Balai Penelitian Veteriner Jalan R.E. Martadinata 30, P.O. Box 151, Bogor 16114

dokumen-dokumen yang mirip
EFIKASI VAKSIN MYCOPLASMA GALLISEPTICUM UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT PERNAFASAN MENAHUN PADA AYAM BURAS DI LOKASI PENGEMBANGAN BIBIT TERNAK.

EFIKASI VAKSIN MYCOPLASMA GALLISEPTICUM UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT PERNAFASAN MENAHUN PADA AYAM BURAS DI LOKASI PENGEMBANGAN BIBIT TERNAK

Lokakatya Fungsional Non Peneliti 1997 Antisera MG Antisera yang dipergunakan yaitu antisera MG dari kelinci. Caranya dengan menyuntikan antigen MG di

Lokakarya Fungsional Non Penelib' mycoplasma broth base (oxoid), D-glucose (BDH Chemicals), L.cystein HCI (BDH Chemicals), Thallous acetate (BDH Chemi

ABSTRAK. Kata Kunci : Bursa Fabrisius, Infectious Bursal Disease (IBD), Ayam pedaging

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

karena sudah sepantasnya bila perhatian lebih diarahkan pada pemberian penyuluhan kepada peternak, mengenai unsur-unsur teknik yang mencakup dalam pan

PERBANDINGAN UJI HI DAN ELISA UNTUK MENGUKUR MATERNAL ANTIBODI ND PADA ANAK AYAM

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

EVALUASI HASIL PENGUJIAN UJI KEAMANAN VAKSIN GUMBORO AKTIF DI BBPMSOH TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Hewan Percobaan Vaksin AI-ND Pakan Kandang dan Perlengkapannya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

DETEKSI ANTIBODI Salmonella pullorum DAN Mycoplasma gallisepticum PADA ANAK AYAM (DOC) PEDAGING BEBERAPA PERUSAHAAN YANG DIJUAL DI KABUPATEN LAMONGAN

METODELOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

MATERI DAN METODA. Kandang dan Perlengkapannya Pada penelitian ini digunakan dua kandang litter sebesar 2x3 meter yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berproduksi secara maksimal adalah kelompok ayam pada peternakan tersebut

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Efikasi Tiamulin Hydrogen Fumarat 10% pada Pakan untuk Pencegahan Chronic Respiratory Disease pada Ayam Potong

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tetelo yang merupakan salah satu penyakit penting pada unggas. Penyakit ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

Kajian Vaksin Avian Influesa (AI) pada Ayam Buras dengan Sistem Kandang Kurung di Gunung Kidul Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

TITER ANTIBODI PROTEKTIF TERHADAP NEWCASTLE DISEASE PADA BURUNG UNTA (STRUTHIO CAMELUS)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

umum digunakan untuk brucellosis yang di Indonesia umumnya menggunakan teknik Rose Bengal Plate Test (RBPT), Serum Agglutination Test (SAT), dan Compl

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

PERMASALAHAN PENYAKIT SEBAGAI KENDALA USAHA PETERNAKAN ITIK (IMPORTANT DISEASES IN DUCK FARMING)

PROGRAM PEMELIHARAAN KESEHATAN AYAM JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. badan yang bertujuan untuk memproduksi daging. Ayam pedaging dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan berbagai asam amino, DHA dan unsur-unsur lainnya yang dibutuhkan

AHMAD MAIZIR, SYAEFURROSAD, ERNES A, NENENG A, N M RIA ISRIYANTHI. Unit Uji Bakteriologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

KEPEKAAN BEBERAPA ISOLAT LOKAL MYCOPLASMA GALLISEPTICUM TERHADAP ANTIBIOTIKA

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

Konsumsi air per hari ad lib (liter/1000 ekor)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

I Peternakan Ayam Broiler

Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 MATERI DAN METODA Vaksin ND ( Newcastle Diseases ) Vaksin ND yang dipergunakan terdiri dari a Ga

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM TERHADAP TITER ANTIBODI AYAM PASCA VAKSINASI CORYZA DENGAN METODE HI (Haemaglutination Inhibition)

Kata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

PERAN LAB. KESWAN TYPE B SURAKARTA DALAM PEMBERANTASAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS (PHMS)

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

RESPON ANTIBODI DAN PROTEKSI VAKSIN INAKTIF INFECTIOUS BRONCHITIS ISOLAT LOKAL PADA AYAM PETELUR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. unggas yang dibudidayakan baik secara tradisional sebagai usaha sampingan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Hewan coba Metode Penelitian 1 Isolasi dan Produksi Antigen E/S Fasciola gigantica

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN PEMELIHARAAN AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease) Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru.

MATERI DAN METODE. Materi

TEKNIK PENGUJIAN DAYA HIDUP VIRUS VAKSIN ND (NEWCASTLE DISEASE) YANG TELAH DIENCERKAN DALAM WAKTU PENYIMPANAN YANG BERBEDA RINGKASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

VAKSINASI NEWCASTLE DISEASE SECARA LATERAL PADA AYAM PEDAGING : PENGARUH RASIO DAN DENSITAS

METODOLOGI UMUM. KAJIAN ECP BAKTERI S. agalactiae MELIPUTI

Waktu Vaksinasi Avian Influenza (AI) yang Tepat untuk Menghasilkan Respon Imunologis Protektif pada Ayam Ras Pedaging

I. PENDAHULUAN. Salah satu ikan air tawar yang terus dikembangkan di Indonesia yaitu ikan mas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

I. PENDAHULUAN. dengan nilai gizi yang tinggi dan disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa

PENYAKIT VIRUS UNGGAS PENYAKIT VIRUS UNGGAS

UJI TANTANG DENGAN VIRUS IBD ISOLAT LAPANG PADA AYAM YANG MENDAPATKAN VAKSIN IBD AKTIF DAN INAKTIF KOMERSIL

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat E. ictaluri Ikan Lele ( Clarias sp.)

PEMBUATAN DAN STANDARISASI ANTIGEN AI H5N1 KOMERSIAL UNTUK MONITORING TITER ANTIBODI HASIL VAKSINASI AI DI INDUSTRI PETERNAKAN AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Evaluasi Karakteristik Semen Ayam Arab pada Frekuensi Penampungan yang Berbeda

HASIL. berjumlah. coli) yang. jantung broiler.

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

ABSTRAK Uji coba vaksinasi ND-AI dan Gumboro dilakukan pada ayam pedaging berumur satu hari. Pengamatan patologi anatomi dilakukan pada periode dua

S O A L PRAKTEK Bidang Lomba: LIVESTOCK AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. energi, vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah

Transkripsi:

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998 IMUNITAS VAKSIN MATI MYCOPLASMA GALLISEPTICUM ISOLAT LOKAL PADA AYAM POTONG SOERIPTO Balai Penelitian Veteriner Jalan R.E. Martadinata 30, P.O. Box 151, Bogor 16114 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas vaksin mati Mycoplasrna gallisepticunt (MG) isolat lokal pada ayam potong yang ditantang dengan infeksi MG melalui rongga perut. Sebanyak 30 ekor anak ayam potong umur sehari dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor. Pada umur 2 minggu Kelompok 1 dan 2 diberi vaksin mati MG88016, Kelompok 3 dan 4 diberi kombinasi vaksin mati MG88016 dan Escherichia coli, sedang Kelompok 5 dan 6 tidak divaksin dipergunakan sebagai kontrol. Pemberian vaksin dilakukan di bawah kulit (subkutan). Pada umur 4 minggu semua ayam pada Kelompok 1 dan 5 ditantang dengan kultur MG88016, Kelompok 3 ditantang dengan kultur MG88016 dan E. coli, sedang Kelompok 2, 4 dan 6 tidak ditantang. Pada umur 6 minggu semua ayam dibunuh. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semua ayam yang diberi vaksin killed MG 88016 dapat memberikan proteksi terhadap tantangan infeksi MG88016, ayam yang diberi vaksin killed MG+ E. coli memperlihatkan kekeruhan kantung udara rongga perut pada 2 dari 5 ekor ayam yang ditantang, sedang pada ayam kontrol memperlihatkan peradangan kantung udara pada 4 ekot ayam. Hasil ini memberikan indikasi bahwa baik vaksin mati MG88016 maupun yang dikombinasikan dengan vaksin E. coli dapat memberikan proteksi terhadap infeksi MG atau kombinasinya dengan E. coh. Kata kunci : Vaksin mati, Mycoplasnia gallisepticum, Escherichia coli PENDAHULUAN Penyakit pernafasan menahun (PPM) atau dikenal dengan chronic respiratory disease (CRD pada ayam merupakan penyakit yang sangat merugikan peternak unggas dan industri perunggasai baik di luar negeri maupun di Indonesia. Pada ayam potong, kerugiannya dapat disebabkan olel hambatan kenaikan bobot badan, naiknya konversi pakan, turunnya nilai jual ayam dan tingginy ; angka kematian jika disertai dengan infeksi sekunder. Sampai saat ini PPM masili tersebar luas d seluruh dunia (FAO-WHO-OIE, 1992). Kerugian ekonomi penyakit ini di War negeri mencapai jutaan dollar (BI (i Gs, 1982 BICKFORD, 1986 ; BAGUST, 1989) dan menipakan kerugian yang tertinggi dibanding denga penyakit ayam lainnya (Tabel 1). Di Indonesia, SOERIPTO (dalam proses publikasi) mclaporka ; bahwa kerugian ekonomi yang disebabkan penyakit ini mencapai lebih dari 131A milliar rupial Di lapang penyakit ini jarang berdiri sendiri, umumnya terjadi bersama dengan penyak; pernafasan lainnya seperti infeksi viral Newcastle disease (ND), Infectious larvngotracheitis (ILT' Infectious bronchitis (IB) dll. atau bakterial khususnya Escherichia coli, karena itu sering disebt dengan PPM kompleks. Penyebab utama penyakit ini yaitu Mycoplastna gallisepticuin (MG). Kejadian PPM di Indonesia sudah meluas, baik pada peternakan pembibit maupun niag; Dari hasil survai di daerah Jawa dan Bali dilaporkan bahwa tingkat insiden PPM pada ayam cuku tinggi (Tabel 2). 930

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998 Tabel 1. Sumber: * Btuos (1982) ** BAGUST (1989) td :tidak ada data Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh beberapa penyakit unggas di Amerika dan Australia Penyakit Kerugian ekonomis dalam $ juta di Atnerika * Australia" ND dan Coryza 215,5 td Cholera 42,7 td Salmonellosis 128,1 td CRD 247,3 9,07 ME Bronchitis 148,7 1,11 Marek dan Leukosis 134,0 1,75 Tabel 2. Kejadian beberapa penyakit unggas di Jawa dan Bali Penyakit Jenis ayam * taluin 1997 Jenis ayam ** taluin 1995 Pedaging Petelur Pedaging dan petelur Snot 45% 52% 48% Kolera unggas 22% 34% 45% Salmonellosis 21% 15% 49% PPM kompleks 64% 39% 52% ND 31% 27% 38% Gumboro td td 29% Sumber: * PT Bayer Indonesia, 1987 ** PT Medion, 1996 Id = tidak ada data Vaksinasi derigan vaksin mati MG (HILDERBRAND et at., 1983 ; HILDERBR :1Nl), 1985) terutama pada ayam induk (breeder) telah dilakukan baik di luar negeri tnatipun di Indonesia. Hasil dari vaksinasi ini masih bervariasi. Selain iniunitas yang diperoleh tidak lama, juga harganya cukup mahal, maka vaksin impor ini di Indonesia hanya digunakan oleh sebagian kecil pentsahaan ayam induk saja. Vaksinasi dengan vaksin MG TS inutant (MG yang dilemalikan) juga telah digunakan di luar negeri (LAM et al., 1983 ; 1984 ; SOERIPTO, 1987 ; SOERIPTO dan WIIITHEAR, 1996). Hasil dari vaksinasi ini cukup baik, tetapi vaksin ini harganya cukup nlahal dan penanganannya di lapang tidak mudah. Vaksinasi PPM dengan vaksin mati MG isolat lokal pernah dilakukan di Indonesia tetapi hasilnya tidak memuaskan. Oleh karena itu diperlukan penelitian ulang untuk pengenibangan vaksin mati MG isolat lokal yang efektif dalam menanggulangi infeksi mikoplasnia. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk niengenibangkan vaksin rnati MG isolat untuk penanggtllangan PPM pada ayam potong di Indonesia. lokal yang efektif BAHAN DAN METODE Bahan isolat MG Isolat lokal MG88016 yang diisolasi dari trachea ayam petelur di daerah Bandung digunakan sebagai kandidat vaksin mati. Pada percobaan pendalnlluan, diketaluti bahwa isolat MG99016 93 1

SeminarNasional Peternakan don Veteriner 1998 merupakan isolat yang ganas dan diharapkan dapat memberikan proteksi yang tinggi infeksi mikoplasma. tcrhadaf Ayam Sebanyak 30 ekor KURI (kutuk umur sehari) jenis ayam potong yang diperoleh dar perusahaan pembibit di Bogor dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdir atas 5 ekor. Tiap kelompok dimasukkan di dalam kandang kawat yang diberi pemanas dcngal lampu listrik dan diletakkan dalam satu ruangan. Parameter yang diukur yaitu lesi pada kantonl udara, kematian dan respon antibodi. Vaksin Vitamin Medium Metode Untuk mencegah penyakit ND semua ayam divaksin dengan vaksin ND-IB pada umur 4 hari. Untuk menjaga pertumbulian semua ayam diberi vitachicks selama masa percobaan. Medium mikoplasma yang digunakan yaitu modifikasi medium yang diformulasikan ole FREY et al. (1968). Medium cair terdiri dari Mycoplasma broth base (Gibco), sistein HCI (BDH ; thallous asetat (BDH), merah phenol (Chroma) dan aduabides. Derajat kebasaan medium diatu mencapai ph 7,8. Medium ini kemudian disterilkan pada sulm 121 C selama 15 menit, kemudia didinginkan pada suhu kamar untuk medium cair, sedangkan untuk medium padat dibiarkan q dalam penangas air dengan suhu 50 C. Setelah itu, medium diberi penyubur yang terdiri dal serum babi yang diinaktifkan lebih dahulu pada suhu 56 C selama 30 menit, yeast extt-act (Difco; DNA (Koch-Light), glukosa (May and Baker) dan amoxycillin (Beecham PI). Medium path komposisinya hampir sama dengan medium cair kecuali glukosa dan merah phenol tida ditambahkan. Agar yang digunakan untuk medium padat yaitu agar Noble (Difco). Until mencegah kontaminasi cendawan, medium diberi actidione (Up-John). Sebanyak 30 ekor KURI yang diperoleh dari perusahan pembibit komersial di dacrah Bog( dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor. Tiap kclolupe dimasukkan dalam kandang kawat yang diberi pemanas listrik sebesar 25 wait. Semua kelompc diletakkan dalam satu ruangan tertutup yang berventilasi jendela kaca. Pada umur 2 mingg Kelompok 1 dan 2 dlberi vaksin mati MG88016 dengan dosis 0,1 ml melalui subkutan ; Kclompc 3 dan 4 dlberi kombinasi vaksin mati MG88016 dan E. coli melalui subkutan dengan masing masing dosis 0.1 ml/ ekor ayam. Tiap ml dosls yang digunakan baik untuk MG atau E. co mengandung 2 mg protein. Kelompok 5 dan 6 tldak di vaksin yang digunakan sebagai kontrc Pada umur 4 mlnggu semua ayam pada Kelompok 1 dan 5 dltantang dengan kultur MG8801 sebanyak 0,5 ml yang mengandung kuman 2,4 x 109 CCU/ml ke dalam kantong udara rongl perut. Kelompok 3 dltantang dengan kultur MG 88016 dan E. coli juga melalui kantong uda rongga perut. Dosis E. coli yang digunakan yaitu 0, l nil yang mengandung 1,1 x 10' cfu/ml. Aya pada Kelompok 2, 4 dan 6 tidak ditantang, digunakan sebagai pembanding ayam yang ditantall Pada umur 6 minggu atau 2 minggu setelah penantangan, semua ayam dibunuh dan dipcrik perubahan patologi anatomi dan antibodinya. 93 2

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998 HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Pada penelitian ini ayam yang diberi vaksin mati MG 88016 tidak satu ekor pun memperlihatkan perubahan patologis, tetapi ayam yang diberi kombinasi vaksin mati MG 88016 dai E. coli dai ditantang dengan kultur MG 88016 memperlihatkan kekeruhan pada kantong udara pada 2 dari 5 ekor ayam yang digunakan. Ayam yang tidak divaksin setelah ditantang tidak memperlihatkan proteksi, 4 dari 5 ekor yang ditantang memperlihatkan penebalan dan peradangan kantong udara rongga perut. Sebelum vaksinasi, semua ayam tidak memperlihatkan antibodi terhadap MG dai 2 miiggu setelah ditantang hanya 1 ekor yang memperlihatkan antibodi terhadap MG yaitu ayam kontrol yang ditantang dengan MG 88016. Tabel 3. Hasil percobaan imunogenitas pada ayam umur 6 miiggu No Perlakuan Perlakuan Hasil pemeriksaan umur 2 miiggu umur 4 miiggu Jumlah ayam PA RSA 1 Killed vaksin MG Tantang 5 0/5 0/5 2 Killed vaksin MG Non tantang 5 0/5 0/5 3 Killed MG+E. coli Tantang Mycoli 5 2/5 0/5 4 Killed MG+E. coli Non tantang 5 0/5 0/5 5 Non vaccinated Tantang 5 4/5 1/5 6 Non vaccinated Non tantang 5 0/5 0/5 PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN PPM sampai saat ini dilaporkan masih tersebar luas (FAO-WHO - OIE, 1992). Penyakit ini sangat merugikan bagi peternak ayam (BIGGS, 1982 ; BICKFORD, 1986 ; BAGUST, 1989). Pencegahan di lapang yang sering dijumpai yaitu dengan menggunakan antibiotika. Sayangnya penggunaan antibiotika yang terus menerus dapat menimbulkan resistensi (SOERIPTO, 1996). Penggulnaan vaksin mati pada saat ini hanya digunakan oleh para peternak pembibit saja karena harganya cukup mahal. Peternak niaga boleh dikatakan tidak pernah menggunakan vaksin MG sebagai pencegahan terhadap PPM. Pada penelitian ini, ayam yang diberi vaksin mati MG 88016 dan kombinasi vaksin MG 88016 dan E. coli tidak memperlihatkan peradangan pada kantong udara 2 minggu setelah tantangan infeksi sejenis. Hasil ini memperlihatkan bahwa vaksin mati MG 88016 dan kombinasi vaksin mati MG 88016 dan E. coli,. sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (HILDERBRAND et al., 1983 ; HILDERBRAND, 1985) tetapi dilakukan pada ayam petelur. Sekalipun demikian, penelitian ini masih dilakukan dalam lingkup yang sangat kecil sehingga penelitian dalam lingkup yang lebih besar atau penelitian lapang diperlukan untuk lebih membuktikan efektivitas dari vaksin mati MG 88016 atau kombinasinya dengan E. coli. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu vaksin mati MG 88016 isolat lokal dan kombinasinya dengan E. coli mampu memberi proteksi terhadap infeksi sejenis atau homolog, sekalipun demikian penelitian dalam Skala yang lebih luas masih diperlukan. DAFTAR PUSTAKA BAGUST, T.J. 1989. An overview of Australia's poultry industry in 1989. Aust. Vet. J. 66 : 416-418. 933

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998 BicKFORD, A. A. 1986. Diseases affecting reproducing laying birds and reproductive performance. Proc. Aust Vet. Assoc. 92 : 759-776. BIGGS, P.M. 1982. The world of poultry disease. Avian Pathol. 11 : 281-300. FAO-OIE-WHO. 1992. Animal Health Year Book 1992. FAO-OIE-WHO, Geneva, Rome, Paris. FREY, M.C., R.P. HANSON, and D.P. ANDERSON. 1968. Amedium for the isolation of avian mycoplasnia. Am J. Vet. Res. 29 : 2164-2171. HILDERBRAND, D. 1985. Immunologi and prophylaxis associated with the use of a Mycoplasma gallisepticun bacterin in chickens. La Clinica Veterinaria. 108 : 89-94. LAM, K.M., W. LIN, R. YAMAMOTO, and T.B. FARVER. 1983. Immunization of chickens with temperauuet sensitive mutants ofmycoplasma gallisepticum. Avian Dis. 27 : 803-812. LAM, K.M., W. LIN, R. YAMAMOTO, and Y.G. GFIAziKHANIAN. 1984. Vaccination of turkeys against airsa4 infection with a temperature sensitive mutants of Mycoplasma gallisepticum. Avian Dis. 28:1096 1101. MEDION, P.T. 1996. Upaya pengembangan produk biologik bidang kesehatan hewan melalui kemitraan d Indonesia. Bogor, 16 Desember 1996. SOERIPTO. 1987. Pathogenicity and Iimnunogenicity of Mycoplasma gallisepticum. PhD. thesis 1987. SOERIPTo and K.G. WFIITBEAR. 1996. Th e virulence of 4 TS-mutants and 80083L of AIYcoplasnu gallisepticum strains in 2 week-old chickens. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Bidang Veteriner Bogor, 12-13 Maret 1996. hal. 178-183.