Hasil Pengamatan Standarisasi Simplisia No Analisis Hasil Analisis Standarisasi 1 2 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. semakin meluas. Penggunaan obat tradisional mempunyai banyak keuntungan karena

BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN Hasil Pengamatan Makroskopis Daun Saga (Abrus precatorius L.)

UJI EFEK ANTIMOTILITAS USUS EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A. JUSS) TERHADAP MENCIT

Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok = n

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)

Kadar abu = W (krus + abu) (g) W krus kosong (g) 100% W simplisia (g)

Hasil perhitungan penetapan kadar abu. W (bahan) (gram) W (krus + abu) (gram)

LAMPIRAN A RANGKUMAN RUMUS ANAVA. JK(Py) = jumlah kuadrat perlakuan antar kelompok =

Perhitungan Penetapan Kadar Susut Pengeringan. No Kadar (%) Rata-rata kadar (%) Syarat

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk

LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat. Faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH EKSTRAK DAUN DANDANG GENDIS (CLINACANTHUS NUTANS LINDAU) TERHADAP PENGELUARAN AIR SENI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN A PENJELASAN PERHITUNGAN RUMUS ANAVA RAMBANG LUGAS

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK DAUN SAWI PUTIH (BRASSICA CHINENSIS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

AKTIVITAS LAKSATIF INFUSA DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus L) PADA MENCIT. Tita Nofianti, Nurlaili Dwi Hidayati

UJI EFEK ANTIINFLAMASI AKUT EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) PADA TIKUS PUTIH OLEH : NITA ANGGRIANI

UJI EFEK ANTIDIARE DARI ESKTRAK DAUN KESUMBA KELING (BIXA ORELLANA, LINN) PADA TIKUS JANTAN DEWASA

UJI EFEK STIMULAN EKSTRAK DAUN POKO (MENTHA ARVENSIS L.) PADA MENCIT

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

EFEK FRAKSI AIR EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (PUNICA GRANATUM L.) PADA PENURUNAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH

Penelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA LINN.) PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Pemanfaatan Hasil Alam (Daun Randu Dan Daun Jambu Biji) sebagai Antidiare

UJI ANTIDIARE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK, BELUNTAS, KEMUKUS DAN MENIRAN DENGAN METODE PROTEKSI DAN TRANSIT INTESTINAL

Lampiran 1: Hasil identifikasi tumbuhan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH MATHILDA KAMILA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Abu Serbuk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SANGITAN (SAMBUCUS JAVANICA REINW.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAVIANTY NUR OCTAVIONY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

UJI EFEK ANTIINFLAMASI AKUT EKSTRAK DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) PADA TIKUS PUTIH

UJI EFEK ANTIKATALEPTIK EKSTRAK BUAH KETUMBAR (CORIANDRI FRUCTUS) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN BELIMBING MANIS (AVERRHOA CARAMBOLA L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN ABSTRAK

pengolahan, kecuali pengeringan. Standarisasi simplisia dibutuhkan karena kandungan kimia tanaman obat sangat bervariasi tergantung banyak faktor

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK DAUN SUKUN [ARTOCARPUS ALTILLIS (PARK.) FOSBERG] TERHADAP GINJAL TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil perhitungan frekuensi atau jumlah diare rata-rata terhadap. a. Kelompok I (kontrol normal) : 0 ± 0

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

Selain itu, pengobatan antidiare juga dapat menggunakan obat-obat kimia. Salah satu contohnya adalah loperamid. Loperamid HCL memiliki efek samping

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

OLEH: SILVIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA DESEMBER 2008

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH EKSTRAK DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS LINN) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERURISEMIA

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH

Perhitungan Berat Jenis dan Viskositas Minyak Biji Mimba. - Berat piknometer kosong = 31,3736 gram

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

JESIKA ZEFANYA FLORENCIA S FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

UJI EFEK ANTIINFLAMASI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (GYNURA PROCUMBENS[LOUR.] MERR.) PADA TIKUS PUTIH

FITOFARMAKA Re R t e n t o n W a W hy h un u i n n i g n ru r m u

UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA AJERAN (BIDENS PILOSA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GRACIA BUDIASIH

Lampiran 1. Identifikasi sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

IGNASIUS JEFFREY FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

Lampiran 1. Identifikasi sampel

OLEH: SUSANTI CHRISTIANA

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE JAMU EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN SWISS WEBSTER DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH ( PIPER CROCATUM LINN

UJI EFEK ANTIFERTILITAS EKSTRAK DAUN SAGA (ABRUS PRECATORIUS L.) TERHADAP TIKUS PUTIH BETINA

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN {CENTELLA ASIATICA (L.) URBAN} PADA TIKUS PUTIH

Transkripsi:

6 Hasil Pengamatan Standarisasi Simplisia No Analisis Hasil Analisis Standarisasi 1 3 < 10% < 8% 4 Susut pengeringan serbuk Kadar abu serbuk a. Berat simplisia b. Hasil ekstrak kental Randemen ekstrak 7,9% 4,6% 10,5 g 58,71 g 7,89% Lampiran 1 I. Perhitungan susut pengeringan: 1. 8,0. 7,6 X = 7,9 g 3. 8, II. Perhitungan kadar abu serbuk: Berat krus kosong: 1. 4,7845 g. 4,7843 g 3. 4, 7844 g X = 4,7845 + 4,7843+ 4,7844 3 = 4,7844 Berat krus kosong + abu = 4,6919 g Berat simplisia =,0014 g ( Berat krus kosong + abu) ( Rata rata berat krus kosong) Kadar abu = x100% Berat simplisia 4,6919 4,7844 = x100%,0014 = 4,6%

63 Lanjutan III. Rendemen ekstrak Berat ekstrak kental = x100% Berat simplisia 58,71 = x 100% 10,5 = 7,89% IV. Contoh Perhitungan Harga Rf Harga Rf = Jarak Senyawa dari titik awal Jarak fase gerak dari titik awal Jarak senyawa dari titik awal = 4,5 Jarak fase gerak dari titik awal = 6,5 4,5 Harga Rf = = 0,69 6,5

64 Lampiran Perhitungan Anava Rancang Rambang Lugas berdasarkan rasio panjang usus yang dilalui marker norit terhadap panjang usus seluruhnya. Perlakuan 1 3 4 5 Rasio Panjang Usus Mencit K E 1 E E 3 P 51,54 45,43 43,03 54,9 46,04 4,34 54,18 45, 40,56 54,3 45,58 43,13 51,88 46,15 41,67 Total 6,47 61,73 6,53 63,46 60,4 31,16 30,40 34,41 33,41 31, n 5 5 5 5 5 5 Mean ± SD 6,1 ± 1,13 53,35 ± 1,53 45,68 ± 0,40 4,15 ± 1,06 3,1 ± 1,70 x 310,61 66,75 8,4 10,73 160,6 1177,11 x 19300,84 1440,48 10435,77 8885,96 5170,07 58033,1 Keterangan: 1.. ( ) ( 1177,11) x T N = 5 = 5543,5 ( x ) ( 310,61) + ( 66,75) + ( 8,4) + ( 10,73) + ( 160,6) n A A = = 58001,86 ( xt ) 3. JK T = x + 58033,1 5543, 5 T N = 609,6 ( x A ) ( xt ) 4. JK A = n N A = 58001,86 5543,5 = 578,34 5

65 Lanjutan 5. JK d = JK T JK A = 609,6 578,34 = 31,6 6. dba = a 1 = 5 1 = 4 7. dbd = N a = 5 5 = 0 8. db T = N = 1 = 5 1 = 4 JK A 578,34 9. MK A = = = 644, 585 db 4 A JK d 31,6 10. MK d = = = 1, 563 db 0 d MK A 644,585 11. F hitung = = = 41, 40 MK 1,563 d F tabel (0,05) =,87 F tabel (0,01) = 4,43 F hitung = 4,40 > F tabel (0,01) = 4,43 Keterangan: JK T = Jumlah kuadrat total JK d = Jumlah kuadrat dalam db T = Derajat bebas total dbd = Derajat bebas dalam N = Jumlah hewan seluruh kelompok n = Jumlah hewan per kelompok MK A = Ratarata kuadrat antara MK d = Ratarata kuadrat dalam

66 Rangkuman Hasil Perhitungan Anava Rancang Rambang Lugas Lampiran 3 Sumber variasi (SV) Perlakuan (A) Dalam (D) Total (T) F tabel F JK db MK F tabel hitung P (0,05) P (0,01) 578,34 4 644,585 41,40,87 4,43 31,6 0 1,563 609,6 4 Keterangan: CV =Sumber variasi JK = Jumlah kuadrat db = Derajat bebas MK = Ratarata kuadrat Kriteria Pengujian Bila F hitung > F tabel (0,05), maka berbeda signifikan Bila F hitung > F tabel (0,01), maka berbeda sangat signifikan Pengujian Hipotesis: Ho yang berarti tidak ada perbedaan efek yang signifikan sebagai perbedaan pada tiap perlakuan. Kesimpulan: Karena F hitung > F tabel (0,05), maka Ho ditolak, artinya pada tiap perlakuan memberikan efek yang berbeda secara sangat signifikan dibandingkan kontrol. Maka dilanjutkan dengan uji HSD 1% dan 5% untuk melihat tingkat perbedaan bermaknanya.

67 Lampiran 4 Uji HSD pada Perlakuan Perlakuan 1 3 4 5 K E 1 E E 3 P Mean 6,1 53,35 45,68 4,15 3,1 6,1 0,00 8,77 16,44 19,97 30 53,35 0,00 7,67 11, 1,3 45,68 0,00 3,53 13,56 4,15 0,00 10,03 3,1 0,00 Keterangan: K : Kelompok kontrol yang diberi suspensi gom arab 5% b/v E 1 : Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak dosis 0,5 g/kg BB E : Kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dosis 1,0 g/kg BB E 3 : Kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak dosis 1,5 g/kg BB P : Kelompok pembanding yang diberi loperamide HCl 0,78 mg/kg BB

68 Lampiran 5 Hasil Perhitungan Uji HSD No Perlakuan Mean HSD 5% Kesimpulan HSD 1% Kesimpulan 1 3 4 5 6 7 8 9 10 K vs E 1 K vs E K vs E 3 K vs P E 1 vs E E 1 vs E 3 E 1 vs P E vs E 3 E vs P E 3 vs P 8,77 16,44 19,77 30 1,3 11, 1,3 3,53 13,56 10,03,37,37,37,37,37,37,37,37,37,37,96,96,96,96,96,96,96,96,96,96 Keterangan: B : Bermakna, artinya terdapat perbedaan bermakna, karena selisih dua mean > HSD (5%). : Sangat bermakna yang artinya terdapat perbedaan sangat bermakna, karena selisih dua mean > HSD (1%). K : Kelompok kontrol yang diberi suspensi gom arab 5% b/v E 1 : Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak dosis 0,5 g/kg BB E : Kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dosis 1,0 g/kg BB E 3 : Kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak dosis 1,5 g/kg BB P : Kelompok pembanding yang diberi loperamide HCl 0,78 mg/kg BB Perhitungan statistik untuk HSD 5% =,37 dan HSD 1% =,96 terdapat pada lampiran 6.

69 Lampiran 6 Rumus HSD 5% = Diketahui: MK d = 1,563 a = 5 dbd = 0 n = 5 (n 4 dan n 5 ) q {(0,05); (5,0)} = 4,3 Perhitungan Statistik HSD q (0,05; a, dbd) 1 1 MK d + na nb 4,3 HSD 5% = =,37 1 1 1,563 + 5 5 Rumus HSD 1% = Diketahui: MK d = 1,563 a = 5 dbd = 0 n = 5 (n A dan n B ) q {(0,01); (5,0)} = 5,9 q (0,01; a, dbd) 1 1 MK d + na nb 5,9 HSD 1% = =,96 1 1 1,563 + 5 5

70 Lampiran 7 0,5 1,0 1,5 Perhitungan Koefisien Korelasi x y xy x y 53,35 6,68 0,5 45,68 45,68 1 4,15 63,3,5 846, 086,66 1776,6 Σx = 3 Σy = 141,18 Σxy = 135,59 Σx = 3,5 Σy = 6709,5 X = 1 N = 3 Keterangan: x : Dosis ekstrak daun pacar cina y : Ratarata rasio jarak usus yang dilewati marker norit terhadap panjang usus seluruhnya. Rumus koefisien korelasi: r = = = = x xy (3) 3,5 3 5,59 ( x)( y) x ( x) ( y) n 135,59 0,5 x 65,569 5,59 55175783789 y ()( 3 141,18) 3 n (141,18). 60709,5 3 = 0,9763 r tabel

71 Lampiran 8 Tabel F 0,05 dan 0,01

7 Lampiran 9 Tabel HSD 5% dan 1% Lampiran 11 Tabel Korelasi r

73 Lampiran 10 Tabel Korelasi r

74 Lampiran 11 Surat Determinasi

NOTULENSI UJIAN SIDANG PROPOSAL Dra. Hj. Liliek S. Hermanu, MS,. Apt. 1. Apa kaitan penelitian terdahulu dengan antimotilitas? Ada kaitan antara penelitian terdahulu yang berjudul Uji Kepekaan Nyamuk Aedes aegypti ekstrak daun pacar cina dengan penelitian saya yang berjudul Uji Efek Antimotilitas Usus Ekstrak Daun Pacar cina, yaitu samasama mengandung suatu senyawa alkaloid dan tanin. Alkaloid dan tanin pada tanaman pacar cina diduga dapat digunakan sebagai bioinsektisida dan sebagai antimotilitas usus. Mekanisme kerja minyak atsiri menyebabkan menurunkan koordinasi otot, konvulsi dan bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kematian (Cordon Rosales dalam Setyowati, 004) sedangkan alkaloid merupakan metabolit sekunder yang mencakup senyawa yang bersifat basa yang seringkali bersifat racun. Sedangkan mekanisme kerja alkaloid pada antimotilitas usus adalah dapat menekan peristaltik usus atau bersifat antimotilitas usus (Tan Rahardja, 000). Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat antimotilitas usus. Sehingga diduga kedua senyawa kimia tersebut secara sinergis dapat bekerja sebagai antimotilitas usus. Belum ada penelitian tentang penggunaan daun pacar cina sebagai antimikroba. Jadi daun pacar cina dapat digunakan sebagai anti parasit dan antimikroba. Hubungannya yaitu dari segi teori: kemoterapi.. Simplisia diambil darimana?

Simplisia diperoleh dari Kebun Raya Purwodadi dan telah dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia cabang Balai Kebun Raya Purwodadi Pasuruan Jawa Timur. 3. Kandungan apa yang memiliki efek? Zat yang diduga berkhasiat sebagai antimotilitas usus adalah alkaloid dan minyak atsiri. Alkaloid yang terkandung dalam daun pacar cina dapat menekan peristaltik untuk atau bersifat antimotilitas usus (Tan Rahardja, 000). Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat antimotilitas usus, sehingga diduga keduanya bekerja secara sinergis sebagai antimotilitas usus. 4. Ekstrak terstandar Susut pengeringan Kadar abu 5. Ekstraksi dengan metode apa? Ekstrak dengan menggunakan cara perkolasi

NOTULENSI UJIAN SIDANG PROPOSAL Dra. Idajani Hadinoto, MS., Apt. 1. Metode yang digunakan dalam penelitian Metode transit intestinal dapat digunakan untuk mengevaluasi aktivitas obat antidiare, laksansia, antispasmodic, berdasarkan pengaruhnya pada rasio jarak usus yang ditempuh oleh sesuatu marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus keseluruhan pada hewan percobaan mencit atau tikus. Pengaruhnya hanya terhadap otot polos yaitu muskulotiopik. Jadi pengaruhnya hanya terhadap otot polos.. Zat aktif, ekstrak yang mana? Dari ekstrak daun pacar cina, zat aktif yang diduga berkhasiat adalah alkaloid, dan minyak atsiri. Alkaloid yang terkandung dalam daun pacar cina dapat menekan peristaltik usus dan bersifat antimotilitas usus (Tan Rahardja, 000). Minyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia yang bersifat antimotilitas usus (Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica, 1993) sehingga diduga keduanya bekerja secara sinergis sebagai antimotilitas usus. 3. Mekanisme Kerja Loperamide Dengan cara berikatan dengan reseptor opiate dan non opiate di dinding saluran pencernaan, sehingga terjadi penghambatan pelepasan asetilkolin dan prostaglandin, hal ini menyebabkan normalnya motilitas usus dan waktu transit, memberikan kesempatan vili dan usus untuk mematangkan diri sehingga dapat memperbaiki absorbsi cairan, elektrolit dan zatzat makanan, mencegah keluarnya 1 g A (antibody) lebih lanjut dari saluran cerna, berkurangnya sekresi cairan dan mengontrol tekanan sfinter anal sehingga pasien lebih dapat mengontrol defekasi (tercantum pada naskah halaman 3). 4. Latar Belakang

Pada latar belakang, dituliskan penelitian yang pernah dilakukan terhadap tanaman daun pacar cina adalah: Uji kepekaan Nyamuk Aedes aegypti terhadap ekstrak daun pacar cina. Ada hubungan dengan penelitian uji efek antimotilitas usus ekstrak daun pacar cina yaitu dari segi kemoterapi. 5. Sebagai pembanding Tidak digunakan tanin. Tanin hanya digunakan untuk memvalidasi metode, sebagai pembanding digunakan tiga dosis bertingkat. 6. Diperlukan waktu 0 menit setelah pembedahan, karena: Dalam waktu 0 menit, norit sudah mencapai ujung ileum. Pengukuran marker norit melalui pylorus sampai ujung ileum. Dikhawatirkan bila melebihi waktu 0 menit, norit sudah keluar melalui rektum (tercantum pada naskah halaman: 36). 7. Mekanisme kerja anti diare Sebagian besar secara fisik intralumen.

1. Ekstrak terstandar Parameter non spesifik 1. Parameter susut pengeringan. Bobot jenis 3. Kadar air 4. Kadar abu 5. Sisa pelarut 6. Residu pestisida 7. Cemaran logam berat 8. Cemaran mikroba Parameter spesifik 1. Parameter identitas ekstrak. Parameter organdeptik 3. Parameter senyawa terlarut dalam pelarut tertentu 4. Uji kandungan kimia ekstrak 5. Kadar total golongan kandungan kimia. Ekstraksi dengan metode apa? Ekstrak cara dingin Caranya: Basahi serbuk dengan pelarut ± 3 jam (¾ bagian) Pindahkan selama 4 jam ad tanda pada perkolator Rendam 1 ml/menit (jaga agar pelarut tetap pada tanda) 3. Mengapa perlu distandarisasi lagi? Supaya memenuhi persyaratan obat herbal terstandar.

Pembuatan Sediaan Uji Ekstrak Daun Pacar Cina Sediaan uji ekstrak yagn digunakan dalam penelitian ini adalah,5%, 5% dan 7,5%. Ukur masingmasing 0, ml sehingga dosis pemberiannya sebagai berikut: 1. Dosis 0,5 g/kg BB dengan volume pemberian 0, ml. Dosis 1g/kg BB dengan volume pemberian 0, ml 3. Dosis 1,5 g/kg BB dengan volume pemberian 0, ml Pengambilan sampel bahan lain: Daun pacar cina diperoleh di desa Purwodadi dalam lahan seluas 400 m Diambil secara random sebanyak 14 pohon Masingmasing diberi no. 1 14 Diundi, dan didapatkan 7 pohon terpilih Diperoleh 3,5 kg daun pacar cina Pengambilan daun tanpa memperhatikan waktu dan musim

Hasil penelitian dianalisa secara statistik dengan ANAVA dan HSD. Data yang dihitung secara statistik tersebut diperoleh dari panjang usus yang dilalui oleh marker norit dibandingkan dengan panjang usus seluruhnya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung F tabel artinya ada perbedaan sangat bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi ekstrak dengan demikian Ho 1 ditolak. Adanya perbedaan sangat bermakna tersebut, maka analis statistik dilanjutkan dengan uji HSD (p < 0,5 dan p = 0,01). Hasil uji korelasi yang diperoleh harga r hitung (0,9763) < r tabel (0,997). Hal ini berarti tidak adanya hubungan antara peningaktan dosis ekstrak daun pacar cina terhadap peningkatan efek antimotilitas usus.

Kesimpulan Berdasarkan datadata dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ekstrak daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) yang diberikan secara oral pada mencit jantan dengan dosis 0,5 g/kg BB; 1 g/kg BB; 1,5 g/kg BB menunjukkan adanya efek antimotilitas usus.. Tidak terdapat hubungan antara peningkatan dosis ekstrak daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dengan peningkatan efek antimotilitas usus. Saransaran Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka beberapa saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengisolasi kandungan kimia daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) yang dapat berfungsi sebagai antimotilitas usus.. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap uji toksisitas untuk mengetahui batas keamanan dan pemakaiannya dalam jangka waktu yang lama.

Pengamatan Makroskopis Daun Pacar Cina (Aglaia odorata Lour.) No Pengamatan Pustaka (DepKes RI, 1979) Hasil Pengamatan Ket. 1 Makroskopis a. Jenis daun b. Kelengkapan c. Bentuk daun d. Pertulangan e. Tepi daun f. Ujung daun g. Pangkal daun h. permukaan Mikroskopis a. Berkas pembuluh b. Stomata c. Kristal Daun majemuk Tidak lengkap Bundar telur terbalik Menyirip Rata Runcing Meruncing Licin Pustaka Bikolateral Tipe aktinositik Kalsium oksalat bentuk prisma Daun majemuk Tidak lengkap Bundar telur terbalik Menyirip Rata Runcing Meruncing Licin Hasil Pengamatan Bikolateral Tipe aktinositik Kalsium oksalat bentuk prisma Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Ket. Sesuai Sesuai Sesuai No Analisis Hasil Pengamatan Standarisasi Simplisia Hasil Analisis Syarat Pustaka : (DepKes RI, 1989) Keterangan 1 Susut pengeringan serbuk 7,9% < 10% Memenuhi syarat Kadar abu serbuk 4,6% <8% Memenuhi syarat 3 a. Berat simplisia b. Hasil ekstrak kental 10,5 g 58,71 g 4 Rendeman ekstrak 7,89 %

Hasil Pengamatan Rasio Panjang Usus Halus yang Dilewati Marker Norit terhadap Panjang Usus Halus Seluruhnya pada Tiap Kelompok Perlakuan. Kelompok Perlakuan K E 1 E E 3 P No. BB Y X Y x 100% (g) (cm) (cm) X 1 0 7,8 44,5 6,47 19 5 40,5 61,73 3 1 8, 45,1 6,53 4 9,7 46,8 63,46 5 0 9 48 60,4 1 1 3,5 45,6 51,54 0 4 43,7 54,9 3 1 4 44,3 54,18 4 3 4 46,1 54,3 5 3,4 45,1 51,88 1 0 0,9 46 45,43 3,1 48 46,04 3 13 47,1 45, 4,7 49,8 45,58 5 0 1 45,5 46,15 1 1 1 48,8 43,03 1 19,9 47 4,34 3 0 18,7 46,1 40,56 4 3 0,7 48 43,13 5 3 0 48 41,67 1 13,4 43 31,16 3 1,1 39,8 30,40 3 5 16 46,5 34,41 4 3 15,1 45, 33,41 5 1,8 41 31, Ratarata 6,1 53,35 45,68 4,15 3,1 Keterangan: K : Kelompok kontrol yang diberi suspensi gom arab 3% b/v E 1 : Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak dosis 1,0 g/kg BB E : Kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dosis 1,5 g/kg BB E 3 : Kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak dosis,0 g/kg BB P : Kelompok pembanding yang diberi loperamide HCl dosis 0,78 mg/kg BB Y : Panjang usus yang dilalui marker norit X : Panjang usus seluruhnya X/Y : Rasio panjang usus yang dilewati marker norit terhadap panjang usus seluruhnya Volume pemberian tiap mencit 0, ml/10 g BB

Hasil Pengamatan Persen Ratarata Panjang Usus Halus yang Dilalui Market Norit terhadap Panjang Usus Halus Seluruhnya Ratarata Rasio Panjang Usus Halus yang Dilewati Marker Norit terhadap Perlakuan 1 3 4 5 6,47 61,73 6,53 63,46 60,4 Panjang Usus Halus Seluruhnya Rasio Panjang Usus Mencit K E 1 E E 3 P 51,54 45,43 43,03 54,9 46,04 4,34 54,18 45, 40,56 54,3 45,58 43,13 51,88 46,15 41,67 31,16 30,40 34,41 33,41 31, n 5 5 5 5 5 X 6,1 53,35 45,68 4,15 3,1 Keterangan: K : Kelompok kontrol yang diberi suspensi gom arab 3% b/v E 1 : Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak dosis 0,5 g/kg BB E : Kelompok perlakuan yang diberi ekstrak dosis 1,0 g/kg BB E 3 : Kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak dosis 1,5 g/kg BB P : Kelompok pembanding yang diberi loperamide HCl dosis 0,78 mg/kg BB Rangkuman Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Anava Rancang Rambang Lugas Sumber variasi (SV) JK db MK F hitung P F tabel (0,05) F tabel P (0,01) Perlakuan (A) 578,34 4 644,585 41,40,87 4,43 Dalam (D) 31,6 0 1,563 Total (T) 609,6 4 Keterangan: CV=Sumber variasi; JK = Jumlah kuadrat; db = Derajat bebas; MK = Ratarata kuadrat Perhitungan statistik anava rancang rambang lugas terdapat pada lampiran. didapatkan hasil F hitung > F tabel, maka berarti Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Perhitungan dilanjutkan dengan uji HSD 5% dan 1%.

Rangkuman Hasil Uji HSD p 0,05 dan p 0,01 Hasil Perhitungan Uji HSD No Perlakuan Mean HSD 5% 1 K vs E 1 8,77,37 K vs E 16,44,37 3 K vs E 3 19,77,37 4 K vs P 30,37 5 E 1 vs E 1,3,37 6 E 1 vs E 3 11,,37 7 E 1 vs P 1,3,37 8 E vs E 3 3,53,37 9 E vs P 13,56,37 10 E 3 vs P 10,03,37 Kesimpulan HSD 1%,96,96,96,96,96,96,96,96,96,96 Kesimpulan Keterangan: B : Bermakna, artinya terdapat perbedaan bermakna, karena selisih dua mean > HSD (5%). : Sangat bermakna yang artinya terdapat perbedaan sangat bermakna, karena selisih dua mean > HSD (1%). Hasil Uji Koefisien Korelasi Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi x y xy x y 0,5 1,0 1,5 53,35 45,68 4,15 6,68 45,68 63,3 0,5 1,5 846, 086,66 1776,6 Keterangan: x : Dosis ekstrak daun pacar cina y : Ratarata rasio jarak usus yang dilewati marker norit terhadap panjang usus seluruhnya.

Harga r hitung (0,9763 r tabel (0,997) jadi tidak ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak daun pacar cina dengan peningkatan efek antimotilitas usus. Ratarata panjang usus mencit yang dilalui marker norit terhadap panjang usus seluruhnya (%) 55 50 45 40 35 30 0.5 1.0 1.5 Dosis (g/kg BB) Grafik hubungan antara dosis ekstrak dengan rasio panjang usus mencit