BAB III DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007)

BAB II STUDI PUSTAKA

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT KELAS B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang perlu penanganan dengan segera dan pemantauan intensif. 2

SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B

Pengembangan RS Harum

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB 5 ANALISIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

No Pengguna Kegiatan Nama Ruang Persyaratan Standard Kapasitas Unit Luas Satuan (m 2 ) Luas Total (m 2 ) Sumber

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Standar Pelayanan Kesehatan Dasar di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA

STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG GAWAT DARURAT

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

LAMPIRAN 1 JENIS BUNGA. Full sun:lama penyinaran 8-12 jam, minimal 6 jam. Partial Shade: lama penyinaran 4-8 jam, minimal 3 jam

Rencana Umum Pengadaan

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA

BAB IV ANALISIS. Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang memiliki

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

BAB III METODE PERANCANGAN

FUNGSI DAN PERAN SCRUB NURSE

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB III ELABORASI TEMA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI

BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III : DATA DAN ANALISA

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

LAMPIRAN 1. Contoh zonasi rencana lokasi. Kesehatan, 2007)

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

BAB III : DATA DAN ANALISA

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK. BERITA ACARA PEMERIKSAAN IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT IBU dan ANAK Pada hari ini... tanggal...bulan... tahun...

PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI

BAB V: HASIL Analisa.

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007


KATA PENGANTAR. Lamongan, Penyusun

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

Panduan Identifikasi Pasien

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR


Rencana Umum Pengadaan

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

TUGAS AKHIR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SITE KARAWACI - TANGERANG. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata1(S-1)

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH SAKIT RUANG PERAWATAN INTENSIF

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya

CONTOH CONTOH INSIDEN. No. INSTALASI INDIKATOR JENIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH (LKPJ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN TAHUN 2013

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Kelas A. Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Khusus Jantung menurut Peraturan Menteri

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Umum KELAS KELAS KRITERIA KELAS D KELAS C KETERANGAN. I. PELAYANAN A. Pelayanan Medik Umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

KUESIONER PENELITIAN

COMPANY PROFILE. Sahabat Bunda dan Buah Hati Tercinta

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

No Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan. menyediakan informasi bagi masyarakat tentang kegiatan puskesmas. 1 Loket meja Informasi

Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1 Letak Geografis Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 Kecamatan, 65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga serta memiliki penduduk kurang lebih 1.959.022 jiwa. Lokasi tapak terletak di Cawang Jl. Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur. Dilihat dari kondisi tapak. Lokasi sangat strategis dan mudah dijangkau. Lokasi berdekatan dengan shelter busway Cawang UKI, Stasiun Cawang, dan Jl. Tol Cililitan 2 dan Jl. Tol Jagorawi. Proyek yang direncanakan adalah yaitu rumah sakit pendidikan swasta kelas satelit, dengan spesifikasi sebagai berikut: Judul Proyek : Cawang UKi Tema : Sifat : Fiktif Lokasi : RT.2 / RW.11, Cawang, Kramat Jati, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13630, Indonesia Luas Lahan : 1.9 ha 3.1.2 Batas Wilayah Utara Barat Timur Selatan : Fakultas Kedokteran Universitas UKI : Pemukiman padat penduduk : Jl. Mayjen Sutoyo dan Jl. Tol Cililitan 2 dan Jl. Tol Jagorawi : Permukiman padat penduduk 3.1.3 Topografi Kota Jakarta Timur terdiri dari 95% daratan dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata rata 50 meter dari permukaan air laut serta dilewati oleh beberapa sungai kanal, yaitu Cakung Drain, Kali Kali Malang, Kali Sunter, Kali Cipinang. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 82

3.1.4 Iklim Beriklim panas dengan suhu rata rata sepanjang tahun sekitar 27 derajat celcius dengan curah hujan rata rata 2000 mm per tahun sampai dengan maksimum bulan Januari. 3.1.5 Data Tapak a. Jenis Bangunan Pemilik : Swasta Nama Rumah Sakit : RS Pendidikan Cawang Jaktim Kelas : B / Satelit Sasaran pelayanan : Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya b. Data Teknis Lokasi tanah : Jl. Mayjen Sutoyo Kelurahan : Cawang Kecamatan : Kramat Jati Kota Administrasi : Jakarta Timur c. Data Proyek Luas tanah : 19.090 m2 (2 Ha) KDB : 60% KLB : 4 KDH : 20% GSB : 10 m Tinggi Maksimum : 6 Lantai 3.1.6 Data Bangunan a. Jumlah lantai : 6 lantai b. Tempat tidur rawat inap Kelas 1 : 10 ruang Kelas 2 : 14 ruang Kelas 3 : 20 ruang Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 83

Kelas VIP : 8 ruang c. Kelas Pendidikan : 6 ruang per ruang memuat 60 orang d. Jumlah bed/kamar: Kelas 1 : 2 tempat tidur pasien Kelas 2 : 4 tempat tidur pasien Kelas 3 : 6 tempat tidur pasien Kelas VIP : 1 tempat tidur pasien e. Jumlah parkir : Roda 2 : 70 motor Roda 4 : 140 motor f. Fasilitas Rumah Sakit Rawat Jalan Rawat Inap IGD Klinik Rehabilitasi MCU Endoskopi Neuro & Heart Center Radiologi Dialisis RMO CSSD LSD/Bersalin High Care ODC/One Day Care NICU PICU ICU Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 84

3.2 Analisa Fisik 3.2.1 Analisa Matahari Masalah Bentuk site yang memanjang kearah barat dan timur sehingga menjadikan site sisi timur lebih sedikit. Potensi Letak site rumah sakit yang miring menjadikan arah sinar matahari lebih mudah dikontrol. Karena matahari yang baik menghadap kearah timur dan condong kearah selatan. Tanggapan Matahari dapat dimanfaatkan untuk pencahayaan alami sehingga selain lebih hemat juga lebih sehat untuk pasien dan diharapkan setiap ruang rawat inap mendapatkan cahaya matahari. Oleh karena itu letak ruangan rawat inap yang menghindari sisi barat. Dan VIP diutamakan menghadap kearah timur. 3.2.2 Analisa Kebisingan Masalah Menurut Pedoman Teknis RS Kelas B Tahun 2010, setiap bangunan rumah sakit dan/atau kegiatan yang karena fungsinya menimbulkan dampak kebisingan terhadap lingkungannya dan/atau terhadap bangunan rumah sakit yang telah ada, harus meminimalkan kebisingan yang ditimbulkan sampai dengan tingkat yang diizinkan. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 84

Potensi Bentuk site yang memanjang memudahkan untuk mengurangi kebisingan yang dikeluarkan. Tanggapan Dengan menggunakan material seperti double glass suara dari luar tidak akan kentara. Selain itu lokasi rawat inap yang membutuhkan ketenangan dapat diletakkan dilantai paling atas dan terletak dibelakang. Selain itu ruangan yang banyak dikunjungi pengunjung umum diletakkan didepan sehingga menjadi buffer antara jalanan fasilitas umum RS dan rawat inap RS. 3.2.3 Analisa Pencapaian Masalah Bentuk site yang memanjang sehingga pencapaian tapak dengan bukaannya sedikit sulit ditentukan. Karena hanya sedikit panjang sisi yang menghadap jalanan. Potensi Site yang terdapat diarea jalan besar sehingga aksesibilitas yang mudah. Tidak jauh dari site terdapat transjakarta, angkutan umum, ojek online dan juga commuter line. Tanggapan Pejalan kaki harus diutamakan dan juga terdapat akses yang mudah dari dan menuju halte transjakarta dan angkutan umum serta ojek online yang kini banyak digunakan. Selain itu tapak juga harus menanggapi pencapaian menuju area kampus sehingga akses yang mudah. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 85

3.2.4 Analisa Sirkulasi Masalah Sirkulasi harus dipikirkan dengan baik karena terdapat beberapa drop off untuk loading, pengunjung dan juga ambulans. Padahal muka site terhadap jalanan tidak cukup panjang. Potensi Site yang tidak benar-benar lurus sehingga lebih mudah dalam mengatur sirkulasi. Tanggapan Sirkulasi harus menanggapi pedoman dan juga tapak dan jalan besar yang datang dari arah barat daya. Sehingga terdapat tiga bukaan yaitu loading, drop off penumpang dan juga ambulans. Selain itu sirkulasi memutar juga dibutuhkan untuk maintenance serta jalur mobil pemadam kebakaran. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 86

3.2.5 Analisa View Ruang Dalam Masalah Bentuk site yang memanjang dan hanya terdapat sedikit sisi bangunan yang menghadap jalan protokol dimana view nya sangat baik. Potensi Rumah sakit tidak terlalu membutuhkan view keluar yang baik untuk rawat inap. Terdapat view baik pada arah utara, timur dan selatan karena cawing merupakan area sibuk sehingga view lampu saat malam bagus. Tanggapan Pada rawat inap view baik tidak begitu diperlukan namun tetap ruang yang utama (VIP) diletakkan menghadap jalan protokol. Meskipun begitu tetap terdapat taman terapetik karena pasien juga membutuhkan untuk rehabilitasi. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 87

3.2.6 Analisa View Ruang Luar Masalah Letaknya yang berada dijalan protokol mengharuskan rumah sakit mudah dikenali dan area ambulans terlihat dari jalan utama. Sehingga harus diatur sedemikian rupa karena bentukan site yang memanjang kedalam. Potensi Lokasi yang berada di jalan protokol sehingga fasad harus dapat mengikuti bentukan sekitarnya. Tanggapan View harus dimaksimalkan ke arah jalan protokol (Jl Mayjen Sutoyo) dan juga kearah eksisting sehingga dapat dilihat lebih berestetika. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 88

3.3 Analisa Non Fisik 3.3.1 Analisa Alur Kegiatan pada Rumah Sakit Diagram 2. 1 Alur Rumah Sakit Berdasarkan Pedoman Teknis RS Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 89

Ruang kebidanan Hemodialisa Diagram 2. 2 Alur Rumah Sakit Pedoman Teknis RS Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 90

Diagram 2. 3 Rehabilitasi Medik Alur Rumah Sakit Pedoman Teknis RS Diagram 2. 4 Alur Farmasi Barang dan Farmasi Pasien Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 91

Gambar 3. 1 Alur Kegiatan Sumber: Pedoman Teknis RS Gambar 3. 2 Alur Kegiatan Sumber: Pedoman Teknis RS Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 92

3.3.2 Analisa Pelaku Bangunan Pasien / Pengunjung Rumah Sakit Berdasarkan Pedoman Teknis RS, Alur Sirkulasi Pasien dalam Rumah Sakit adalah sebagai berikut: 1. Pasien masuk rumah sakit melakukan pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan (poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera/ cito. 2. Pasien yang mendaftar pada instalasi rawat jalan akan diberikan pelayanan medis pada klinik-klinik tertentu sesuai dengan penyakit/ kondisi pasien. a. Pasien dengan diagnosa penyakit ringan setelah diberikan pelayanan medis selanjutnya dapat langsung pulang. b. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Setelah mendapatkan hasil foto radiologi dan atau laboratorium, pasien mendaftar kembali ke instalasi rawat jalan sebagai pasien lama. c. Selanjutnya apabila harus dirawat inap akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya akan didiagnosa lebih mendetail ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Kemudian jika pasien harus ditindak bedah, maka pasien akan dijadwalkan ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang d. Pasien kebidanan dan penyakit kandungan tingkat lanjut akan dirujuk ke instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. Apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap kebidanan. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang. 3. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi kegawat daruratan pasien. a. Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis dapat langsung pulang. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 93

b. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah, pasien sehat dapat pulang. Dokter Dokter dapat langsung memarkir kendaraannya dan langsung menanggapi IGD apabila sedang terdapat keadaan darurat sehingga parkiran dokter diletakkan dekat dengan IGD. Dokter dapat langsung memarkir kendaraannya dan ke area rawat inap atau medical check up. Dokter dapat langsung memarkir kendaraannya dan ke area education center untuk mengajar. Mahasiswa Mahasiswa melalui akses antara RS dan kampus dapat langsung menuju ruang kelas tanpa harus melewati area-area penting. Mahasiswa melalui akses antara RS dan kampus dapat langsung menuju area rawat inap dll untuk magang dsb. Pegawai Rumah Sakit Pegawai rumah sakit melalui pedestrian ataupun parkiran dapat langsung menuju area rumah sakit Pengunjung Umum Melalui pintu drop off pengunjung umum dapat langsung menuju fasilitas umum seperti cafe dan juga ballroom tanpa harus melewati area-area penting rumah sakit. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 94

3.3.3 Analisa Luasan Site Building Coverage Tabel 3. 1 Analisa Luasan Sumber: Data Pribadi dan KAK Area Luas Area 22.000 m 2 KDB 20% 4.400 m 2 KLB 4 17.600 m 2 Sirkulasi 15% 2.640 m 2 Luas Tanpa Sirkulasi 100%-15% 14.960 m 2 Fasilitas Penunjang 12.486 m 2 Office 584 m 2 Service 781 m 2 Utilitas 1.101 m 2 Parkir 3.572 m 2 Luas Total Bangunan 18.524 m 2 3.3.4 Zoning Horizontal dan Organisasi Ruang 3.3.4.1 Zoning Basement Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 95

3.3.4.2 Zoning Lantai 1 3.3.4.3 Zoning Lantai 2 Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 96

3.3.4.4 Zoning Lantai 3 3.3.4.5 Zoning Lantai 4 Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 97

3.3.4.6 Zoning Lantai 5 3.3.4.7 Zoning Lantai 6 3.3.5 Zoning Vertical Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 98

3.3.6 Kebutuhan Ruang Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Rawat No. Nama Ruangan Fungsi 1 2 Ruang Administrasi : Area Informasi Area Pendaftaran Pasien. Area Pembayaran/Kasir Ruang Pengendali ASKES 3 Ruang Rekam Medis 4 Ruang Tunggu Poli 5 6 7 8 9 Ruang Periksa & Konsultasi (Klinik) Ruang Tindakan Bedah Umum Ruang Tindakan Bedah Tulang Ruang Tindakan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Klinik Mata : - 1 Ruang Tindakan Poli Mata - 3 ruang konsultasi/ periksa 10 Klinik THT Jalan Tabel 3. 2 Kebutuhan Ruang RS Satelit Kelas B Sumber: Kemenkes, 2012 Ruang ini digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi : 1. Pendataan pasien rawat jalan 2. Pembayaran biaya pelayanan medik. Tempat kegiatan administratif ASKES Rumah Sakit dilaksanakan. Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan loket pendaftaran. Ruang di mana keluarga atau pengantar pasien menunggu panggilan di depan ruang poliklinik. Ruang tempat dokter spesialis melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan pasien Ruang tempat melakukan tindakan pembedahan kecil/ ringan. Ruang tempat melakukan tindakan ringan pada tulang. Ruang tempat melakukan tindakan atau diagnostic kebidanan dan penyakit kandungan terhadap pasien. Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit mata. Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit THT. Kebutuhan Ruang/Luas (luas ruangan disesuaikan dengan jumlah petugas) (luas ruangan disesuaikan dengan jumlah petugas) + 12~16 m2/ 1000 kunjungan pasien / hari ( untuk 5 tahun) 1~1,5 m2/ orang (luas area disesuaikan dengan jumlah kunjungan pasien/ hari) 12~24 m2/ poli (khusus klinik mata salah satu sisi ruang harus mempunyai panjang > 4m) 12~24 m2/ poli 12~25 m2/ poli 24 m2/ poli Pada ruang periksa mata, salah satu sisi ruang harus mempunyai panjang > 4m 12~25 m2/ poli Kebutuhan Fasilitas intercom/telepon, safety box Meja & kursi kerja, lemari arsip, telepon & intercom, komputer personal, serta perangkat kerja lainnya. Meja, kursi, lemari arsip, komputer Kursi, Televisi & AC Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lain disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap kliniknya. Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lain disesuaikan dengan kebutuhan tindakan bedah. Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lain disesuaikan dengan kebutuhan tindakan bedah tulang. meja ginekologi, USG, tensimeter, stetoskop, timbangan ibu, stetoskop linen, lampu periksa, Doppler, set pemeriksaan ginekologi, pap smear kit, IUD kit & injeksi KB, implant kit, Kolposkopi, Poforceps biopsy, Stetoskop laenec. Slitlamp, lensa & kacamata coba tes, kartu snellen, kartu jager, flash light & penggaris, streak retinoskopi, lensmeter, lup, tonometer schiotz, opthalmoskop, indirect/binocular opthalmoskop, sterilisator table model, buku ishihara 14 plate, Kampimeter, placido test, dilator pungtum & jarum anel, tangenscreen & bjerrum, gunting perban, korentang, lid retractor, hertel exopthalmometer, flourscein strips, kursi periksa, kursi & meja dokter, spatula kimura, gelas objek & cover set,. Mikroskop binocular, incubator. gunting perban, gelas objek dan gelas cover set. ENT unit, ENT diagnostik instrument set, head light, suction pump, laringoskop, audiometer. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 99

11 12 Klinik Gigi dan Mulut Add : Klinik gigi minimal memiliki 2 dental unit + laboratorium teknik gigi (24-30 m2) Klinik Kulit dan Penyakit Kelamin 13 Klinik Syaraf 14 Ruang Medical Check-up 1. Ruang pendaftaran 2. Ruang loker 3. Ruang tunggu 4. Pantri 5. Ruang pemeriksaan dasar 6. Ruang konsultasi 15 Ruang Laktasi 16 Ruang Penyuluhan (KIE) Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit gigi dan mulut. Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit kulit dan kelamin. Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit syaraf Ruang tempat pemeriksaan kondisi medis pasien rawat jalan Ruang khusus bagi ibu menyusui anaknya. Ruang tempat penyuluhan pasien dan pengunjung RS selama menunggu diberikan pelayanan medis. 24 m2/ poli 12 m2 12 m2 6~12 m2 Dental unit, dental chair, Instrumen bedah gigi dan mulut (dental operating instrument), sterilisator, diagnostic set, scaler set, cotton roll holder, glass lonometer lengkap, composite resin lengkap khusus fissure sealent, anastesi local set, exodontia set, alat sinar, amalgam set, preparation cavitas set, tambalan sewarna gigi dan set bedah mulut dengan sinar laser, dental row standar, peralatan laboratorium teknik gigi dasar, set aktivar, set orthodonsi piranti lepas, set penyemenan, set preparasi mahkota dan jembatan, Set cetak GTS/GTP & mahkota/ jembatan,set insersi GTS/GTP, indirect inlay set Timbangan badan, tensimeter, stetoskop, loupe, tongspatel, senter, sterilisator basah, peralatan diagnostic kulit dan kelamin, instrument set tindakan dan operasi kulit dan kelamin. Ophtalmoskop, palu reflek, alat tes sensasi, stetoskop, tensimeter, set diagnostic syaraf, flash light, garpu tala, termometer, spatel lidah, licht kaas. Ophtalmoskop, palu reflek, alat tes sensasi, stetoskop, tensimeter, set diagnostic syaraf, flash light, garpu tala, termometer, spatel lidah, licht kaas. Kursi, meja, wastafel/sink, water dispenser Meja, kursi, Papan pengumuman 18 Klinik Jiwa Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien kejiwaan. 12 m2 Set diagnostik dan stimulator syaraf dan jiwa, palu reflek, funduskopi, defibrillator, suction pump, tensimeter, timbangan, ECG, meja periksa, lampu periksa, resusitasi set. 19 Toilet (petugas, pengunjung) KM/WC @ KM/WC pria/ wanita luas +2 3 m 2 (min.untuk pasien dapat berjalan & maks. untuk pasien Kloset, wastafel, bak air Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Gawat Darurat No. Nama Ruangan Fungsi Besaran Ruang / Luas Kebutuhan Fasilitas A. RUANG PENERIMAAN 1 2 Ruang Administrasi dan pendaftaran Ruang Tunggu Pengantar Pasien 3 Ruang Rekam Medis Ruang ini digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi : 1. Pendataan pasien IGD 2. Penandatanganan surat pernyataan dari keluarga pasien IGD. 3. Pembayaran biaya pelayanan medik. Ruang di mana keluarga/ pengantar pasien menunggu. Ruang ini perlu disediakan tempat duduk dengan jumlah yang sesuai aktivitas pelayanan. Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan loket pendaftaran. (luas area disesuaikan dengan jumlah petugas) 1~1,5 m2/ orang (luas area disesuaikan dengan jumlah kunjungan pasien/ hari) intercom/telepon, safety box, dan peralatan kantor lainnya. Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) Meja, kursi, filing cabinet/lemari arsip, komputer Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 100

4 Ruang Informasi dan Komunikasi (Ket : boleh ada/tidak) 5 Ruang Triase 6 Ruang Persiapan Bencana Massal B. RUANG TINDAKAN 7 R. Resusitasi Bedah 8 R. Resusitasi Non Bedah 9 R. Tindakan Bedah 10 R. Tindakan Non Bedah 11 R.Dekontaminasi 12 R.Khusus / Isolasi C. RUANG OBSERVASI Ruang tempat memberikan pelayanan informasi kepada pasien Ruang tempat memilah-milah tingkat kegawatdaruratan pasien dalam rangka menentukan tindakan selanjutnya terhadap pasien, dapat berfungsi sekaligus sebagai ruang tindakan. Ruang tempat persiapan penanganan pasien korban bencana massal. Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan tindakan penyelamatan penderita gawat darurat akibat gangguan ABC. Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan tindakan penyelamatan penderita gawat darurat akibat gangguan ABC. Ruang untuk melakukan tindakan bedah ringan pada pasien. Ruang untuk melakukan tindakan non bedah pada pasien. Ruang untuk membersihkan/ dekontaminasi pasien setelah drop off dari ambulan dan sebelum memasuki area triase. Ruang untuk khusus untuk perawatan isolasi pasien Min. 25 m2 Min. 3 m2/ pasien bencana Min. 36 m2 Min. 36 m2 Min. 7,2 m2/ meja tindakan Min. 7,2 m2/ meja tindakan Min. 6 m2 Min. 9 m2 Kursi, Meja informasi, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) Tt periksa, wastafel, kit pemeriksaan sederhana, label Area terbuka dengan/ tanpa penutup, fasilitas air bersih dan drainase Nasoparingeal, orofaringeal, laringoskop set anak, laringoskop set dewasa, nasotrakeal, orotrakeal, suction, trakeostomi set, bag valve Mask (dewasa,anak), kanul oksigen, oksigen mask (dewasa/anak), chest tube, crico/trakeostomi, ventilator transport, monitor, infussion pump, syringe pump, ECG, vena section, defibrilator, gluko stick, stetoskop, termometer, nebulizer, oksigen medis, warmer. Imobilization set (neck collar, splint, long spine board, scoop strechter, kndrik extrication device, urine bag, NGT, wound toilet set, Film viewer, USG (boleh ada/tidak). Nasoparingeal, orofaringeal, laringoskop set anak, laringoskop set dewasa, nasotrakeal, orotrakeal, suction, trakeostomi set, bag valve Mask (dewasa,anak), kanul oksigen, oksigen mask (dewasa/anak), chest tube, crico/trakeostomi, ventilator transport, monitor, infussion pump, syringe pump, ECG, vena section, defibrilator, gluko stick, stetoskop, termometer, nebulizer, oksigen medis, warmer. Imobilization set (neck collar, splint, long spine board, scoop strechter, kndrik extrication device, urine bag, NGT, wound toilet set, Film viewer, USG (boleh ada/tidak). Meja periksa, dressing set, infusion set, vena section set, torakosintetis set, metal kauter, tempat tidur, tiang infus, film viewer Kumbah lambung set, EKG, irigator, nebulizer, suction, oksigen medis, NGT, (syrine pump, infusion pump, jarum spinal, lampu kepala, otoscope set, tiang infus, tempat tidur, film viewer, ophtalmoscopy, bronchoscopy (boleh ada/tidak), slip lamp (boleh ada/tidak) Shower dan sink, lemari/rak alat dekontaminasi Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen 13 R. Observasi Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan observasi terhadap pasien setelah diberikan tindakan medis. Min. 7,2 m2/ tempat tidur periksa Tempat tidur periksa, poliklinik set, tensimeter, stetoskop, termometer D. RUANG KHUSUS 14 Ruang Plester Ruang untuk melakukan tindakan gips. Min. 12 m2 E. RUANG PENUNJANG MEDIS 15 Ruang Farmasi/ Obat 16 Ruang Linen Steril 17 Ruang Alat Medis Ruang tempat menyimpan obat untuk keperluan pasien gawat darurat. Tempat penyimpanan bahan-bahan linen steril. Ruangan tempat penyimpanan peralatan medik yang setiap saat diperlukan. Peralatan yang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi. Min. 3 m2 Min. 4 m2 Min. 8 m2 Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen Lemari obat Lemari Lemari instrument Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 101

18 19 R. Radiologi Cito (Jika diperlukan) Laboratorium Standar &/ Khusus (Jika diperlukan) 20 R. Dokter Konsulen Tempat untuk melaksanakan kegiatan diagnostik cito. Ruang pemeriksaan laboratorium yang bersifat segera/cito untuk beberapa jenis pemeriksaan tertentu. Ruang Dokter terdiri dari 2 bagian : 1. Ruang kerja. 2. Ruang istirahat/kamar jaga. Min. 6 m2 Min. 4 m2 Mobile X-Ray, mobile ECG, apron timbal, automatic film processor, dan film viewer, (mobile USG dan CT-Scan boleh ada/tidak) Lab rutin, elektrolit, kimia darah, analisa gas darah, (CKMB (jantung) dan lab khusus boleh ada/tidak) Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel. 22 R. Diskusi Ruang diskusi petugas medik Set meja dan kursi rapat 23 Ruang Pos Perawat (;Nurse Station) R. untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi s/d evaluasi pasien. Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif. 3~5 m2/ perawat (luas ruangan disesuaikan dengan jumlah perawat jaga pada satu waktu) Meja, kursi, wastafel. 24 Ruang Perawat Ruang istirahat perawat Sofa, lemari, meja/kursi, wastafel 25 Ruang Kepala IGD 26 27 28 Gudang Kotor (Spoolhoek/Dirty Utility). Toilet (petugas, pengunjung) R. Sterilisasi (jika diperlukan) Ruang tempat Kepala IGD melakukan manajemen instalasinya, diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan. Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal). KM/WC @ 2 m 2 3m 2 Tempat pelaksanaan sterilisasi instrumen dan barang lain yang diperlukanan di Instalasi Gawat Darurat. Min. 4 m2 Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya. Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai Workbench, 1 sink/ 2 sink lengkap dengan instalasi air bersih & air buangan. Lemari instrumen sebagai penyimpanan instrumen yang belum disterilkan dan berada dalam tromol/pak. 29 R. Gas Medis R. Tempat menyimpan gas medis. Min. 3 m2 Gas Medis, Sentral gas medis 30 R. Loker Ruang tempat menyimpan barangbarang milik petugas. 31 Pantri Ruang istirahat dan makan petugas Meja pantry, sink, kulkas, dll 32 R. Parkir Troli 33 R. Brankar Tempat parkir troli selama tidak diperlukan Tempat meletakkan tempat tidur pasien selama tidak diperlukan. Min. 2 m2 Min. 3 m2 Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 102 Loker Troli Tt pasien Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Rawat Inap No. Nama Ruangan Fungsi 1. Ruang Perawatan 2. Ruang Stasi Perawat (;Nurse Station) 3. Ruang Konsultasi 4. Ruang Tindakan 5. R. Administrasi/ Kantor Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Ruang utk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan pelayanan keperawatan (pre dan post-confrence, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai dengan evaluasi pasien. Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan keluarganya. Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive ringan maupun non-invasive Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di Ruang Rawat Inap, yaitu berupa registrasi & pendataan pasien, penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien apabila diperlukan tindakan operasi. Besaran Ruang / Luas Tergantung Kelas & keinginan desain, kebutuhan ruang 1 tt min. 7.2 m2 3~5 m2/ perawat (Ket : perhitungan 1 stasi perawat untuk melayani maksimum 25 tempat tidur) 12-20 m2 (min.9 m2) 6. R. Dokter Jaga Ruang kerja dan kamar jaga dokter. Kebutuhan Fasilitas Tempat tidur pasien, lemari, nurse call, meja, kursi, televisi, tirai pemisah bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP). Meja, Kursi, lemari arsip, lemari obat, telepon/intercom alat monitoring untuk pemantauan terus menerus fungsi2 vital pasien. Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, peralatan kantor lainnya Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool, wastafel, lampu periksa, tiang infus dan kelengkapan lainnya. Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/ intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel.

7. Ruang pendidikan/ diskusi Ruang tempat melaksanakan kegiatan pendidikan/diskusi Meja, kursi, perangkat audio visual, dll 8. Ruang Perawat Ruang istirahat perawat Sofa, lemari, meja/kursi, wastafel 9. Ruang kepala instalasi rawat inap Ruang tempat kepala ruangan melakukan manajemen asuhan dan pelayanan keperawatan diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan. Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya. 10. Ruang Loker Ruang ganti pakaian bagi petugas instalasi rawat inap. Loker, dilengkapi toilet (KM/WC) 11. Ruang Linen Bersih 12. Ruang Linen Kotor 13. 14. Gudang Kotor (Spoolhoek/Dirty Utility). KM/WC (pasien, petugas, pengunjung) 15. Dapur Kecil (;Pantry) Tempat penyimpanan bahan-bahan linen steril/ bersih. Ruangan untuk menyimpan bahanbahan linen kotor yang telah digunakan di r. perawatan sebelum dibawa ke r. cuci (;Laundry). Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak/ kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal). KM/WC Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi petugas di Ruang Rawat Inap RS. Min. 4 m2 Min. 4 m2 4-6 m2 @ KM/WC pria/wanita luas 2 m 2 3 m 2 Lemari Bak penampungan linen kotor Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai Kloset, wastafel, bak air Kursi+meja untuk makan, sink, dan perlengkapan dapur lainnya. 16. Gudang Bersih 17. Janitor/ Ruang Petugas Kebersihan 18. High Care Unit (HCU) 19. Ruang Perawatan Isolasi Ruangan tempat penyimpanan alatalat medis dan bahan-bahan habis pakai yang diperlukan. Ruang untuk menyimpan alat-alat kebersihan/cleaning service. Pada ruang ini terdapat area basah. Ruang perawatan yang diletakkan didepan atau bersebelahan dengan nurse station, untuk pasien dalam kondisi stabil yang memerlukan pelayanan keperawatan lebih intensif dibandingkan ruang perawatan biasa. Ruang perawatan untuk pasien yang berpotensi menular, mengeluarkan bau dan pasien yang gaduh gelisah. Min. 4-6 m2 Min. 9 m2 /tt Min. 12 m2/tt Lemari Lemari/rak Tempat tidur pasien, lemari, nurse call Tempat tidur pasien, lemari, nurse call Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Perawatan Intensif No. Nama Ruangan Fungsi 1. Loker (Ruang ganti). Tempat ganti pakaian, meletakkan sepatu/alas kaki sebelum masuk daerah rawat pasien dan sebaliknya setelah keluar dari daerah rawat pasien, yang diperuntukan bagi petuga. Disediakan juga ruang ganti pengunjung. Besaran Ruang / Luas (+) Kebutuhan Fasilitas 2. Ruang Perawat Ruang istirahat perawat. sofa, lemari, meja/kursi 3. Ruang Kepala Perawat Ruang kerja dan istirahat kepala perawat. sofa, lemari, meja/kursi 4. R. Dokter Ruang Dokter terdiri dari 2 bagian : 1. Ruang kerja. 2. Ruang istirahat/ kamar jaga. Loker sofa, lemari, meja/kursi, wastafel, dilengkapi toilet Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 103

5. Daerah rawat Pasien ICU : (a) Daerah rawat pasien non isolasi 6. (b) Daerah rawat pasien isolasi Sentral monitoring/nurse station. 7. Gudang alat medik 8. 9. 10. Gudang bersih (Clean Utility) Gudang Kotor (Spoolhoek/Dirty Utility). Ruang tunggu keluarga pasien. 11. Ruang Administrasi 12. 13. 14. Janitor/ Ruang cleaning service Toilet (petugas, pengunjung) R. Penyimpanan Silinder Gas Medik Ruang tempat tidur berfungsi untuk merawat pasien lebih dari 24 jam, dalam keadaan yang membutuhkan pemantauan khusus dan terus menerus. Kamar yang mempunyai kekhususan teknis sebagai ruang perawatan intensif yang memiliki batas fisik modular per pasien, dinding serta bukaan pintu dan jendela dengan ruangan ICU lainnya, dan harus memiliki ruang antara (;anteroom) Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan selama 24 jam (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi s/d evaluasi pasien. Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif. (Disarankan ruang ini menggunakan pembatas fisik tembus pandang untuk mengurangi kontaminasi terhadap perawat) Ruang penyimpanan alat medik yang setiap saat diperlukan. Peralatan yang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi. Tempat penyimpanan instrumen dan barang habis pakai yang diperlukan untuk kegiatan di ruang ICU, termasuk untuk barang-barang steril. Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal). Tempat keluarga/ pengantar pasien menunggu. Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pendaftaran dan rekam medik internal pasien di instalasi ICU. Ruang ini berada pada bagian depan instalasi ICU dengan dilengkapi loket atau Counter. Ruangan tempat penyimpanan barangbarang dan peralatan untuk kebersihan ruangan. Pada ruangan ini terdapat area basah KM/WC R. Tempat menyimpan tabung-tabung gas medis cadangan. Min. 12 m2 /tt Ruang isolasi min. 16 m2 /tt (belum termasuk ruang antara) 4-16 m2 (dengan memperhatikan sirkulasi tempat tidur pasien didepannya) 4-6 m2 Peralatan ICU di RS Kelas C terdiri dari : Ventilator sederhana; 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus ICU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile, Elektrokardiograf monitor; defibrilator bivasik; sterilisator; anastesi apparatus; oxygen tent; sphigmomanometer; central gas; central suction; suction thorax; mobile X-Ray unit; heart rate monitor; respiration monitor, blood pressure monitor; temperatur monitor; haemodialisis unit; blood gas analyzer; Electrolite analyzer. Kursi, meja, lemari obat, lemari barang habis pakai, komputer, printer, ECG monitoring system, central patient vital sign. Respirator/ventilator, alat HD, Mobile X- Ray, dan lain lain. Lemari/kabinet alat 4-6 m2 Lemari/rak @ KM/WC pria/wanita luas 2 m 2 3m 2 4 8 m2 Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu), Meja kerja, lemari berkas/arsip dan telepon/interkom, komputer, printer dan perlengkapan kantor lainnya. Tabung Gas Medis Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 104

15. R. Parkir Brankar Tempat parkir brankar selama tidak ada kegiatan pembedahan atau selama tidak diperlukan. 2-6 m2 Brankar (stretcher) Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Bedah Sentral No. Nama Ruangan Fungsi 1 R. Pendaftaran 2 Ruang Tunggu 3 4 5 6 Ruang transfer (Ganti Brankar) Ruang persiapan (;Preparation room) Ruang Induksi/anaestesi (;Induction room) Ket : Apabila luasan area instalasi bedah RS tidak memungkinkan, kegiatan anastesi dapat di laksanakan di Ruang Operasi Ruang untuk cuci tangan (scrub station) Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan bedah. Ruang ini dilengkapi loket pendaftaran. Ruang untuk pengantar pasien menunggu selama pasien menjalani proses bedah. Ruang tempat mengganti brankar pasien dengan brankar instalasi bedah Ruang yang digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum memasuki kamar bedah. Kegiatan dalam ruang ini yaitu : Penggantian pakaian penderita, Membersihkan/mencukur bagian tubuh yg perlu dicukur, Melepas semua perhiasan dan menyerahkan ke keluarga pasien Ruang yang digunakan untuk persiapan anaestesi/pembiusan. Kegiatan yang dilakukan di kamar ini adalah sebagai berikut : Mengukur tekanan darah pasien, Pemasangan infus, Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menenangkan diri, Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilaksanakan, Ruang untuk cuci tangan dokter ahli bedah, asisten dan semua petugas yang akan mengikuti kegiatan dalam kamar bedah. Besaran Ruang / Luas (min.9 m2) 1~1,5 m2/ orang (min. 12 m2) Min. 9 m2 Min. 9 m2 Min. 3 m2 Kebutuhan Fasilitas Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) Brankar Alat cukur, oksigen, linen, brankar sphygmomanometer, thermometer, instrumen troli tiang infus Suction Unit Sphygmomanometer Thermometer Trolley Instrument Infusion stand Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk Peralatan utama pada kamar bedah minor ini adalah : 6 Ruang bedah minor Kamar bedah untuk bedah minor atau tindakan endoskopi + 36 m2 Meja Operasi, Lampu operasi tunggal, Mesin Anestesi dengan saluran gas medik dan listrik menggunakan pendan anestesi atau cara lain, peralatan monitor bedah, dengan diletakkan pada pendan bedah atau cara lain, Film Viewer, Jam dinding, Instrument Trolley untuk peralatan bedah, Tempat sampah klinis, Tempat linen kotor, dll (seperti lemari obat/ peralatan) Peralatan kesehatan utama minimal yang berada di kamar ini antara lain : 7 Ruang bedah umum 8 Ruang bedah besar (mayor) Ruang untuk melakukan kegiatan pembedahan umum/general. Kamar operasi umum dapat dipakai untuk pembedahan umum dan spesialistik termasuk untuk ENT, Urology, Ginekolog, Opthtamologi Ruang pembedahan yang digunakan untuk tindakan pembedahan yang membutuhkan peralatan besar dan memerlukan tempat banyak, termasuk diantaranya untuk bedah Neuro, bedah orthopedi dan bedah jantung. Min. 42 m2 Min. 50 m2 1) 1 meja operasi, 2) 1 set lampu operasi, terdiri dari lampu utama dan lampu satelit. 3) 2 set Peralatan Pendant, masingmasing untuk pendan anestesi dan pendan bedah. 4) 1 mesin anestesi, 5) Film Viewer. 6) Jam dinding. 7) Instrument Trolley untuk peralatan bedah. 8) Tempat sampah klinis. 9) Tempat linen kotor, dll Peralatan kesehatan utama yang diperlukan, antara lain 1 (meja operasi khusus), 1 (satu) lampu operasi, 1 (satu) ceiling pendant untuk outlet gas medik dan outlet listrik, 1 (satu) ceiling pendant untuk monitor, mesin anestesi, dll Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 105

9 10 11 Ruang Kateterisasi Jantung (;Cathlab) R. Tindakan Kateterisasi Jantung Ruang Monitor (Ruang Kontrol) Ruang Mesin Ruang Perlengkapan (;Equipment Room) Ruang Resusitasi Neonatus Ruang Pemulihan/ PACU (;Post Anesthetic Care Unit) Ruang Pasca Bedah One Day Care Ruang untuk melakukan tindakan kateterisasi jantung. Ruang tempat memonitor kinerja mesin C-arm cathlab dan ruang tindakan kateterisasi jantung. Ruang tempat meletakkan mesinmesin cathlab ( generator, system control, cooling unit) Ruang tempat meletakkan/ menyimpan perlengkapan katerisasi. Ruangan yang dipergunakan untuk menempatkan bayi baru lahir melalui operasi caesar, untuk dilakukan tindakan resusitasi terhadap bayi. Ruang pemulihan pasien pasca operasi yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus menerus. Kapasitas ruangan ini harus menampung tt 1,5 x jumlah ruang bedah. Min. 36 m2 tergantung meja monitor yang ada. tergantung mesin prosesor yang ada. Tergantung kebutuhan Min. 7,2 m2/ tempat tidur Mesin C-arm cathlab, meja operasi khusus cathlab, monitor-monitor cathlab, set operasi minor, set operasi mayor, lampu operasi, head lamp unit, electro surgery unit, suction pump, laser coagulator, serta lemari pendingin dan lemari simpan hangat, defibrillator, respirator, perlengkapan dan mesin Anaestesi (bila diperlukan), jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit. Meja kontrol, printer laser, monitormonitor kontrol, kursi operator Mesin-mesin prosesor Perlengkapan katerisasi Tempat tidur bayi, incubator perawatan bayi, alat resusitasi bayi Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen 12 13 Ket : boleh ada/tdk, atau pasien pasca bedah dapat dirawat ke ICU/HCU apabila kondisi pasien belum stabil. Gudang Steril (;clean utility) Ruang untuk perawatan singkat pasca bedah Ruang tempat penyimpanan instrumen yang telah disterilkan. Instumen berada dalam Tromol tertutup dan disimpan di dalam lemari instrument. Bahan-bahan lain seperti linen, kasa steril dan kapas yang telah disterilkan juga dapat disimpan di ruangan ini. Min. 9 m2/tt Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen Lemari instrumen, Tromol 14 Ruang Sterilisasi (TSU = Theatre Sterilization Unit) Ket : boleh ada/tdk Tempat pelaksanaan sterilisasi instrumen dan barang lain yang diperlukan untuk pembedahan. Di kamar sterilisasi harus terdapat lemari instrumen untuk menyimpan instrumen yang belum disterilkan. Autoklaf, Model meja strilisasi, Tromol, meja sink, troli instrumet, lemari instrument 15 Ruang ganti pakaian/ loker 16 Depo Farmasi 17 Ruang dokter 18 Ruang perawat 19 Ruang Diskusi Medis 20 Gudang Kotor (Dirty Utility). Ruang untuk ganti pakaian, sebelum petugas masuk ke area r. bedah. Pada kamar ganti sebaiknya disediakan lemari pakaian/loker dengan kunci dipegang oleh masingmasing petugas. Ruang/ tempat menyimpan obatobatan untuk keperluan pasien. Ruang tempat istirahat dokter dilengkapi dengan KM/WC. Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas jaga. Ruang jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan bedah. Ruang untuk diskusi para operator kamar operasi sebelum melakukan tindakan pembedahan. Ruang tempat penyimpanan sementara barang dan bahan setelah digunakan untuk keperluan operasi sebelum dimusnahkan ke insenerator, atau dicuci di londri dan disterilkan di CSSD. Loker, toilet didalamnya Lemari obat Tempat tidur, sofa, meja, wastafel. Tempat tidur, sofa, meja, wastafel. Meja + kursi diskusi, dll Container Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 106

21 Spoolhoek 22 KM/WC (petugas, pengunjung) 23 Parkir brankar Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak/ kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal). KM/WC Tempat parkir brankar selama tidak ada kegiatan pembedahan atau selama tidak diperlukan. 4-6 m2 @ KM/WC pria/wanita luas 2 m 2 3 m 2 Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai Kloset, wastafel, bak air Brankar/ stetcher Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Pada Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan No. Nama Ruangan Fungsi Besaran Ruang / Luas Kebutuhan Fasilitas 1. 2. 3. 4. 5. 6. R. Administrasi dan pendaftaran Ruang Tunggu Pengantar Pasien Ruang untuk cuci tangan (scrub station) Ruang Persiapan Bersalin Tanpa Komplikasi/ Kala II-III (labour) (Minimal 2 tempat tidur, harus mempunyai KM/WC) Ruang Persiapan Bersalin dengan Komplikasi (preeclamsy labour) (Minimal 1 tempat tidur, harus mempunyai KM/WC) Ruang Persiapan Bersalin Tanpa Komplikasi/ Kala II-III (labour) (Minimal 2 tempat tidur, harus mempunyai 1 KM/WC) Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang kebidanan dan kandungan. Ruang ini berada pada bagian depan instalasi/r. kebidanan & kandungan dengan dilengkapi loket, meja kerja, lemari berkas/arsip dan telepon/ interkom. Kegiatan administrasi meliputi : Pendataan pasien. Penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (jika diperlukan tindakan operasi). Pembayaran (Kasir). Ruang untuk pengantar pasien menunggu selama pasien menjalani proses persalinan/ tindakah bedah. Ruang untuk cuci tangan semua petugas yang akan mengikuti kegiatan persalinan/tindakan kebidanan dan penyakit kandungan. Ruang tempat persiapan bersalin tanpa komplikasi. Ruang tempat persiapan bersalin dengan komplikasi yang diawasi secara intensif. Ruang tempat persiapan bersalin tanpa komplikasi. 1~1,5 m2/ orang Min. 3 m2 Min. 7,2 m2/ tempat tidur Min. 7,2 m2/ tempat tidur Min. 7,2 m2/ tempat tidur Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC/ Air Condition) Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 107

7. 8. 9. 10. Ruang Bersalin Tanpa Komplikasi (;delivery) (memiliki area membersihkan/ memandikan bayi) (Minimal RS yg memiliki 3 tempat tidur, harus memiliki 1 KM/WC) Ruang Bersalin dengan Komplikasi (memiliki area membersihkan/ memandikan bayi) (Minimal RS yg memiliki 1 tempat tidur, harus memiliki KM/WC) Ruang Bersalin Privat (labour, delivery, recovery, post partum/ LDRP) (jika diperlukan) Ruang Bersalin dalam Air (;Water Birth) (jika diperlukan) 11. Ruang Tindakan 12. 13. 14. 15. 16. Ruang Pemulihan (;Recovery) (Minimal 4 tempat tidur, harus memiliki KM/WC) Ruang Bayi Normal (termasuk didalamnya ruang mandi bayi) Ruang Bayi Patologis (termasuk didalamnya ruang mandi bayi) Ruang Rawat Intensif Bayi Neonatal (;NICU) Ruang Perinatologi : High Care 17. Ruang Laktasi 18. 19. Ruang Perawatan (Post Partum) Ruang Perawatan Isolasi (Minimal 1 ruang/tempat tidur) Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya tanpa komplikasi termasuk kegiatankegiatan untuk tindakan saat persalinan. Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya dengan komplikasi termasuk kegiatankegiatan untuk tindakan saat persalinan. Ruang tempat dimana pasien mulai persiapan melahirkan sampai dengan pemulihan. Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya dalam air tanpa komplikasi. Ruang tempat melakukan tindakan kebidanan dan penyakit kandungan Ruang pemulihan pasien pasca melahirkan yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus menerus. Ruang tempat bayi setelah dilahirkan Ruang tempat bayi yang infeksius atau mengalami cacat bawaan atau kelainan patologis lainnya Ruang tempat bayi yang memerlukan perawatan intensif. Ruang tempat bayi yang memerlukan perawatan tingkat tinggi Ruang untuk inisiasi ASI dini (menyusui) Ruang untuk perawatan pasien melahirkan dan juga pasien penyakit kandungan yang tidak memaparkan penyakit ke pasien lain, dilengkapi dengan toilet. Ruang untuk perawatan isolasi pasien penyakit kandungan yang memaparkan penyakit ke pasien lain, dilengkapi dengan toilet. Min. 12 m2/ tempat tidur bersalin Min. 12 m2/ tempat tidur bersalin Min. 20 m2/ tempat tidur Sesuai kebutuhan Min. 12 m2/ tempat tidur Min. 7,2 m2/ tempat tidur Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Min. 7,2 m2/ tempat tidur Min. 12 m2/ tempat tidur Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi set bayi. Set partus, set AVM/kuretase, set minor surgery, tensimeter, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, stetoskop, resusitasi set dewasa. Tt pasien, monitor pasien, tiang infus, infusion set, oksigen Tempat tidur bayi, inkubator, timbangan dan pengukur panjang bayi, tensimeter, alat resusitasi bayi, blue lamp therapy, tempat ganti popok bayi, sink mandi bayi Tempat tidur bayi, inkubator, timbangan dan pengukur panjang bayi, tensimeter, alat resusitasi bayi, blue lamp therapy, tempat ganti popok bayi, sink mandi bayi Tempat tidur bayi, inkubator, timbangan dan pengukur panjang bayi, tensimeter, alat resusitasi bayi, blue lamp therapy, tempat ganti popok bayi, sink mandi bayi Tempat tidur bayi, inkubator, timbangan dan pengukur panjang bayi, tensimeter, alat resusitasi bayi, blue lamp therapy, tempat ganti popok bayi, sink mandi bayi Tt pasien, tiang infus, infusion set Tt pasien, tiang infus, infusion set Tt pasien, tiang infus, infusion set Nur Khairani Balqis Afifah Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 108