BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum (Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang) 1. Dasar Hukum Dinas Pendapatan Daerah Kab. Pandeglang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Kerja Daerah Kab. Pandeglang. Mengingat beban tugas yang semakin besar dengan pelimpahan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah, khususnya dalam hal pajak daerah dan retribusi daerah, maka bidang pendapatan perlu ditunjang dengan jabatan structural yang relevan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya khususnya dalam hal pengelolaan pajak dan retribusi daerah. Sejalan dengan ketentuan tersebut, Dinas pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset kabupaten pandeglang selaku SKPD induk dipecah menjadi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Dan Dinas Pendapatan Daerah. 43

44 2. Tugas Pokok dan Fungsi Dispenda Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kab. Pandeglang, Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan Daerah berdasarkan asas otonomi dan Tugas Pembantuan. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan program kebijakan pembinaan, pengembangan dan peningkatan dalam pelayanan umum di bidang Pendapatan Daerah; b. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan Daerah; c. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pendapatan daerah; d. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas pemungutan dan penyetoran pajak Daerah dan pendapatan lainnya; e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

45 3. Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 2 Tanggal 04 Agustus Tahun 2014, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretaris, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Pendapatan Pajak Daerah, membawahkan: 1) Seksi Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah; 2) Seksi Pemeriksaan dan Penetapan Pendapatan Pajak Daerah; 3) Seksi Penagihan dan Keberatan Pajak Daerah. d. Bidang Pendapatan Bukan Pajak dan Piutang Daerah, membawahkan: 1) Seksi Hasil Kekayaan Daerah dan Lain-Lain PAD; 2) Kepala Seksi Badan Usaha Milik Daerah; 3) Kepala Seksi Piutang Daerah; e. Bidang Pendapatan PBB-P2 dan BPHTB, membawahkan: 1) Seksi Pendataan dan Pendaftaran PBB-P2 dan BPHTB; 2) Seksi Penilaian dan Penetapan PBB-P2 dan BPHTB; 3) Seksi Penagihan dan Keberatan PBB-P2 dan BPHTB.

46 f. Bidang Program, Kebijakan dan Pelaporan dan Pendapatan Daerah, membawahkan: 1) Seksi Program dan Analisis Pendapatan Daerah; 2) Seksi Kebijakan dan Pembinaan Pendapatan Daerah; 3) Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Pendapatan Pendapatan Daerah. g. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Jenis Pelayanan Pajak Pada Dispenda Kabupaten Pandeglang Jenis Pelayanan Pajak yang dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kab. Pandeglang, meliputi pelayanan Administrasi Pajak dan Pembayaran Pajak yang meliputi : a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran; c. Pajak Hiburan; d. Pajak Reklame; e. Pajak Penerangan Jalan; f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; g. Pajak Parkir; h. Pajak Air Tanah; i. Pajak Sarang Burung Walet; j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaaan dan Perkotaan; k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

47 5. Visi Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang untuk mewujudkannya. Visi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang adalah: Terwujudnya Optimalisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Guna Menunjang Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Di Kab. Pandeglang. 6. Misi Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain dapat mengetahui peran dan program serta mewujudkan visi tersebut diatas, maka misi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang adalah: a. Mewujudkan kebijakan teknis bidang pendapatan asli daerah; b. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur pemerintah dalam pengelolaan pendapatan asli daerah; c. Optimalisasi potensi sumber pendapatan asli daerah;

48 d. Memberdayakan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah; e. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat wajib pajak, retribusi dan wajib pajak lainnya. B. Penyajian dan Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing variable yang terdapat dalam penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel. Tabel 4.1 Hasil Uji Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pajak_Hotel 60 3,061,250 1,045,237,679 69,589,812.52 137,254,081.226 Pajak_Restoran 60 4,114,300 518,967,681 68,253,344.98 77,464,120.405 Pajak_Reklame 60 4,039,250 134,096,325 35,707,529.17 29,019,284.543 Pajak_Parkir 60 200,000 22,600,000 3,053,256.67 4,699,920.188 PAD 60 846,480,930 20,129,710,843 6,049,606,307.80 5,191,925,632.294 Valid N 60 (listwise) Sumber: Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Dari Output statistik deskriptif pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa: a. N = 60 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 60 sampel yaitu terdiri dari 12 bulan yang dijadikan

49 sampel selama 5 tahun, yang terdiri dari data variable Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak Parkir, dan Pendapatan Asli Daerah. b. Pajak Hotel mempunyai nilai minimum Rp 3.061.250 dan nilai maksimum Rp 1.045.237.679 dan mean atau rata-rata sebesar 69.589.812,52 serta nilai standar deviasi sebesar 137.254.081,226. Nilai minimum terjadi pada bulan Maret 2013, hal ini disebabkan kurangnya minat subjek pajak untuk menggunakan jasa hotel di Kabupaten Pandeglang. Nilai maksimum terjadi pada bulan Desember tahun 2014, hal ini terjadi karena banyaknya minat subjek pajak untuk menggunakan jasa hotel di Kabupaten Pandeglang pada bulan tersebut sehingga pendapatan terbesar terjadi pada bulan Desember tahun 2014 dan biasanya banyak orang menghabiskan liburan akhir tahun di Kabupaten Pandeglang. c. Pajak Restoran mempunyai nilai minimum Rp 4.114.300 dan nilai maksimum Rp 518.967.681 dan mean atau rata-rata sebesar 68.253.344,98 serta standar deviasi sebesar 77.464.120,405. Nilai minimum terjadi pada bulan Februari tahun 2014, dikarenakan kurang minatnya subjek pajak untuk menggunakan jasa katering di Kabupaten Pandeglang sehingga pajak pendapatan dari pajak restoran pada periode tersebut lebih sedikit disbanding periode setelahnya. Nilai maksimum

50 terjadi pada bulan Desember pada tahun 2014, hal ini terjadi subjek pajak banyak yang menggunakan jasa katering di periode tersebut, disebabkan akhir tahun banyak acara yang bisa dilakukan sehingga memakai jasa katering agar lebih mudah. d. Pajak reklame mempunyai nilai minimum Rp 4.039.250 dan nilai maksimum Rp 134.096.325 dan mean atau rata-rata sebesar 35.707.529,17 serta standar deviasi sebesar 29.019.284,543. Nilai minimum terjadi pada bulan Agustus Tahun 2013, hal ini karena minimnya minat wajib pajak dalam memasang reklame pada bulan tersebut dan masih sedikitnya usaha periklanan Kabupaten Pandeglang. Nilai maksimum terjadi pada bulan Maret Tahun 2014, hal ini terjadi karena banyaknya minat wajib pajak untuk memasang reklame pada bulan tersebut untuk mempromosikan produk yang diiklankan. e. Pajak parkir mempunyai nilai minimum Rp 200.000 dan nilai maksimum Rp 22.600,000 dan mean atau rata-rata sebesar Rp 3.053.256,67 serta standar deviasi sebesar Rp 4.699.920,188. Nilai minimum terjadi pada bulan Agustus tahun 2010, hal ini terjadi karena masih sedikitnya subjek pajak yang menggunakan jasa parkir dan sedikitnya pengusaha dibidang jasa parkir. Nilai maksimum terjadi pada bulan Desember Tahun 2014, hal ini terjadi karena banyaknya subjek pajak

51 yang memiliki kendaraan pribadi dan menggunakan jasa parkir dan sudah banyak pengusaha yang membuka usaha dibidang jasa parkir sehingga pendapatan pajak parkir pada bulan tersebut tinggi. f. Pendapatan asli daerah mempunyai nilai minimum Rp 846.480.930 dan nilai maksimum Rp 20.129.710.843 dan mean atau nilai rata-rata sebesar 6.049.606.307,80 serta standar deviasi 5.191.925.632,294. Nilai minimum terjadi pada bulan Januari 2010, hal ini terjadi karena masih sedikitnya wajib pajak yang belum membayar pajak pada bulan tersebut sehingga pendapatan asli daerah pada bulan tersebut masih minimum karena biasanya wajib pajak membayar pajaknya pada bulan Maret. Nilai maksimum terjadi pada bulan September 2014, hal ini terjadi karena sudah banyaknya wajib pajak yang melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak sehingga pendapatan asli daerah pada periode tersebut maksimum. 2. Uji Asumsi dan Kualitas Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan dengan analisa One-Sampel Kolomogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan untuk

52 menentukan data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut: 1) Nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 maka data terdistribusi normal. 2) Nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0.05 maka data terdistribusi tidak normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Mean 0E-7 Normal Parameters a,b Std..32685767 Deviation Absolute.095 Most Extreme Positive.095 Differences Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z.732 Asymp. Sig. (2-tailed).657 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,657 atau nilainya lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal.

53 Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Gambar 4.1 Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Gambar 4.2

54 Pada gambar diatas dapat dilihat P plots titik titik mendekati sumbu diagonal, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini normal. b. Uji Multikolonieritas Merupakan dimana antara variabel X (independent) tidak boleh saling berkolerasi. Regresi yang baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent. Semua model regresi bebas dari masalah multiolineritas jika pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas Model 1 Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 4.823 1.384 3.484.001 In_Hotel.069.121.080.568.572.722 1.386 In_Restoran.137.122.143 1.126.265.890 1.124 In_Reklame.291.129.279 2.248.029.934 1.071 In_Parkir.175.104.232 1.683.098.762 1.312 a. Dependent Variable: In_PAD Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0

55 Berdasarkan data dari tabel 4.3 diatas ditunjukkan bahwa nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1 dan VIF tidak ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian distribusi data tidak terkena multikolinearitas sehingga layak untuk dimasukkan ke dalam uji regresi dalam penelitian ini. c. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regersi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedatisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Gambar 4.3

56 Grafik scatterplot diatas menunjukkan titik-titik data menyebar di atas dan di bawah titik angka nol dan sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda tidak terjadi heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi periode pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel data series dengan n sampel adalah periode waktu. Cara mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.454 a.206.149.339 1.670 a. Predictors: (Constant), In_Parkir, In_Reklame, In_Restoran, In_Hotel b. Dependent Variable: In_PAD Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0

57 Pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1.613 yang artinya -2 < 1.670 < 2 sehingga model regresi ini tidak terdapat autokorelasi. 3. Pengujian Hipotesis 2. Uji Koefisien Determinasi (R 2) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat di tabel 4.5. Tabel 4.5 Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.454 a.206.149.339 a. Predictors: (Constant), In_Parkir, In_Reklame, In_Restoran, In_Hotel b. Dependent Variable: In_PAD Pada tabel 4.5 terlihat bahwa hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,149 yang berarti bahwa PAD dapat dijelaskan oleh ke empat variabel independen dengan prosentase 14,9%, sedangkan sisanya 85,1% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir.

58 3. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variable independent terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat dalam tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variable independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependent jika: Ho = Tidak terdapat pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh. Tabel 4.6 Hasil Uji F Model 1 Sum of Squares ANOVA a df Mean Square F Sig. Regression 1.639 4.410 3.576.012 b Residual 6.303 55.115 Total 7.943 59 a. Dependent Variable: In_PAD b. Predictors: (Constant), In_Parkir, In_Reklame, In_Restoran, In_Hotel Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 3.576 dengan nilai p-value atau nilai signifikansi sebesar

59 0.012. dapat diartikan bahwa 0.012 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah secara bersama-sama dapat digunakan untuk mempengaruhi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame dan Pajak Parkir. 4. Uji t Uji t adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variable independent secara individual (parsial) terhadap variable dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefisien a. Hasil T-test menunjukkan variable Independent secara individu berpengaruh terhadap variable dependent jika: Ho = Tidak terdapat pengaruh Ha = Terdapat pengaruh Jika p-value> 0.05 maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh. Jika p-value<0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima, artinya ada pengaruh.

60 Tabel 4.7 Hasil Uji t 1 Model Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 4.823 1.384 3.484.001 In_Hotel.069.121.080.568.572 In_Restoran.137.122.143 1.126.265 In_Reklame.291.129.279 2.248.029 In_Parkir.175.104.232 1.683.098 a. Dependent Variable: In_PAD Sumber : Data hasil pengolahan SPSS Versi 20.0 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa uji t dari masingmasing variabel menunjukkan nilai signifikansi yang berbedabeda. Uji t tersebut dapat diinterpretasikan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Ha 1 : Pajak Hotel tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel pajak hotel sebesar 0.568 dengan signifikansi sebesar 0.572 yang artinya nilai 0.572 > 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pajak hotel tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang.

61 Analisis untuk uji hipotesis variabel pajak hotel ini adalah pajak hotel yang ada belum tergali secara optimal dan beberapa hal yang perlu menjadi koreksi terkait pajak hotel di Kabupaten Pandeglang adalah sistem pengelolaan dan managemen dari hotel-hotel yang ada tersebut, oleh karena itu pajak hotel tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Ha 2 : Pajak Restoran tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel pajak restoran sebesar 1.126 dengan signifikansi sebesar 0.265 yang artinya nilai 0.265 > 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pajak Restoran tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Analisis untuk uji hipotesis variabel pajak restoran ini adalah masih rendahnya realisasi penerimaan pajak restoran dan rumah makan dibandingkan potensinya disebabkan pemungutan pajak hanya berdasarkan perhitungan sesaat dan tidak adanya catatan dari beban pajak, karena menyebabkan harga menjadi mahal sehingga khawatir kehilangan pelanggan, oleh karena itu pajak restoran tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang.

62 Ha3 : Pajak Reklame berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel pajak reklame sebesar 2.248 dengan signifikansi sebesar 0.029 yang artinya nilai 0.029 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pajak reklame berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Analisis untuk uji hipotesis variabel pajak reklame ini adalah pajak reklame merupakan pajak yang sifatnya materil untuk dikenakan pajak, karena setiap wajib pajak yang menggunakan jasa reklame dikenakan pajak reklame sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari harga reklame yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis reklame yang digunakan, oleh karena itu pajak reklame memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Ha 4 : Pajak Parkir tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel pajak parkir sebesar 1.683 dengan signifikansi sebesar 0.098 yang artinya nilai 0.098 > 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pajak parkir tidak berpengaruh

63 terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Analisis untuk uji hipotesis variabel pajak parkir ini adalah pajak parkir merupakan pajak yang sifatnya tidak materil untuk dikenakan pajak, karena sifat wajib pajak yang menggunakan jasa parkir dikenakan pajak parkir sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari harga parkir yang harus dibayarkan dan pajak parkir belum dikelola secara professional oleh pemerintah daerah, oleh karena itu pajak parkir tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linier Berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Jika sebuah variabel dependent dihubungkan dengan empat variable independent maka persamaan regresi linear bergandanya ditulis sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Keterangan : Y = Pendapatan Asli Daerah Α = Konstanta

64 b = Koefisien Regresi X1 = Pajak Hotel X2 = Pajak Restoran X3 = Pajak Reklame X4 = Pajak Parkir e = Error term. Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e PAD = 4.823 + 0.069 + 0.137 + 0.291 + 0.175 + 0 Dari persamaan regresi berganda diatas dapat dilihat bahwa dari masing-masing variabel independen mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu kontribusi dari masing-masing variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) Nilai kontansa sebesar 4.823 ini menunjukkan bahwa apabila variabel independen konstan atau nol, maka PAD akan meningkat sebesar 4.823 setiap bulannya. 2) Koefisien regresi Pajak Hotel sebesar 0.069. Hal ini menyatakan bahwa pada setiap kenaikan satuan pajak hotel, maka pendapatan asli daerah akan meningkat sebesar 0.069. 3) Koefisien regresi Pajak Restoran sebesar 0.137. Hal ini menyatakan bahwa pada setiap kenaikan satuan pajak restoran, maka pendapatan asli daerah akan meningkat sebesar 0.137.

65 4) Koefisien regresi Pajak Reklame sebesar 0.291. Hal ini menyatakan bahwa pada setiap kenaikan satuan pajak reklame, maka pendapatan asli daerah akan meningkat sebesar 0.291. 5) Koefisien regresi Pajak Parkir sebesar 0.175. Hal ini menyatakan bahwa pada setiap kenaikan satuan pajak parkir, maka pendapatan asli daerah akan meningkat sebesar 0.175. C. PEMBAHASAN Secara keseluruhan hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Kesimpulan Ha 1 Ha 2 Ha 3 Ha 4 Pajak Hotel tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Pajak Restoran tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Pajak Reklame berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Pajak Parkir tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Ditolak Ditolak Diterima Ditolak 1. Pengaruh Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Dari hasil analisis yang menggunakan regresi linier berganda dengan pajak hotel sebagai variabel independen menunjukkan tidak

66 adanya pengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan pajak hotel yang diatas 0,05 yaitu sebesar 0,572. Hasil pengujian ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti pada penelitian Mutia (2014). 2. Pengaruh Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Dari hasil analisis yang menggunakan regresi linier berganda dengan pajak restoran sebagai variabel independen menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan pajak restoran yang diatas 0,05 yaitu sebesar 0,265. Hasil pengujian ini bertentangan dengan peneliti terdahulu seperti pada penelitian Mutia (2014). 3. Pengaruh Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Dari hasil analisis yang menggunakan regresi linier berganda dengan pajak reklame sebagai variabel independen menunjukkan adanya pengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan pajak reklame yang dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,029. Hasil pengujian ini sejalan dengan peneliti terdahulu seperti pada penelitian Vina, Rizal, Ratna

67 (2011) namun bertentangan dengan penelitian Mutia (2014) dan Isti, Dewi ( 2014). 4. Pengaruh Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang Dari hasil analisis yang menggunakan regresi linier berganda dengan pajak parkir sebagai variabel independen menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pandeglang. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan pajak restoran yang diatas 0,05 yaitu sebesar 0,098. Hasil pengujian ini bertentangan dengan peneliti terdahulu seperti pada penelitian Nariana, Siti, Ratna (2012).