REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/5/2013 TENTANG

Kebijakan Pemerintah terkait Logistik Peternakan

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

KAJIAN KEPUSTAKAAN. hewan bagi konsumsi masyarakat umum dan digunakan sebagai tempat

EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 RAKONTEKNAS II SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

Mutu karkas dan daging ayam

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Pertanian. Rumah Potong Hewan. Unit Penanganan Daging.

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASED DAN KELEMBAGAANNYA. Pada Forum D i s k u s i Publik ke-15

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP IMPORTASI ZONA BASE

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ayam broiler merupakan komoditi ternak yang mempunyai prospek

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

I. PENDAHULUAN. Pangan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Peran pokok

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMOTONGAN HEWAN DAN PENANGANAN DAGING

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI KONTROL VETERINER UNIT USAHA PANGAN ASAL HEWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

ANALISIS MARGIN HARGA PADA TINGKAT PELAKU PASAR TERNAK SAPI DAN DAGING SAPI DI NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan sedang berusaha mencapai

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/Permentan/PK.230/5/2016 TENTANG PENYEDIAAN, PEREDARAN, DAN PENGAWASAN AYAM RAS

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

RPA objectives, development, principles, management and food safety

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/Permentan/PK.450/5/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Analisa Mikroorganisme

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. energi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia haruslah makanan. dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 172:

DAN. Oleh: Nyak Ilham Edi Basuno. Tjetjep Nurasa

Perkiraan Ketersediaan Dan Kebutuhan Pangan Strategis Periode Hbkn Puasa Dan Idul Fithri 2017 (Mei-Juni)

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN MEMILIH DAGING ASUH ( AMAN, SEHAT, UTUH, HALAL )

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing

Menakar Penyediaan Daging Sapi dan Kerbau di dalam Negeri Menuju Swasembada 2014

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PENDAHULUAN. amino esensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang baik. Daging broiler

2017, No Menteri Petanian tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan agribisnis perlu memperhatikan isu-isu pembangunan terkini

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 141 TAHUN 2009 TENTANG

PENUGASAN IMPORTASI DAN STABILISASI HARGA DAGING

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 pada Pasal 1 ayat (3). Negara berkewajiban untuk melindungi warga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Press Release. 1. Terkait persiapan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan:

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

EVALUASI PELAKSANAAN GOOD SLAUGHTERING PRACTICES DAN STANDARD SANITATION OPERATING PROCEDURE DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN KELAS C SKRIPSI DIANASTHA

KATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STUDI KASUS RANTAI PASOK SAPI POTONG DI INDONESIA

Rumah Pemotongan Hewan yang Higienis di Balikpapan BAB I PENDAHULUAN

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Bab 4 P E T E R N A K A N

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU Disampaikan Oleh : Ir. Fini Murfiani,MSi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Ketersedian dan Kebutuhan Daging Sapi Tahun 2016 dan 2017 700,000 600,000 651,424 604,966 500,000 400,000 441,761 354,770 300,000 200,000 100,000 119,976 89,687 139,300 110,896-2016 2017 Konsumsi Nasional Produksi Dalam Negeri (ton) Kebutuhan impor Sapi setara daging sapi (ton) Kebutuhan impor daging sapisebanyak (ton)

KEBUTUHAN DAGING SAPI TAHUN 2017 Sumber: Rakornis 8 Februari 2017, Kemenko Perekonomian Pemenuhan dari Produksi Sapi Lokal 354.770 ton Konsumsi daging per kapita 2,31 Kg (Sumber: BPS) Total Kebutuhan Tahun 2017 604.970 ton Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2017 261.890.900 (Sumber: Bappenas & BPS) Kekurangan yang dipenuhi dari Impor 250.200 ton setara sapi = 700.000 ekor setara daging = 110.900ton 4

KONSUMSI DAGING ASAL TERNAK Daging Ayam Ras 52.5% Daging Ayam Buras 10.1% Daging Lain2 18.3% Daging Sapi 19.1% Sumber: Statistik Peternakan (2013) Sumber: Outlook Peternakan (diolah) Sumber: Kementan (diolah)

Saluran Distribusi Lokal (Litbang KPK, 2012)

Dalam kajian Litbang KPK Tersebut seluruh sapi yang di potong di RPH tidak dilakukan proses pembekuan yang selanjutnya ditransportasikan dengan menggunakan transportasi rantai dingin. Meskipun pada RPH telah dilengkapi dengan Fasilitas Rantai Dingin, karena tidak adanya permintaan dari masyarakat. Daging Beku masih identik dengan Daging Impor

KETERSEDIAAN DAGING DI PASAR RAKYAT Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi dalam bentuk beku. Saat ini di pasar rakyat yang memiliki fasilitas rantai dingin, masyarakat diberikan pilihan daging dalam bentuk beku, segar dan dingin. Daging segar berasal dari ternak yang di potong di lokasi setempat. Sementara daging chilled dan frozen diproses di pemotongan yang sudah menerapkan sistem rantai dingin. Sebelum adanya Relaksasi Pemasukan Daging Impor, daging yang beredar di pasar sebagian besar merupakan daging segar yang harganya relatif mahal. Dewasa ini keberadaan daging beku di pasar-pasar rakyat dipandang memberikan dampak positif bagi peningkatan konsumsi daging masyarakat dan peningkatan jumlah konsumen. Dengan harga jual yang terjangkau, daging beku dapat dinikmati masyarakat terutama dari segmen menengah ke bawah.

Definisi Daging Segar dan Beku Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin (chilled) atau karkas beku (frozen). Karkas atau daging segar dingin (chilled) adalah karkas atau daging yang mengalami proses pendinginan setelah penyembelihan sehingga temperatur bagian dalam karkas atau daging antara 0ºC dan 4ºC. Karkas atau daging segar beku (frozen) adalah karkas atau daging yang sudah mengalami proses pembekuan di dalam blast freezer dengan temperatur internal karkas atau daging minimum minus 18ºC. (Permentan No. 13/Permentan/OT.140/1/2010 )

INFORMASI DAGING SEGAR BEKU Kenapa Daging Beku? Pembagian mutu dan kualitas daging beku jauh lebih fair karena daging beku memberlakukan harga berdasarkan kualitas dan jenis potongan tertentu. Kualitas Daging Beku Terjamin dan Lebih Higienis Daging beku secara mutu lebih terjamin karena dibekukan dengan suhu minus tinggi yang menjaga agar mutu daging tidak berkurang. Semakin dingin, semakin terjaga kualitas protein dan terjaga dari pertumbuhan bakteri. Jika dibekukan secara benar dan tepat, maka tidak ada alasan yang menyebutkan bahwa daging beku kualitasnya buruk. Bagaimana Kualitas Daging Segar Di Pasar Bayangkan daging di pasar yang digantung biasanya tidak akan bisa bertahan lama karena dengan kondisi udara terbuka di pasar terjadi kontaminasi dengan kotoran, bakteri terbuka dan lalat dan sebagainya yang pasti akan mempercepat pembusukan karena tidak ada rantai dingin. Jenis Potongan Daging Beku Sapi setelah disembelih dan mengalami proses chiling akan dibagi menjad potongan/cut Bagian-bagian Daging Sapi 11 9

Permentan No. 13/Permentan/OT.140/1/2010 Tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia Dan Unit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant). Aspek Pengaturan : Persyaratan RPH Persyaratan UPD Persyaratan Higiene-sanitasi; Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner Izin RPH, Izin dan Jenis Usaha Usaha Pemotongan Hewan Sumber DayaManusia

Salah satu Mata Rantai Pasok Daging Segar Beku Lokal adalah Rumah Potong Hewan (RPH) dan Unit Penanganan Daging (UPD) Setiap RPH harus dilengkapi dengan ruang pelayuan berpendingin RPH yang menghasilkan produk akhir daging segar dingin (chilled) atau beku (frozen), serta UPD harus dilengkapi dengan: a. ruang pelepasan daging (deboning room) dan pemotongan daging(cutting room); b. ruang pengemasan daging (wrapping and packing); c. fasilitas chiller; d. fasilitas freezer dan blast freezer; e. gudang dingin (cold storage). Kewenangan dalam Pemberian Ijin pendirian dan Pembinaan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota. Pengelolaan RPH dan UPD, dapat dilakukan oleh Pemda ; Swasta sendiri atau dikerjasamakan dengan swasta lain ; atau bersama antara Pemda dan Swasta.

Model Pengelolaan Bisnis RPH Terintegrasi PEMDA JASA PEMOTONGAN PENYEDIAAN TERNAK DALAM HBKN PENGELOLAAN IPAL JASA PENGELOLAAN KANDANG BRANDING PRODUK AGEN/ KEMITRAAN PEMASARAN Masyar akat Perba nkan MITRA POKNAK/ GAPOKNAK INVE STASI RPH Manajemen RPH sesuai standar, proses pemotongan, produksi, pengemasan, dan pemasaran daging RUMAH DAGING PEMASARAN ONLINE Sumber : bussines plan RPH Surya

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 34/Permentan/PK.210/7/2016 Tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, dan/atau olahannya Ke dalam Wilayah NKRI Aspek Pengaturan : Pemasukan Tatacara Pemasukan Pengawasan;

Dalam hal persyaratan Pemasukan karkas, daging dan jeroan beku (frozen) paling lama 6 (enam) bulan sejak pemotongan ternak hingga batas waktu tiba di wilayah Negara Republik Indonesia, pada temperatur penyimpanan maksimum minus 18 o C; Sedangkan karkas dan daging segar dingin (chilled) paling lama 3 (tiga) bulan sejak pemotongan ternak hingga batas waktu tiba di wilayah Negara Republik Indonesia, pada temperatur penyimpanan maksimum 4 o C.

PEREDARAN DAGING IMPOR IMPORTIR DISTRIBUTOR PEDAGANG FASILITASI RANTAI DINGIN DAGING IMPOR SAPI DAN KERBAU DAGING SEGAR DINGIN DAN BEKU PASAR RETAIL MODERN DAN TRADISIONAL KONSU MEN NEGARA EKSPORTIR (AUS, USA, SPANYOL, MEKSIKO) Negara Bebas PMK Assesment penilaian sistem kes wan dan kesmavet di negara asal, penilaian unit usaha (RPH), penilaian kehalalan (oleh MUI). (PERMENTAN 34 Th. 2016) HOREKA

Pemberitaan Media dan dukungan Seluruh Stake holder Akan mempercepat Peningkatan kesadaran Masyarakat dalam Mengkonsumsi Daging segar beku termasuk dengan penggunaan media sosial Contoh Sosialisasi Peningkatan kesadaran Masyarakat dalam Konsumsi Ayam Beku Dengan menggunakan media sosial ccdsd