BAB I PENDAHULUAN. Algesindo, 2009), 79.

dokumen-dokumen yang mirip
Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN REMAJA DI DUSUN WONOREJO BANYUWANGI BANDONGAN MAGELANG

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

ISLAM IS THE BEST CHOICE

PERANAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM PENINGKATAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS V

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SMA AL-ISLAM ) SIDOARJO SKRIPSI

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

TAFSIR SURAT AL- ASHR

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat

Pertama, simaklah firman Allah SWT. tentang beliau. Dalam Al-Qur an Allah SWT. menggambarkan pribadi Rasul Saw. sebagai berikut:

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I. 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Yogyakarta merupakan provinsi yang penduduknya mayoritas beragama islam dengan prosentase 80%.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

PENDIDIKAN ANAK LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

PROBLEMATIKA DAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan agama Islam sangat menakjubkan bagi para pengamat sejarah. Nabi Muhammad Saw (571-623M) adalah peletak dasar agama Islam karena Nabi Muhammad Saw adalah pembawa agama Islam. Perkembangan dakwah Islamiyah yang begitu pesat karena Islam disebarluaskan kepada masyarakat dan Islam merupakan agama dakwah. 1 Kata dakwah memiliki banyak arti, seperti melontarkan suara atau perkataan kepada diri sendiri, undangan makan, kumandang adzan, dan mendorong orang lain untuk meniatkan sesuatu. Kata dakwah memunculkan kata da i yang berarti orang lain yang menyerukan suatu agama atau ideologi. Bentuk jamaknya adalah du ah yang berarti sekelompok orang yang mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk atau kesesatan. 2 Karena Islam adalah agama dakwah yang selalu mendorong umatnya untuk senantiasa aktif dalam melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Dakwah Islam adalah tugas yang suci yang dibebankan kepada setiap muslim. Sebagaimana yang tertuang dalam Firman Allah Swt dalam Q.S Ali Imron 104, dapat terlaksana. و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي أ م ر ون ب ال م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر ال م ف ل ح ون ٤٠١( ) و أ ول ئ ك ه م Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. 3 Dan merekalah orang-orang yang beruntung. 4 1 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009), 16. 2 Ibrahim bin Abdullah al-muthlaq, Seni Berdakwah (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), 10. 3 Makruf ialah segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan mungkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan diri dari Allah. 4 Anwar Abu Bakar, Al Kausar Al-Qur an dan Terjemahannya Juz 1-30 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009), 79. 1

2 Pada era modern saat ini tantangan yang harus dihadapi dalam aktifitas dakwah jauh lebih banyak dan beragam. Masuknya ajaran atau pemahaman yang tidak relevan dengan nilai-nilai agama yang cenderung membuat agama menjadi tidak berdaya yang kemudian menyebabkan agama tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup. Allah Swt telah berfirman dalam Q.S Al Ashr ayat 1-3: ٢ ٤ و ال ع ص ر إ ن اإلن س ان ل ف ي خ س ر إ ال ال ذ ين آم ن وا و ع م ل وا الص ا ل ات و ت و اص و ا ب ا ل ق و ت و اص و ا ٣ ب الص ب Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. 5 Tentu saja keadaan seperti ini dapat berpengaruh apabila pemuka agama gagal untuk memberikan suatu peradaban alternatif yang benar dan gagal memberikan jawaban terhadap tuntutan perubahan sosial yang terjadi. Ketika hal tersebut yang terjadi maka umat Islam akan dilanda keprihatinan yang dapat merusak moral dan keimanan sehingga mau tidak mau harus dicari solusi terbaik yang dikehendaki oleh Islam yaitu melaksanakan dakwah secara efektif dan efesien serta berkesinambungan. Dengan demikian tujuan dakwah yang terbingkai dalam amar ma ruf nahi mungkar dapat terlaksana. Oleh karena itu agar dakwah dapat mencapai sasaran jangka panjang diperlukan suatu strategi yang mampu menjawab tantangan di berbagai era yang harus tetap relevan dengan nilai-nilai keislaman. Salah satu strategi tersebut telah Allah Swt firmankan dalam Q.S An Nahl ayat 125: ا د ع ا ل ى س ب ي ل ر ب ك ب ا ل ك م ة و ال م و ع ظ ة ا ل س ن ة و ج اد ل م ب ال ت ه ي ا ح س ن ب ن ض ل ع ن س ب ي ل ه و ه و ا ع ل م ب ال م ه ت د ي ن ٤٢١ قلى ا ع ل م ا ن ر ب ك ه و Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah 6 dan pelajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih 5 Ibid., 913. 6 Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil.

3 mengetahui siapa yang sesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. 7 Di era modern ini Ahbabul Musthofa Jember muncul dengan salah satu strategi dakwah yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang strategi penyebaran nilai-nilai keislaman. Ahbabul Musthofa Jember adalah sebutan bagi jama ah Sholawat di bawah asuhan Kyai Nurus Sholih Amin yang berpusat di Dusun Gumawang Desa Curahmalang Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Ahbabul Musthofa merupakan wadah bagi para pecinta Sholawat yang mengadopsi strategi pendahulunya yakni Habib Syekh Assegaf dengan nama jama ah yang sama. Kegiatan dakwah jama ah sholawat Ahbabul Musthofa saat ini tidak hanya berpusat di daerah asalnya saja melainkan telah menyebar ke beberapa daerah di luar Kabupaten Jember di antaranya Lumajang, Banyuwangi, Bali dan masih banyak lainnya. Jama ah Ahbabul Musthofa terdiri dari laki-laki dan perempuan dari berbagai lapisan masyarakat di segala tingkatan usia baik dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Keberagaman latar belakang para jama ah tersebut menjadi tugas bagi seorang pemimpin untuk dapat menyatukan mereka dalam satu wadah yang sama. Khususnya kesenjangan usia dari para jama ahnya di mana di dalamnya terdapat anak-anak dengan dunianya, remaja dengan kekiniannya, dan orang tua dengan nilai-nilai norma mereka yang sedikit lebih kaku. Namun karena strategi yang digunakanpun mampu menyentuh dan masuk di berbagai kalangan, akhirnya perbedaan tersebut mampu disatukan dalam satu wadah yakni Ahbabul Musthofa. Strategi tersebut yakni dengan melakukan syiar atau dakwah menggunakan sholawat. Bukan hanya sekedar sholawat biasa, namun kegiatan sholawat ini diiringan dengan alunan musik hadrah yang dikemas apik oleh para pemainnya. Dengan kesamaan dalam kecintaannya terhadap sholawat, mampu menghapuskan perbedaan latar belakang yang ada menjadi sebuah kompromi yang melahirkan satu keharmonisan. 7 Anwar Abu Bakar, Al Kausar Al-Qur an dan Terjemahannya Juz 1-30, 383.

4 Namun sebuah strategi dakwah tidaklah selalu mulus tanpa hambatan. Berikut ini terdapat beberapa gejala yang terindikasi dapat menjadi hambatan: 1. Sikap dari beberapa oknum jama ah yang kemudian membuat citra buruk terhadap jama ah sholawat itu sendiri. 2. Sesi sholawat jauh lebih banyak menarik perhatian dibandingkan dengan sesi ceramah agama dari pengisinya. 3. Porsi dari sholawat lebih banyak dibandingkan dengan porsi ceramah yang disampaikan. Melihat realitas dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti gejala-gejala awal yang ditemukan dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul Pelaksaan Dakwah Islam pada Jama ah Sholawat Ahbabul Musthofa Jember B. Fokus Penelitian Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. 8 Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan fokus pada penelitian ini yakni sebagai berikut: 1. Bagaimana gerakan dakwah yang dilakukan oleh jama ah sholawat Ahbabul Musthofa Jember? 2. Media apa yang digunakan jama ah sholawat Ahbabul Musthofa Jember untuk mengkomunikasikan gerakan dakwahnya? 3. Bagaimana pelaksanaan dakwah Islam pada jama ah sholawat Ahbabul Musthofa Jember? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan berbagai macam bentuk gerakan dakwah yang dilakukan oleh jama ah Sholawat Ahbabul Musthofa Jember. 8 Tim Revisi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2014), 44.

5 2. Untuk mendiskripsikan media yang digunakan dalam gerakan dakwah jama ah sholawat Ahbabul Musthofa Jember. 3. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan dakwah Islam pada jama ah Sholawat Ahbabul Musthofa Jember. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi pendorong bagi penelitian lebih lanjut dalam upaya mengkaji dan mengembangkan metodologi dakwah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman tersendiri bagi peneliti dalam meneliti tentang pentingnya menerapkan kegiatan yang berhubungan dengan dakwah Islamiyah. Selain itu peneliti juga dapat mencoba mengaplikasikan pengetahuan tentang beberapa materi yang telah didapatkan pada saat perkuliyahan dan mempraktikkannya langsung dalam masyarakat. b. Bagi Jama ah Ahbabul Mustofa Jember Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan saran bagi pimpinan dan juga jama ah Ahbabul Mustofa Jember dalam memaknai, mengilhami, dan mengerti nilai-nilai yang disampaikan dalam kegiatan dakwah yang diikuti. c. Bagi IAIN Jember Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mahasiswa IAIN Jember pada umumnya dan bagi Fakultas Dakwah pada khususnya sebagai tambahan rujukan, literatur, dan bahan dalam mendapatkan informasi bagi peneliti lain yang

6 akan mengadakan penelitian ataupun riset pada kajian yang sama. d. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai kegiatan dakwah yang dilakukan jama ah sholawat Ahbabul Mustofa Jember serta tujuan yang hendak dicapai. E. Definisi Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah dengan yang peneliti maksudkan, maka peneliti mencantumkan definisi istilah dalam penelitian ini. Judul dalam penelitian ini adalah Urgensi Dakwah Jama ah Sholawat Ahbabul Musthofa Jember, dengan pengertian sebagai berikut: 1. Dakwah Kata dakwah memiliki banyak arti, seperti melontarkan suara atau perkataan kepada diri sendiri, undangan makan, kumandang adzan, dan mendorong orang lain untuk meniatkan sesuatu. Dari kata dakwah muncul kata da i yang berarti orang lain yang menyerukan suatu agama atau ideologi. Bentuk jamaknya adalah du ah yang berarti sekelompok orang yang mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk atau kesesatan. 9 Berikut adalah beberapa definisi dakwah: 10 a. Dakwah menurut Ustadz Abul Majdi Naufal adalah aktifitas seorang muslim yang punya kompetensi menasehati dan mengarahkan, di setiap masa dan tempat, untuk memotivasi orang lain mengikuti Islam secara iktikad dan manhaj, dan memperingatkan mereka tentang bahaya iktikad dan manhaj lain dengan metode-metode tertentu. 9 Ibrahim bin Abdullah al-muthlaq, Seni Berdakwah, 10. 10 Ibid.,12.

7 b. Dakwah kepada Allah berarti aktifitas seorang muslim yang punya kompetensi menyeru semua orang di setiap waktu dan tempat untuk mengikuti Rasulullah saw dan menjadikannya teladan dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah laku. c. Dakwah adalah menyuruh mengerjakan kebaikan dan menjauhi keburukan, memerintah yang ma ruf dan melarang yang mungkar, menjadikan seseorang mencintai sikap terpuji dan membenci sifat tercela, dan memotivasinya untuk mengikuti kebenaran dan mencampakkan kebatilan. Sedang yang dimaksudkan dengan dakwah dalam penilitan ini adalah dakwah Islam yaitu tentang sebuah gerakan, ajakan, seruan, untuk mengikuti dan meneladani ajaran agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, para wali Allah, dan orang-orang sholeh yang telah mashur ceritanya. Mengajak untuk senantiasa meningkatkan ketaatan terhadap Allah dan kecintaan terhadap Rasulullah Saw melalui sholawat. 2. Jama ah Jama ah juga disebut dengan jema ah. 11 Jema ah artinya kumpulan atau rombongan orang beribadah. Juga bisa diartikan orang banyak atau publik. 12 Yang disebut sebagai jama ah dalam penelitian ini yakni sekumpulan, rombongan, atau kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang mengikuti kegiatan dakwah Islam. 3. Sholawat Sholawat atau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ditulis dengan kata salawat atau selawat 13 adalah bentuk jamak dari kata salat yang dalam bahasa Arab berarti permohonan kepada Tuhan. Membaca sholawat dimaksudkan untuk berdoa memohon 11 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 561. 12 Ibid., 576. 13 Ibid., 1209.

8 berkat Tuhan atau merupakan sebuah bentuk doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. 14 Sholawat dalam penelitian ini berarti berbagai macam bacaan pujian dan salam terhadap Nabi Muhammad Saw sebagaimana terdapat pada buku panduan yang sudah disediakan. F. Sitematika Pembahasan Agar sebuah karya ilmiah mudah dipahami maka penulis perlu membatasi penulisan karya ilmiah dengan gambaran secara umum pembahasan dalam sistematika pembahasan. Sistematika pembahasan merupakan rangkaian dari isi sebuah karya ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui secara global dari seluruh pembahasan yang ada. Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi. 15 Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab, pembagian bab-bab ini agar pembahasan lebih terarah sehingga apa yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan hasilnya, maka disusunlah sistematika pembahasan sebagai berikut : Bagian awal, terdiri dari: Judul penelitian, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar. Bagian inti: BAB I Pendahuluan. Pada bagian ini berisi mengenai pembahasan latar belakang, fokus penelitian, uaraian tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teoritis dan praktis, penjelasan tentang definisi istilah serta sistematika pembahasan. 14 Ibid., 1250. 15 Tim Revisi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 48.

9 BAB II Kajian Kepustakaan yang di dalamnya memuat penelitian terdahulu dan kajian teori terkait dengan urgensi dakwah jama ah sholawat Ahbabul Musthofa Jember. BAB III Metode Penelitian. Bagian ini berisikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. BAB IV Penyajian dan Analisis yang di dalamnya mencakup gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan BAB V Penutup. Bagian ini menjelaskan kesimpulan dari beberapa pembahasan tentang hasil analisa data penelitian yang diteliti serta saran-saran yang berkaitan dengan pokok pembahasan dari obyek penelitian yang diteliti. Bagian akhir, memuat tentang: Daftar pustaka, pernyataan keaslian tulisan, serta lampiran-lampiran.