BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

dokumen-dokumen yang mirip
Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan tanggung jawab utama pendidikan tinggi adalah menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan serta teknologi, tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II D- III KEBIDANAN STIKES RANAH MINANG PADANG TAHUN 2014

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

PENGARUH GAYA BELAJAR DAVID KOLB TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. termasuk fakultas muda yang berada di Universitas Negeri Gorontalo. Awalnya

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan sekolah lanjutan atas. Sebagai konsekuensinya mahasiswa wajib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya yang berkualitas. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

ANALISIS EVALUASI PBM DOSEN DENGAN HASIL STUDI (KHS) MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG TAHUN 2013

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SEKOLAH LUAR BIASA C YAYASAN SOSIAL SETYA DARMA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh tehadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi bagian yang tidak terpisah oleh berbagai kebutuhan dasar manusia. Oleh sebab itu, pendidikan merupakan hajat orang banyak dan akan menjadi barometer bagi setiap manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin luas dalam pola pikir,pola tindak dan pola lakunya. Pembangunan pendidikan secara hakiki merupakan investasi masa depan (Isjoni, 2007). Investasi masa depan tersebut dapat dicapai apabila seseorang dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi seperti perguruan tinggi. Melalui pendidikan perguruan tinggi seseorang memiliki banyak peluang untuk melatih dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan memperluas ilmu pengetahuannya. Dalam Undang-Undang 12 Tahun 2012 Pasal 7 berbunyi bahwa pendidikan tinggi bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa (Undang-Undang RI 12 Tahun 2012). Daruyani (2013) menjelaskan bahwa pada tingkat pendidikan tinggi, mahasiswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar melalui media 1

2 yang ada, seperti perpustakaan, jurnal, maupun internet. Semua tugas yang diberikan di pendidikan tinggi umumnya menuntut mahasiswa untuk mencari literatur lain dan mengembangkan pola pikirnya sendiri guna penyelesaian tugas secara efektif. Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui indeks prestasi (IP) maupun indeks prestasi kumulatif (IPK). Dalam perkuliahan mahasiswa dituntut untuk berkompetisi dalam memperoleh prestasi akademik, yang dalam ini sebagai tolak ukurnya adalah indeks prestasi. IPK atau indeks prestasi kumulatif merupakan nilai akhir evaluasi seorang mahasiswa selama jenjang perguruan tinggi baik tahap sarjana sampai tahap doktoral. IPK menjadi tolak ukur kecerdasan akademik seseorang dalam bidang tertentu di kampus. IPK yang tinggi pun menjadi sasaran utama mahasiswa-mahasiswa agar memiliki akses yang lebih mudah dalam berbagai hal, dari perihal melamar beasiswa, program pertukaran pelajar, lamaran kerja di perusahaan bagus, melanjutkan jenjang lanjut hingga untuk memuaskan diri sendiri, ataupun orang tua (Faradilla, 2013). Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik pada mahasiswa, antara lain ada yang bersifat internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa antara lain intelegensi, motivasi belajar, minat, bakat, sikap, persepsi diri dan kondisi fisik. Adapun faktor yang bersifat eksternal adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (Slameto 1991 dalam Akbar dan Hawadi, 2011). Keluarga memiliki peran penting dalam mendorong

3 mahasiswa untuk memperoleh prestasi yang baik pada saat mereka menjalani pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan salah satu contoh dari faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Situasi di dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian sosial, minat, sikap, tujuan, disiplin dan perbuatan seorang. Orang tua adalah orang pertama dalam memberikan dukungan kepada anaknya, dukungan itu bisa berupa materi maupun non materi. Sebagian orang tua berfikir bahwa memenuhi kebutuhan materi anak sudah cukup, sehingga mereka selalu dibuat sibuk dengan pekerjaan masing-masing tanpa memperhatikan perkembangan anak. Kesibukan bekerja menyebabkan intensitas bertemu dan berkomunikasi dalam keluarga relatif terbatas. Bahkan banyak diantara orangtua yang tidak mengetahui apa saja aktivitas anak ketika mereka tidak berada di rumah (Ormrod, 2008). Novita (2015) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dukungan keluarga dapat memacu semangat belajar dan meraih prestasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap nilai indeks prestasi kumulatif yang baik. Apabila keluarga memberi dukungan yang tinggi maka akan bedampak positif terhadap peningkatan nilai indeks prestasi kumulatif. Waluyo (2004) dalam Arifah dan Mayasari (2009) menyatakan bahwa peranan orang tua untuk membimbing dan memotivasi anak, akan sangat berperan untuk kesuksesan prestasi belajar anak. Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala yang berhubungan dengannya, dapat memberikan

4 motivasi berprestasi yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu sikap mahasiswa itu sendiri. Hasil penelitian Prihatini (2011) menunjukan bahwa semakin baik sikap mahasiswa terhadap setiap mata kuliah maka semakin baik pula prestasi belajarnya. Upaya yang harus dilakukan mahasiswa untuk memiliki sikap yang baik yaitu sinergitas komponen kognitif, afektif dan konatif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto menunjukan data bahwa mahasiswa keperawatan S1 angkatan 2014 terdapat 15 mahasiswa (7,9%) yang IPK dibawah 2,75 dan kurang dari 3 terdapat 19 mahasiswa (10,0%). Mahasiswa keperawatan DIII angkatan 2014 terdapat 7 mahasiswa (16,3%) yang IPK dibawah 2,75 dan kurang dari 3 terdapat 5 mahasiswa (11,6%). Adapun mahasiswa kebidanan DIII ada 10 mahasiswa (15,6%) yang IPK dibawah 2,75 dan kurang dari 3 terdapat 14 mahasiswa (21,2%). Peneliti juga memperoleh data yang lain yaitu, peneliti melakukan wawancara terhadap 12 mahasiswa yang angkatan 2014 yang terdiri dari keperawatan S1, D3 dan kebidanan D3. Peneliti menanyakan tentang sikap mahasiswa terhadap mata kuliah diperoleh bahwa ada 5 mahasiswa yang menganggap mengikuti perkuliahan mata kuliah yang terlalu banyak teori membosankan, 2 mahasiswa yang menganggap mengikuti perkulihan setiap

5 mata kuliah adalah kewajiban dan 5 mahasiswa menganggap ada beberapa mata kuliah yang tidak penting. Peneliti juga bertanya tentang dukungan keluarga yang mereka peroleh salama menepuh perkuliahan bahwa ada 8 mahasiswa yang menyatakan bahwa orang tuanya tidak pernah menayakan permasalahan kuliah atau nilai hasil belajar mereka dan 4 mahasiswa yang orang tuanya sering bertanya tentang perkuliahan seperti nilai semester, kesulitan belajar dan lain-lain. Atas dasar permasalahan tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul Hubungan Sikap dan Dukungan Keluarga Dengan Prestasi Mahasiswa Semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. B. Rumusan Masalah Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu indikator berhasil atau tidaknya mahasiswa dalam proses belajar dibangku perkuliahan. Prestasi belajar mahasiswa dapat dicapai dengan baik apabila seorang siswa memiliki sikap yang baik pada setiap mata perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga dapat memperoleh prestasi belajar apabila orang tua juga memberikan dukungan yang baik terhadap proses belajar mahasiswa. Hal tersebut karena, orang tua memiliki peran penting dalam mendorong maupun mendukung mahasiswa untuk bisa selalu aktif dalam proses belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti merumuskan rumusan masalah yaitu Bagaimana hubungan sikap dan dukungan keluarga dengan prestasi mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan

6 Universitas Muhammadiyah Purwokerto?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan sikap dan dukungan keluarga dengan prestasi mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui sikap mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. b. Mengetahui dukungan keluarga mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. c. Mengetahui prestasi mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. d. Mengetahui hubungan sikap dengan prestasi mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. e. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan prestasi mahasiswa semester IV di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Responden Dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan tambahan tentang hubungan sikap dan dukungan keluarga dengan prestasi mahasiswa.

7 2. Bagi Instansi Terkait a. Memberikan informasi untuk Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto tentang bagaimana hubungan sikap dan dukungan keluarga mahasiswa terhadap prestasi belajar mereka. b. Memberikan masukan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto tentang prestasi akademik mahasiswa untuk mengatasi permasalahan prestasi akademik mahasiswa itu sendiri. 3. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama pendidikan serta menambah pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah. E. PENELITIAN TERKAIT 1. Darmaja (2015) Judul hubungan Hubungan Antara Sikap dan Motivasi Belajar Dengan IPK Mahasiswa AKBID Muhammadiyah Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dan motivasi belajar dengan IPK Mahasiswa di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon Tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa D-III di AKBID Muhammadiyah Cirebon. Sampel yang didapatkan 84 responden. Teknik pengambilan

8 sampel secara cluster sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji hipotesis chi square dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan IPK (p-value 0,000 < α=0,05) dan ada hubungan antara motivasi belajar dengan IPK (p-value 0,032 < α=0,05). 2. Arifah dan Mayasari (2009) Judul penelitian Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Anak Retardasi Mental Ringan Di Sekolah Luar Biasa C Yayasan Sosial Setya Darma Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pendekatan cross sectional Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan prestasi belajar anak retardasi mental di SLB C YSSD Surakarta. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. 3. Novita (2015) Judul penelitian Hubungan Motivasi dan Dukungan Keluarga Terhadap IPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dan dukungan keluarga terhadap IPK mahasiswa semester akhir DIII Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon tahun 2014. Desain dalam penelitian ini menggunakan studi analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

9 semester akhir DIII Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon tahun 2014 sebanyak 90 mahasiswa, dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan nilai alpha 0.05. hasil penelitian berdasarkan uji bivariat menunjukan bahwa 2 variabel yang diteliti yaitu variable motivasi dengan uji chi square diperoleh p- value 0,001<0,05 ternyata menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan dan variable dukungan keluarga diperoleh p-value 0,000<0,05 ternyata menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan.