BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MODEL PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang beralamat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jadwal kegiatan penelitian tercantum pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan 1. Penyusunan Proposal 2. Pembimbingan Proposal 3. Seminar Proposal 4. Penyusunan Instrumen 5. Uji Coba Instrumen 6. Analisis Uji Coba Instrumen 7. Pelaksanaan Penelitian 8. Pengolahan Data 9. Penulisan Laporan 10. Ujian Tesis Tahun Pelajaran 2013/2014 Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuasi eksperimen dengan pertimbangan bahwa penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel lainnya tanpa menggunakan kelas kontrol. Penelitian eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. 54

55 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). SMA Negeri Kebakkramat memiliki kelas X sebanyak 10 kelas yang terdiri dari 1 kelas ICT, 1 kelas olah raga dan 8 kelas reguler. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X reguler SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 288 siswa. Pemilihan populasi ini didasarkan pada asumsi bahwa kelas X ICT dan kelas X olahraga merupakan kelas yang memiliki kemampuan awal berbeda dengan kelas reguler. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompokkelompok yang ada dalam populasi. Dari 8 kelas yang dijadikan populasi diambil dua kelas secara random (acak) untuk dijadikan sebagai kelompok sampel. Syarat agar dapat dilakukan pengambilan sampel secara acak adalah tidak ada perbedaan prestasi belajar dari kelas-kelas yang dijadikan populasi. Untuk menguji ada-tidaknya perbedaan prestasi belajar dari delapan kelas tersebut dilakukan uji kesamaan rata-rata. Uji kesamaan rata-rata dalam penelitian ini dilakukan dengan PASW 18 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang artinya tidak ada perbedaan

56 prestasi belajar yang signifikan antara 8 kelas yang dijadikan populasi. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara acak dan didapatkan 2 kelas sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen pertama yaitu kelas X-7 yang menggunakan pembelajaran POGIL dan kelas eksperimen kedua yaitu kelas X-8 yang menggunakan pembelajaran PBL. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel moderator dan variabel terikat. Variabel bebas atau independent variabel yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POGIL dan PBL. Variabel moderator yaitu variabel yang mengikuti variabel bebas dan mempengaruhi variabel terikat. Variabel moderator dalam penelitian ini yaitu kemampuan memori dan kreativitas siswa. Variabel terikat atau dependent variabel yaitu variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi belajar meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. 2. Definisi Operasional Variabel a. Variabel bebas: Model pembelajaran yaitu POGIL dan PBL. POGIL merupakan model pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan proses dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang terdiri atas

57 eksplorasi, penemuan konsep dan aplikasi. PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Skala pengukuran kedua variabel adalah skala nominal. b. Variabel moderator I: Kemampuan Memori Kemampuan memori atau ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering). c. Variabel moderator II: Kreativitas Kreativitas merupakan kemampuan untuk memunculkan atau mengembangkan suatu gagasan yang telah ada secara rasional melalui kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir untuk membangun pengetahuan dan menghasilkan kesimpulan yang tepat. Variabel moderator I dan II yaitu kemampuan memori dan kreativitas dinyatakan dalam skala ordinal dengan dua kategori yaitu: 1) Kategori tinggi jika X (rata-rata) 2) Kategori rendah jika < X (rata-rata) d. Variabel terikat: Prestasi belajar siswa Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa yang berupa seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki setelah siswa tersebut mengalami proses belajar yang dinyatakan dalam skala interval.

58 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi angket, tes dan observasi. Teknik-teknik tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Penilaian Diri Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini, angket yang digunakan berupa lembar penilaian diri dan lembar penilaian teman sejawat yang digunakan untuk mengukur sikap siswa. Lembar penilaian diri merupakan penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Penilaian antar peserta didik atau teman sejawat merupakan penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi (Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup dengan dua alternatif jawaban. Rentang nilai yang digunakan antara 1 2. Untuk jawaban ya diberikan skor 2 untuk pernyataan positif dan 1 untuk pernyataan negatif. Sebelum angket ini digunakan untuk mengambil data penelitian, terlebih dahulu dilakukan validasi oleh 2 orang panelis dan uji reliabilitas. 2. Teknik Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan),

59 dalam bentuk tulisan (tes tulis), atau dalam bentuk tindakan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2005). Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan memori, kreativitas dan prestasi belajar kimia siswa pada aspek pengetahuan. Soal-soal dalam tes tersebut disesuaikan dengan kisi-kisi soal. 3. Teknik Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun buatan (Sudjana, 2005). Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, tingkat partisipasi dan proses kegiatan yang dilakukan. Teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data prestasi belajar yaitu sikap dan keterampilan siswa. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pelaksanaan pembelajaran dan instrumen pengambilan data.

60 1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan kondusif sesuai dengan rencana dan hasil yang diharapkan maka perlu adanya instrumen pembelajaran dalam penelitian ini, yang meliputi: a. Silabus yaitu rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertulis yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam Lampiran 1. b. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. RPP untuk model pembelajaran POGIL dapat dilihat dalam Lampiran 2 sedangkan RPP untuk pembelajaran PBL dapat dilihat dalam Lampiran 3. c. Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lebih terarah dan efektif. LKS untuk model pembelajaran POGIL dapat dilihat dalam Lampiran 4 sedangkan LKS untuk model pembelajaran PBL dapat dilihat dalam Lampiran 5. 2. Instrumen Pengambilan Data a. Tes kemampuan memori yang digunakan untuk mengetahui kemampuan memori siswa menggunakan metode asosiasi berpasangan dengan bentuk mengenal kembali. Tes kemampuan memori dapat dilihat dalam Lampiran 16.

61 b. Tes kreativitas digunakan untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa. Tes kreativitas yang digunakan berupa tes kreativitas verbal berlandaskan model struktur Guilford yang terdiri dari enam sub tes. Tes kreativitas verbal dapat dilihat dalam Lampiran 17. c. Tes prestasi belajar pada aspek pengetahuan digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi Hidrokarbon. Tes prestasi belajar dapat dilihat dalam Lampiran 7. d. Lembar penilaian diri dan penilaian teman sejawat untuk menilai sikap siswa, dapat dilihat dalam Lampiran 9 dan Lampiran 10. e. Lembar observasi untuk menilai sikap selama proses pembelajaran dapat dilihat dalam Lampiran 11 sedangkan lembar observasi untuk menilai keterampilan siswa terdapat dalam Lampiran 12. f. Pedoman penilaian laporan praktikum untuk menilai keterampilan siswa dalam menganalisis hasil praktikum dapat dilihat dalam Lampiran 13. G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Untuk mengetahui validitas RPP yang digunakan, dilakukan validasi oleh dua panelis dan dihitung dengan formula Gregory. Hasil perhitungan CV untuk RPP POGIL sebesar 0,95 dan CV untuk RPP PBL sebesar 0,90 artinya kedua RPP

62 dapat digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan validasi RPP dapat dilihat dalam Lampiran 20. 2. Tes Prestasi Belajar Prestasi belajar yang diukur dalam penilaian ini meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Instrumen penilaian untuk aspek pengetahuan berupa soal-soal materi pokok hidrokarbon, untuk aspek sikap berupa lembar penilaian diri dan penilaian teman sejawat serta lembar observasi sikap sedangkan untuk aspek keterampilan menggunakan lembar observasi keterampilan dan pedoman penilaian laporan praktikum. Instrumen tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh dua orang panelis untuk mengetahui validitas isi instrumen. Selanjutnya sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrument tes pengetahuan diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesulitan. Lembar penilaian diri diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas tes. Uji coba tes prestasi belajar dilakukan di SMA Negeri Kebakkramat pada siswa kelas XI-IPA-1. a. Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sujana, 2005). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity) dan validitas butir soal. Haynes, et al. (1995) dalam Azwar (2013) mengatakan bahwa makna validitas isi adalah sejauh mana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur

63 benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Rumus yang dipakai untuk mengetahui validitas isi secara keseluruhan adalah formula Gregory (2007). Pada formula ini, diperlukan dua panelis untuk memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrumen, dalam bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila dicocokkan dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut: Content Validity (CV) = D A+B+C+D Keterangan: A B C D : Jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis : Jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan menurut panelis II : Jumlah item yang relevan menurut panelis I dan kurang relevan menurut panelis II : Jumlah item yang relevan menurut kedua panelis Kriteria yang digunakan adalah jika CV lebih dari 0,70 maka analisis dapat dilanjutkan. Data hasil uji validitas isi dengan formula Gregory sebagai berikut: Tabel 3.2. Data Hasil Uji Validitas Isi Nilai CV Keterangan Tes Pengetahuan 0,75 Dapat dilanjutkan Lembar Penilaian Diri 0,93 Dapat dilanjutkan Lembar Penilaian Teman Sejawat 0,93 Dapat dilanjutkan Pedoman Penilaian Praktikum 1,00 Dapat dilanjutkan Uji Petik Kinerja 1,00 Dapat dilanjutkan

64 b. Reliabilitas Soal dinyatakan reliable bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan (Depdiknas, 2009). Pengujian reliabilitas tes objektif menggunakan rumus KR 20 sebagai berikut: k KR20 1 k 1 p(1 p) 2 S t Keterangan : KR 20 : koefisien reliabilitas tes k : banyaknya butir item 1 : bilangan konstan 2 S t : varian total p : proporsi peserta yang menjawab benar butir tes yang bersangkutan Suatu instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,7 (Sudijono, 2008). Dari hasil perhitungan didapatkan reliabilitas soal sebesar 0,868 artinya instrumen tes tersebut reliabel. c. Uji Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, berarti semakin mudah soal tersebut. Formula yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: B commit TKto user JS

65 Keterangan : TK B JS : Tingkat kesukaran soal : Jumlah responden yang menjawab benar : Jumlah seluruh responden yang mengikuti tes Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut : 0,00 0,30 : Soal Sukar 0,31 0,70 : Soal Sedang 0,71 1,00 : Soal Mudah (Depdiknas, 2009) Uji tingkat kesukaran soal dilakukan dengan software iteman dan didapatkan hasil pada Tabel 3.4. sebagai berikut: Tabel 3.4. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pengetahuan Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Sukar (0,00 0,30) 15, 25, 26, 36. 4 Soal Sedang (0,31 0,70) 2, 3, 10, 13, 17, 22, 27, 28, 30, 31, 33, 14 34, 37, 40. Soal Mudah (0,71 1,00) 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 29, 32, 35, 38, 39. 22 d. Uji Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi yang ditanyakan. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda (DP). Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang sudah memahami dan belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya

66 pembeda suatu soal maka semakin baik soal tersebut. Jika daya pembeda negatif berarti lebih banyak kelompok siswa yang belum memahami materi menjawab benar soal tersebut. Untuk mengetahui daya pembeda tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus koefisien korelasi point biserial (r pbis ) seperti berikut ini: Keterangan : r pbis Y p Yt St p ( 1 p) r pbis Yp Yt St p : korelasi poin biserial : rata-rata skor pada kriterion siswa yang menjawab benar soal : mean kriterion seluruh siswa : standar deviasi kriterion seluruh siswa : proporsi siswa yang menjawab benar soal Kriteria daya pembeda: 0,0 0,20 : Jelek (J) 0,21 0,40 : Cukup (C) 0,41 0,70 : Baik (B) 0,71 1,0 : Baik Sekali (BS) (Sudijono, 2008) Daya pembeda soal untuk tes pengetahuan dihitung dengan software iteman dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.5. Tabel Tingkat Daya Pembeda Soal Pengetahuan Kriteria Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah 0,0 0,20 : Jelek (J) 3, 15, 33 3 0,21 0,40 : Cukup (C) 1, 2, 5, 8, 10, 11, 22, 24, 27, 30, 31, 40. 12 0,41 0,70 : Baik (B) 4, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 25 23, 25, 26, 28, 29, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39. 0,71 1,00 : Baik Sekali - 0

67 Berdasarkan analisis butir soal yang telas dilakukan, meliputi uji validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, dari 40 soal yang diujikan diambil 25 soal sebagai uji kompetensi Hidrokarbon dengan pertimbangan mengambil soal-soal dengan daya pembeda cukup dan semua indikator dalam materi Hidrokarbon sudah terpenuhi. 2. Tes Kemampuan Memori Tes kemampuan memori diukur dengan metode asosiasi berpasangan. Metode asosiasi berpasangan adalah suatu metode dimana subyek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Instrumen kemampuan memori pada penelitian ini mengacu instrumen pada eksperimen Burtt dan Dobell (Walgito, 2010). Dalam pelaksanaannya siswa diminta untuk mengingat materi selama beberapa saat (berupa kata yang berpasangan dengan kode) kemudian materi ditarik dan siswa diminta untuk mengungkapkan kembali materi yang telah diingat dalam waktu yang telah ditentukan, dengan cara memilih kode yang sesuai dengan pasangannya. Standarisasi tes dilakukan dengan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua (split-half) yaitu membelah dua butir-butir soal tes menjadi dua bagian yang sama dengan asumsi pembelahan soal dilakukan secara pararel. Syarat agar dapat dilakukan uji dengan rumus Spearman Brown adalah kedua belahan harus pararel yang ditunjukkan dengan nilai reliabilitas separuh tes termasuk dalam kriteria tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi product moment dari separuh tes. Dari hasil penghitungan dengan Ms. Excel didapatkan nilai koefisien korelasi product

68 moment sebesar 0,85 artinya reliabilitas separuh tes tergolong tinggi. Kemudian pengujian reliabilitas tes secara keseluruhan dianalisis dengan rumus koefisien korelasi Spearman Brown, yang rumusnya sebagai berikut: Keterangan : Rtt = 2 rhh 1+rhh r tt r hh : koefisien reliablitas tes secara total : koefisien korelasi product moment dari separuh tes 1 & 2 : bilangan konstan Kriteria pengujian: Jika r tt 0,70 : reliabilitas tinggi (reliable) Jika r tt < 0,70 : reliabilitas rendah (unreliable) (Sudijono, 2008) Dari hasil perhitungan dengan Ms. Excel didapatkan nilai reliabilitas untuk tes kemampuan memori sebesar 0,92 sehingga tes dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan data. 3. Tes Kreativitas Verbal Tes kreativitas yang digunakan adalah tes kreativitas verbal (TKV). Indikator tes ini mengacu pada Munandar (1977). Indikator dari tes tersebut adalah: a) permulaan kata, yaitu tes ini mengukur kelancaran dengan kata, yaitu menemukan kata yang memenuhi persyaratan struktur tersebut, b) menyusun kata, tes ini mengukur kelancaran kata, tetapi tes ini juga menunutut kemampuan dalam reorganisasi persepsi, c) membentuk kalimat tiga kata, tes ini menuntut kemampuan reorganisasi persepsi, d) sifat-sifat yang sama, tes ini untuk

69 mencetuskann gagasan yang memenuhi persyaratan dalam waktu yang terbatas, e) macam-macam penggunaan, tes ini untuk mengukur kelenturan dalam berpikir juga orisinalitas, f) Apa akibatnya, tes ini menunjukkan kemampuan untuk mengembangkan gagasan, merincinya, dengan mempertimbangkan macammacam implikasinya. Sebelum digunakan terlebih dahulu diuji dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas item. Uji validitas untuk tes kreativitas verbal menggunakan korelasi pearson product moment. r xy = N N 2 2 2 N 2 Keterangan : X Y r xy N : skor butir item nomor tertentu : skor total : koefisien validitas : jumlah subyek Taraf signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% criteria validitas suatu tes (r xy ). Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut : 0,91 1,00 : Sangat tinggi 0,71 0,90 : Tinggi 0,41 0,70 : Cukup 0,21 0,40 : Rendah Negatif 0,20 : Sangat rendah Item dikatakan valid bila harga r xy > r tabel.

70 Berdasarkan hasil perhitungan dengan Ms. Excel didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Tes Kreativitas Verbal Jenis instrumen Nomor Soal Valid Nomor Soal Tidak Valid Tes Kreativitas Verbal 1.1, 1.3, 2.2, 3.1, 3.2, 3.3, 1.2, 2.1, 2.3, 4.1, 5.3, 6.1 4.2, 4.3, 5.1, 5.2, 6.2, 6.3 Jumlah 12 6 Uji coba tes kreativitas verbal dilakukan dalam kelas dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa sehingga r tabel yang digunakan sebesar 0,329. Dari hasil uji validitas untuk tes kreativitas verbal, dengan jumlah soal awal 18 butir soal didapatkan 12 butir soal tes untuk mengambil data karena terdapat 6 butir soal dengan harga r xy kurang dari r tabel. Uji reliabilitas untuk tes kreativitas verbal menggunakan formula alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 0 dan 1). Keterangan: n n 1 2 Si 2 1 St α N Si 2 St 2 : koefisien reliabilitas instrumen : banyaknya soal : jumlah kuadrat S tiap-tiap item : kuadrat dari S total keseluruhan item 1 N 2 S t = N X X 2 Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,91-1,00 : sangat tinggi 0,71 0,90 : tinggi

71 0,41 0,70 : cukup 0,21 0,40 : rendah Negatif 0,20 : sangat rendah Dari hasil perhitungan dengan Ms. Excel didapatkan nilai reliabilitas untuk tes kreativitas verbal sebesar 0,99 atau sangat tinggi sehingga tes dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan data. H. Teknik Analisis Data Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental karena hasil penelitian ini akan menegaskan perbedaan variabel yang diteliti, yaitu pembelajaran POGIL dan PBL ditinjau dari kemampuan memori dan kreativitas siswa. Pada penelitian ini kemampuan memori dikategorikan menjadi tinggi dan rendah. Kreativitas siswa dikategorikan menjadi kreativitas tinggi dan rendah. Rancangan penelitian disajikan dalam Tabel 3.7. Tabel 3.7. Rancangan Penelitian Kemampuan Memori Tinggi (B 1 ) Kemampuan Memori Rendah (B 2 ) Kreativitas Tinggi (C 1 ) Kreativitas Rendah (C 2 ) Kreativitas Tinggi (C 1 ) Kreativitas Rendah (C 2 ) Model Pembelajaran (A) POGIL (A 1 ) PBL (A 2 ) A 1 B 1 C 1 A 2 B 1 C 1 A 1 B 1 C 2 A 2 B 1 C 2 A 1 B 2 C 1 A 2 B 2 C 1 A 1 B 2 C 2 A 2 B 2 C 2

72 Keterangan: A 1 B 1 C 1 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kreativitas tinggi diberi perlakuan pembelajaran POGIL. A 1 B 1 C 2 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kreativitas rendah diberi perlakuan pembelajaran POGIL. A 1 B 2 C 1 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah dan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran POGIL. A 1 B 2 C 2 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah dan kreativitas rendah yang diberi perlakuan pembelajaran POGIL. A 2 B 1 C 1 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran PBL. A 2 B 1 C 2 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori tinggi dan kreativitas rendah yang diberi perlakuan pembelajaran PBL. A 2 B 2 C 1 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah dan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran PBL. A 2 B 2 C 2 : Kelompok siswa dengan kemampuan memori rendah dan kreativitas rendah yang diberi perlakuan pembelajaran PBL. 1. Uji Prasyarat Analisis Sebagai uji prasyarat analisis dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Jika uji prasyarat tersebut dipenuhi, maka uji statistik dilanjutkan dengan menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama. Namun jika salah satu atau kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka bisa dilakukan uji statistik non parametrik yaitu uji Kruskal-Wallis (Santoso, 2014). a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak, uji normalitas ini dihitung menggunakan software PASW 18.

73 1) Prosedur Penentuan Hipotesis: H 0 : Tidak ada perbedaan mean, median, dan modus (sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal). H 1 : Ada perbedaan mean, median, dan modus (sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal). 2) Statistik Uji Statistik uji menggunakan normality test Kolmogorov-Smirnov. Ketentuan pengambilan kesimpulan yaitu, H 0 diterima ketika tingkat signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 dan H 0 ditolak ketika tingkat signifikansi kurang dari 0,05 (Budiyono, 2009). Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi variansi dari sama atau tidak. Uji homogenitas ini dihitung menggunakan PASW 18. 1) Prosedur Penentuan Hipotesis: H 0 H 1 : tidak ada perbedaan variansi-variansi dari populasi (homogen) : ada perbedaan variansi-variansi dari populasi (tidak homogen) 2) Statistik Uji Statistik uji menggunakan test for equal variances. Ketentuan pengambilan kesimpulan, H 0 diterima ketika tingkat signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05 (Budiyono, 2009). Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. 2. Uji Hipotesis Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama yang bertujuan untuk menguji signifikansi efek tiga

74 varibel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat. a. Uji Anava : 1) H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran POGIL dan PBL pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran POGIL dan PBL pada materi Hidrokarbon kelas X. 2) H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kemampuan memori tinggi dan rendah pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kemampuan memori tinggi dan rendah pada materi Hidrokarbon kelas X. 3) H 0 : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kreativitas tinggi dan rendah pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada perbedaan prestasi belajar siswa dengan kreativitas tinggi dan rendah pada materi Hidrokarbon kelas X. 4) H 0 : Tidak ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X.

75 5) H 0 : Tidak ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL dengan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. 6) H 0 : Tidak ada interaksi antara kemampuan memori dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada interaksi antara kemampuan memori dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. 7) H 0 : Tidak ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL, kemampuan memori dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. H 1 : Ada interaksi antara pembelajaran POGIL dan PBL, kemampuan memori dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi Hidrokarbon kelas X. Statistik uji menggunakan General Linier Model jika data terdistribusi normal dan homogen atau menggunakan uji Kruskal-Wallis jika salah satu atau kedua syarat tidak terpenuhi. Ketentuan pengambilan kesimpulan, H 0 ditolak ketika tingkat signifikansi kurang dari 0,05 selain itu H 1 akan diterima. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.