PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini. Bogor, Desember 2005 NURUL HIDAYAH NRP. A.154040235 ii
ABSTRAK Nurul Hidayah, Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Kelompok Swadaya Masyarakat di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibimbing oleh Arya Hadi Dharmawan sebagai ketua dan Edi Suharto sebagai anggota komisi pembimbing. Kemiskinan dialami lebih dari 20 persen Kepala Keluarga dari 3895 Kepala Keluarga yang ada di Desa Wonokromo. Pemerintah telah berusaha mengatasi kemiskinan tersebut melalui berbagai program, diantaranya adalah P2KP (Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan) yang dilaksanakan ada awal tahun 2000. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Desa Wonokromo terbentuk karena adanya P2KP. Pada tataran konseptual, KSM mempunyai fungsi yang sangat ideal. Namun, pada kenyataannya hampir semua KSM yang ada di Desa Wonokromo terbentuk hanya sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman dari P2KP, sehingga proses pemberdayaan yang diharapkan terjadi melalui media kelompok tidak terwujud. Namun demikian, KSM yang sudah ada tersebut mempunyai peluang untuk diberdayakan agar berfungsi seperti yang diharapkan. Tujuan utama dari kajian ini adalah menyusun program pengembangan kapasitas kelembagaan KSM secara partisipatif. Namun demikian, sebelum sampai pada tujuan utama tersebut, kajian ini juga bertujuan memetakan kondisi sosio-ekonomi dan budaya komunitas Desa Wonokromo, menganalisis dan meninjau pelaksanaan P2KP di Desa Wonokromo, dan mengetahui profil dan kapasitas KSM yang menjadi subjek kajian. Kajian ini bersifat kualitatif dan data diperoleh dengan metode non survei. Data dalam kajian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan kegiatan, data desa dan sebagainya. Sementara data primer diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan FGD (Focused Group Discussion). Adapun yang menjadi sumber data primer dalam kajian ini adalah aparat Desa Wonokromo, pengurus BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), tokoh masyrakat, anggota masyarakat, Fasilitator Kelurahan, Bapppeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah) Kabupaten Bantul dan anggota KSM. KSM yang menjadi subjek kajian ini adalah KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, dengan alasan bahwa kedua KSM memiliki perbedaan dalam beberapa hal. Ada 11 macam kegiatan yang berhasil disusun dalam kajian ini, yaitu: (1) perumusan tujuan dan harapan kelompok bagi KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (2) Mengadakan pertemuan rutin bagi KSM Teratai, (3) perumusan norma tertulis kelompok dan pembentukan komitmen untuk mematuhinya bagi KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (4) peningkatan kemampuan manajemen keuangan bagi KSM Teratai, (5) pembentukan kerjasama antar anggota bagi KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (6) membentuk kerjasama dengan KSM/lembaga lain bagi KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (7) peningkatan kemampuan kewirausahaan bagi anggota KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (8) pelatihan teknis produksi industri rumah tangga bagi anggota KSM Teratai, (9) pendampingan untuk memperoleh pinjaman modal usaha bagi anggota KSM Maju Lancar dan KSM Teratai, (10) pendampingan dalam pemasaran hasil kerajinan bagi anggota KSM Teratai, dan (11) pendampingan dalam meningkatkan kualitas hasil kerajinan bagi anggota KSM Teratai. iii
@ Hak cipta milik Nurul Hidayah, tahun 2005 Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa ijin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, mikrofilm dan sebagainya iv
RIWAYAT HIDUP Nurul Hidayah lahir di Sleman pada tanggal 2 September 1967 dari pasangan Drs. H. Sarodja Dahlan dan Hj. Djazriyah. Pada tahun 1992 menikah dengan Drs. Taufik Nugroho, M.Ag dan telah memiliki tiga orang anak, yaitu Nabila Sholihah, Fahmi Syahida, dan Hanan Zaky Naufal. Pendidikan SD hingga SLTA ditempuh di Yogyakarta dan menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1992. Pada tahun 1998 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan saat ini bertugas di Bagian Kepegawaian Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. v
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) NURUL HIDAYAH Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005 vi
Judul Tugas Akhir : Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Keompok Swadaya Masyarakat (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nama : NURUL HIDAYAH NRP : A. 154040235 DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc.Agr. Ketua Edi Suharto, Ph.D Anggota Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Dekan Sekolah Pasc a Sarjana Dr. Djuara P. Lubis, MS Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc Tanggal Ujian: Tanggal Lulus: vii
PRAKATA Rasa syukur pengkaji panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas rakhmat dan karunia-nya pengkaji telah berhasil menyelesaikan Kajian Pengembangan Masyarakat yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister dalam progam Magister Pengembangan Masyarakat Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Pengkaji ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat ini, yaitu: 1. Departemen Sosial Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa kepada pengkaji. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten Bantu l yang telah memberikan ijin kepada pengkaji untuk mengikuti kuliah dalam program Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor. 3. Prof. Dr. Ir. Sjafrida Manuwoto, M.Sc, Dekan Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. 4. Dr. Djuara P. Lubis, Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat. 5. Drs. Marjuki M.Sc., Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung yang telah menyediakan fasilitas perkuliahan pada mahasiswa Program MPM IPB. 6. Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan M.Sc.Agr, sebagai ketua komisi pembimbing. 7. Edi Suharto, Ph.D, sebagai anggota komisi pembimbing. 8. Aparat Desa Wonokromo yang telah memberi ijin kepada pengkaji dan memberikan informasi yang diperlukan. 9. Beberapa tokoh dan anggota masyarakat Desa Wonokromo yang telah memberikan informasi yang sangat berharga pada pengkaji. 10. Anggota KSM Maju Lancar dan KSM Teratai yang telah berpartisipasi dalam penyusunan kajian ini. 11. Rekan-rekan mahasiswa MPM Angkatan II yang telah menjadi teman di kala suka dan duka. 12. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dorongan semangat dan banyak berkorban untuk pengkaji. Pengkaji menyadari bahwa kajian ini masih jauh dari sempurna, namun pengkajii berharap kajian ini dapat memberi sumbangan kepada anggota KSM yang menjadi subjek dalam kajian ini dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dan memberi sumbangan pemikiran pada dunia akademik. Bogor, Desember 2005 viii
DAFTAR ISI Halaman Daftar Tabel... Daftar Gambar. Daftar Singkatan... x xi xii Bab I Pendahuluan... 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Rumusan Masalah. 6 1.3. Tujuan 7 Bab II Tinjauan Teori.. 8 2.1. Kemiskinan... 8 2.1.1. Definisi Kemiskinan.... 8 2.1.2. Indikator Kemisikinan.. 10 2.1.3. Penyebab Kemiskinan 10 2.1.4.Upaya Mengatasi Kemiskinan 13 2.2. Pengembangan Masyarakat.. 15 2.3. Pemberdayaan 16 2.4. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan... 20 2.5. Kelompok Swadaya Masyarakat.. 21 2.6. Kerangka Kerja Pengembangan Kapasitas Kelembagaan KSM. 26 Bab III Metodologi 30 3.1. Tempat dan waktu Kajian... 30 3.2. Cara Pengumpulan Data 30 3.3. Teknik Analisis Data 31 3.4. Cara Penyusunan Program 32 3.5. Refleksi Penerapan Metodologi Penelitian.. 33 Bab IV Peta Sosial Masyarakat Desa Wonkromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul 38 ix
4.1. Lokasi 38 4.2. Kependudukan. 39 4.3. Sistem Ekonomi... 42 4.4. Struktur Komunitas.. 47 4.4.1. Stratifikasi Sosial. 47 4.4.2. Kepemimpinan. 49 4.5. Organisasi, Kelembagaan dan Adat Istiadat... 49 4.6. Sumber Daya Lokal. 56 4.7. Masalah Sosial. 58 4.8. Ikhtisar... 60 Bab V Tinjauan terhadap Program P2KP 63 5.1. Deskripsi Kegiatan..... 63 5.1.1. Penyelenggara.... 64 5.1.2. Sumber Biaya.. 65 5.1.3. Pendekatan. 67 5.1.4.Golongan Partisipan Kegiatan.. 69 5.2. Pengembangan Ekonomi Lokal 70 5.3. Pengembangan Modal Sosial dan Gerakan Sosial 71 dalam P2KP... Kebijakan dan Perencanaan Sosial.. 72 5.4. Analisis Kritis terhadap P2KP.. 75 5.6. Saran terhadap Pelaksanaan P2KP. 78 5.7. Ikhtisar.. 79 Bab VI. Profil dan Kapasitas Kelompok Swadaya Masyarakat 81 6.1. Profil Kelompok Swadaya Masyarakat. 81 6.2. Analisis terhadap Kapasitas Kelembagaan KSM.. 82 6.2.1. KSM Maju Lancar 85 6.2.2. KSM Teratai.. 93 6.3. Analisis terhadap Kekompakan Kelompok.. 100 6.4. Analisis terhadap Permasalahan KSM yang dihadapi 102 KSM di Tingkat Kelompok. 6.5. Analisis Permasalahan di Tingkat Individu Anggota KSM.. 103 x