TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs. KALIS PURWANTO, MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
ABSTRAK Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah organisasi (yang dianggap separatis) yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara resmi disebut Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan RMS adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Kedua organisasi diatas dianggap sebagai ancaman negara yang sangat vital. Tetapi setelah sekian tahun ditangani, akhirnya GAM dapat dibubarkan dengan damai. GAM damai pada 15 Agustus 2005. Sebaliknya RMS dicurigai masih eksis berjalan dan masih menpunyai presiden transisi. Page2
BAB I 1. Latar Belakang Masalah Persatuan Indonesia adalah salah satu sila dari Pancasila. Yang artinya dapat dijabarkaan sebagai berikut: a. Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 UUD 45) b. Bendera Negara Indoensia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35 UUD 45) c. Negara Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (Pembukaan UUD alinea IV) Dalam artian seluruh warga Negara Indonesia wajib untuk menjaga persatuaan negaranya tanpa pengecualian. Maka dari itu saya akan membicarakan tentang pemberontakan yang telah dilakukan organisasi GAM dan RMS. 2. Rumusan Masalah a. Apa itu GAM dan RMS? b. Apa penyebab terbentuknya GAM dan RMS? 3. Pendekatan a. Historis Gerakan Aceh Merdeka dan Republik adalah sebuah wujud pemberontakan yang mencoba untuk memandirikan diri mereka dari pemerintahan Republik Indonesia. RMS terbentuk sejak 25 April 1950 sedangkan GAM terbentuk pada tahun 1976. Page3
BAB II PEMBAHASAN GERAKAN ACEH MERDEKA (GAM) Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah organisasi (yang dianggap separatis) yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara resmi disebut Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro selama hampir tiga dekade bermukim diswedia dan berkewarganegaraan Swedia.lahir di desa Tiro, kabupaten Pidie, Aceh, 25 September 1925 meninggal di Banda Aceh, 3 Juni 2010 pada umur 84 tahun)sehari sebelum meninggal dia memperoleh status WNI oleh pemerintah Indonesia. Garis Waktu Pada 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia. Mantan presiden Finlandia Marti Ahtisaari berperan sebagai fasilitator. Pada 17 Juli 2005, setelah perundingan selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia. Penandatanganan nota kesepakatan damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005. Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh sebuah tim yang bernama Aceh Monitoring Mission (AMM) yang beranggotakan lima negara ASEAN dan Page4
beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Di antara poin pentingnya adalah bahwa pemerintah Indonesia akan turut memfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan pemberian amnesti bagi anggota GAM.Seluruh senjata GAM yang mencapai 840 pucuk selesai diserahkan kepada AMM pada 19 Desember 2005. Kemudian pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Daud, menyatakan bahwa sayap militer mereka telah dibubarkan secara formal. REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS) Adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada November 1950. Sejak 1966 RMS berfungsi sebagai pemerintahan di pengasingan, Belanda. Pemimpin Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof. Johan Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25 april 2009. Kini John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda. Kerusuhan Pada saat Kerusuhan Ambon yang terjadi antara 1999-2004, RMS kembali mencoba memakai kesempatan untuk menggalang dukungan dengan upaya-upaya provokasi, dan bertindak dengan mengatas-namakan rakyat Maluku. Beberapa aktivis RMS telah ditangkap dan diadili atas tuduhan kegiatan-kegiatan teror yang dilakukan dalam masa itu, walaupun sampai sekarang tidak ada penjelasan resmi mengenai sebab dan aktor dibalik kerusuhan Ambon. Pada tanggal 29 Juni 2007, beberapa elemen aktivis RMS berhasil menyusup masuk ke tengah upacara Hari Keluarga Nasional yang dihadiri oleh Page5
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para pejabat dan tamu asing. Mereka menari tarian Cakalele seusai Gubernur Maluku menyampaikan sambutan. Para hadirin mengira tarian itu bagian dari upacara meskipun sebenarnya tidak ada dalam jadwal. Mulanya aparat membiarkan saja aksi ini, namun tiba-tiba para penari itu mengibarkan bendera RMS. Barulah aparat keamanan tersadar dan mengusir para penari keluar arena. Di luar arena para penari itu ditangkapi. Sebagian yang mencoba melarikan diri dipukuli untuk dilumpuhkan oleh aparat. Pada saat ini (30 Juni 2007) insiden ini sedang diselidiki. Beberapa hasil investigasi menunjukkan bahwa RMS masih eksis dan mempunyai Presiden Transisi bernama Simon Saiya. Beberapa elemen RMS yang dianggap penting ditahan di kantor Densus 88 Anti Teror. Page6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kasus seperti ini pasti juga pernah dialami oleh Negara lain. Memang kasus ini sudah pernah ada tapi harus selalu ditangani atau diselesaikan dengan hati hati karena bisa menyerang sistem vital pemerintahan. Tetapi bantuan badan hukun internasional maka kasus seperti ini dapat didamaikan. Negara kita memang cenderung rawan terjadi hal seperti ini karena pemahaman dan penerapan Pendidikan Pancasila semakin menurun. Diharapkan bagi pembaca untuk memahami dengan cepat apa yang sedang terjadi di Negara kita ini. Tujuanya mungkin agar kita bisa membantu semampu kita karena tanpa disadari kita juga adalah calon pemimpin pemimpin bangsa. Mohon maaf apabila ada salah kata atau yang tidak sepadan dengan pemikiran masing pembaca. Apabila ada yang kurang mohon ditambahkan. Sekian Terima Kasih. Page7
REFERENSI www.wikipedia.org Thaib, Dahlan. 1994. Pancasila Yuridis Ketatanegaraan(Edisi Revisi), UPP AMP YKPN, Yogyakarta Page8