ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE 2011 2013 Nama : Darel Akhir Syawal NPM : 21212717 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sudarsono, SE., MM
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1. Salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian adalah Perbankan. Untuk mendapatkan rencana strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama perbankan. 2. Bank merupakan suatu kegiatan yang siap untuk tkmelayani masyarakat ktdl dalam bentuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan form atau yang dikenal sebagai bank note. Bank merupakan tempat kita menyimpan uang untuk masa depan dan memiliki tujuan untuk mensejahterakan nasabah. 3. Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatau bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana tingkat kesehatan PT Bank BNI ( Persero ), Tbk Periode 2011 2013 sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia? BATASAN MASALAH 1. Dalam penulisan ilmiah ini menggunakan Metode RGEC yaitu Analisis Risk Profile yaitu NPL (Non Performing Loan), IRR (Interest t Rate Risk), Risikoik likuiditasidit yaitu LDR (Loan to Deposit Ratio), LAR (Loan to Asset Ratio), Cash Ratio, GCG (Good Corporate Governance), Earnings (Rentabilitas) yaitu ROA (Return On Asset ), NIM (Net Interest Margin) dan Capital yaitu CAR ( Capital Adequacy Ratio ) yaitu dalam laporan keuangan PT Bank BNI ( Persero ), Tbk Periode 2011 2013. 2. Diantara banyak risiko, hanya 3 yang dipakai dalam metode RGEC yaitu Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Kredit
Siklus periode metode : Camel Camels RGEC CAMEL CAMELS RGEC Berlaku sejak Februari 1991 1. PBI No.6/10/PBI/2004 2. SE No. 6/23/DPNP 1. PBI No. 13/1/PBI/2011 2. SE BI No. 13/24/DPNP
PEMBAHASAN 1. Non Performing Loan (NPL) METODE RGEC Non Performing Loan = Kredit Bermasalah x 100% Total Kredit NO TAHUN KREDIT TOTAL NPL BERMASALAH KREDIT 1 2011 Rp. 9.059.774,- Rp. 163.533.423,- 5,54 % 2 2012 Rp. 5.636.814,- Rp. 200.742.305,- 281% 2,81 3 2013 Rp. 5.421.043,- Rp. 250.637.843,- 2,16 %
2. Interest Rate Risk (IRR) METODE RGEC Interest Rate Risk = Rate Sensitivity Asset x 100% Rate Sensitivity Liabilities NO TAHUN Rate Sensitivity Rate Sensitivity IRR Asset Liabilities 1 2011 Rp. 291.724.989,- Rp. 257.261.791,- 113,4 % 2 2012 Rp. 104.258.883,- 883 Rp. 287.226.075,-226 36,30% 30% 3 2013 Rp. 116.881.003,- Rp. 333.703.853,- 35,03 %
3. Loan to Deposit Ratio (LDR) METODE RGEC Loan to Deposit Ratio = Total Kredit x 100% Dana Pihak Kti Ketiga NO TAHUN TOTAL KREDIT DANA PIHAK LDR KETIGA 1 2011 Rp 285.551.575,- Rp 224.755.289,- 127 % 2 2012 Rp 318.439.023,- Rp 257.660.841,- 123,59 % 3 2013 Rp. 366.752.782,- Rp 333.703.853,- 109,90 %
4. Loan to Asset Ratio (LAR) METODE RGEC Loan to Asset Ratio = Total Kredit x 100% TtlA Total Asset NO TAHUN TOTAL KREDIT TOTAL ASSET LAR 1 2011 Rp 285.551.575,- Rp. 299.058.161,- 95,48 % 2 2012 Rp 318.439.023,- Rp. 333.303.506,- 95,54 % 3 2013 Rp. 366.752.782,- Rp. 386.654.815,- 94,82 %
5. Cash Ratio METODE RGEC Cash Ratio = Alat alat likuid yang dikuasai x 100% Dana Pihak Kti Ketiga NO TAHUN Alat alat likuid DANA PIHAK CASH yang dikuasai KETIGA RATIO 1 2011 Rp. 27.223.329 Rp 224.755.289,- 12,1 % 2 2012 Rp. 36.232.467 Rp 257.660.841,- 14,06 % 3 2013 Rp. 37.322.115 Rp 291.890.195,- 12,79 %
6. Return On Asset (ROA) METODE RGEC Return On Asset = Laba Sebelum Pajak x 100% Rt Rata Rata Rt Total TtlAsset NO TAHUN LABA SEBELUM RATA RATA TOTAL ROA PAJAK ASSET 1 2011 Rp. 7.398.375,- Rp. 273.819.345,- 2,70 % 2 2012 Rp. 8.899.562,- Rp. 316.180.833,5,- 2,81 % 3 2013 Rp. 11.278.165,- Rp. 359.979.160,5,- 3,13 %
7. Net Interest Margin (NIM) METODE RGEC Net Interest Margin = Pendapatan Bunga Bersih x 100% Rata Rata Aktiva Produktif NO TAHUN PENDAPATAN RATA RATA AKTIVA NIM BUNGA BERSIH PRODUKTIF 1 2011 Rp. 13.195.814,- Rp. 299.058.161,- 4,41 % 2 2012 Rp. 15.458.991,- Rp. 333.503.506,- 4,64 % 3 2013 Rp. 19.058.281,- Rp. 386.654.815,- 4,93 %
8C 8. Capital itladequaty Ratio (CAR) METODE RGEC Capital Adequaty Ratio = Modal x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko NO TAHUN MODAL AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO CAR 1 2011 Rp 32.691.914,- Rp 185.403.030,- 17,63 % 2 2012 Rp 39.198.859,- Rp 235.143.100,- 16,67 % 3 2013 Rp 43.563.420,- Rp 288.616.781,- 6.78 15,09 %
9G 9. Good dgovernance Corporate (GCG) METODE RGEC NO Aspek Aspek yang dinilai Bobot 2011 2012 2013 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris 10% 1 1 1 2. Pelaksanaan lk Tugas dan Tanggung jawab 20% 1 1 1 Direksi 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas 10% 1 1 1 Komite 4. Penanganan benturan kepentingan 5% 1 1 1 5. Penerapan fungsikepatuhan Bank 5% 2 2 2 6. Penerapan fungsi Audit Intern 5% 2 2 2
9G 9. Good dgovernance Corporate (GCG) METODE RGEC NO Aspek Aspek yang dinilai Bobot 2011 2012 2013 7. Penerapan fungsi Audit Ekstern 5% 1 1 1 8. Penerapan manajemen risiko termasuk 7,5% 2 2 2 sistem Pengendalian Intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar 7,5% 2 2 2 10. Transparansikondisi ikeuangan dan non 15% 1 1 1 keuangan bank laporan pelaksanaan GCG dan Internal 11. Rencana strategis bank 5% 1 2 2 100%
RANGKUMAN Kualitas Nomor Komponen 2011 2012 2013 Risiko Profile 1 NPL 5,54% 2,81% 2,16% Risiko Pasar 1 IRR 113,40% 36,30% 35,03% Risikoik Likuiditasidit 1 LDR 127% 123,59% 109,90% 90% Analsis Rentabilitas (Earnings) 2 LAR 95,48% 95,54% 94,82% 3 CASH RATIO 12,1% 1% 14,06% 12,79% 1. ROA 2,7% 2,81% 3,13% 2. NIM 4,41% 4,64% 4,93%
KESIMPULAN Kualitas Nomor Komponen 2011 2012 2013 Analisis 1 CAR 17,63% 16,67% 15,09% Permodalan (Capital) Predikat Kesehatan SEHAT SEHAT SEHAT Bank 1. Analisis Risiko Profile Berdasarkan faktor Risk Profile yang penilaiannya terdiri dari penilaian risiko kredit dengan menggunakan rasio NPL menggambarkan bahwa pengelolaan risiko kredit BNI telah dilaksanakan dengan baik karena NPL nya rata rata diatas 2% meskipun pada tahun 2011 mengalami keadaan kurang sehat. Hal ini dapat dikatagorikan sebagai bank yang sehat. Pada IRR dikatakan sangat sehat di 2011 dan cukup sehat di 2012 dan 2013.
2. Analisis GCG (Good Corporate Governance) Bahwa Peringkat Komposit GCG berdasarkan Laporan Keunagan PT Bank BNI (Persero),Tbk 2011 2013 yaitu sebesar 1,25, 1,30, dan 1,75. Yang memiliki arti bahwa sudah memiliki dan menerapkan tata kelola perusahaan dengan sangat baik. 3. Analisis Earnings (Rentabilitas) Berdasarkan faktor earnings atau rentabilitas yang penilaiannya terdiri dari perhitungan rumus Return On Asser (ROA) dan Net Interest Margin (NIM), Earnings yang dimiliki PT. BankNegara Indonesia, Tbk jika dihitung dengan menggunakan rumus ROA mulai tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami kenaikan. Hal ini menandakan bahwa bertambahnya jumlah asset yang dimiliki BNI diikuti dengan bertambahnya keuntungan yang didapat oleh BNI dan berdasarkan rumus NIM terdapat perbedaan ROA, NIM BNI mulai tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami fluktuasi.
4. Analisis i Capital (Permodalan) Menggunakan rumus Capital Adequaty Ratio (CAR), PT Bank Negara Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2013 memiliki rasio CAR yang sudah diatas ketentuan Bank Indonesia. Hlii Hal ini menunjukan jk bh bahwa BNI mampu melakukan lkk pengelolaan ll permodalan dengan sangat baik sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha perseroan, disamping hal itu tersebut BNI juga memiliki tingkat kecukupan modal yang baik atas pemenuhan kewajiban yang dimilikinya dan dapat mengatasi kemungkinan terjadinya risiko.
SARAN - SARAN 1. Tingkat kesehatan suatu bank merupakan hal yang penting yang dapat membuat stakeholders memberikan kepercayaan untuk menanamkan dananya ke dalam bank tersebut. Dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatannya, disarankan PT BNI, Tbk terus memperkuat kegiatan usahanya agar jumlah asset yang dimiliki semakin meningkat, jumlah penyaluran dana baik dalam bentuk kredit maupun penempatan di bank lain semakin meningkat, serta pendapatan operasional dan lb laba yang diperoleh untuk tahun tahun h berikutnya semakin meningkat. 2. Berdasarkan analisis rasio rasio pengukuran yang telah dilakukan kepada BNI pada tahun 2011 2013, terdapat rasio yang mengalami kenaikan dan penurunan pada tahun tertentu. Hal ini perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat agar rasio rasio tersebut terus mengalami peningkatan dan memiliki konsistensi untuk tahun tahun berikutnya.