BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bahasa merupakan suatu alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di lingkungan masyarakat. Jika saat berinteraksi manusia tidak menguasai salah satu bahasa, maka akan mengalami kesulitan dalam menjalani suatu komunikasi dan interaksi. Memiliki kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin sering diidentikan memiliki prospek karir yang sangat baik. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan, diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Seiring dengan banyaknya tantangan global, tantangan dunia pendidikan juga menjadi semakin besar. 34 Diharapkan dengan adanya guru yang ada di sekolah-sekolah Indonesia mampu membantu siswa-siswanya untuk siap menghadapi tantangan global. 34 http://www.prestasi-iief.org/ diakses pada hari Sabtu, 30 April 2016 pukul 10.48 WIB. 45
46 Di kota Yogyakarta terdapat banyak Kelompok Bermain (KB), salah satunya adalah KB Budi Utama Yogyakarta yang terletak di Jalan Wijayakusuma 150 (Belakang TVRI) Yogyakarta. KB Budi Utama Yogyakarta merupakan Sekolah Nasional Tiga Bahasa Budi Utama yang dalam pengajarannya terdiri dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin. KB Budi Utama Yogyakarta telah menerapkan sistem pembelajaran bahasa Mandarin sejak dini. Dimulai dari doa, salam, penyampaian materi bahasa Mandarin, bahkan dalam komunikasi sehari-hari guru telah melatih siswa di sekolah untuk tetap berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin, dengan tujuan untuk melatih siswa agar terbiasa dan mampu menerapkan bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari-hari. Agar suasana pembelajaran bahasa Mandarin lebih menyenangkan, guru memberikan permainan dan lagu-lagu bahasa Mandarin sesuai tema yang sedang dipelajari. Selain itu guru sering memberikan latihan kepada siswa. Di akhir pembelajaran bahasa Mandarin, guru juga memberikan review yang berupa tanya jawab kepada siswa. Suasana belajar yang menyenangkan menjadikan tonggak keberhasilan siswa KB Budi Utama Yogyakarta dalam belajar bahasa Mandarin. Gaya komunikasi guru dengan nada bahasa Mandarin (shēngcí 声调 ) yang tepat merupakan kunci berhasil atau tidaknya siswa di dalam belajar bahasa Mandarin. Pada saat penyampaian materi bahasa Mandarin untuk siswa usia dua (2) hingga tiga (3) tahun, guru tidak memperkenalkan Hànzì. Guru hanya menjelaskan arti dari kosakata yang disampaikan dengan menggunakan alat peraga. Alasan siswa usia dua (2) hingga tiga (3) tahun belum diperkenalkan aksara Han yaitu agar
47 siswa mampu terlebih dahulu mengenal konsonan awal/ initial (shēngmǔ 声母 ) dan vokal majemuk/ final (yùnmǔ 韵母 ). Dalam pembelajaran bahasa Mandarin, guru yang mengajar siswa usia dua (2) hingga tiga (3) tahun di KB Budi Utama Yogyakarta banyak menggunakan bahasa verbal, belum menggunakan aturan pengucapan yang sesuai dengan Hànyǔ Shuǐpíng Kǎoshì 汉语水平考试. Setiap siswa dalam KB Budi Utama Yogyakarta pasti mempunyai permasalahan dalam belajar bahasa Mandarin, tetapi guru bahasa Mandarin di KB Budi Utama Yogyakarta telah membuat strategi-strategi dalam proses pembelajaran bahasa Mandarin,yaitu strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran kontekstual, strategi pembelajaran koorperatif, strategi pembelajaran PAIKEM, dan strategi pembelajaran tematik. Dengan adanya strategi tersebut, diharapkan siswa mampu memiliki kenyamanan dan peningkatan dalam bahasa Mandarin. Melalui pembelajaran bahasa Mandarin di KB Budi Utama Yogyakarta, maka harapan kepala sekolah, guru-guru KB Budi Utama Yogyakarta, dan penulis untuk pembelajaran bahasa Mandarin, diantaranya siswa diharapkan mampu berbahasa Mandarin dengan baik dalam kegiatan sehari-hari, seperti mengucapkan salam, meminta izin, dan sebagainya. 35 Kemudian siswa diharapkan mempunyai manfaat yang baik setelah belajar bahasa Mandarin dengan menerapkan kosakata kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya. Siswa juga diharapkan dapat nyaman belajar bahasa Mandarin, baik dengan guru native maupun dengan guru 35 Wawancara dengan Wulan Anggraeni, Guru Bahasa Mandarin KB-TK Budi Utama Yogyakarta pada Rabu, 16 Maret 2016.
48 yang bukan native. 36 Melalui komunikasi bahasa Mandarin yang dilakukan antara guru dengan siswa sejak dari Kelompok Bermain (KB), maka siswa diharapkan lebih siap menghadapi prospek kerja di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan dunia kerja saat ini, siswa minimal harus menguasai dua (2) hingga tiga (3) bahasa. Dengan melatih bahasa Mandarin siswa sejak dini, maka guru diharapkan mampu mempersiapkan siswa di masa depan yang lebih baik, karena bahasa Mandarin telah menjadi bahasa nomor satu yang dipakai dalam internet. 37 Saat ini dalam dunia internet juga telah mempunyai banyak artikel yang menggunakan tulisan bahasa Mandarin (hànzì). Misalnya artikel tentang dunia perdagangan di Tiongkok yang semakin baik, artikel tersebut juga sangat penting untuk dibaca dan diketahui oleh para siswa agar lebih memahami tentang kemajuan dunia perdagangan saat ini. Jika siswa menguasai arti setiap kalimat dalam bahasa Mandarin, maka siswa akan lebih mengerti isi berita-berita dari Tiongkok meskipun menggunakan tulisan bahasa Mandarin (hànzì). Dengan adanya beberapa guru native di KB Budi Utama Yogyakarta, siswa diharapkan mempunyai perkembangan bahasa Mandarin yang lebih baik. 38 Waktu yang tersedia selama pembelajaran berlangsung dapat dipakai siswa dengan melakukan komunikasi dengan guru native, sehingga dapat menambah wawasan dan mengalami peningkatan bahasa Mandarin dari hari ke hari. Selain itu siswa diharapkan tidak hanya mampu belajar bahasa Mandarin saja, tetapi juga mampu 36 Wawancara dengan Zhang Yu, Guru Native Bahasa Mandarin KB-TK Budi Utama Yogyakarta pada Senin, 28 Maret 2016. 37 Wawancara dengan Aditya Agung Sutono, Koordinator Bahasa Mandarin KB-TK Budi Utama Yogyakarta pada Rabu, 16 Maret 2016. 38 Wawancara dengan Fransisca Oliviani, Wali Kelas Yueliang B KB Budi Utama Yogyakarta pada Rabu, 17 Maret 2016.
49 menerapkan nilai-nilai positif yang diangkat oleh founding father KB Budi Utama Yogyakarta yaitu kerja keras, tekun, dan jujur dalam kehidupan sehari-hari. 39 4.2 Saran Saran merupakan suatu pendapat yang dikemukakan untuk dijadikan bahan pertimbangan. Berdasarkan kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini, maka penulis juga memberikan saran-saran untuk menjadi suatu pertimbangan. Saran tersebut diantara lain: 1. Diharapkan masyarakat masih mempunyai semangat dalam belajar bahasa, minimal menguasai satu bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2. Dalam pembelajaran bahasa Mandarin di Kelompok Bermain (KB), guru harus lebih mempunyai kesabaran dalam mengajar. 3. Suara yang lantang dengan pengucapan bahasa Mandarin yang tepat akan dapat membawa suasana siswa untuk lebih semangat dalam belajar. 4. Ketegasan selama pembelajaran bahasa Mandarin berlangsung akan membuat siswa untuk dapat tertib dalam belajar. 5. Guru lebih baik mempunyai komitmen menggunakan bahasa Mandarin saat bertemu dengan para siswa, tujuannya agar siswa terbiasa mendengar bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari-hari. 6. Guru yang mengajar anak usia dua (2) hingga tiga (3) tahun harus mengenal dunia anak, sehingga setiap karakteristik anak mampu dikenali dengan baik. 39 Wawancara dengan Farah Herastuti, Kepala Sekolah KB-TK Budi Utama Yogyakarta pada Rabu, 17 Maret 2016.
50 7. Bentuk latihan yang bervariasi dan games yang menarik akan mampu membuat siswa lebih semangat dalam belajar bahasa Mandarin. 8. Adanya lagu bahasa Mandarin yang diberikan saat pembelajaran akan mampu menambah kosakata yang telah dipelajari oleh siswa dengan cepat. 9. Pemberian materi yang cukup akan membuat siswa mampu menyerap pelajaran dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. 10. Alat peraga yang bervariasi juga akan menunjang pembelajaran bahasa Mandarin siswa dengan baik. Demikan kesimpulan dan saran yang mampu penulis sampaikan. Semoga tugas akhir bermanfaat bagi para pembaca.