PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR DI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

PENGARUH LAYANAN INFORMASI PEMAHAMAN DIRI TERHADAP EFIKASI SISWA KELAS XI SMAN 2 SUNGAI RAYA

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs. NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA KELAS X SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

LAYANAN INFORMASI TENTANG KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA SMPN 2 PONTIANAK

LAYANAN ORIENTASI SEKOLAH OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakan dalam jangka waktu paling kurang tiga bulan,

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM KEGIATAN BELAJAR DI SEKOLAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMA NEGERI 1 SEJANGKUNG

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TENTANG INTERAKSI SOSIAL DI SMP

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH BELAJAR SISWA YANG SERING ABSEN KELAS X SMA 2 SIAK HULU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PERILAKU BERPACARAN REMAJA PADA SISWA SMP ARTIKEL PENELITIAN

PENDAHULUAN. Andri Irawan

ANALISIS LAYANAN INFORMASI TENTANG MINAT BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN 1 PONTIANAK

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

KORELASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 10 PONTIANAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII MTs N 1 MEMPAWAH

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA SANTUN

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI BAKAT TERHADAP PEMAHAMAN BAKAT PESERTA DIDIK KELAS VIII MTSN

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI SMA

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

Nurul Atieka & Rina Kurniawati Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Metro

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Keywords: Group Guidance Services, learning skills, Junior High School Students

PERSEPSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MENGENAI PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

III. METODE PENELITIAN

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: FUTRI UTAMI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

ANALISIS MINAT BERWIRAUSAHA YANG TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN OLEH GURU BIMBINGAN KONSELING KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. 1 Sungai Apit Kabupaten Siak jalan Gajahmada RT 3 RW 7 Sungai Apit.

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA INTERNET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS SMAN 2 PONTIANAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

Transkripsi:

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA Nur Maulida Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email:uunmaulida21@gmail.com Abstract This study aims to determine the influence of information Service About Tasks of Youth Development toward the understanding of students development tasks in class X of SMA Negeri 1 Sungai Raya. The method used was descriptive method in the form of survey research. The population in this study was 297 and the sample was 55 students from SMA Negeri 1 Sungai Raya. This research used quantitative approach. Data collection technique in the form of questionnaire. While the technique of data analysis used was percentage formula. Based on the results of this study, the influence of information service about task of youth development towards the understanding of students development tasks reached 52%. This showed that the influence of information services on the task of youth development toward the understanding of tasks development was and the service activities have been implemented well too. Keywords: Information Service, Task of Youth Development. PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya adalah bantuan pada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Bimbingan dan konseling yang merupakan bagian dari pendidikan menawarkan berbagai program layanan dalam mewujukan perkembangan peserta didik. Peserta didik memerlukan sistem layanan pendidikan di satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi, tetapi juga layanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukatif dan bahwa setiap peserta didik satu dengan lainnya berbeda kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalamaan belajar yang menggambarkan adanya perbedaan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Pendidikan yang bermutu tidak cukup hanya melalui ilmu pendidikan dan teknologi saja untuk itu bimbingan dan konseling bertugas dalam membantu perolehan ilmu dan teknolog melalui pendidikan. Salah satu layanan yang dapat diberikan kepada peserta didik untuk mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya adalah layanan informasi. Menurut Nurihsan(2011:19) Layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang dibutuhkan oleh individu. Sedangkan menurut Sukardi dan Kusmawati (2008:10) mengatakan bahwa Layanan informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (konseli) 1

menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (konseli). Layanan informasi yang diberikan kepada peserta didik dapat membantu peserta didik untuk mengetahui tugas perkembangan remaja agar dapat berkembang secara optimal. Seperti yang dijelaskan oleh Yusuf dan Nurihsan (2014:21) mengatakan Penyajian informasi dalam arti menyajikan keterangan tentang berbagai aspek kehidupan yang diperlukan individu seperti karakteristiktugas-tugas perkembangan pribadinya, sekolahsekolah lanjutan, dunia kerja, kiat-kiat belajar yang efektif, bahaya merokok, minuman keras, dan obat-obatan terlarang, pentingnya menyesuaikan diri dengan norma agama atau nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi masyarakat. Oleh karena itu layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja dapat membantu peserta didik dalam memahami tugas perkembangan remaja. Layanan informasi yang diberikan kepada peserta didik dapat membantu peserta didik untuk memahami tugastugas perkembangan remaja agar dapat berkembang secara optimal. Seperti yang dijelaskan oleh Sukardi (2008:61) bahwa materi layanan informasi menyangkut (a) tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir, yaitu tentang kemampuan dan perkembangan pribadi (b) usaha yang dapat dilakukan dalam mengenai bakat, minat, serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya. Oleh karena itu layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja dapat membantu peserta didik dalam memahami tugastugas perkembangan. Berdasarkan hasil pra survey dan informasi yang di dapat dari guru bimbingan dan konseling serta buku kasus di sekolah yang akan diteliti tersebut dapat dilihat dari berbagai masalah yang dihadapi remaja masa kini misalnya minder dalam berteman, kesulitan mengendalikan emosi, belum bisa menahan rasa marah, melawan guru, berkata kasar atau jorok, canggung untuk menjalin hubungan (berteman dengan lawan jenisnya), malu dengan keadaan ekonominya, kesulitan membuka hubungan baru dengan teman, sulit mendapatkan teman atau terisolir, acuh tak acuh, tidak menyukai organisasi sekolah, melanggar tata tertib di seklolah, serta belum bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab. Alasan peneliti mengambil judul ini dikarenakan bahwa tugas perkembangan itu merupakan hal yang harus terpenuhi dalam kehidupan remaja jika tidak terpenuhi akan menimbulkan sikap-sikap negatif dalam diri remaja tersebut ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Sungai Raya karena masalah yang terjadi pada siswa ditangani oleh satu orang guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan konseling selalu berada di ruangannya dari jam masuk sampai jam pulang sekolah. Untuk jadwal mengajar di dalam kelas guru bimbingan konseling tidak ada jam mengajar, jadi guru bimbingan dan konseling sesekali memanfaatkan waktu yang ada. Berdasarkan realita tersebut makan penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai Pengaruh Layanan Informasi tentang Tugas Perkembangan Remaja terhadap Pemahaman Tugas-Tugas Perkembangan pada Peserta Didik kelas X di SMA Negeri 1 Sungai Raya. 2

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk studi hubungan (Nawawi,2015:80). Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X yang pernah mengikuti layanan informasi. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X yang berjumlah 55 orang sehingga disebut dengan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur tertutup artinya setiap item pertanyaan telah disediakan alternatif jawaban. Tugas responden hanya memberikan tanda (X) pada alternatif jawaban yang dianggap cocok atau sesuai. Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam pengujian validitas ini, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan konsultasi angket kepada dosen pembimbing, kemudian setelah mendapat persetujuan peneliti langsung menyebarkan instrument tersebut kepada siswa dengan jumlah 55 responden. Setelah itu peneliti melakukan perhitungan dengan bantuan program (SPSS). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus reliabilitas dengan metode apha cronbach s alpha if item deleted, yaitu instrument dikatakan reliabel jika memiliki alpha 0,6 atau lebih. Analisis data secara kuantitatif dilakukan untuk menghitung data hasil angket. Analisis ini merupakan kegiatan penafsiran data dengan menggunakan teknik analisis persentase, analisis product moment dan koefisien korelasi. Menurut Riduwan (2014:7) rumus persentase yang digunakan yaitu sebagai berikut : DP % = n 100%. (1) N Keterangan : DP = Deskriptif Persentase n = Skor yang diperoleh N = Skor Ideal Teknik korelasi product moment dengan rumus sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2013:318) N xy ( x)( y) rxy = [N( x 2 ) ( x) 2 ][ N ( Y 2 ) ( Y)..(2) 2 } Keterangan : rxy : koefisien korelasi yang di cari N : jumlah subyek pada sampel X : jumlah skor variabel X y : jumlah skor variabel Y Kemudiam koefisien determinasi (Kd) dengan rumus menurut Sugiyono (2012:257) yang ditunjukkan sebagai berikut: Kd = r2 x 100 % (3) Keterangan: Kd : Koefisien determinasi r2 : Koefisien kolerasi yang dikuadrat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum penelitan dilaksanakan secara langsung ke lapangan terlebih dahulu menyiapkan hal-hal yaitu menyusun instrument penelitian dengan menyusun kisi-kisi angket dan menyusun item pertanyaan, serta mengurus surat izin penelitian. Setelah segala persiapan penelitian selesai, maka penelitian dapat dilaksanakan. Penelitian ini mulai dilaksanakan 14 juni 2017 pada kelas X SMAN 1 Sungai Raya dengan jumlah peserta didik 55 orang. Selanjutnya dilakukan penelitian langsung ke SMAN 1 Sungai Raya. Analisis data tentang layanan informasi peserta didik kelas X SMAN 1 Sungai Raya dilihat pada tabel 1.. 3

Tabel 1. Presentase Layanan Informasi Aspek Variabel Pelaksanaan Indikator Pengertian tugas perkembangan remaja Jenis-jenis tugas perkembangan remaja Faktor-faktor tugas perkembangan remaja Pentingnya pemahaman tugas perkembangan remaja Skor Aktual Skor Ideal % Kategori 106 110 96% Tinggi 742 770 96% Tinggi 424 440 96% Tinggi 212 220 96% Tinggi Ceramah 424 440 96% Tinggi Tanya jawab 106 110 96% Tinggi Diskusi 530 550 96% Tinggi Jumlah 1060 1100 96% Tinggi Media audia 212 220 96% Tinggi Media visual 212 220 96% Tinggi Evaluasi Media audio visual 212 220 96% Tinggi Penilaian segera (laiseg) Penilaian jangka pendek (laijapen) Penilaian jangka panjang (laijapan) 106 110 96% Tinggi 212 220 96% Tinggi 212 220 96% Tinggi Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan layanan informasi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya mencapai skor aktual 3710 dari skor maksimal ideal 3850 berarti mencapai 96% berada pada kategori Tinggi. Analisis data tentag tugas perkembangan remaja peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya dilihat pada tabel 2. 4

Tabel 2. Persentase Tugas Perkembangan Remaja Aspek Variabel Menerima Kondisi Jasmani Mendapatkan hubungan baru dengan teman sebaya yang berlainan jenis Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya Mendapatkan kebebasan emosional dari Indikator Penerimaan siswa tentang warna kulit yang tidak sesuai dengan keinginannya Penerimaan terhadap wajah yang tidak sesuai dengan keinginannya Penerimaan terhadap pertumbuhan alat vital bagi wanita maupun pria Saling menghormati dan mendukung sebagai sesama teman remaja Kemampuan dalam bergaul dengan teman lawan jenis Membuka hubungan baru dengan teman lawan jenis Beradaptasi saat melakukan hubungan dengan lawan jenis Menerima peranan sosial pria dan wanita Mulai tertarik dengan lawan jenis Merespon segala sesuatu yang diberikan orang tua Skor Aktual Skor Ideal % Kategori 273 330 82% Tinggi 410 495 82% Tinggi 270 330 81% Tinggi 267 330 80% Tinggi 138 165 83% Tinggi 248 330 75% Sedang 265 330 80% Tinggi 269 330 81% Tinggi 387 495 78% Sedang 133 165 80% Tinggi 5

orang tua dan orang-orang dewasa lainnya Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi Memperoleh nilai-nilai dan filsafat hidup. Mengadakan hubungan dengan orang dewasa lainnya Berfikir untuk keluar dari ikatan 277 330 83% Tinggi 259 330 78% Sedang Memiliki kekuatan dan keterampilan berwirausaha 269 330 81% Tinggi Hasrat ingin berdiri 256 330 77% Sedang sendiri Membangun 254 330 76% Sedang kehidupan sendiri Menghormati hak orang lain 258 330 78% Sedang Tenggang rasa 254 330 76% Sedang Menjunjung tinggi nilai ajaran agama 398 495 80% Tinggi Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa secara keseluruhan tugas perkembangan remaja peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya mencapai skor aktual 4885 dari skor maksimal ideal 6105 berarti mencapai 80% berada pada kategori Tinggi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh layanan informasi terhadap tugas perkembangan remaja peserta didik menggunakan rumus koefisien determinasi dengan perhitungan sebagai berikut : Kd = r2 100 % Kd = 0,7242 100% Kd = 52% Dari perhitungan di atas didapatkan pengaruh layanan informasi sebesar 52% terhadap tugas perkembangan remaja. Artinya, layanan informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja dan masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang tidak diteliti oleh peneliti. Pembahasan Penelitian Layanan informasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh pihak-pihak yang professional untuk menyampaikan keterangan-keterangan mengenai tugas perkembangan remaja. Pelaksanaan layanan informasi disekolah dilakukan oleh guru pembimbing yang dapat dilakukan dengan berupa pemberian penerangan. Layanan informasi terbagi menjadi beberapa macam aspek dalam menentukan indikator untuk mengukur tingkat layanan informasi yang dikemukakan Dewa Ketut Sukardi (2008:58) bahwa layanan informasi terdiri beberapa langkah dalam penyajian layanan informasi yaitu langkah 6

persiapan, langkah pelaksanaan dan langkah evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan diketahui bahwa layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya sebagian besar dalam kategori tinggi dan positif dengan persentase 96% artinya peserta didik mampu memahami layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing sehingga peserta didik dapat memahami dan melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik kedepannya. Tugas perkembangan remaja adalah suatu proses seorang dimana individu diwajibkan untuk dapat melewati tahap demi tahapan tugas-tugas remaja yang memang di masa tersebut individu harus di tuntut terutama untuk menyelesaikannya. Menurut Fatimah (2006:159) menyatakan bahwa Tugas perkembangan remaja merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosio-psikologis manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, diketahui bahwa tugas perkembangan remaja peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya memiliki tingkat yang positif atau tinggi dengan presentase 80%. Artinya peserta didik sudah mampu memahami tugas perkembangannya dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara layanan informasi terhadap pemahaman tugas perkembangan remaja peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya, dengan rhitung = 0,724 berada kategori Kuat. Sedangkan besarnya pengaruh layanan informasi terhadap pemahaman tugas perkembangan remaja sebesar 52%. hal ini menunjukkan terdapat korelasi positif antara layanan informasi dengan tugas perkembangan remaja, ini dapat didefinisikan bahwa semakin baik layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing, maka semakin baik juga tugas perkembangan remaja. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing terhadap tugas perkembangan remaja. Hal ini dikarenakan apabila guru pembimbing memberikan layanan informasi mengenai tugas perkembangan remaja, maka peserta didik terebut dapat melaksanakan dan memahami tugas perkembangan dengan baik yang disampaikan oleh guru pembimbing. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pengolahan data angket, maka secara umum hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang positif signifikan antara layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja terhadap pemahaman tugas perkembangan. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:(1) Layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya tergolong Tinggi.Artinya peserta didik mampu memahami layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing sehingga peserta didik dapat memahami tugas perkembangan dengan baik kedepannya. (2). Tingkat pemahaman tugas perkembangan remaja pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya tergolong Tinggi. Artinya peserta didik sudah memahami tugas perkembangannya dengan baik. (3). Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara layanan 7

informasi terhadap pemahaman tugastugas perkembangan remaja pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sungai Raya tergolong Tinggi. Artinya semakin baik layanan informasi yang diberikan oleh guru pembimbing, maka semakin baik juga pemahaman tugas perkembangan remaja. Sebaliknya semakin layanan informasi yang diberikan dengan baik, maka semakin rendah pemahaman tugastugas perkembangan remaja. Saran Mengacu dari hasil penelitian diatas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Bagi peserta didik SMA Negeri 1 Sungai Raya dengan adanya layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja diharapkan peserta didik dapat menjadi pribadi yang mandiri dengan kemampuan individu masing-masing, dengan harapan bisa terpenuhinya tugastugas perkembangan remaja dimasa yang akan datang. (2) Bagi guru bimbingan konseling diharapkan dapat melaksanakan kegiatan layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja lebih intensif lagi dan rutin dilaksanakan. Sehingga, layanan informasi tentang tugas perkembangan remaja ini memberikan manfaat yang besar bagi peserta didik. (3) Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan layanan informasi dengan tugas perkembangan remaja, yaitu dengan menambah variabel-variabel lain yang tdak diteliti oleh peneliti agar hasil yang didapatkan lebih bervariasi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto. (2013). Penilaian dan Penelitian Bidang Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:Aditya Medika Fatimah, Enung. (2006). Psikologi Perkembangan(perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia. Nawawi, Hadari. (2015). Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS. Nurihsan, Juntika. (2011). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Pendidikan.Bandung: PT. Refika Aditama Riduwan. (2014). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: CV. Alfabeta Sukardi K.D dan Kusmawati N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi,Ketut Dewa. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling disekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf, Syamsu dan Nurihsan,Juntika. (2014). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya 8