BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

BAB VI SENAM. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 133

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

PENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM GULING DEPAN DENGAN PEMBELAJARAN BERVARIASI PADA SISWAKELAS 4 SDN KREBET 3MASARANSRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

Kata Kunci : meningkatkan peningkatan kemampuan guling depan dengan pembelajaran yang variatif

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

II. TINJAUAN PUSTAKA. melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai. tujuan tertentu.dalam Muhajir (2006: 88)

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. DISPORA (2004:3), menjelaskan : dalam olahraga senam ada beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken & paling mendasar, juga mencakup ketermapilan keterampilan yang telah ada.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada. pendidik berupaya meningkatkan profesionalisme dan kualitas mengajarnya

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROL DEPAN MELALUI PENDEKATAN MODIFIKASI MATRAS PADA SISWA KELAS V SDN BOHONTOBUNGKU KECAMATAN BUNGKU TENGAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. perlu kiranya pendidikan dasar mendapat perhatian yang khusus dan sungguhsungguh

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi subjek penelitian adalah kelas V. Bone Pantai dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 14 laki-laki

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH SENAM LANTAI

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS Kurikulum Pendidikan di Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. D. Manfaat penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FORWARD ROLL MENGGUNAKAN MEDIA GYMNASTIC BALL PADA SISWA KELAS VIII-A MTs KARANGAN TRENGGALE TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GULING BELAKANG SENAM LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BIDANG MIRING. Thoif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah

BAB I PENDHULUAN. Pengaruh Model Education Gymastics terhadap Peningkatan Gerak Dasar Guling Depan dalam Pembelajaran Senam Lantai

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sunarto ( 1999), menyatakan bahwa masa

SENAM PETI LOMPAT MEMBINA KEBERANIAN DAN KETANGKASAN ANAK SEKOLAH DASAR. Oleh Fredericus Suharjana Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM LANTAI GULING BELAKANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan Penulisan. 1.3 Metode penulisan

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

HEADSTAND / KOPSTAND

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

TINJAUAN PUSTAKA. di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi. berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Penerapan Metode Part-whole untuk Meningkatkan Ketrampilan Senam Ketangkasan Gerakan Round-off pada Siswa Kelas XI RPL-3 SMK Negeri 5 Malang

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM ROLL KEDEPAN DENGAN MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMK PUTRA ANDA BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016 BOBBY HELMI Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Stok bina guna medan ABSTRAK Lokasi penelitian ini adalah di SMK Putra Anda Binjai.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.Subjek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X-4 SMK Putra Anda Binjai.Yang berjumlah 29 orang siswa.yang terdiri dari putri 19 siswa dan putra 10 siswa.pada setiap penelitian dalam ilmu pengetahuan umumnya bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu ilmu pengetahuan. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan guru untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar roll kedepan. Pada siklus I dari 29 orang siswa, terdapat 15 siswa (51,72%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 14 siswa (48,28%) yang belum tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,70. Pada siklus II dari 29 orang siswa, terdapat 26 siswa (89,65%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 3 siswa (10,35%) yang belum tuntas dalam belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,31. Berdasarkan hasil belajar ini maka dapat disimpulkan bahwa : Terjadi Peningkatan Hasil Belajar Roll Ke Depan Senam Lantai Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Dengan Variasi Bermain Di Kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016. Kata Kunci: Senam Lantai, Roll Kedepan, Resiprokal. PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa untuk menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu dapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya. Penjaskes memiliki peranan yang penting dalam sistem pendidikan, karena seorang siswa dalam belajar tidak hanya mendapat ilmu ataupun pendidikan yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu pengetahuan, berhitung, menulis, membaca tapi juga kemampuan gerak yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berfikir dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes. Penjaskes menjadi bagian dalam sistem pendidikan sesuai dengan tujuannya membentuk pribadi yang yang berkarakter, memiliki ketrampilan berolahraga, menghindarkan pada perbuatan negatif dengan semangat berolahraga dan menjaga kondisi agar tetap bugar dan sehat. Hal ini menentukan kemampuan belajar yang lebih cepat untuk dapat menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Untuk itu perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. Selama ini guru dipandang Sebagai sumber informasi pertama, namun semakin majunya teknologi maka siswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, maka guru

seharusnya tanggap dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan tersebut. Salah satu materi yang di pelajari di dalam penjaskes adalah senam, senam merupakan salah satu bagian dari penjaskes yang terdiri dari berbagai gerakan bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh, dan mencapai prestasi dengan melakukan berbagai gerakan yang memiliki tingkat kesulitan rendah, sedang, sampai sulit. Namun di ajarkan dalam penjaskes yang hanya senam aristik dalam bentuk senam lantai dan senam ritmik dalam bentuk senam senam yang menggunakan irama. Dari kedua senam yang diajarkan disekolah tersebut peneliti mengkhususkan pada senam lantai yang merupakan pondasi atau dasar dalam melakukan berbagai gerakan senam, namun tidak semua materi diajarkan kepada siswa karena terdapat tingkat kesulitan yang berbeda di masing - masing gerakan. Ada beberapa sub materi yang diajarkan seperti roll depan, roll belakang, roll ke depan, handstand, headstand dan lain - lain. Dari materi tersebut guru merasa tertarik dan untuk meneliti pada sub materi roll ke depan. Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh. Guling depan (roll ke depan) adalah aktivitas gerak tubuh dengan membulatkan badan sedemikian rupa hingga berguling ke arah sisi yang lain. Sebagai syarat pokok pelaksanaan gerak guling depan adalah punggung menyentuh dasar lantai Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam mengusai gerakan seperti, sarana dan prasarana seperti matras tidak bisa dimanfaatkan, guru kurang mampu menganalisa komponen-komponen fisik yang mana yang harus diberikan guna untuk menunjang gerakan roll kedepan, siswa kurang serius dan kurangnya variasi pembelajaran sehingga anak anak cepat bosan dan tidak termotivasi dalam proses belajar mengajar. LANDASAN TEORI Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani adalah segala yang berpangkal pada gerakan manusia, serta mengarah kepada kepribadian yang bulat dan kreatif dari manusia, merupakan dasar dari segala pendidikan Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Suprijono (2010:5), Mengemukakan bahwa: Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Sehingga dapat dikatakan bahwa seorang yang telah belajar harus memiliki tahap akhirnya yang berupa hasil belajar itu sendiri. Bloom dalam Suprijono (2009 :6), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (menerapkan) analysis (menguraikan, menentukan hubungan) synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Dominan efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons) valuing (nilai) organization (organisasi) characterization (karakterisasi) domain psikomotor meliputi initiatory,prerotine,dan rountinezed. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, pisik, sosial, manajerial, dan intelektual initiatory, prerotine, dan rountinezed. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, pisik, sosial, manajerial,dan intelektual Senam Lantai

Menurut Agus Mahendra (2000:7) Senam berasal dari bahasa Inggris disebut Gymnastic atau Belanda Gymnastiek yang berasal dari kata yunani gymnos yang berarti telanjang. Ini dikarenakan pada jaman dahulu dalam pembuatan pakaian senam tidak semaju saat ini dan kegiatan pada jaman dahulu lebih banyak dilakukan dengan telanjang agar lebih luwes dalam bergerak.tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani.cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak.namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria.senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.Pada waktu itu namanya Gymnastiek, zaman jepang dinamakan Taiso.Pemakaian istilah senam sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.senam sejak Yunani kuno sampai sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistematika latihan maupun tujuantujuannya. Senam Lantai adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakangerakannya dilakukan di atas lantai (matras) atau Permadani. Senam ini sering disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan. Sukiyo (2000:13) Menurut FIG; senam dibagi menjadi 6 kelompok yaitu senam artistik (artistic gymnastic), senam ritmik sportif (sportive ritmic gymnastic), senam akrobatik (acrobatik gymnastic), senam aerobik sports (sports aerobic), senam trampolin (trampoline), senam umum (general gymnastic). Menurut Agus Mahendra (2000:14) senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Anak yang terlibat senam akan berkembang daya tahan ototnya, kelincahan, serta keseimbangannya disamping itu program senam dapat pula menyumbang pada pengayaan perbendaharaan gerak pesertanya. Dalam kaitan inilah kegiatan senam dapat dianggap membantu anak untuk mempersiapkan diri untuk bisa berhasil pada cabang cabang olahraga lainnya. Roll Ke Depan (Guling Depan) Guling depan adalah aktivitas gerak tubuh dengan membulatkan badan sedemikian rupa hingga berguling ke arah sisi yang lain. Sebagai syarat pokok pelaksanaan gerak Guling depan adalah punggung menyentuh dasar lantai. Adapun langkahlangkah melakukan guling depan adalah sebagai berikut : Sikap awal, posisi berdiri tegak kedua tangan diangkat ke atas. Pada posisi ini, kedua lutut dan kedua siku dalam posisi lurus. Telapak tangan dibuka dan seluruh jari posisi rapat; Turunkan kedua tangan secara perlahan seiring dengan turunya kepala, pandangan mata mengikuti telapak tangan. Saat menurunkan kedua tangan dan kepala sikap dada membusung dan punggung tidak membungkuk, kedua siku dan kedua lutut tetap dalam keadaan lurus; Ketika kedua telapak tangan menyentuh dasar lantai, tekuk kedua lutut secara perlahan; Masukan kepala hingga dagu berimpit dengan dada dan posisi kedua siku masih tetap lurus; Kemudian secara bersama-sama kedua lutut kaki dan kedua siku ditekuk, hingga tengkuk menempel dasar lantai; Kedua kaki sedikit mendorong dasar lantai, secara otomatis tubuh berguling ke depan. Saat kondisi ini, posisi dagu tetap menempel dada dan lutut betulbetul ditekuk, sedangkan punggung harus melengkung. Saat berguling, mulai dari

tengkuk, punggung, sampai dengan pinggul harus berurutan secara bergantian; Ketika punggung menyentuh dasar lantai, secara cepat posisi kedua tangan memegang lutut sampai dengan pinggul menyentuh dasar lantai; Ketika telapak kaki menyentuh dasar lantai, dan sedikit sisa laju percepatan dari perlakuan berguling berakibat badan sedikit doyong ke depan. Untuk menghindari kelebihan dorongan segera kedua kaki ditekan.posisi kedua tangan segera diluruskan dan arah pandangan ketelapak tangan. Berdiri ke sikap awal, posisi berdiri tegak kedua tangan diangkat ke atas. Pada posisi ini, kedua lutut dan kedua siku dalam posisi lurus.telapak tangan dibuka dan seluruh jari posisi rapat. (Biasworo Adisuyanto Aka, 2009 : 78-79). Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll Depan, misalnya : Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki. Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping. Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah di SMK Putra Anda Binjai.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016. Subjek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X-4 SMK Putra Anda Binjai.Yang berjumlah 29 orang siswa.yang terdiri dari putri 19 siswa dan putra 10 siswa. Pada setiap penelitian dalam ilmu pengetahuan umumnya bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu ilmu pengetahuan. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan guru untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang disengaja dimunculkan didalam kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan dari guru yang dilakukan oleh siswa dalam pelaksanaanya yang berguna untuk mengungkapkan kesulitan belajar siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani serta cara mengatasi kesulitan kesulitan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut. PEMBAHASAN PENENLITIAN Melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajarpada materi roll ke depan dalam senam lantaiyang telah diterapkan pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai ternyata dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa baik secara individual dan secara klasikal. Berdasarkan hasil presentase siswa yang telah memiliki ketuntasan hasil belajar roll ke depan dalam senam lantaimelalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar secara klasikal dari test gerakan pada proses pembelajaran siklus I mencapai (48,27%) maka presentase yang didapat dari siklus II (89,65%) ini telah terjadi peningkatan, peningkatan tersebut mencapai ketuntasan secaraklasikal yang ditetapkan yaitu 72,70. Dengan demikian dapatlah dikatakan melalui penerapan menggunakan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar yang di terapkan oleh guru berakhir pada siklus II dengan hasil belajar roll ke depan dalam senam lantai yang tadinya rendah menjadi meningkat. Peningkatan pengelolaan pembelajaran dengan penerapan melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan variasi belajar

lebih efektif sehingga dapatlah ketuntasan hasil belajar roll ke depan dalam senam lantai pada siswa kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016 KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Pada siklus I dari 29 orang siswa, terdapat 15 siswa (51,72%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 14 siswa (48,28%) yang belum tuntas. Nilai ratarata yang diperoleh adalah 72,70. Pada siklus II dari 29 orang siswa, terdapat 26 siswa (89,65%) yang sudah tuntas dalam belajar dan sisanya 3 siswa (10,35%) yang belum tuntas dalam belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 79,31. Berdasarkan hasil belajar ini maka dapat disimpulkan bahwa : Terjadi Peningkatan Hasil Belajar Roll Ke Depan Senam Lantai Melalui Penerapan Gaya Mengajar Resiprokal Dengan Variasi Bermain Di Kelas X SMK Putra Anda Binjai T.A. 2015/2016. melakukan suatu rangkaian gerakan pada teknik dasar tertentu. 3. Kepada sekolah agar mampu mendukung kegiatan belajar pendidikan jasmani dengan melengkapi sarana dan prasarana. SARAN Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut 1. Bagi guru pendidikan jasmani sebaiknya menggunakan gaya mengajar resiprokal dengan variasi bermain. 2. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajar atau kemampuan dalam

DAFTAR PUSTAKA Agus Mahendra. (2000). Senam. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat. Dimyati. (2006) Belajar dan pembelajaran, Jakarta,PT Rineka Cipta. Ega Trisna Rahayu. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Implementasi Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Bandung: CV Alfabeta. Hamdani (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hamalik Oemar (2010). Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hamzah. B. Uno (2012). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Bandung : Bumi Aksara.

156