BAB I PENDAHULUAN. sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai arti penting dalam pengembangan teknologi. Konsep-konsep fisika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung

BAB II PENDEKATAN SAVI DENGAN BANTUAN MEDIA SIMULASI CROCODILE PHYSICS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data hasil belajar di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung kelas

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan di sekolah merupakan proses nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. Siswa yang berkualitas adalah siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPA itu suatu cara atau metode mengamati Alam (Nash, 1963) maksudnya, membentuk suatu perspektif baru tentang objek yang diamati.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan tindakan. Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan ialah membaca di dalam sebuah puisi. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

yang sesuai standar, serta target pembelajaran dan deadline terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2009 TINGKAT KABUPATEN/KOTA FISIKA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Percaya diri membuat seseorang menjadi lebih optimis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Susi Ardiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran secara ilmiah. Hal ini sangat berguna untuk menciptakan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yossy Intan Vhalind, 2014

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kompleksnya tingkat berpikir siswa,

Laboratorium inquiry : Cermin cembung dan Lensa Cekung

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

I. PENDAHULUAN. proses. Secara definisi, IPA sebagai produk adalah hasil temuan-temuan para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) a. Pengertian Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran XI: Soal Pemahaman Konsep Fisika Uji Coba. Soal Uji Coba Tes

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 19 orang siswa mendapat nilai di bawah 65 atau 47,5%. Sedangkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 1 Pembelajaran IPA secara

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan pondasi awal dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep atau prinsip-prinsip, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diartikan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar. Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun IPA, yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar guru mampu mengembangkan suatu strategi dalam mengajar yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat (Ridhwan, 2011:1-2). Pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan salah satu tugas guru di kelas. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif seorang guru harus dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang cocok untuk materi yang diajarkan, sehingga dapat membuat siswa menjadi aktif, inovatif, dan mampu 1

2 membangun pengetahuan dan keterampilan dari fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupannya, sehingga belajar terasa bermakna dan menyenangkan. Di samping pendekatan, alat peraga juga memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Dalam penggunaan alat peraga, konsep fisika yang awalnya abstrak dapat menjadi konkret, dan konsep-konsep tersebut dapat dipahami siswa dengan lebih mudah. Pemilihan pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dengan pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat akan menciptakan kondisi belajar yang ideal, sehingga proses pembelajaran dapat lebih terfokus dan tujuan belajar lebih terarah. Salah satu tujuan pembelajaran yang harus diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar fisika siswa di sekolah. Belajar dalam proses belajar mengajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 2009:28). Belajar yang baik adalah dengan mengalami, dan melakukan pekerjaan itu sendiri. Belajar melalui pengalaman langsung, umpamanya siswa belajar

3 dengan melakukan sendiri, dengan mengalaminya sendiri. Belajar melalui pengalaman langsung hasilnya akan baik karena siswa akan lebih memahami, lebih menguasai pelajaran tersebut. Bahkan pelajaran terasa oleh siswa lebih bermakna (Winataputra, 2003:28). SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang merupakan satu di antara sekolah-sekolah yang ada di Bengkayang yang menghadapi permasalahan terkait dengan pembelajaran fisika di sekolah, khususnya pada materi pemantulan cahaya. Berdasarkan pengamatan, hasil ulangan harian siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang pada tahun pelajaran sebelumnya masih di bawah KKM yaitu 70. Berikut ini ditampilkan tabel nilai ulangan harian siswa pada materi pemantulan cahaya tahun pelajaran 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa No. Kelas Nilai Rata-rata Ulangan Harian Siswa 2012/2013 2013/2014 2014/2015 1 VIII A 62,50 61,45 61,75 2 VIII B 61,50 63,00 60,85 (Sumber: dokumen guru Fisika SMP Negeri 3 Teriak) Faktor penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang adalah pengajaran fisika khususnya pada materi pemantulan cahaya di SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang masih diajarkan dengan cara konvensional. Pembelajaran yang terfokus pada guru, menyebabkan siswa pasif, sulit memahami materi karena materi masih abstrak, dan pembelajaran tidak efektif. Pada materi pemantulan cahaya siswa kesulitan menentukan bagaiman proses terjadinya pemantulan

4 difus atau pemantulan baur dan pemantulan teratur. Siswa juga mengalami kesulitan membedakan sinar datang, sinar pantul, titik jatuh sinar, garis normal, sudut jatuh sinar, dan sudut pantul. Oleh karena itu guru harus mampu memilih pendekatan dalam mengajar yang lebih efektif yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan menyenangi pelajaran fisika, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai pendekatan tersebut. Dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, pelajaran fisika menjadi menyenangkan dan digemari oleh kebanyakan siswa. Satu di antaranya adalah melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual). Somatis adalah dengan menyajikan materi yang bisa melibatkan siswa untuk lebih aktif dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki, bukan hanya sekedar aktif dalam bertanya tetapi aktif juga dalam hal mencari tahu ilmu tersebut. Auditori adalah belajar dengan cara mendengarkan dan berbicara dengan hal ini diharapkan siswa bisa menanyakan hal-hal yang belum mereka ketahui dari penjelasan yang dijabarkan oleh guru. Visual adalah mengamati dan memperhatikan ilmu yang diajarkan. Intelektual adalah belajar dengan memecahkan masalah dan memikirkannya agar masalah dapat terpecahkan. Selain penggunaan pendekatan pembelajaran, pemilihan media dapat juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Media yang dapat digunakan untuk membelajarkan materi pemantulan cahaya satu di antaranya adalah Crocodile Physics. Crocodile Physics adalah program yang dikembangkan

5 oleh Crocodile Company, dan menyediakan lingkungan laboratorium untuk mata pelajaran fisika pada pendidikan menengah yang di dalamnya meliputi dinamika, kinetika, energi, gelombang, optik, dan listrik (Karagoz & Ozdener, 2010:224). Media pembelajaran ini dapat digunakan untuk kegiatan sebelum melakukan suatu percobaan salah satunya pada materi pemantulan cahaya. Sebelum melakukan suatu percobaan semua rangkaian disimulasikan terlebih dahulu agar ketika melakukan percobaan tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan rusaknya alat ataupun bahan. Proses pembelajaran seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik siswa terhadap pelajaran. Media pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam kegiatan belajar di sekolah dengan cara menjelaskan materi melalui bentuk simulasi. Pembelajaran menggunakan media ini dibantu dengan menunjukkan wujud komponen asli dari materi pemantulan cahaya melalui bantuan aplikasi microsoft word yang terdapat di komputer atau laptop, sehingga siswa tahu bentuk dan kegunaan komponen yang disimulasikan. Pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dengan bantuan media Crocodile Physics diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dinamis, dan menyenangkan sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam proses pembelajaran. Beberapa penelitian terkait penerapan pendekatan SAVI telah dilakukan. Indra Susilowati (2011), hasil temuan penelitiannya bahwa penerapan alat peraga model persamaan garis singgung dengan pendekatan Phytagoras dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan

6 keaktifan dan hasil belajar peserta didik kelas VIII D MTs N 2 Semarang pada materi pokok garis singgung persekutuan dua lingkaran. Selanjutnya Rizki Sari Utami (2011), hasil temuan penelitiannya bahwa terdapat pengaruh pendekatan SAVI terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dipaparkan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Pendekatan SAVI dengan Bantuan Media Simulasi Crocodile Physics untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pemantulan Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang. B. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang? Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini terarah pada hal-hal yang diteliti, maka dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut: 1. Berapakah hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya sebelum diterapkan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang?

7 2. Berapakah hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya setelah diterapkan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang? 3. Apakah terdapat pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang? 4. Seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan memiliki tujuan umum dan khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang. Sesuai dengan rumusan sub masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya sebelum diterapkan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang.

8 2. Hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya setelah diterapkan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang. 3. Pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang. 4. Besarnya pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar siswa pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk menentukan arah yang tepat dalam pemilihan dan pemanfaatan pendekatan maupun media pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Fisika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics diharapkan siswa memperoleh pengalaman nyata dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

9 b. Bagi Guru, penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru lain untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan menerapkan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics. d. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi bekal peneliti sebagai calon guru Fisika siap menerapkan berbagai pendekatan dan media pembelajaran di lapangan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai batasan masalah yang diteliti. Ruang lingkup dirumuskan dalam penelitian ini dengan maksud agar permasalahan yang akan diteliti memiliki batasan-batasan yang jelas. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

10 kesimpulannya. Dalam setiap penelitian selalu terdapat variabel, baik berupa variabel tunggal maupun variabel jamak (lebih dari satu). Oleh karena itu, harus dinyatakan secara eksplisit oleh peneliti. Menurut Margono (2005:82), Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu kondisi untuk menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi atau merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Menurut Nawawi dan Martini (2006:41), Variabel bebas adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang adanya menentukan atau mempengaruhi adanya variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics. b. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang muncul sebagai akibat dari variabel bebas. Nawawi dan Martini (2006:42) mengatakan Variabel terikat adalah variabel yang hanya muncul karena pengaruh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

11 2. Definisi Operasional Menghindari terjadinya perbedaan arti istilah maka perlu adanya batasan masalah, agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan yang ingin diperoleh. Beberapa istilah yang dimaksut adalah sebagai berikut: a. Pendekatan SAVI Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) adalah pendekatan pembelajaran yang mampu menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa 3) Somatis, salah satu siswa perwakilan dari kelompok maju di depan kelas untuk melakukan simulasi Crocodile Physics untuk proses pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. 4) Auditori, mendengarkan penjelasan dari guru untuk memperhatikan teman mereka yang melakukan simulasi Crocodile Physics. 5) Visual, siswa mengamati gambar proses pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung yang terdapat pada LKS.

12 6) Intelektual, siswa secara kelompok menjawab pertanyaan dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. 7) Evaluasi. b. Media Simulasi Crocodile Physics Media simulasi Crocodile Physics adalah media pembelajaran yang menampilkan simulasi pembelajaran fisika untuk menggambarkan bagaimana suatu peristiwa fisika itu terjadi, khususnya pemantulan cahaya. c. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar yang dilihat dari nilai pretest dan posttest yang diukur dari aspek kognitif. d. Pemantulan Cahaya Pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Adapun materi pemantulan cahaya dalam penelitian ini memuat tentang indikator sebagai berikut: 1) Menyebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya 2) Membedakan pemantulan teratur dan tidak teratur 3) Menggambarkan pembentukan bayangan pada cermin datar 4) Menyebutkan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung

13 5) Menentukan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus cermin cekung 6) Menentukan pembesaran bayangan pada cermin cekung 7) Menyebutkan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung 8) Menentukan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin cembung 9) Menentukan pembesaran bayangan pada cermin cembung. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya perlu dibuktikan lagi melalui serangkaian uji statistik, yang kemudian digunakan peneliti untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan pendekatan SAVI dengan bantuan media simulasi Crocodile Physics terhadap hasil belajar pada materi pemantulan cahaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Teriak Kabupaten Bengkayang.