BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

dokumen-dokumen yang mirip
UCAPAN TERIMA KASIH. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. mana tanaman dan bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dan hidup. Jepang juga disebut

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam.

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

Bab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Third New International (seperti dikutip Al Ichsan, 2013: 4), origami merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

Bab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

2014 SAJARAH CIJULANG

Bab 1. Pendahuluan. biasanya juga dialami oleh orang lain, dengan kata lain banyak orang dalam kehidupan

BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

Kajian Perhiasan Tradisional

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal

BAB 1 PENDAHULUAN. anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

PLBJ KOMPETENSI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. berupa barang maupun uang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. menyerahkan sesuatu kepada orang lain sebagai bentuk ucapan terima

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitar Kristen Maranatha 1

Abstraksi. Kata kunci : Aoba Matsuri, Shinto, Matsuri.

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.

Abstraksi. Kata kunci : Tagata Jinja Hounen matsuri, kami

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

REVIEW PROGRAM. Student Workshop and Short Course Culture

- Penerapan konsep energi gerak

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembuatannya penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan

Bab 1. Pendahuluan. (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB I JENIS-JENIS DAN FUNGSI KIMONO DALAM MASYARAKAT JEPANG. Interaksi manusia dengan sesamanya memunculkan suatu peradaban yang

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan). Simbol atau lambang sejak zaman dahulu digunakan sebagai identitas diri maupun golongan. Misalnya pada setiap negara, masing-masing negara mempunyai lambang negaranya masing-masing. Lambang negara itu mereka pilih karena mempunyai arti yang dianggap sesuai untuk dijadikan lambang negara tersebut. Contohnya lambang negara Indonesia yaitu burung Garuda. Di Jepang Matahari dijadikan lambang negara mereka, karena bangsa Jepang menganggap bahwa mereka adalah keturunan dewi matahari. Selain lambang negara mereka juga mempunyai lambang atau simbol untuk setiap keluarga yang disebut kamon. kamon berasal dari kanji 家 (KA) yang berarti keluarga dan kanji 紋 (MON) yang berarti simbol atau lambang (Japan an Illustrated Encyclopedia). Stuart Terashita yang merupakan seorang Japanese American Genealogy menerangkan bahwa kira-kira sudah ada sekitar 12.000 kamon yang digunakan di Jepang. Diantara lambang-lambang tersebut sudah ada yang digunakan sejak zaman Heian (794-1185) (www.goecities.com). Sejarah simbol keluarga yang ada di Jepang atau kamon hampir sama dengan simbol yang ada di Eropa, yaitu muncul pada sekitar abad ke dua belas. Tetapi terdapat perbedaan dalam hal corak dan penggunaan simbol. Dalam hal corak, di Eropa sering 1

2 menggunakan binatang predator seperti singa, burung elang, dan leopard sebagai lambang yang digunakan oleh kaum bangsawan untuk menunjukan kekuatannya. Sedangkan di Jepang, dalam pemilihan corak lebih mengutamakan keindahan dan artiarti dari simbol yang dipilih. Corak seperti binatang predator tidak digunakan/ dipilih sebagai simbol keluarga di Jepang. Di Jepang corak yang biasa digunakan yaitu binatang-binatang kecil seperti kelinci, kura-kura, burung, dan jenis serangga. Selain corak binatang, juga digunakan corak tanaman seperti bunga kiku, sakura, ginko, pohon pinus, bambu dan lain-lain. Dari semua corak bunga yang ada, corak bunga krisanlah yang paling banyak dipakai, karena bunga tersebut dianggap sebagai tanaman obat dan juga sebagai jimat untuk melawan setan. Karena sangat terkenal banyak orang yang menggunakan bunga krisan sebagai lambang keluarganya. Tetapi sejak pemerintahan Meiji selain kaisar corak bunga krisan khususnya bunga krisan yang berbunga enam belas lembar, orang biasa tidak boleh menggunakan lambang tersebut. Dalam hal tertentu ada dua orang yang menggunakan lambang tersebut adalah Masashige Kusunoki pada abad ke empat belas dan Saigo Takamori pada abad ke sembilan belas (http://members.aol.com/galaxysdg/crest.htm). Perbedaan lain dapat kita lihat pada penggunaan simbol keluarga, di Eropa hanya orang-orang tertentu seperti keluarga kerajaan dan para bangsawan yang memiliki simbol keluarga. Dan juga simbol keluarga itu hanya digunakan pada jaket militer atau pakaian kebesaran kerajaan beserta alat-alat/ barang-barang milik kerajaan. Sedangkan di Jepang, pada mulanya memang hanya dimiliki oleh keluarga kaisar saja tetapi lama kelamaan simbol keluarga juga dapat dimiliki oleh orang-orang biasa. Penggunaannya pun tidak terbatas pada perlengkapan militer saja. Penggunaan kamon dapat kita lihat di berbagai tempat maupun benda-benda

3 seperti kereta, kuil, pedang, hiasan gedung atau rumah, lampion, lambang perusahaan, perhiasan, pakaian dan lain-lain. Dalam pemilihan simbol untuk keluarganya mereka sangat memperhatikan hubungan simbol yang mereka pilih dengan pekerjaannya, posisi mereka, dan latar belakang keturunannya. Lambang-lambang atau simbol alam dan binatang tertentu yang mereka pilih itu diperlihatkan pada acara spesial seperti perkawinan, kematian, perayaan festival kebudayaan dan lain-lain untuk memperlihatkan rasa hormat, cinta, dan bangga terhadap leluhurnya. Contoh penggunaan Kamon dapat kita lihat pada pakaian yang disebut montsuki. montsuki yaitu kimono formal yang bercorak kamon. Kita dapat melihat montsuki pada saat upacara pernikahan, kematian, dan even-even penting lainnya. Pada saat acara formal maupun semi formal mereka memakai montsukinya untuk mengetahui dengan jelas darimana asal usul keturunan keluarga tersebut dan juga untuk mengetahui apakah mereka orang dalam (uchi) atau orang luar (soto). Selain itu dengan memakai montsukinya mereka juga dapat menunjukan rasa bangga mereka terhadap garis keturunannya dan sebagai bentuk penghormatan dan cinta mereka terhadap leluhurnya. Selain montsuki kita dapat melihat penggunaan kamon yang menunjukkan konsep uchi dan soto pada benda-benda yang lain, yang akan dijelaskan oleh penulis pada bab selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam masyarakat Jepang ada sistem kekerabatan yang kita kenal dengan sistem Ie. Dalam sistem Ie terdapat lagi lingkungan yang akan membedakan seseorang dari masing-masing kelompok kekerabatannya. Dalam melakukan penelitian mengenai keluarga Jepang kita harus menguraikan terlebih dahulu pola-pola hubungan kekerabatan yang ada dalam keluarga tradisional Jepang yang

4 dikenal dengan sistem Ie. Sistem Ie ini tumbuh dan bertahan sangat kuat pada masyarakat Jepang sebagai kebudayaan yang khas, dan konsep Ie tidak hanya mengatur sistem keluarga Jepang, tetapi juga mengatur interaksi sosial masyarakat dan juga sebagai satuan unit kerjasama untuk menjaga kesinambungan dari Ie tersebut. Dalam sistem Ie terdapat dua lingkungan yang akan membedakan seseorang dari kelompoknya yaitu lingkungan dalam (uchi) dan lingkungan luar (soto). Dari konsep tersebut kita dapat melihat tata cara ketika seseorang sedang berinteraksi dengan orang lain. Seseorang dalam hal ini yaitu masyarakat Jepang mempunyai tata cara yang unik ketika sedang berbicara atau berhadapan dengan orang diluar lingkungannya. Peranan kamon sebagai identitas terselubung akan membantu mereka untuk mengenali kelompok uchi dan soto secara jelas, agar mereka dapat bertindak sesuai dengan tata cara mereka berinteraksi dengan orang didalam kelompok uchi maupun diluar kelompoknya (soto). 1.2 Rumusan Permasalahan Dari uraian diatas, permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah bagaimana konsep uchi soto mempengaruhi dalam penggunaan kamon yang menimbulkan adanya perbedaan antara orang dalam (uchi) dengan orang luar (soto). Dari permasalahan diatas juga akan membuktikan bahwa konsep tentang uchi dan soto dalam sistem Ie apakah benar hilang dari kehidupan masyarakat Jepang, ataukah konsep tersebut mampu bertahan sebagai konsep tradisional yang tetap dipegang oleh masyarakat Jepang yang dikenal sebagai bangsa yang mampu melestarikan kebudayaan tradisionalnya walaupun pengetahuan dan teknologi mereka mengalami kemajuan. Dan seandainya konsep

5 tersebut tetap bertahan maka sejauh apa penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka dan bagaimana mereka menerapkan konsep tersebut terhadap simbol keluarga atau kamon. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam pembahasan penulisan ini, penulis membatasi masalah yang batasan tersebut terbatas pada penerapan pemikiran tentang konsep uchi dan soto yang ada pada sistem kekerabatan masyarakat Jepang atau yang biasa disebut dengan sistem Ie, yang mempengaruhi keberadaan dan penggunaan kamon sebagai bentuk dari pengaruh konsep pemikiran tersebut. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Karena topik ini menarik perhatian penulis untuk membahasnya dalam penulisan skripsi. Dengan membahas topik ini, diharapkan akan dapat menunjukan kepada para pembaca bahwa konsep tentang uchi dan soto yang terdapat dalam sistem Ie yang dikatakan telah hilang tidaklah benar karena dalam pemikiran masyarakat Jepang masih ada konsep uchi soto yang dapat kita lihat pada penggunaan kamon yang menjadi bentuk dari konsep uchi dan soto tersebut dan menjadikan ciri khas dalam masyarakat Jepang itu sendiri. Dan setelah pembaca selesai membaca skripsi ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengerti tentang pola pikir masyarakat Jepang khususnya tentang konsep uchi soto yang mempengaruhi simbol keluarga atau kamon yang masih ada sampai sekarang.

6 Dan juga pemahaman tersebut diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengerti masalah-masalah lebih lanjut yang berhubungan dengan penulisan ini. 1.5 Metode Penelitian Untuk data dan informasi yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metodologi kepustakaan. Dalam penelitian kepustakaan ini, penulis menggunakan sebuah buku pegangan utama. Buku tersebut adalah Kamon no Hanashi 家紋の話 (Cerita tentang Kamon) karangan Awasaka Tsumao. Penulis akan berusaha menuliskan kembali tinjauan-tinjauan yang telah dikemukakan oleh Tsumao. Sedangkan pada saat mengkaji data penulis mengunakan metode deskriptif yaitu cara kerja membahas suatu masalah dengan cara menata dan mengklasifikasikan data serta memberikan penjelasan tentang keterangan yang terdapat pada data. Disamping buku utama yang telah disebutkan tadi, penulis juga menggunakan buku-buku yang membahas tentang sistem kekerabatan masyarakat Jepang, pola pikir masyarakat Jepang tentang konsep uchi dan soto, kamus-kamus dan buku tentang pengertian apa yang dimaksud dengan simbol itu sendiri, serta buku-buku lain yang berhubungan dengan kamon, yang merupakan bagian dari landasan teori dan tambahan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Buku-buku yang dijadikan bahan untuk penulisan skripsi ini didapat dari Perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Perpustakaan The Japan Foundation, Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, koleksi

7 pribadi, dosen, dan juga teman-teman. Selain itu penulis menggunakan internet untuk menambah informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang ada dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan bagian awal dari penulisan skripsi ini, yang akan menjelaskan tentang latar belakang penulisan, permasalahan, batasan permasalahan, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sumber data, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini memuat landasan teori mengenai pola hubungan masyarakat Jepang yang dikenal dengan sistem Ie dan konsep pemikiran orang Jepang tentang uchi soto. Bagaimana masyarakat Jepang memelihara sistem tersebut dan bagaimana sikap orang yang disebut uchi ketika berhadapan dengan orang luar (soto). Dan juga teori tentang simbol yang digunakan untuk menganalisis dan membahas objek penelitian.

8 BAB 3 ANALISIS DATA Bab ini akan membahas tentang pengaruh konsep uchi soto pada kamon. Sejauh mana konsep uchi soto itu mempengaruhi penggunaan simbol keluarga yang disebut kamon. Dan apa saja peranan dari kamon itu dalam kehidupan masyarakat Jepang digunakan yang berkaitan dengan konsep uchi soto. Dan juga bagaimana kamon dapat dikatakan sebagai bentuk dari sistem kekerabatan Jepang yaitu sistem ie yang didalamnya terdapat konsep uchi dan soto. BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Dan juga beberapa komentar tentang topik skripsi ini, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya di kemudian hari. BAB 5 RINGKASAN Bab ini akan menjelaskan secara singkat isi dari penulisan skripsi ini mulai dari latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, serta tujuan penelitian dan hasil penelitian sebagai jawaban dari permasalahan skripsi ini.