BAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini risk estimate dinyatakan dalam rasio prevalensi (RP).

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB 4 HASIL PENELITIAN. sedang-berat yang memenuhi kriteria sebagai subyek penelitian. Rerata umur

BAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

1. Nama : Tgl lahir / Umur : Pekerjaan : Alamat :...

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik

HASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized. + asam askorbat 200 mg intravena/hari selama 7 hari.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB 3 METODE PENELITIAN

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Azwita Effrina Hasibuan, saat ini sedang menjalani Program

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: indikator Penyakit

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian observasional belah lintang (cross sectional)

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini diperoleh 70 subyek penelitian yang dirawat di bangsal

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dijelaskan dan disajikan tentang RSUP Fatmawati Jakarta secara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

RINCIAN PENJELASAN YANG DIBERIKAN KEPADA CALON SUBYEK

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang timbul secara cepat, karena

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB 5 PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. hubungan letak lesi insula terhadap fungsi motorik pasien iskemik stroke. Terdapat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

merupakan penyebab kematian yang ketiga terbanyak di negara-negara maju,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang memenuhi kriteria penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Universita Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

lxxxv Lampiran 2 JUDUL PENELITIAN:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. satu kali pada saat yang sama serta faktor risiko dan efek telah terjadi di masa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan adalah penyakit Tuberkulosis Ekstra Paru di. bagian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Pulmologi

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik dan bangsal THT-KL dan laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU / RSUP Haji Adam

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB IV METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi. viii. x x xi xii xiii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB I PENDAHULUAN. denyut/menit; 3. Respirasi >20/menit atau pa CO 2 <32 mmhg; 4. Hitung leukosit

Transkripsi:

43 BAB IV HASIL PENELITIAN IV. 1. Karakteristik subyek penelitian Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia yang dirawat di instalasi rawat inap bagian penyakit saraf, unit stroke, dan ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang diinklusi dalam penelitian ini. Karakteristik penderita ditampilkan pada tabel 4 sebagai berikut. Tabel 4. Karakteristik pasien yang menjadi subyek penelitian Variabel ANC ANC < 7600 p Usia 59,8 ± 7,95 66,0 ± 10,8 0,064 Gender Laki-laki 10 (55,6%) 8 (44,4%) 0,236* Perempuan 12 (75,0%) 4 (25,0%) Status Kawin 19 (63,3%) 11 (36,7%) 1,000* Janda/duda 3 (75,0%) 1 (25,0%) Pendidikan SD 11 (57,9%) 8 (42,1%) 0,728* SLTP 6 (75,0%) 2 (25,0%) SLTA 1 (50,0%) 1 (50,0%) S1 2 (100,0%) 0 Tidak sekolah 2 (5,88%) 1 (2,94%) Pekerjaan PNS/TNI 4 (100,0%) 0 0,355* Uji T independen *Uji Chi Square Swasta 4 (66,7%) 2 (33,3%) Pedagang 2 (40,0%) 3 (60,0%) Buruh/tani 6 (54,5%) 5 (45,5%) Tidak bekerja 6 (75,0%) 2 (25,0%)

44 Tabel 4 menunjukkan rerata umur penderita stroke iskemik akut dengan absolute neutrophile count (ANC) < 7600 (66,0 ± 10,8 tahun) dan (59,8 ± 7,95 tahun) tidak berbeda bermakna. Usia termuda subyek pada penelitian ini adalah 42 tahun sementara usia tertua adalah 81 tahun. Tabel 4 juga menunjukkan prosentasi kelompok pasien berdasarkan ANC dalam hal jenis kelamin, status, pendidikan, dan pekerjaan yang tidak berbeda bermakna antar kedua kelompok. Tabel 5. Tanda vital penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia. Tanda vital ANC ANC <7600 p Sistolik 165,0 ± 27,7 158,3 ± 24,8 0,557 Diastolik 99,5 ± 18,9 89,1 ± 9,96 0,168 Nadi 87,9 ± 8,74 88,0 ± 12,9 0,901 RR 28,6 ± 4,51 26,3 ± 2,90 0,168 Suhu 38,2 ± 0,66 38,1 ± 0,59 0,929 * Uji Mann Whitney; * Uji Chi Square Tabel 5 di atas, terlihat tidak terdapat perbedaan bermakna pada tanda vital tekanan darah sistolik, diastolik, nadi, dan respiratory rate (RR) antara 2 kelompok pasien berdasarkan ANC. Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok pasien dengan ANC -masing 165,0 ± 27,7 mmhg dan 99,5 ± 18,9 mmhg ditemukan lebih tinggi dibanding kelompok dengan ANC <7600. Nadi, RR, dan suhu ditemukan tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok.

45 Tabel 6. Hasil pemeriksaan laboratorium penderita stroke iskemik yang mengalami komplikasi pneumonia Variabel ANC ANC <7600 p Hb 13,4 ± 1,60 12,8 ± 2,20 0,309 Ht 40,9 ± 5,18 38,4 ± 6,60 0,237 Leukosit 12.726,4 ± 3.679,9 12.118,3 ± 4.800,8 0,423 Trombosit 272.590,9 ± 88.927,3 300.666,7 ± 108.967,3 0,157 GDS 138,4 ± 44,0 167,1 ± 99,1 1,000 Kolesterol 202,4 ± 54,2 181,9 ± 42,4 0,102 Trigliserida 132,0 ± 57,8 181,5 ± 207,4 0,683 HDL 44,4 ± 10,0 39,8 ± 11,6 0,238 LDL 128,0 ± 49,9 105,8 ± 25,0 0,159 Uji T independen Uji Mann-whitney Tabel 6 di atas menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hasil laboratorium hemoglobin, hematokrit, hitung leukosit, hitung trombosit, gula darah sewaktu, kolesterol, trigliserida, HDL, dan LDL antara 2 kelompok. Tabel 7 di bawah ini menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna pada letak infark dari hasil CT Scan.

46 Tabel 7. Hasil CT Scan, X foto thoraks dan lama rawat inap (LoS) penderita stroke iskemik yang mengalami komplikasi pneumonia Variabel ANC 7600 ANC <7600 p Letak infark (CT Scan) 0,202* Kortikal 3 (75,0%) 1 (25,0%) Subkortikal 14 (77,8%) 4 (22,2%) Batang otak 1 (100,0%) 0 Campuran 3 (37,5%) 5 (62,5%) Normal 1 (33,3%) 2 (66,7%) *Uji Chi Square perbedaan yang signifikan IV.2 Gambaran hasil blood gas analysis (BGA) pada kedua kelompok pasien yang diklasifikasikan berdasarkan ANC Tabel 8. Gambaran hasil BGA ( rasio PaO2/FiO2 ) pada penderita stroke iskemik yang mengalami komplikasi pneumonia Variabel ANC <7600 ANC p Hasil BGA PaO 2 111,3 ± 42,4 111,4 ± 50,9 0,817 FiO 2 0,43 ± 0,13 0,40 ± 0,12 0,557 Rasio PaO 2 /FiO 2 275,6 ± 107,5 290,7 ± 135,5 0,743 SaO 2 96,8 ± 2,14 96,3 ± 4,03 0,817 Uji Mann Whitney Uji T independen <0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan Tabel 8 menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada variabel SaO 2, PaO 2, dan rasio PaO 2 /FiO 2. Uji Mann Whitney dilakukan pada data PaO 2, FiO 2, dan SaO 2 dengan sebaran tidak normal (p<0,05), sedangkan uji T independen pada data rasio PaO 2 /FiO 2 dengan sebaran normal (p

47 IV.3. Absolute neutrophil count (ANC) terhadap mortalitas. Dilakukan uji korelasi Spearman antar kedua variabel. Uji Spearman menghasilkan nilai rho 0,224; yang menunjukkan adanya korelasi antara jumlah neutrofil absolut dengan mortalitas pasien stroke iskemik akut dengan pneumonia, walaupun hubungan tersebut tidak kuat secara statistik dengan nilai p 0,203 yang menunjukkan korelasi yang tidak signifikan. Tabel 9. Tabulasi silang ANC dan mortalitas Mortalitas Hidup p RR ANC 7600,0 6 (27,3%) 16 (72,7%) 0,378 3,27 (0,44-24,10) <7600,0 1 (8,30%) 11 (91,7%) Tabel 9 di atas menunjukkan nilai p yang tidak signifikan 0,378 melalui uji Chi square dan RR senilai 3,27 (0,44-24,10). Interval kepercayaan 95% yang membentang dari 0,44-24,10 menunjukkan pula adanya hubungan yang tidak bermakna. Nilai cut off ANC didapatkan dari penelitian sebelumnya,yaitu 7.600. 13 IV.4. Absolute neutrophil count (ANC) terhadap skor NIHSS Nilai cut off 7.600 dipilih berdasarkan hasil studi sebelumnya. 13 Mengingat skala kedua variabel (ANC dan skor NIHSS) yang bersifat rasio (interval), maka dipilih uji Pearson sebagai analisis lanjutan. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya korelasi antara variabel ANC dan skor NIHSS dengan nilai rho 0,074. Walaupun besar korelasi tersebut tidak signifikan dengan

48 nilai p 0,714. Berikut ini adalah grafik scatter plot antara variabel ANC dan skor NIHSS. 30,00 20,00 10,00 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 Neutrofil absolut hari 1 Gambar 5. Scatter plot antara ANC dan skor NIHSS Gambar 5 diatas menunjukkan bahwa makin banyak jumlah neutrofil absolut maka makin besar skor NIHSS yang berarti makin buruk status defisit neurologis pasien.