Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

dokumen-dokumen yang mirip
KONFIGURASI FTP MENGGUNAKAN WINDOWS 2003 TUGAS MANAGEMEN LAN. Oleh: ERIN CARINA PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI BACKUP DAN RESTORE DATA MENGGUNAKAN APLIKASI RSYNC DAN FTP SERVER PADA PT. PANCA AGRO NIAGA LESTARI PALEMBANG

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Implementasi FTP Server dengan Metode Transfer Layer Security untuk Keamanan Transfer Data Menggunakan CentOS 5.8

Implementasi Network Attached Storage (NAS) Menggunakan NAS4Free untuk Media Backup File

METODE MANAJEMEN BACKUP DATA SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DATA ON LINE WEB LAPAN BANDUNG

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

Membuat FTP di Windows Server 2003

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

MEMBANGUN VIRTUAL FILE SERVER DENGAN OPENVZ PADA CV. ASRI NUSANTARA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

Ainul Fuad Farhan

Materi : Manajemen File dalam OS Windows

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

Cara Backup WordPress dengan BackWPup Gratis

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1

TRANSFER DATA MENGGUNAKAN FTP CLIENT

Bab III PEMBAHASAN. Langkah 2 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Konektor RJ-45

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SINKRONISASI. Versi 3.2. tanggal 07 Januari 2012

MENGENAL MENU-MENU UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Windows Groups. Tunnel Type

PENGANTAR LAN (LOCAL AREA NETWORK)

MODUL PRAKTIKUM :.. Nama NRP. Laboratorium Teknik Informatika

BAB IV PEMBAHASAN. dengan metode protokol Multi Protocol Label Switch (MPLS) pada Perusahaan Daerah

Perancangan dan Implementasi Penyimpanan Data Recording. CCTV Berbasis Network Attached Storage. (Studi Kasus : TMC Semarang) Artikel Ilmiah

Membuat Homepage Pribadi

FILE ZILLA di Debian 7. Oleh : MICHAEL SIWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tersebut. Adapun langkah-langkah implementasi sebagai berikut: 2. Instalasi dan konfigurasi perangkat lunak

ANALISA DAN PERANCANGAN

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

Menggunakan FileZilla FTP Client. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11

VLAN Sebagai Solusi Infrastruktur Jaringan Yang Lebih Efisien

: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02

BAB II.

Buku Manual JIBAS SINKRONISASI DATA JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY. Versi Dokumen 2.

MODUL 7. Apakah Joomla itu? A. Pra-Instalasi Joomla. Tujuan : 1. Pengenalan Joomla 2. Installasi Joomla 3. Pengenalan Section dan Categories

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

ABSTRAK. Kata kunci: FreeRadius, Hotspot, MikroTik, Radius, Server.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang

Ubuntu : Sync data with rsync command line

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

Making Provisions for Applications and Services

LAMPIRAN D WEB MANAGER (cpanel)

Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara Replikasi dan MySQLDump

I. Pengenalan Samba. Heri Susanto Lisensi Dokumen:

Penampil Informasi pada Layar Jarak Jauh melalui Jaringan 3G dengan Masukan dari Web Browser

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi

IP Address. Dedi Hermanto

A. Membuat Active Directory dan User

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE MENAMPILKAN FILE/FOLDER SHARING DENGAN MAP NETWORK DEVICE

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)

BAB IV PEMBAHASAN. dapat dilakukan dengan memasukkan IP address sesuai dengan IP address yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan

Cara Menggunakan DropBox

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Analisis Reliabilitas Jaringan Nirkabel di SMA Negeri 2 Salatiga. Artikel Ilmiah. Oleh: Tri Setyanto Apriyadi NIM :

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :

REMOTE DESKTOP DENGAN TEAMVIEWER

Implementasi Kriptografi AES Untuk Aplikasi Chatting Sistem Jejaring Klaster Berbasis Android LAPORAN PENELITIAN

FUNGSI GOOGLE DRIVE. Deni Nur Apriyatna. Abstrak. Pendahuluan.

PANDUAN INSTALASI CONNECTION KIT PADA MACINTOSH

Maintenance & Disaster Recovery

ABSTRAK. Kata kunci : router, virtual private netwok, point to point protocol, private, server, client, tunnel, failover.

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless. Artikel Ilmiah

INSTALASI, KONFI- GURASI DAN PENGUJIAN FTP SERVER

Menggunakan Aplikasi Zimbra Desktop

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

Implementasi dan Analisis Wireless Full Duplex OSPF

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ARTIKEL ILMIAH. Peneliti : Franciscus Satriya Wicaksana Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom.

Ari Angga Wijaya

Monitoring PC-Client Using Wide Area Network. Firman Effendi*) Mansur, S.Kom**) Linda Fatmawaty, S.ST**) Abstract

8 Software Backup Dan Recovery Data Software Backup dan Recovery Data Terbaik Terampuh 2013 untuk Windows XP, Windows 7, Windows 8

Farida Nur Cahyani Pendahuluan. Membuat Database. 1 Komunitas elearning IlmuKomputer.Com

Situs buat baca berita tanpa ads ;) ini-aja.com

10.1 Menggunakan FTP

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan dengan komputerkomputer

MANAJEMEN BACKUP DATA OTOMATIS PADA JARINGAN MENGGUNAKAN RSYNC

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

TOPOLOGI CLIENT SERVER UNTUK LAYANAN APLIKASI SERVER PADA CV PULSA

Transkripsi:

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Oleh: Dwi Luvi Nur Ahmad NIM: 672011234 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES v

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup 1) Dwi Luvi Nur Ahmad, 2) Dian Widiyanto Chandra Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1) 672011234@student.uksw.edu, 2) dian.chandra@staff.uksw.edu Abstract Full backup is a means to cope the backup process to more quickly and easily during a restore operation, but a full backup stores all data to the hard disk as a whole so that it will take up less space on the hard disk when the next backup the same data store. Hard link is a solution to perform a full backup when the backup is done on the data that has ever been in a previous backup. Due to hard link, the same data will be made the link to the same sector thus saving disk space and time. But to prove that the researcher to check the data that has been backed up using the application Disk Editor, on the results of research that has been conducted against the hard links, it can be proven that the same file stored in the block sector of the same from the previous file that has been in backup. Hard links can be seen from the attributes that are used together, seen from the right of access, the date and "ID" of the same. Hard link is created by a client request, if the file has the same properties it will make a hard link on the server and if not then it will write new files on the hard disk. Keywords : Backup, Full Backup, Hard Link. Abstrak Full backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan mudah saat operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara keseluruhan sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan data yang sama. Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup dilakukan terhadap data yang sudah pernah di backup sebelumnya. Karena dengan hard link, data yang sama akan dibuat link yang menuju sector yang sama sehingga menghemat ruang hard disk dan waktu. Namun untuk membuktikan hal tersebut peneliti melakukan pengecekan terhadap data yang telah di backup dengan mengunakan aplikasi Disk Editor, dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap hard link, dapat dibuktikan bahwa file yang sama di simpan di block sector yang sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di backup. Hard link dapat diketahui dari atribut yang digunakan sama, dilihat dari hak akses, tanggal dan ID yang sama. Hard link dibuat berdasarkan request dari client, jika file mempunyai properties yang sama maka akan dibuat hard link di server dan jika tidak maka akan menuliskan file baru di hard disk. Kata kunci: Backup, Full Backup, Hard Link 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 1

1. Pendahuluan Backup merupakan kegiatan menyalin data, sehingga hasil dari salinan tersebut dapat digunakan untuk memulihkan data asli yang rusak kerena berbagai hal. Pada proses backup atau proses menyalin data file atau folder yang dilakukan setiap hari atau suatu waktu yang ditentukan membutuhkan waktu yang lama dan media penyimpanan yang sangat besar. Full backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan mudah saat operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara keseluruhan sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan data yang sama. Pada penelitian ini akan dibahas tentang penggunaan hard link, yang diharapkan dapat meminimalkan penggunaan kapasitas hard disk dan meningkatkan kecepatan jika terdapat data yang sama di backup berulang kali. 2. Tinjauan Pustaka Dengan perkembangan teknologi backup, maka hard link merupakan solusi untuk melakukan backup data secara keseluruhan atau full backup. Media penyimpanan lokal tentunya membutuhkan suatu server yang dapat menyimpan data yaitu dengan proses backup antara client dan server. Penelitian yang relevan dengan system backup antara client dengan server yang telah dibuat antara lain oleh Ellyyani tahun 2012 yang berjudul Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya Penyelamatan Data On Line Web Lapan Bandung [1]. Dalam penelitiannya membahas tentang kajian metode backup data dalam upaya penyelamatan data on line. dengan menggabungan metode full backup dan incremental backup untuk meng upgrade sistem dan recovery system database, incremental backup dilakukan penjadwalan setiap hari selama enam hari dan full backup dilakukan di hari ke tuju yang bertujuan untuk menghindari kehilangan data server karena lemahnya aliran listrik. Sehingga, dari hasil melakukan implementasi dan pengujian penggabungan kedua metode incremental backup dan full backup dapat dijadikan solusi dalam manajemen backup data. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh I Putu Eka Suparwita dengan judul Implementasi Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server Dengan Crontab [2]. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem full backup otomatis dengan menggunakan crontab yang terdapat pada OpenVZ yang digunakan untuk melakukan backup virtual private server dengan waktu yang telah ditentukan. Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan full backup masih banyak digunakan untuk mengamankan data. Namun, dengan perkembangan yang ada sekarang hard link menjadi solusi pada saat full backup dilakukan, untuk mendapatkan informasi pembuatan hard link, maka penelitian ini akan melakukan analisa data dan melihat proses pembuatan hard link terjadi. Backup adalah proses penggandaan data asli untuk keperluan cadangan atau antisipasi dari kerusakan serta kehilangan data apabila terjadi sesuatu pada data aslinya [3]. Tujuan backup adalah untuk menduplikat data ke tempat yang berbeda dari tempat asal sehingga dapat diambil kembali saat diperlukan. Proses backup dilakukan dari client ke server dengan menggunakan rsync. Chandra E.P Pakpahan mengatakan bahwa rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer local (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/ internet) [4]. Rsync dapat melakukan serangkaian pengecekan perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Saat transfer file besar terputus di tengah jalan, maka rsync akan melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan memastikan hasil akhirnya sama [5]. Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori dan 2

tree secara rekursif. Acrosync adalah aplikasi rsync yang mendukung Dropbox gaya file upload otomatis serta incremental backup per jam [6]. Acrosync didasarkan pada protokol rsync yang berarti dapat melakukan sinkronisasi dengan Mac atau Linux komputer atau bahkan perangkat NAS yang muncul dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan. Setelah dikonfigurasi, hanya perlu satu klik untuk memulai sync dan hanya file baru yang dimodifikasi yang akan ditransfer. Kemudian untuk setiap file yang diubah, backup penuh dapat dilakukan per jam, harian, bahkan mingguan atau pada waktu tertentu. Aplikasi ini mengunakan hard link pada saat full backup dilakukan [7]. Hard link adalah sebuah file yang dihasilkan dari pengadaan atau cloning dimana file sama persis dengan sumber asalnya baik isi content di dalamnya hingga nilai inodenya dan mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain jika satu berubah maka yang lainnya akan mengikuti [8]. Hard link berfungsi menyimpan file pada sector yang sama. Sector merupakan block (area) data pada hard disk yang merupakan tempat penyimpanan pada hard disk dan menunjukan letak suatu file yang dituliskan di hard disk. Gambar 1 Proses Hard Link Pada Gambar 1, data disimpan pada block sector hard disk yang sama dan membuat data di hard disk mempunyai keterkaitan dengan link yang lain. Hard link dapat menghemat penyimpan di hard disk karena data disimpan di sector yang sama. 3

3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat mekanisme penggunaan hard link yang menyimpan data di block hard disk yang sama dan proses pembuatan hard link. Dalam melakukan penelitian ini akan digunakan metode penelitian yang memiliki urutan kerja yang sistematis dan efisien, yang terdiri dari, tahap perencanaan, tahap desain, tahap implementasi, tahap uji coba dan tahap analisis. Metode penelitian ini memiliki tahapan seperti pada Gambar 2. Gambar 2 Tahapan Penelitian Dalam tahap perencanaan, dilakukan pengumpulan data dan mempelajari landasanlandasan yang akan dibangun. Pengumpulan dilakukan berdasarkan pada studi pustaka yaitu mempelajari teori yang berkaitan dengan backup, rsync, hard link dan hard disk. Tahap desain adalah tahapan untuk perancangan system backup yang dibangun. Spesifikasi yang dibuat cukup rinci agar pada tahap implementasi tidak diperlukan keputusan baru dan menggunakan apa yang sudah ditentukan pada tahap desain. Pada tahap ini dibangun backup menggunakan tool rsync yang sudah mendukung hard link. Proses backup dilakukan dari client ke server sedangkan dari sisi client di install Acrosync 1.5_530 dan sisi server di install DeltaCopy yang sudah mendukung rsync server. Tahap implementasi merupakan tahapan pelaksanaan dari proses desain, pada tahan ini mulai di bangun koneksi antara client dan server dengan menggunakan rsync, pada server menetapkan tujuan pada folder dari client yang menuju ke tujuan folder, yang merupan tempat penyimpanan backup. Setelah koneksi terjadi akan dibuat sharing data di server, gunanya untuk melakukan sinkronisasi server dengan client untuk melakukan proses pengecekan file dan backup. Setelah melakukan sharing, folder akan dilakukan backup dari client ke server. Tahap uji coba yaitu pengujian terhadap proses backup. Uji coba backup dilakukan sebanyak tujuh kali dengan ukuran file yang besar dan akan dilihat apakah backup akan membuat hard link atau tidak jika terdapat file yang sama, dan jika nama file di client telah diubah apakah akan menggunakan hard link. Pengujian juga akan dilakukan terhadap file yang telah di backup dilihat dari properties sebuah file yang di backup. Pengujian dilakukan dengan Disk Editor 6.0.37.0 yang sudah di install di server. Pada tahap analisis akan dilakukan analisa terhadap file yang sama yang terdapat pada direktori yang berbeda. Analisa dilakukan mengunakan disk editor yang dilihat dari ID dan 4

atribut file yang akan menunjukkan bahwa file tersebut disimpan pada sector yang sama di hard disk. Serta akan dilakukan analisa terjadinya pembuatan hard link saat backup dilakukan. 4. Hasil Pembahasan dan Implementasi Penelitian dilakukan dengan membangun server dan client yang akan digunakan untuk melakukan backup. Tool yang digunakan adalah rsync karena sudah mendukung hard link, proses backup juga dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan. Backup akan dilakukan dari client ke server seperti pada Gambar 3. Server Backup Windows Server 2008 R2 IP Address: 192.168.34.1 DeltaCopy Rsync Server Client Windows 7 IP Address: 192.168.34.2 Acrosync Rsync Client Gambar 3 Topologi Jaringan Gambar 3 menunjukkan server menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2 dan client mengunakan Windows 7 yang terhubung untuk melakukan backup dengan mengunakan rsync. Pada server dan client diberi IP addreess satu jaringan agar dapat terhubung dan berkomunikasi. Proses backup akan dilakukan di server, client yang melakukan aksi terhadap data yang akan di backup di server, dengan memilih data yang akan di backup. Pada server akan di install DeltaCopy dan menggunakan rsync server yang nantinya akan digunakan untuk menghubungkan dengan client yang mengunakan Acrosync. Folder dibuat dengan nama backup dan akan di shared, karena rsync akan bekerja jika ada sinkronisasi antara server dan client. Server yang mengunakan DeltaCopy pada DeltaCopy Server di virtual direktories membuat nama direktori dan menentukan tujuan direktori yang digunakan untuk backup. Di client akan melakukan backup dengan menggunakan aplikasi Acrosync dengan melakukan remote server berdasarkan penentuan IP server dan password server, sinkronisasi direktori berdasarkan nama folder di server dan local direktori client serta penentuan port rsync yaitu menggunakan port 873, yang akan digunakan untuk melakukan backup. 5

Gambar 4 Folder Penyimpanan Backup Dari Gambar 4 terlihat dari Properties, kapasitas folder di server sebesar 86.3 GB. Besar data berasal dari semua data yang sudah di backup ke server sebanyak 31 file dan terdapat tujuh folder. Folder dengan nama backup yang digunakan di server untuk menyimpan file dari proses backup yang dilakukan. Pada partisi D akan dilihat di hard disk server, lihat Gambar 5. Gambar 5 Penggunaan Hard Disk di Partisi D Pada Gambar 5, penggunaan hard disk di partisi D tidak sampai 86.3 GB. Penyimpanan di hard disk yang digunakan sebesar 21.6 GB karena sistem backup mengunakan hard link sehingga data yang sama hanya dituliskan sekali di hard disk. Kapasitas penggunaan hard disk jadi lebih hemat, karena tidak menulis file yang sama berulang-ulang. Pada saat backup aplikasi Acrosync akan membuat hard link jika file sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di backup. jadi jika urutan file diubah di percobaan kelima dan percobaan keenam dikembalikan lagi urutannya file ke urutan keempat maka Acrosync akan tetap membuat hard link, pembuatan hard link tidak berpengaruh terhadap urutan sebuah file, lihat Gambar 6. 6

Gambar 6 Uji Coba Data yang di Backup Gambar 6 menunjukkan beberapa folder backup, terdapat 7 folder yang dihasilkan dari proses backup. Dapat dilihat pada direktori terakhir adalah file yang terakhir dari proses backup yang memuat semua file dengan kapasitas 21.5 GB. Acrosync berfungsi untuk membuat folder backup dengan mengurutkan berdasarkan tahun, bulan, tanggal, dan jam. Jika file sudah pernah di backup maka pada folder selanjutnya Acrosync akan membuat hard link dari file sebelumnya. Hard link hanya dibuat pada file tidak menuju terhadap sebuah folder, dan file hard link adalah asli, jika salah satu file dihapus tidak berpengaruh terhadap file link yang lainnya. Gambar 7 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-13 7

Gambar 8 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-15 Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa file Driver Pack 15.9.iso yang berada pada folder 2016-0701-13 dan folder 2016-0701-15 adalah file yang sama, jika dilihat dari nilai ID dan penulisan sector yang sama berupa nilai offset serta penempatan file entry position yang sama. Berdasarkan analisa mengunakan disk editor, kedua file tersebut adalah sama karena mempunyai nilai properties yang sama dan sector yang sama meskipun yang membedakan adalah nilai dari parent ID. Gambar 9 Uji Rename File di Client 8

Pada Gambar 9, file yang sudah di rename namanya di client dan dilakukan backup ke server akan membuat file baru di server, dan tidak akan menuliskan hard link karena sudah di anggap file yang berbeda dari file sebelumnya. Karena pembuatan hard link dilihat dari nama file terlebih dahulu baru isinya. File pada Gambar 9 ditulis di hard disk sebagai file baru yang mempunyai ID berbeda dan sector berbeda. Gambar 10 Aktifitas Jaringan di Client Sebelum Dikirim Gambar 11 Aktifitas Jaringan di Client Sesudah Dikirim Pada Gambar 10 dan Gambar 11 dilihat dari aktifitas jaringan di client saat melakukan backup data yang besarnya 10.8 GB, data yang dikirimkan hanya diantara sekitar 4728 Bytes yang membutuhkan waktu 1.39 detik dan paket yang diterima dari server sekitar 3915 Bytes. Hal ini membuktikan bahwa client tidak mengirimkan keseluruhan data sehingga penyimpanan di hard disk tidak sampai 10.8 GB. Hard link akan dibuat di server berdasarkan sinkronisasi dan pengecekan yang dilakukan oleh rsync. Jika file di server yang di sharing sama persis di client, maka server akan membuat hard link. File akan di cek dari nama file dan isi file maka apabila kedua syarat terpenuhi maka server akan membuat hard link. 9

5. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka hal yang mempengaruhi penyimpanan pada hard disk di server adalah, file yang sama yang akan dibuat hard link yang menghemat ruang penyimpanan di hard disk, Hard link membuat seolah-olah ada beberapa file yang sama tetapi berada di tempat yang berbeda. Hard link membuat file di sector yang sama dari file yang sudah pernah di backup sebelumnya. Hal ini dapat menghemat ruang penyimpanan di hard disk. Jadi, proses pengecekan file yang akan di buat hard link dilihat dari file propeties, dengan pengecekan yang akan dilakukan dari nama file dan isi file, jika sama maka akan dibuat hard link, dan jika berbeda maka akan menuliskan file baru di hard disk. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya adalah diharapkan penelitian selanjutnya dapat membahas tentang hard link lebih mendalam lagi serta dapat membahas pengaruh hard link terhadap proses Incremental backup. 6. Daftar Pustaka [1] Elyyani, 2012, Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya Penyelamatan Data On Line Web Lapan Bandung, Berita Dirgantara 13 : 22-27, http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/1693/1529. Diakses tanggal 09 Mei 2016. [2] Eka Suparwita, I Putu, 2012, Implementasi Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server dengan Crontab, Elektronik Ilmu Komputer 1 : 29-34, http://ojs.unud.ac.id/index.php/jlk/article/view/4898/3681. Diakses tanggal 31 Mei 2016. [3] Satria, Satya, 2010, Kamus Istilah Komputer, Jakarta: Wahana Totalita Publisher. [4] E.P., Chandra Pakpahan, 2013, Desain Dan Implementasi Backup Dan Restore Data Menggunakan Aplikasi Rsync Dan Ftp Server Pada Pt Panca Argo Niaga Lestari Palembang, http://news.palcomtech.com/wpcontent/uploads/jurnal_chandra_desaindanimplementasibackup.pdf. Diakses tanggal 08 Juni 2016. [5] Santosa, Budi, 2012, Membangun Server Backup dengan Rsync, http://kurusetra.web.id/2012/07/06/membangun-server-backup-dengan-rsync/. Diakses tanggal 09 Mei 2016. [6] Softoware, 2015, Acrosync, http://id.softoware.net/data-transfer-syncsoftware/download-acrosync-for-windows.html. Diakses tanggal 31 Mei 2016. [7] Niagahoster, 2012, Cara dan Langkah Acrosync. https://www.niagahoster.co.id/kb/caradan-langkah-acrosync. Diakses tanggal 14 Mei 2016. [8] Rahman, Rizal, 2013, Membuat Symbolic Link di Linux, http://www.linuxku.com/2013/06/membuat-symbolic-link-di-linux.html. Diakses tanggal 02 Mei 2016. 10