BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Model pembelajaran. (difine), tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (develop).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB V PEMBAHASAN. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) langkah-langkah pembelajaran, waktu, perangkat pembelajaran, metode

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB V PEMBAHASAN. A. Kevalidan dan Kepraktisan Perangkat Pembelajaran. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. putih dan kancing hitam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan di paparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. kemudian dimodifikasi menjadi 7 tahap yaitu tahap penelitian dan

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematik dan selfefficacy

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran. guru tersebut telah mempersiapkannya dengan baik sebelum kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada pelajaran matematika kelas empat pokok

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Model pembelajaran Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini telah melalui proses dengan menggunakan tahap pengembangan 4-D Thiagarajan yang telah dimodifikasi. Tahap 4-D tersebut meliputi tahap pendefinisian (difine), tahap perencanaan (design), dan tahap pengembangan (develop). Pada tahap pendefinisian peneliti memperoleh data mengenai syaratsyarat dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Data tersebut diperoleh dari hasil observasi di sekolah tempat peneliti melakukakan uji coba terbatas yaitu di MI Mambaul Ulum Terik Krian Sidoarjo. Observasi ini dilakukan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi atau cara belajar siswa MI Mambaul Ulum Terik Krian Sidoarjo pada saat ini. Pada tahap perancangan, peneliti mengalami sedikit kesulitan dalam mengaitkan antara model pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami dengan materi pokok bilangan bulat. Sebab, meski sudah ada pengembangan model pembelajaran sejenis seperti matematika akhlak atau matematika qurani, namun contoh-contoh pada materi pokok bilangan bulat khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangannya masih terbatas. Untuk mengatasi kendala ini, peneliti berkonsultasi kepada para ahli yang berkompeten. 88

89 Pada tahap pengembangan peneliti melakukan uji coba terbatas untuk model pembelajaran yang dikembangkan. Pada tahap ini siswa sebagai obyek peneliti sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terbukti pada hasil belajar siswa yang telah memenuhi ketuntasan belajar secara klasikal. B. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami sehingga diharapkan siswa lebih aktif dan mendapat warna baru dalam pembelajaran matematika sehingga lebih semangat dan ketuntasan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan tabel 4.7 pada bab IV hasil validasi dari 3 validator diperoleh penilaian untuk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Penilaian yang diberikan dari tiga validator berbeda-beda berdasarkan pada pendapat dan persepsi masing-masing terhadap perangkat pemblajaran yang telah dikembangkan. Pada hasil validasi RPP kategori A pada aspek sajian materi para validator memberikan nilai 3,67, hal ini karena para validator melihat ada yang kurang pada pencantuman ayat-ayat al-qur an yang akan digunakan sebagai pengembangan materi pokok bilangan bulat. Pada hasil validasi buku ajar terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada sub komponen komunikatif (nilai rata-rata 3,17) dengan sub

90 komponen koherensi dan keruntutan alur pikir (nilai rata-rata 3,84). Perbedaan yang cukup signifikan ini karena pada sub komponen komunikatif para validator menilai bahwa buku ajar yang dikembangkan belum komunikatif sehingga dikhawatirkan pembelajaran masih satu arah dan kurang melibatkan siswa sehingga akan berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa. Tetapi pada sub komponen koherensi dan keruntutan alur pikir para validator menganggap keruntutan alur berpikir sudah terbahas dengan baik pada buku ajar yang dikembangkan. Pada hasil validasi LKS terdapat perbedaan hasil penilaian dari para validator terhadap kategori kemenarikan sajian materi dengan kategori kejelasan cetakan. Pada kategori kemenarikan sajian materi para validator memberi nilai 4,33. Hal ini daikarenakan bahwa LKS sudah sesuai dengan model pembelajaran materi pokok bilangan bulat dengan memasukkan nilainilai islami. Tetapi yang disayangkan adalah cetakan LKS yang kurang jelas sehingga para validator memberi nilai 3,00. Hal ini karena cukup banyak kesalahan kata dalam pengetikan. C. Kepraktisan perangkat Pembelajaran Hasil pengembangan model pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami pada materi bilangan bulat telah memenuhi kriteria praktis. Salah satu validator memberikan nilai 3 untuk kepraktisan RPP karena waktu pada RPP tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran, sedangkan kedua validator lainnya memberi nilai 4 karena dinilai sudah baik.

91 D. Keefektifan Perangkat Pembelajaran Pembahasan lebih lanjut hasil uji coba di lapangan tentang hasil belajar siswa, aktivitas siswa, aktivitas guru, dan respon siswa diuraikan sebagai berikut: 1. Aktivitas Guru Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru selama mengelola pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami, menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran adalah 3,36. Hal ini berarti aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran tergolong dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan guru sebelum pembelajaran telah mempersiapkan RPP, buku ajar, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan baik. Aspek pendahuluan termasuk kategori baik dengan rata-rata 3,78, Hal ini berarti bahwa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan mengingatkan kembali pada materi pra sayarat serta memberikan informasi tentang model pembelajaran yang akan digunakan telah dilakukan dengan optimal dan hal ini dikarenakan guru mengingatkan materi yang akan dipelajari dengan nilai-nilai islami dalam kehidupans sehari-hari sehingga siswa termotivasi. Aspek kegiatan inti termasuk kategori baik dengan rata-rata 3,64. Hal ini diarenakan pada tahap ini guru dapat melaksanakan langkahlangkah pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami dengan optimal. Untuk aspek penutup termasuk kategori baik dengan

92 rata-rata 3,17. Hal ini dikarenakan guru dalam membentuk sesi tanya jwab dan menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dilakukan dengan optimal. Aspek pengelolaan waktu termasuk kategori cukup dengan ratarat 2,67. Hal ini dikarenakan guru dalam mengelola waktu ada yang tidak sesuai dengan rencana yang dibuat. Seperti pada RPP pertemuan ketiga dalm kegiatan memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah serta mendisusikan/membandingkan (memeriksa, memperbaiki, dan menyeleksi) jawaban dengan teman sekelompoknya, guru membutuhkan waktu lebih lama. Karena ketika waktu habis dan LKS harus dikumpulkan banyak yang belum selesai, sehingga terpaksa guru harus menambahi waktu beberapa menit. 2. Aktivitas Siswa Berdasarkan deskripsi dan analisis data hasil penelitian terlihat bahwa aktivitas siswa selama tiga kali pertemuan, dan termasuk dalam kategori aktifitas aktif siswa dengan rata-rata 63,33%. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa aktivitas akktif siswa yang mendapat rata-rata paling sedikit adalah menarik kesimpulan suatu prosedur/konsep yaitu sebesar 10,42%. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran ini, sehingga mereka merasa cukup kesulitan ketika akan menyimpulkan suatu konsep dari nilai-nilai islam yang telah diberikan sebagai contoh.

93 Sedangkan dalam kategori aktivitas siswa pasif, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru/teman mendapat rata-rata paling banyak yaitu sebesar 14,17%. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa dengan proses pembelajaran yang dominan memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. Dalam melaksanakan kegiatan, aktivitas siswa kurang bisa dikontrol oleh guru. Hal ini ditunjukkan siswa cenderung pindah tempat (berjalan) melihat tugas kelompok lain. Solusi dalam permasalahan ini agar tetap berjalan dengan baik dalam tugas masing-masing kelompok, guru perlu memperhatikan seluruh siswa dengan berkeliling, sehingga semua siswa merasa diperhatikan. Dalam hal ini baik dalam aktivitas perorangan atau kelompok, guru terkadang terlalu lama berada dalam satu orang atau satu kelompok tertentu, sehingga siswa yang lain merasa tidak diperhatikan. Arahan dan peringatan guru terhadap siswanya perlu agar tetap dalam kelomponya. 3. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tabel hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami, dilakukan satu kali tes hasi belajar postest. Dalam penelitian ini sebanyak 8 siswa tidak tuntas dan sebanyak 28 siswa tuntas. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami tidak hanya belajar cara pengerjaan soal dengan rumus atau konsep yang sudah tersedia, namun siswa merasa soal-soal materi pokok bilangan bulat lebih mudah

94 dikerjakan dengan contoh dan konsep nilai-nilai islami yang telah ditanamkan pada diri mereka dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. 4. Respon Siswa Berdasarkan analisis respon siswa yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk uji coba di lapangan (tabel 4.14) menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami mayoritas siswa memberikan respon positif. Hal itu menunjukkan bahwa dalam aspek respon siswa terhadap komponen pelaksanaan uji coba memenuhi kriteria keefektifan dengan prosentase yaitu (1) senang setelah membaca buku ajar yaitu sebsar 100%, (2) senang setelah mengerjakan LKS yaitu sebesar 83,33%, (3) senang setelah bekerjasama dalam kelompok yaitu sebesar 75%, (4) tidak senang dengan suasana belajar dalam kelas yaitu sebesar 58,33%, hal ini dikarenakan ada beberapa siswa yang mengganggu siswa atau kelompok yang lain, sehingga suasana kelas tidak kondusif dan menjadi ramai, (5) mudah memahami buku ajar yaitu sebesar 69,44%, (6) mudah untuk soal-soal yang diberikan yaitu sebsar 69,44%, (7) kalimat dalam buku ajar bisa dimengerti yaitu sebesar 77,78%, (8) buku ajar sudah berkaitan dan didalamnya terdapat nilai-nilai islami/agama islam yaitu sebesar 88,89%, menarik untuk tampilan buku ajar yang diberikan yaitu sebesar 91,67%, (10) belajar dengan menggunakan buku ajar yang telah diberikan bisa memudahkan memahami materi bilangan bulat yaitu

95 sebesar 80,56%, (11) kalimat pada LKS bisa dimengerti yaitu sebesar 75%, (12) LKS sudah berkaitan dan di dalamnya terdapat nilai-nilai islami/agama islam yaitu sebsar 88,89%, (13) menarik untuk tampilan LKS yaitu sebsar 91,67%, (14) jika materi selanjutnya menggunakkan pembelajaran matematika dengan memasukkan nilai-nilai islami maka 58,33% menyatakan sangat setuju, 36,11% menyatakan setuju, dan 5,56% menyatakan kurang setuju. Dari hasil di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar respon siswa terhadap komponen KBM menyatakan senang, mudah, dan minat terhadap pembelajaran yang diterapkan. Beberapa siswa yang menyatakan tidak senang, tidak mudah, dan tidak minat terhadap pelaksanaan tetapi prosentasenya kecil. E. Kelemahan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini belum melalui proses validasi secara teliti sehingga belum diketahui kepastian valid maupun kepraktisan dari perangkat tersebut.