BAB II KERANGKA TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian Kepuasan Konsumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di Surakarta khususnya, sangat banyak supermarket yang. menawarkan kelebihan supermarket dengan skala besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asih Purwanto (2008) melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Kualitas

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan (Kotler dan Keller, 2012).

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

LAMPIRAN. Tabel 5. Hasil Input Data

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BABIV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

Transkripsi:

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Sayuran Organik Codex Alimentarius Comission (2001) dalam Sutanto (2002) mendefinisikan pertanian organik sebagai suatu metodologi pertanian spesifik bebas bahan kimia dengan standar produksi yang tepat dan bertujuan untuk mencapai optimalisasi ekosistem yang berkesinambungan secara sosial, ekologi, serta ekonomi. Pertanian organik dilakukan sebagai langkah pencegahan dari kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi yang biasa dilakukan dalam pengolahan tanah dan pengendalian hama penyakit. Dalam pertanian organik, kedua kegiatan tersebut dapat diatasi melalui penggunaan pupuk kandang dan pemberantasan hama dengan pestisida organik (nimba, tembakau, brotowali, gadung, mengkudu, pepaya, sirsak, atau mahoni). Salah satu hasil dari pertanian organik adalah sayuran yang dibudidayakan secara alami tanpa ada bantuan bahan kimia. Sayuran organik merupakan komoditas yang banyak diminati untuk dikembangkan pada pertanian organik saat ini. Hal tersebut membuat sayuran organik layak untuk dikonsumsi dan menyehatkan (Isdianti, 2007). 2.2. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2003), kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan suatu produk terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan produk tersebut terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan. Dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen, produk yang ditawarkan perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Dalam kaitannya dengan kepuasan konsumen/pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. Beberapa dimensi utama yang biasanya digunakan (Chandra, 2002), yaitu: 1. Kinerja (performance): Karakteristik operasi dasar dari suatu produk, misalnya kecepatan pengiriman barang, serta jaminan keselamatan barang. 2. Fitur (features): Karakteristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman pemakaian produk.

3. Reliabilitas, yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan. 4. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan. 5. Daya Tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk. 6. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indra (rasa, bau, dan bentuk). 2.3. Loyalitas Konsumen Durianto (2001) menuliskan jika loyalitas konsumen merupakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah produk, mempunyai komitmen pada produk tersebut, dan bermaksud meneruskan pembelian dimasa mendatang. Terciptanya kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas pelanggan serta menjadi rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan (Tjiptono, 2002). Hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan tertinggi yang menimbulkan ikatan emosi yang kuat dan komitmen jangka panjang dengan produk perusahaan (Kotler, 2003). Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman pembelian konsisten sepanjang waktu dari konsumen itu sendiri. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini terus berulang. Di lain pihak, apabila dari pengalamannya konsumen tidak mendapatkan produk yang memuaskan maka ia akan mencoba produk-produk lain sampai ia mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi kriteria produk yang ditetapkan. Dengan kata lain loyalitas merupakan dampak dari besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan. Tjiptono (2002) mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu : 1) Pembelian ulang 2) Kebiasaan mengkonsumsi produk tersebut 3) Selalu menyukai produk tersebut

4) Tetap memilih produk tersebut 5) Yakin bahwa produk tersebut yang terbaik 6) Merekomendasikan produk tersebut pada orang lain. 2.4. Pengaruh Faktor-Faktor Internal Terhadap Kepuasan Konsumen Pelanggan yang sudah loyal terhadap suatu produk tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke produk lain. Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu produk meningkat, kerentanan kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan produk produk pesaing akan lebih berkurang. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah dengan cepat, tepat dan efisien serta tanggap terhadap keinginan dan kebutuhan pasar. Kadangkala hal tersebut tidaklah cukup untuk membuat konsumen merasa loyal. Untuk dapat membuat seorang konsumen menjadi loyal, haruslah perusahaan tersebut dapat memenuhi kepuasan konsumen. Keputusan konsumen untuk merasa puas dan menjadi lebih loyal terhadap suatu produk akan dipengaruhi oleh karakteristik pribadi/faktor internal, seperti : jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan. Semakin tinggi usia dan tingkat pendidikan, seseorang akan cenderung lebih loyal terhadap produk yang memiliki kualitas yang baik. Konsumen yang memiliki tingkat usia yang lebih tua dan pendidikan yang lebih tinggi cenderung memilih produk yang dapat menyehatkan badan (Zepri, 2009). Sementara itu Ariyanto (2006), mengungkapkan bahwa seorang dengan tingkat pendapatan yang tinggi akan cenderung lebih puas terhadap produk yang memiliki kualitas yang lebih baik. Sedangkan untuk jenis kelamin diduga turut mempengaruhi tingkat kepuasan dan keloyalan seorang konsumen. Karena pada dasarnya seorang laki-laki dan perempuan akan memiliki pandangan dan penilaian berbeda pada suatu produk. 2.5. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Definisi Marketing Mix (Kotler, 2008) adalah sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang terdiri 4P, yaitu product (produk), price (harga), promotion (promosi), dan place (tempat), yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Marketing Mix menurut Sutojo (2001) adalah empat komponen yang dikemas menjadi satu yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya agar berhasil dan memperoleh keuntungan. 2.5.1. Produk

Menurut Husain (2005) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Produk dapat dibedakan kedalam beberapa macam. Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk seperti mutu, ciri, desain. Mutu produk menunjukan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Kotler dan Amstrong (2003) menyatakan bahwa sesuai dengan konsep produk, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat terbaik dan bahwa organisasi harus mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara terus menerus. Kualitas yang baik dari produk memungkinkan adanya kepuasan konsumen dan diharapkan akan membuat konsumen loyal. Muwarni (2004) menemukan bahwa produk secara langsung dan tidak langsung berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. 2.5.2. Harga Menurut Husain (2005), harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Hurriyati (2005) menyatakan harga mempunyai peranan penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu peranan alokasi dari harga adalah membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat yang diharapkan berdasarkan kekuatan daya beli. Harga yang terjangkau, sesuai dengan kualitas sesuai dengan manfaat, murah dan adanya potongan harga dari produk memungkinkan adanya kepuasan konsumen dan akan menarik konsumen baru sehingga diharapkan akan membuat konsumen loyal. Suwarni, dkk (2011), mengungkapkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap loyalitas konsumen. 2.5.3. Promosi Menurut Husain (2005) pemasaran tidak hanya membahas mengenai produk, harga produk, dan mendistribusikan produk ini kepada masyarakat agar produk ini dikenal dan berakhir pada pembelian. Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun strategi bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjual perorangan.

Tujuan akhir dari promosi adalah memperkuat loyalitas produk, karena sebagai konsumen cenderung membeli suatu produk didasarkan pada kupon dan tawaran-tawaran lainnya, maka pemberian tawaran yang menarik secara rutin akan membuat produk relatif loyal pada suatu produk yang dipromosikan. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kualitas dan promosi dapat menjadi strategi yang tepat untuk mempengaruhi pelanggan agar loyal kepada perusahaan, hal ini seperti diungkapkan oleh Dharmmesta (1999) bahwa kualitas dan promosi dapat mengembangkan loyalitas. Kualitas dari promosi harus dapat mendorong para konsumen untuk melakukan pembelian, selain itu promosi menekankan pada tingkat penawaran khusus kepada konsumen, promosi dengan menawarkan hadiah. Promosi juga akan menarik jika diiklankan dari berbagai media. Ikhsan (2011), mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan dengan loyalitas konsumen. 2.5.4. Tempat Menurut Kotler (2003) tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan selain itu tempat juga harus mudah terjangkau, memiliki display yang menarik, serta kemudahan dalam menemukan produk. Menciptakan posisi yang kuat dalam benak konsumen merupakan tujuan utama bagi suatu perusahaan, oleh karena itu dalam hal ini perusahaan harus mampu memperhatikan pemilihan saluran distribusi yang tepat, karena akan menciptakan kepuasan konsumen yang kemudian akan meningkatkan loyalitas konsumen yang tinggi terhadap perusahaan. Nathalina (2008) mengungkapkan bahwa tempat mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. 2.6. Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Oliver (1997) menyatakan bahwa loyalitas merupakan suatu komitmen yang kuat yang mendorong untuk terjadinya pembelian kembali. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Singgih (1991), bahwa kepuasan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap loyalitas konsumen. Hal ini memperkuat pendapat

Reichheld dalam Beerli (2004) menyatakan bahwa konsumen yang puas akan memiliki loyalitas yang lebih besar dan memungkinkan untuk melakukan pembelian ulang. 2.7. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kepuasan konsumen sayuran organik dan loyalitas adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Peneliti dan Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Sayuran Organik Di Hypermart Manado (Tangkulung, 2015) 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Beras Merah Organik di Kota Denpasar (Sianturi dkk, 2013) 3. Analisis Pengaruh Keragaman Produk, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. HERO SUPERMARKET (Studi Kasus: Pelanggan PT Hero Supermarket Tarogong Cilandak, Jak-Sel) (Nursanah, 2010) Analisis deskriptif dengan tabel dan angka Analisis regresi faktor Analisis regresi linier berganda Tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut sayuran organik di Hypermart Manado dari segi harga dan ketersediaan produk, kesegaran dan kemasan mencapai total skor pengambilan dengan angka indeks pengukuran kepuasan sebesar 67.4 % dan tergolong puas. Hal ini menunjukan bahwa konsumen sayuran organik telah memiliki kesadaran yang tinggi mengenai keunggulan dari produk sayuran organik, yang dilihat dari harga dan ketersediaan produk, kesegaran dan kemasan. 1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap beras merah organik yang adalah faktor kemasan, faktor rasa, faktor aroma, faktor manfaat, faktor ketersediaan, faktor motivasi, dan faktor persepsi. 2. Adapun tingkat kepuasan 45 responden terhadap beras merah organik di Kota Denpasar adalah, pada kategori tidak puas ada sebanyak 11 orang (24,45%), kategori puas 15 orang (33,33%), dan kategori sangat puas 19 orang (42,22%). 1. Dilihat dari uji parsial dan simultan, setiap variable independent dalam hal ini variabel keragaman produk (x1), kualitas pelayanan (x2), dan kepuasan pelanggan (x3) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (y). 2. Berdasarkan uji parsial yang diperoleh maka variable yang

paling berpengaruh terhadap loyalitas adalah faktor kepuasaan pelanggan. 4. Preferensi Konsumen dan Pengaruh Kualitas Produk Sayuran Organik terhadap Kepuasan Konsumen dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan (Nurul, 2014) Analisis Konjoin Kualitas produk sayuran organik secara langsung berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan kualitas produk sayuran organik secara tidak langsung melalui kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan sayuran organik serta kualitas produk secara langsung berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 2.8. Hipotesa Penelitian Dari kerangka teoritis yang telah disusun di atas dapat dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut: 1. Diduga jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sayuran organik. 2. Diduga unsur-unsur marketing mix (harga, produk, promosi dan tempat) akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sayuran organik di PT. Super Indo Magelang Diduga kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan sayuran organik.