BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran yang berkepanjangan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan suatu masalah (issue) yang sangat penting. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Padahal tiap tahun, muncul angkatan kerja baru hasil lulusan lulusan akademis (para sarjana sarjana lulusan universitas). Pengangguran seringkali memunculkan masalah masalah. Salah satunya menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Mengutip data survei tenaga kerja nasional tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), data tersebut mengungkapkan, dari 21,2 juta masyarakat Indonesia yang masuk dalam angkatan kerja, sebanyak 4,1 juta orang atau sekitar 22,2% adalah pengangguran. Lebih mengkhawatirkan lagi, tingkat pengangguran terbuka itu sebagian besar didominasi oleh lulusan diploma dan universitas dengan kisaran angka di atas 2 juta orang. Merekalah yang kerap disebut dengan "pengangguran akademik". Maka dari itu, sarjana - sarjana lulusan dari Universitas pun sebagai angkatan kerja baru harus bersaing dengan sangat ketat dalam mencari pekerjaan. Di sisi lain, sarjana sarjana sebagai angkatan kerja baru dihadapkan pada sebuah dilema, bahwa banyak 1
2 dari mereka belum mempunyai atau mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai dunia kerja. Hal ini mengakibatkan daya saing yang lebih rendah sehingga mengakibatkan semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa saat ini dan ke depan adalah menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin tinggi. Dalam situasi yang seperti ini, para mahasiswa harus mencari suatu jalan yang lebih kreatif dan merubah pendekatan dari menjadi sarjana yang mencari pekerjaan menjadi sarjana yang dapat membuat lapangan pekerjaan sendiri (entrepreneur). Dan bahkan mampu membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain. Entrepreneur diartikan dalam bahasa Indonesia adalah pengusaha atau wirausahawan. Diartikan secara sederhana, entrepreneur adalah seorang yang memiliki atau menjalankan suatu bisnis. Seorang entrepreneur biasanya seorang yang memimpin/membuat suatu bisnis atau seorang inovator dari suatu konsep atau proses bisnis. Lambing & Charles (1999) menyebutkan bahwa entrepreneurship adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Sedangk an menurut Druck er (1985) mengartikan entrepreneurship sebagai semangat, kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha/kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dari definisi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa entrepreneur memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan nilai (value) dari suatu benda sehingga dapat memberikan keuntungan keuntungan yang berguna.
3 Perkembangan entrepreneurship mempunyai hubungan yang cukup penting terhadap k emak muran sebuah negara. Menurut Mc Clelland (2008), sebuah negara ak an maju kalau memiliki sedikitnya 2% entrepreneur dari total penduduknya. Indonesia sebagai negara yang sangat besar penduduknya dan memiliki wilayah yang luas hanya memiliki sekitar 0,18% entrepreneur. Sangat sedikit apabila dibandingkan dengan negara maju seperti Singapura yang memiliki 7,2% entrepreneur (Global Entrepreneurship Monitor Report, 2007). Selain itu, sebagian besar dari merek a y ang menjadi entrepreneur juga disebabkan karena tidak memiliki akses, pendidikan, ketrampilan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Saat memulai bisnisnya, mereka tidak dibekali dengan pengetahuan & ketrampilan bisnis, modal kerja, dan jaringan yang cukup. Dalam menghasilkan barang dan jasa agar pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan dapat tercapai, sangat dibutuhkan para entrepreneur/pengusaha domestik yang baik. Kehadiran banyak entrepreneur juga dapat memperluas kesempatan kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran. Namun, meskipun semua orang bisa menjadi seorang entrepreneur, tidak semua orang memilih jalan hidupnya untuk menjadi seorang entrepreneur. Terdapat berbagai aspek aspek yang mempengaruhi minat seseorang untuk menjadi entrepreneur. Aspek tersebut terbagai menjadi aspek internal dan aspek eksternal. Berdasarkan pendapat Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), dan Suryaman (2006), dapat disimpulkan bahwa aspek internal yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur antara lain: kepribadian, motivasi, dan demografi. Sedangkan aspek eksternal antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan pendidikan. Dari aspek aspek tersebut, disesuaikan dengan responden penelitian, serta dikarenakan keterbatasan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, antara lain keterbatasan waktu, tenaga, dan sumber daya, pada penelitian ini, peneliti akan meneliti aspek - aspek
4 kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur. Binus University sebagai salah satu lembaga akademik yang membantu pendidikan dan kemajuan perkembangan generasi muda di Indonesia, merupakan salah satu dari universitas yang sangat mengedepankan minat entrepreneurship dari mahasiswany a. Melihat hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang ANALISA ASPEK ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA BINUS UNIVERSITY UNTUK MENJA DI ENTREPRENEUR (STUDI KA SUS MA HA SISWA SEMESTER TUJUH) untuk meneliti alasan alasan yang mempengaruhi mahasiswa Binus University dalam mengambil keputusan untuk menjadi seorang entrepreneur. 1.2 Identifikasi Masalah Binus University, merupakan salah satu universitas yang menyadari pentingnya entrepreneurship bagi kesejahteraan dan masa depan dari para mahasiswanya serta para generasi muda bangsa. Hal itu dapat dilihat dari didirikannya divisi Binus Entrepreneurship Center (BEC) di Binus University yang bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan jiwa entrepreneurship didalam para mahasiswa Binus University. Selain itu juga diberikannya pembelajaran mata kuliah Entreprenurship yang diajarkan pada semua fakultas dan jurusan yang ada di Binus University, tidak seperti pada universitas universitas lain yang pada umumnya hanya mengajarkan mata kuliah entrepreneurship kepada mahasiswa dari fakultas ekonomi/bisnis saja.
5 Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa masalah yang akan diteliti, diantaranya: 1. Seberapa besar kontribusi kepribadian terhadap minat entrepreneurship dari mahasiswa Binus Univ ersity? 2. Seberapa besar kontribusi motivasi terhadap minat entrepreneurship dari mahasiswa Binus University? 3. Seberapa besar kontribusi pendidikan terhadap minat entrepreneurship dari mahasiswa Binus Univ ersity? 4. Seberapa besar kontribusi keluarga terhadap minat entrepreneurship dari mahasiswa Binus University? 5. Seberapa besar kontribusi kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga secara simultan terhadap minat entrepreneurship dari mahasiswa Binus Univ ersity? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari mengadakan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui besar kontribusi kepribadian terhadap minat entrepreneurship dari 2. Mengetahui besar kontribusi motivasi terhadap minat entrepreneurship dari 3. Mengetahui besar kontribusi pendidikan terhadap minat entrepreneurship dari
6 4. Mengetahui besar kontribusi keluarga terhadap minat entrepreneurship dari 5. Mengetahui besar kontribusi kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga secara simultan terhadap minat entrepreneurship dari 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perusahaan dan segala kalangan yang membacanya. Sebagai salah satu universitas yang mengedepankan minat entrepreneurship dari mahasiswanya, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Binus Univ ersity sebagai insight atau pandangan dalam terhadap aspek - aspek yang mempengaruhi mahasiswanya untuk menjadi seorang pengusaha. Dari situ, Binus University dapat mengembangkan progam progam kerjanya dalam upaya meningkatkan minat dan kualitas entrepreneurship dari mahasiswanya dan melakukan penilaian serta peningkatan mutu dari progam kerja yang sudah dilakukannya, agar dapat mencapai tujuan dengan hasil yang semakin maksimal. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan wawasan bagi pembaca mengenai aspek aspek yang mempengaruhi entrepreneurship. Dengan mengetahui dan menyadari aspek aspek yang mempengaruhi minat entrepreneurship para generasi muda, penelitian ini diharapkan dapat membantu para generasi muda untuk menjadi seorang entrepreneur. Karena kaum entrepreneur sangatlah penting dalam upaya memajukan dan mensejahterakan ekonomi masyarakat bagi suatu negara.
7 Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan konsep konsep entrepreneurship. Juga diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain yang mengadakan penelitian dengan bidang kajian yang sama atau pengembangan dari penelitian ini, sebagai bahan pembanding atau referensi dalam melakukan penelitian.