BAB I PENDAHULUAN. berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRATEGI PERANG TOYOTOMI HIDEYOSHI UNTUK MEMPERSATUKAN JEPANG DALAM NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI KARYA KITAMI MASAO. STIBA Saraswati Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. permasalahan pada penelitian. Berdasarkan sumber referensi yang berhasil

EKSISTENSI KEKUASAAN TOYOTOMI HIDEYOSHI DALAM NOVEL TOYOTOMI HIDEYOSHI NO KEIEI JUKU KARYA KITAMI MASAO

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seorang ibu rumah tangga dalam sebuah keluarga di Jepang

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Jepang melakukan pembangunan pabrik-pabrik yang dikelola langsung

BAB II SEJARAH SAMURAI. pergolakan sosial, intrik politik, dan konflik militer hampir konstan yang berlangsung sekitar dari

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman Heian sangatlah sensitif terhadap perasaan pribadi terutama dalam hal

ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DARI SIMBOL-SIMBOL YANG TERDAPAT PADA YOROI MILIK TOYOTOMI HIDEYOSHI

BAB I PENDAHULUAN. Mitos adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap suci oleh masyarakat tempat

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB II TOYOTOMI HIDEYOSHI PADA ZAMAN AZUCHIMOMOYAMA. 2.1 Masuknya Bangsa Asing Pada Zaman Azuchimomoyama

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah hasil cipta manusia berdasarkan imajinasi. keindahan, maupun sebuah kritikan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BIOGRAFI, SETTING BIOGRAFI THE SWORDLESS SAMURAI, SOSIOLOGI SASTRA, KEPEMIMPINAN, KARAKTER

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Departmen ini didirikan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Jepang pada abad ke-16 sampai abad ke-17 merupakan negara yang masih

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. historis berasal dari bahasa latin istoria yang memiliki arti kota istoria yaitu kota ilmu di

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. khasanah pengetahuan suatu masyarakat atau suku bangsa. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia memerlukan bantuan dan kerja sama dengan manusia lain, baik dalam

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. sastra itu sendiri adalah tiruan dari kehidupan (imitation of life). Banyak karya

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. memperbincangkan perempuan dan laki-laki. Perempuan selama ini selalu saja

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan struktur bahasa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah wujud tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan tidaklah lurus dan

BAB I PENDAHULUAN. Manga merupakan sebutan untuk komik Jepang. Manga adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PEMERINTAHAN KESHOGUNAN DI JEPANG TAHUN SKRIPSI. Oleh. Edy Supriyadi NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap individu memiliki suatu citra tertentu yang didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Sastrawan memiliki peranan didalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala problema kehidupannya tidak dapat terpisah-pisah. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. tidak sekadar merealisasikan kata-kata, melainkan dengan sendirinya kata-kata itu mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijamah. Sedangkan Ienaga Saburo (dalam Situmorang, 2008: 3) membedakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

2015 ANALISIS KOMPARATIF UNSUR NATURALISME DALAM ROMAN UNE VIE KARYA GUY DE MAUPASSANT DAN LA MORT D OLIVIER BECAILLE KARYA ÉMILE ZOLA

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang dibentuk dari kata sas- yang

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman Azuchi Momoyama (1573-1603) yang berhasil mendirikan pemerintahan pusat setelah berhasil mempersatukan provinsi-provinsi di Jepang. Toyotomi Hideyoshi mengambil alih kekuasaan setelah peristiwa pembunuhan Oda Nobunaga oleh Akechi Mitsuhide. Toyotomi Hideyoshi yang menggantikan Oda Nobunaga, melanjutkan usahanya untuk menyatukan bangsa Jepang. Toyotomi Hideyoshi berhasil membangun sebuah puri (kastil) besar di Osaka pada tahun 1583 dan meletakkan dasar-dasar perkembangan kota Osaka menjadi kota metropolitan. Dalam usahanya menggalang kekuatan, Toyotomi Hideyoshi mengumpulkan kekuatan-kekuatan militer sehingga tugasnya untuk mempersatukan seluruh negeri di bawah satu kekuasaan yang terpusat dapat dikatakan berhasil seluruhnya dalam tahun 1590 (Mattulada, 1979:102). Toyotomi Hideyoshi lahir tahun 1536 di Nakamura. Dalam novel diceritakan sejak kecil Toyotomi Hideyoshi bertekad ingin menjadi seorang pemimpin di Jepang. Walaupun Toyotomi Hideyoshi bukan berasal dari kaum bangsawan dan tidak berpendidikan, Toyotomi Hideyoshi tidak membiarkan segala kekurangan dalam dirinya untuk menentukan nasibnya. Ambisinya dapat tercapai menjadi seorang daijodaijin. Toyotomi Hideyoshi adalah orang pertama 1

2 yang mendapat gelar daijodaijin tanpa adanya ikatan hubungan darah atau kekeluargaan dengan kaum bangsawan. Toyotomi Hideyoshi merupakan anak dari seorang petani miskin yang berhasil mempersatukan Jepang dan memegang kekuasaan tertinggi di Jepang. Eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam mencapai posisi ini merupakan akibat dari kerja kerasnya, bukan melalui silsilah. Dalam perjalanan menuju puncak kepemimpinan, Toyotomi Hideyoshi berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya. Eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam usahanya meneruskan visi dari Oda Nobunaga untuk mempersatukan seluruh wilayah Jepang terlihat dalam tiga tahun setelah kematian Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi menguasai setengah wilayah Jepang yang merupakan daerah terpadat dan juga terkaya, termasuk wilayah seluas 38.600 kilometer persegi yang belum pernah terjamah pengaruh Oda Nobunaga. Semangat Toyotomi Hideyoshi dalam menjalankan kehidupannya sangat mengagumkan. Beranjak dari kemiskinan saat negara dalam kekacauan, Toyotomi Hideyoshi mampu menjadi pemimpin tertinggi Jepang dan menyatukan negeri. Novel ini berlatar belakang sejarah yang menceritakan mengenai eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam usahanya meneruskan visi dari Oda Nobunaga untuk mempersatukan seluruh wilayah Jepang. Berkat usahanya yang keras, Toyotomi Hideyoshi akhirnya mencapai puncak kekuasaan sekaligus menyatukan negeri Jepang yang telah mengalami perang saudara selama lebih dari seratus tahun. Novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku ini dipilih sebagai objek penelitian karena usaha Toyotomi Hideyoshi dalam mempersatukan seluruh wilayah Jepang

3 yang mengalami perang berkepanjangan. Alasan lain dipilihnya novel ini sebagai objek penelitian adalah novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku menggambarkan dengan jelas eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam menjalani kehidupannya. Penggambaran kisah hidup Toyotomi Hideyoshi dalam novel ini menempatkan pesan moral dalam setiap konflik yang muncul. Toyotomi Hideyoshi mampu mengubah takdir kemiskinan menjadi kemujuran. Toyotomi Hideyoshi tidak menjadikan kekurangan dalam dirinya untuk menentukan jalan hidupnya. Toyotomi Hideyoshi terus memupuk semangat untuk menjadi seorang pemimpin dengan mengandalkan otak daripada tubuh, akal daripada senjata, strategi dan logistik daripada tombak. Seiring berjalannya waktu, Toyotomi Hideyoshi mampu menapaki hidup dari seorang petualang menjadi pemegang kedaulatan tertinggi di Jepang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku? 2. Bagaimanakah runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku?

4 1.3 Tujuan Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Masing-masing tujuan dijelaskan sebagai berikut. 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam menganalisis novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku adalah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra dan memberikan informasi kepada pembaca mengenai eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku. Dengan menganalisis novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai salah satu langkah untuk mengapresiasikan dan mengembangkan ilmu, khususnya di bidang studi sastra. 1.3.2 Tujuan Khusus Sesuai dengan rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui eksistensi Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku. 2. Untuk mengetahui runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku.

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Masing-masing manfaat tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya perkembangan ilmu sastra serta menghasilkan referensi baru dalam menganalisis karya sastra Jepang, khususnya novel, dan juga dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai eksistensi Toyotomi Hideyoshi dan proses runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi yang tercermin dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku karya Kitami Masao. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka diperlukan adanya pembatasan ruang lingkup penelitian. Penelitian ini hanya akan menganalisis eksistensi Toyotomi Hideyoshi dan proses runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku karya Kitami Masao.

6 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu sebuah novel yang berjudul Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku karya Kitami Masao. Novel ini diterbitkan di Tokyo, Jepang pada tahun 2005 dengan jumlah 221 halaman yang diterbitkan oleh Gentosha. 1.7 Metode dan Teknik Penelitian Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data digunakan metode studi pustaka, yaitu sebuah metode dengan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, dengan membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Zed, 2004:03). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku. Teknik pengumpulan data adalah membaca sumber data kemudian mencatat data yang sesuai dengan rumusan masalah. Sebagai langkah awal penelitian ini, dilakukan pengumpulan data yang sesuai dengan rumusan masalah dengan cara membaca sumber data terlebih dahulu, kemudian semua data yang diperoleh dibaca dan dicatat untuk mempermudah pengolahan data dalam menyusun penelitian ini.

7 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Dalam tahap ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis (Ratna, 2006:49), yaitu metode analisis dengan menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang ada. Data terkait yang menggambarkan mengenai eksistensi Toyotomi Hideyoshi dan proses yang menyebabkan runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi, diklasifikasikan kemudian dipaparkan secara terperinci. Selanjutnya dianalisis menggunakan teori eksistensialisme untuk menganalisis eksistensi Toyotomi Hideyoshi dan teori otokratis dan pemimpin otokratis untuk menganalisis kekuasaan yang menyebabkan runtuhnya kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi. 1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode informal yaitu penyajian dengan deskripsi rangkaian kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang telah diolah dan dianalisis tersebut disajikan dengan memaparkan bukti-bukti berupa kutipan-kutipan yang diambil dari dalam novel Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku karya Kitami Masao (Ratna, 2004:49).