PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Elmalia Rahmawita 1, Hamizi 2, Hendri Marhadi 3. Abstract

Eni Susanti, Otang Kurniaman, dan Lazim. N dan

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI KELAS VC SDN 42 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

Oleh ABSTRACT. Keyword: (CTL) model, increase skillfull in writing essay of students 1

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV A SDN 69 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 09 Minas Barat Kecamatan Minas

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Rina Sapriani 1, Hamizi 2, Lazim N 3. : contextual teaching and learning, menulis karangan deskripsi

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SDN 54 PEKANBARU

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Keywords: Contextual Model Of Learning, Skill Meronce.

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI 033 KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN 37 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU

Fitria Mulia 1, Hamizi 2, H. Lazim N 3. : Cooperative Integrated Reading And Composition, reading Comprehension

Sarmudiah Rahmadeni, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THROWING SNOWBALL TYPE TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPS CLASS III SDN 008 PEMATANG SEMUT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 029 TELUK ERONG KECAMATAN RENGAT

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

Lena Sari, Zulkifli, Lazim N Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS BENDA TIGA DIMENSI DENGAN TEKNIK MENEMPEL SISWA KELAS IV

Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Siswa Kelas IV SDN 153 Pekanbaru

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS Va SDN 182 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 TELUK NILAP KECAMATAN KUBU

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Pada Siswa Kelas IV. C SD Negeri 165 Pekanbaru

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH Depi Julianti, Otang Kurniaman, Guslinda depijulianti@gmail.com, otang.kurniaman@gmail.com, guslinda@gmail.com, 085263475796 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: The problems in this study is whether the implementation of cooperative learning model can improve the skills to make objects construction of newsprint students class 4 in SD Negeri 009 Rambah. While the purpose of this research is to improve the skills of making objects newsprint construction of students class 4 of SD Negeri 009 Rambah with the implementation of cooperative learning model. The subjects were students class 4 of SD Negeri 009 Rambah Academic Year 2015/2016, with 16 students with 11 male and 5 female students. Data collection instrument in this study is the observation sheet teachers, product or outcome assessment rubric, and scoring rubric process. The result showed that the skills assessment data to make objects of construction on the initial data with the average value of 55.75 increased by 32.37% up on the first cycle obtained by the average value of 73.80. In the second cycle amounted to 46.29% in order to obtain an average value of 81.56. Increased activity of teachers at the first meeting of the first cycle by 75 percentage teacher activity in good category, the second meeting of the first cycle of 79.1 good category. Cycle II activities 83.3 teachers with excellent category. The second meeting of the second cycle of activity 87.5 teachers with excellent category. Increased activity of the first meeting of the first cycle students 62.5% to the category enough, the second meeting of the first cycle of 75% with both categories. At the first meeting of the second cycle of 79.1% in both categories. At the second meeting of the second cycle of 83.3% with a good category. Key Words : Cooperative Learning Model, Construction of objects from Newsprint

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH Depi Julianti, Otang Kurniaman, Guslinda depijulianti@gmail.com, otang.kurniaman@gmail.com, guslinda@gmail.com, 085263475796 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan membuat benda kontruksi dari kertas koran siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membuat benda kontruksi dari kertas koran siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah Tahun Ajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 16 orang dengan rincian lakilaki 11 orang dan perempuan 5 orang. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa, rubrik penilaian produk atau hasil, serta rubrik penilaian proses. Hasil penelitian diperoleh bahwa data penilaian keterampilan membuat benda konstruksi pada data awal dengan nilai rata-rata 55,75 meningkat sebesar 32,37% hingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 73,80. Pada siklus II sebesar 46,29% sehingga diperoleh nilai rata-rata 81,56. Peningkatan aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas guru sebesar 75 dengan kategori baik, pertemuan kedua siklus I 79,1 dengan kategori baik. Siklus II aktivitas guru 83,3 dengan kategori baik sekali. Pertemuan kedua siklus II aktivitas guru 87,5 dengan kategori baik sekali. Peningkatan aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I 62,5% dengan kategori cukup, pertemuan kedua siklus I 75% dengan kategori baik. Pada siklus II pertemuan pertama 79,1% dengan kategori baik. Pada pertemuan kedua siklus II 83,3% dengan kategori baik sekali. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Benda Konstruksi dari Kertas Koran

3 PENDAHULUAN Pembelajaran seni bukan sekedar kegiatan pembelajaran pelepas lelah yang sering diterapkan guru, dalam pembelajaran seni suatu kegiatan yang dilakukan guru dalam rangka memberikan aspek rasional dan emosional pada anak, sebagai pembelajaran kreatif. Pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan, khususnya pada materi pelajaran membuat benda kontruksi bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan teknik-teknik dasar kontruksi dan berkreasi ke dalam bentuk benda-benda sederhana yang baru dan tentunya berguna untuk melatih keterampilan dan kemampuan berkarya bangun sederhana. Faktor keterampilan akan menentukan kualitas hasil suatu karya seni rupa, karna keterampilan tersebut menentukan kualitas daya cipta. Daya cipta merupakan memvisualisasikan segenap potensi pikir, rasa seni, pengalaman dan keterampilan melalui media rupa yang digunakan. Seseorang dikatakan terampil atau memiliki keterampilan apabila dia dapat melakukan sesuatu tugas pekerjaan dengan baik dan cermat. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa diharapkan dapat menampilkan keterampilannya dalam membuat benda kontruksi dan diperlukan berbagai upaya terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat penting agar terciptanya siswa yang terampil dalam membuat kerajinan dibidang tertentu. Berdasarkan hasil observasi peneliti dengan guru kelas IV B SDN 009 Rambah, ternyata pembelajaran seni budaya dan keterampilan membuat kerajinan benda kontruksi belum dapat diterapkan seutuhnya terutama dalam membentuk keterampilan siswa. Hal ini dikarenakan tidak adanya guru yang mahir dalam membuat kerajinan benda kontruksi secara langsung, tetapi hanya dapat diterapkan sebagai syarat untuk memenuhi tuntutan kurikulum saja. Akibat dari permasalahan ini menyebabkan rendahnya keterampilan siswa dalam membuat benda kontruksi. Sedangkan minat belajar siswa dalam membuat kerajinan benda kontruksi sangat tinggi, akan tetapi ketidakmampuan guru dalam mengajarkan seni keterampilan, membuat keterampilan siswa pada pembuatan kerajinan benda kontruksi belum terwujud. dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan terutama pada pembuatan benda konstruksi, siswanya kurang terampil. Hal ini terbukti dari nilai yang didapat dari guru kelas dalam proses pembuatan benda konstruksi yang telah mereka lakukan. Dari 16 siswa hanya 2 orang yang terampil, 1 orang yang cukup terampil dan 13 orang yang kurang terampil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1 Nilai Keterampilan Siswa Pada Data Awal Interval Kategori Data Awal 86 100 Sangat Terampil - 76 85 Terampil 2 60 75 Cukup Terampil 1 Kurang dari 59 Kurang Terampil 13 Rata-Rata Nilai Siswa 55,75 (Kurang Terampil)

Untuk mengatasi masalah di atas, dapat diambil alternatif yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membuat benda kontruksi dari kertas koran siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah. Dengan menerapkan model pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan ide-idenya dengan cara berpikir, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilannya dalam membuat benda kontruksi dari kertas koran. Selain itu juga dapat memunculkan interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya sehingga siswa benar-benar memahami materi pelajaran. Dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dan adanya komunikasi dengan pasangannya dalam kelas pada pembelajaran ini dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu. Sehingga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bisa meningkat. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan di kelas IV SD Negeri 009 Rambah dengan rumusan masalah Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dapat Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Kontruksi dari Kertas Koran Siswa Kelas IV SD Negeri 009 Rambah? Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang terbaik yang telah diteliti. Hasilnya menunujukan bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk bekerjasama, belajar lebih cepat dan efisien, memiliki daya ingat yang lebih besar dan mendapat pengalaman belajar yang positif. Menurut Johnson dalam Santoso (Bulletin Pelangi Pendidikan. Vol.1:1999). Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu strategi dalam pembelajaran yang mendorong peserta didik aktif bertukar pikiran sesama temannya dalam memahami sesuatu topik pembelajaran. Dalam kelompok kooperatif peserta didik belajar bersama, saling membantu dan berdiskusi, serta bersama-sama dalam kelompok menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Peserta didik selalu berusaha hadir dalam kelompok secara teratur, berusaha keras untuk membantu dan mendorong semangat teman-teman sekelompoknya untuk sama-sama berhasil, dengan demikian model pembelajaran kooperatif dapat memacu semangat peserta didik saling membantu memecahkan masalah. Slavin dalam Lie (2002) mengidentifikasi pembelajaran kooperatif secara bersama-sama saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Dibentuknya kelompok kooperatif bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Davidson dan Kroll dalam Asma (2006) mendefenisikan belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide- ide dan bekerjasama secara kolaboratif untuk memecahkan masalahmasalah yang ada dalam tugas mereka. Jhonson dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akdemik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. 4

5 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 009 Rambah. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2016, dengan jumlah siswa 16 orang, yang terdiri dari 5 perempuan dan 11 laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti dan guru bekerja sama dalam merencanakan tindakan kelas dan merefleksi hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan kelas ini, maka desain penelitian tindakan kelas adalah model siklus dengan pelaksanaannya dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I diadakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Instrumen dalam penelitian ini yaitu Perangkat Pembelajaran yang terdiri dari silabus dan RPP. Kemudian instrumen pengumpulan data yang terdiri dari lembar pengamatan, rubrik penilaian produk atau hasil, dan rubrik penilaian proses Data diperoleh melalui lembar pengamatan, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan data tentang penilaian keterampilan siswa dalam membuat benda kontruksi dari kertas koran dan data tentang aktivitas guru dan siswa. Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan dari hasil lembar pengamatan selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan berguna untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran dan dihitung dengan menggunakan rumus: JS NR = 100% (KTSP, 2007: 367 (dalam Syahrilfuddin,114) SM Keterangan: NR : Persentase Aktivitas guru/ siswa JS : Jumlah skor aktifitas yang dilakukan SM : Skor maksimum yang didapat dari aktivitas guru/ siswa Kategori penilaian aktivitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Interval dan kategori Aktivitas Guru dan Siswa Interval Kategori 81 100 Sangat Baik 61 80 Baik 51 60 Cukup Kurang dari 50 Kurang Sumber : KTSP dalam Syahrilfudin, 2011

6 1) Analisis Keterampilan Siswa Membuat Benda Kontruksi dari Kertas Koran NP = x 100 (Purwanto, 2008) Berdasarkan perbandingan Baedhowi dan Purwanto (2008) dapat diambil kesimpulan bahwa rumus yang tepat digunakan untuk penilaian proses dan penilaian hasil adalah sebagai berikut: a. Penilaian Proses, NP = x 40 b. Penilaian Produk, NP = x 60 Keterangan : NP = Nilai yang dicari atau diharapkan dari penilaian proses/ hasil R = Skor Mentah yang diperoleh siswa dari penilaian proses/ hasil SM = Skor Maksimum ideal dari penilaian proses/ hasil Untuk mencari interval dan kategori penilaian keterampilan di konversikan dari sumber Arikunto (2009). Tabel 3 Interval dan Kategori Penilaian Keterampilan Siswa dalam Membuat Benda Kontruksi dari Kertas Koran Interval Kategori 86 100 Sangat terampil 76 85 Terampil 60 75 Cukup terampil Kurang dari 59 Kurang terampil Sumber : Purwanto, (2012) Untuk mengukur keterampilan siswa dalam membuat benda kontruksi dari kertas koran di ukur dari skala penilaian yaitu skala likert, peningkatan jumlah siswa perkategori dan nilai rata-rata kelas. Riduwan, dkk (2011), mengemukakan bahwa Untuk menghitung rata-rata kelas, dapat dihitung dengan cara menjumlahkankan semua nilai data dibagi banyaknya data, adapun rumusnya yaitu : = Keterangan : = Rata-rata kelas

7 Xi = Jumlah tiap data n = Jumlah data c. Peningkatan Keterampilan Membuat Benda Konsrtruksi Menurut Aqib (2011) untuk mengetahui peningkatan keterampilan digunakan Rumus: P = posrate baserate baserate 100% Keterangan: P Posrate Baserate : Persentase peningkatan : Nilai sudah diberikan tindakan : Nilai sebelum tindakan HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Persiapan Penelitian Penelitian tindakan yang dilakukan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari kertas koran. Adapun yang dipersiapkan sebelum tindakan dilaksanakan adalah menyiapkan silabus. Rancangan silabus yang dibuat berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Adapun standar kompetensinya adalah membuat karya kerajinan benda konstruksi, dengan kompetensi dasarnya adalah merancang pembuatan benda dengan teknik kontruksi dan membuat benda dengan teknik konstruksi. Setelah merancang silabus, langkah berikutnya adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk 4 kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru untuk 4 kali pertemuan dan lembar observasi aktivitas siswa untuk 4 kali pertemuan serta lembar penilaian proses dan penilaian hasil. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pada penelitian ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif, dilaksanakan dalam enam kali pertemuan. Berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan siklus kedua yang dilaksanakan dua kali pertemuan.

8 Hasil Penelitian Untuk melihat keberhasilan tindakan, data yang diperoleh diolah sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan. Selama proses pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru. Data hasil observasi guru dapat dilihat pada tabel hasil aktivitas guru pada siklus I dan siklus II di bawah ini. Tabel 4 Perbandingan Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Siklus I dan Siklus II Keterangan Siklus I Siklus II Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2 Jumlah skor 18 19 20 21 Skor maksimum 24 24 24 24 Persentase 75 79,1 83,3 87,5 Kategori Baik Baik Baik sekali Baik sekali Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa secara umum aktivitas guru selama enam kali pertemuan mengalami peningkatan. Pada aktivitas guru siklus I pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 18 dengan persentase 75 dengan kotegori baik. Pada siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan dari pertemuan pertama yaitu sebesar 1 poin diperoleh jumlah skor 19 dengan persentase 79,1 dengan kategori baik. Kemudian aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan dari pertemuan kedua siklus I yaitu mengalami peningkatan 1 poin sehingga diperoleh jumlah skor 20 dengan persentase 83,3 dengan kategori baik sekali. Pada siklus II pertemuan kedua juga mengalami peningkatan dari pertemuan pertama siklus II yaitu sebesar 1 poin diperoleh jumlah skor 21 dengan persentase 87,5 dengan kategori baik sekali. Secara keseluruhan aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Jadi secara keseluruhan aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan. Data hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II yang disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Keterangan Siklus I Siklus II Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2 Jumlah skor 15 18 19 20 Skor maksimum 24 24 24 24 Persentase 62,5% 75% 79,1% 83,3% Kategori Cukup Baik Baik Baik sekali Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa secara umum aktivitas siswa selama empat kali pertemuan mengalami peningkatan. Pada aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 15 dengan persentase 62,5% kategori cukup. Pada siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dari pertemuan pertama yaitu sebesar 3

9 poin diperoleh jumlah skor 18 dengan persentase 75% kategori baik. Kemudian aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan dari pertemuan kedua siklus II yaitu mengalami peningkatan 1 poin sehingga diperoleh jumlah skor 19 dengan persentase 79,1% kategori baik. Pada siklus II pertemuan kedua juga mengalami peningkatan dari pertemuan pertama yaitu sebesar 1 poin diperoleh jumlah skor 20 dengan persentase 83,3%. Untuk melihat peningkatan keterampilan membuat benda konstruksi siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Perbandingan Nilai Keterampilan Siswa dalam Membuat Benda Konstruksi Pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II Interval Kategori Data awal Siklus I Siklus II 86 100 Sangat terampil - 1 5 76 85 Terampil 2 5 10 60 75 Cukup terampil 1 10 1 Kurang dari 59 Kurang terampil 13-1 Jumlah siswa 16 16 16 Jumlah nilai siswa 892 1180 1305 Rata-rata nilai siswa 55,75 73,80 81,56 Kategori Kurang Terampil Cukup terampil Terampil Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa keterampilan membuat benda konstruksi di SD Negeri 009 Rambah mengalami peningkatan dari data awal yaitu siswa dengan kategori sangat terampil tidak ada, kategori terampil 2 orang siswa, kategori cukup terampil 1 orang siswa dan kategori kurang terampil 13 orang siswa dengan nilai ratarata 55,75. Meningkat pada siklus I siswa yang termasuk kategori sangat terampil ada 1 orang siswa, siswa yang termasuk kategori terampil 5 orang siswa, kategori cukup terampil 10 orang siswa dengan nilai rata-rata 73,80. Pada siklus I masih ada beberapa siswa yang termasuk kategori cukup terampil. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa siswa yang kurang menguasai cara penggunaan alat dan bahan, cukup terampil dalam merancang benda konstruksi dalam bentuk baru, kurang mampu memodifikasi bahan menjadi bentuk yang menarik, serta tidak mengembangkan rancangan sesuai dengan fungsi benda, tidak mengkombinasikan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, tidak mendeskripsikan karya sesuai dengan bahasa sendiri, tidak mengembangkan rancangan yang telah dibuat sesuai dengan fungsi dan tidak mampu mengembangkan variasi bentuk. Siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu, siswa yang termasuk kategori sangat terampil 5 orang siswa, siswa yang termasuk kategori terampil 10 orang siswa, kategori cukup terampil 1 orang siswa dan kategori kurang terampil sudah tidak ada lagi, dengan jumlah nilai rata-rata 81,56.

10 Tabel 7 Peningkatan Nilai Keterampilan Siswa dalam Membuat Benda Konstruksi Pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II Keterangan Nilai Rata-rata Peningkatan SD-Siklus I SD-Siklus II Skor Dasar 55,75 Siklus I 73,80 32,37% 46,29% Siklus II 81,56 Peningkatan keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi dari data awal hingga siklus II mengalami peningkatan yaitu dari data awal nilai rata-rata 55,75 meningkat sebesar 32,37% hingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 73,80. Pada siklus II sebesar 46,29% sehingga diperoleh nilai rata-rata 81,56. Secara keseluruhan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari bahan kertas koran. Untuk lebih jelasnya peningkatan keterampilan membuat benda konstruksi pada data awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Pembahasan Hasil Tindakan Uraian tentang pembahasan disini berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh selama proses penelitian pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas guru pada penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam membuat benda konstruksi dari bahan kertas koran yang berlangsung terjadi peningkatan pada setiap pertemuan dari siklus I dan siklus II. Pada pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas guru sebesar 75 dengan kategori baik dan pertemuan kedua siklus I persentase aktivitas guru sebesar 79,1 dengan kategori baik. Pada pertemuan pertama siklus II aktivitas guru semakin menunjukkan peningkatan dengan persentase 83,3 dengan kategori baik sekali. Pada pertemuan kedua siklus II aktivitas guru sudah sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif yang ditetapkan dengan persentase sebesar 87,5 dengan kategori baik sekali. Hal ini menandakan bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik. Hal ini sangat mempengaruhi nilai keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi. Uraian tentang pembahasan disini berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh selama proses penelitian pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas siswa pada penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam membuat benda konstruksi dari bahan kertas koran yang berlangsung terjadi peningkatan pada setiap pertemuan dari siklus I dan siklus II. Pada pertemuan pertama siklus I dengan persentase aktivitas siswa sebesar 62,5% dengan kategori cukup, pertemuan kedua siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 75% dengan kategori baik. Pada siklus II pertemuan pertama persentase aktivitas siswa sebesar 79,1% dengan kategori baik. Pada pertemuan kedua siklus II aktivitas siswa sudah sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif yang ditetapkan dengan persentase sebesar 83,3% dengan kategori baik sekali. Peningkatan aktivitas siswa tentunya sangat mempengaruhi nilai keterampilan siswa. Pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif sangat menarik bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar dengan giat. Pada mulanya siswa masih

11 terlihat sangat kaku dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif sehingga pada pertemuan pertama pada sikus I hasil aktivitas siswa pada pembelajaran kurang maksimal. Namun pada pertemuan berikutnya sudah mulai ada peningkatan aktivitas siswa. Hal ini tentunya dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran kooperatif. Sehingga siswa sangat bersemangat dan termotivasi untuk belajar khususnya pada materi benda konstruksi. Keterampilan membuat benda konstruksi di SD Negeri 009 Rambah mengalami peningkatan dari data awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi dari data awal hingga siklus II mengalami peningkatan yaitu dari data awal nilai rata-rata 55,75 meningkat sebesar 18,05 poin hingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 73,80. Pada siklus II sebesar 7,76 poin sehingga diperoleh nilai rata-rata 81,56. Hal ini sejalan dengan pendapat Slavin (dalam Lie, 2002:5) mengidentifikasi pembelajaran kooperatif secara bersama-sama saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, proses pembelajaran dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan dilakukan siswa, pengetahuan yang dibangun dan ditemukan adalah dengan belajar bersama-sama dengan anggota kelompok sampai masing- masing siswa memahami materi pembelajaran dan mengakhiri dengan membuat laporan individual berupa benda konstruksi dari kertas koran. Sejalan dengan itu Jhonson dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akdemik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Secara keseluruhan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari bahan kertas koran. Dari fakta yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari kertas koran pada siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah pada materi pokok membuat benda konstruksi. Dengan demikian, hipotesis penelitian jika diterapkan model pembelajaran kooperatif maka dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari kertas koran pada siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah dapat diterima. SIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi siswa kelas IV SD Negeri 009 Rambah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan membuat benda konstruksi pada data awal dengan nilai rata-rata 55,75 meningkat sebesar 32,37% hingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 73,80. Pada siklus II sebesar 46,29% sehingga diperoleh nilai rata-rata 81,56. 2. Peningkatan aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I persentase aktivitas guru sebesar 75 dengan kategori baik, pertemuan kedua siklus I 79,1 dengan kategori baik. Siklus II aktivitas guru 83,3 dengan kategori baik sekali. Pertemuan kedua siklus II aktivitas guru 87,5 dengan kategori baik sekali. 3. Peningkatan aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I 62,5% dengan kategori cukup, pertemuan kedua siklus I 75% dengan kategori baik. Pada siklus II pertemuan

12 pertama 79,1% dengan kategori baik. Pada pertemuan kedua siklus II 83,3% dengan kategori baik sekali. Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa kelas IV karena dengan model ini dapat menarik minat belajar siswa, meningkatkan kerja sama siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan. 2. Sebaiknya dalam menerapkan model pembelajaran koopertif lebih mengefisienkan waktu dalam proses pembelajaran terutama pada pembagian kelompok. 3. Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif agar mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi atau bahan yang diajarkan, sehingga penelitiannya memperoleh hasil yang maksimal. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan ucapan trima kasih yang setulusnya kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd. selaku dekan FKIP Universitas Riau. 2. Drs. Raja Arlizon, M.Pd sebagai ketua jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 3. Hendri Marhadi, S.E., M.Pd sebagai Koordinator Prodi PGSD Universitas Riau 4. Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing I yang telah dengan sabar dan bijaksana berkenan untuk membaca, mengoreksi, membimbing dan mengarahkan hingga terselesainya penelitian ini 5. Guslinda, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah dengan sabar dan bijaksana berkenan untuk membaca, mengoreksi, membimbing dan mengarahkan hingga terselesainya penelitian ini 6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah membantu penulis menimba ilmu selama kuliah dan menyelesaikan kewajiban-kewajiban penulis. 7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelompok belajar Pekanbaru yang telah memberi motivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. CV. Yrama Widya. Bandung. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jederal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan

13 Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riduwan, dkk. 2009. Pengantar Statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi, komunikasi dan bisnis. Bandung: ALFABETA Santoso, B. 1999. Cooperative Learning: Penerapan Tekhnik Jigsaw Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP. Buletin Pelangi Pendidikan. Vol. 1. No. 1 Syahrilfudin. et al. 2011. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas.Pekanbaru : FKIP PGSD. Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta : Kencana