAN berpengaruh secara signifikan dan negatif, terhadap kunjungan wisatawan Tiongkok ke negara-negara ASEANDiduga bahwa kurs mata uang Yuan terhadap mata uang negaranegara ASEAN berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke ASEAN 1.6.3. Alat Analisis Data
Uji ekonometrik dan uji statistik digunakan sebagai alat pengujian pada penelitian ini. Beberapa pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu. 1. Uji Mackinon, White, dan Davidson (MWD), uji ini berguna untuk mengetahui apakah model yang digunakan merupakan model yang tepat digunakan dalam penelitian ini model linier atau model non-linier. 2. Uji Chow, LM test, dan Hausman Test yang berguna untuk menentukan pemilihan model common effect, fixed effect atau random effect. 3. Uji asumsi klasik 4. Regresi menggunakan model data panel yang telah ditentukan dan melakukan uji t sebagi pengujian hipotesa dan uji f untuk melihat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen 1.7 Keaslian Penelitian Penelitian ini menggunakan model permintaan pariwisata Internasional. Banyak penelitian sebelumnya yang telah menggunakan model permintaan pariwisata Internasiona, tetapi dengan negara atau daerah peneitian yang berbeda beda, dan dengan variabel dalam model yang digunakan berbeda beda. Tabel berikut ini adalah table yang menggambarkan penelitian sebelumnya yang juga meneliti pariwisata internasional. Table 1.5 Penelitian Sebelumnya Nama dan Tahun Penelitian Munoz dan Amaral (2000) Aslan (2009) Lingkup dan Metodelogi Penelitian Lingkup: Spanyol Periode: 1985-1995 Metode: Stastic dan Dynamic Panel Data Lingkup: Turki Periode: 1995-2004 Metode: Dynamic Data Panel Temuan Penelitian GNP, harga pariwisata, nilai tukar, dan perang teluk mempengaruhi secara signifikan arus pariwisata internasional di Spanyol Pendapatan nasional per capita, harga relatif, Kapasitas akomodasi, investasi publik, dummy gempa marmara dan
Hanifah dan Harun (2010) Ibrahim, Ali (2011) Wicaksono (2011) Metera (2011) Putri, Amelia (2014) Lingkup: Malaysia Periode: 1993-2007 Metode: Regresi Data Panel Lingkup: Mesir Periode: 1990-2008 Metode: Regresi Data Panel Lingkup: DI Yogyakarta Periode: 2005-2009 Metode: Static dan Dynamic Panel Data Lingkup: Indonesia Periode: 2000-2008 Metode: regresi data panel dengan 8 Negara Lingkup: Indonesia Periode: 2006-2012 Metode: regresi data panel dengan 21 Negara peristiwa 11 september berpengaruh signifikan terhadap arus pariwisata di Turki GNI, indeks harga konsumen, nilai tukar, populasi, jarak, dan krisis ekonomi mempengaruhi jumlah kedatangan turis asing ke Malaysia GDP per kapita, harga pariwisata Mesir, nilai tukar, trade openness, dan harga pariwisata Tunisia berpengaruh signifikan terhadap kunjungan turis ke Mesir GDP, harga, dan dummy gempa berpengaruh secara signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. Nilai tukar, kunjungan turis tahun sebelumnya dan dummy peristiwa bom bali I dan II berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. GNI, indeks harga konsumen, nilai tukar, populasi, jarak, dan krisis ekonomi mempengaruhi jumlah kedatangan turis asing ke Indonesia
1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini dilakukan sebagai berikut. Bab 1: Pendahuluan Pendahuluan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, metode alat analisis, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2: Tinjauan Pustaka dan Metodologi Penelitian Menjelaskan mengenai teori teori yang relevan dengan penelitian ini, dan hasil penelitian sebelum ini. Metodologi penelitian menjelaskan mengenai jenis data yang digunakan, model yang digunakan, dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Bab 3: Pariwisata ASEAN Bab ini memberikan gambaran umum mengenai ASEAN, sejarah ASEAN, serta pariwisata di kawasan ASEAN. Bab 4: Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan hasil temuan dari penelitian, serta hasil dari penelitian ini yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian ini. bab 5: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini dan saran yang peneliti usulkan bagi ASEAN.