BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap sebagai produk lingkungan diluar diri manusia. Rangsangan dalam lingkungan tersebut mempengaruhi mereka untuk memberi respons dan bereaksi terhadap suatu objek dengan cara cara yang mempunyai inisiatif untuk bertindak, manusia lebih dianggap merespons situasi dengan suatu cara yang berdasarkan hukum objektif yang nyaris seperti yang berlaku dalam dunia fisik atau ilmu alam. Lebih lanjut, manusia dalam merespons lingkungan dipengaruhi oleh struktur sosial seperti peran, sosialisasi dan reference group serta pola pola hubungan sosial (Kriyantono, 2010: 54). Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif karena pendekatan objektif dipakai dalam penelitian kuantitatif. Pendekatan objektif berarti hubungan antara peneliti dengan responden adalah berjarak yaitu peneliti sering tidak ada kontak secara langsung dengan responden. Hubungan antara peneliti dengan subjek hanya jangka pendek. Jadi, hasil penelitian ini adalah objektif bukan subjektif.
3.1.2 Metodologi Kuantitatif Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Metodologi ini mempunyai prinsip objectivist. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat keteraturan atau hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan dalam fenomena sosial. Karena itu, penelitian ini mensyaratkan bahwa peneliti harus membuat jarak dengan objek atau realitas yang diteliti. Penilaian yang bersifat subjektif atau yang mengandung bias pribadi dari peneliti, hendaknya dipisahkan dari temuan penelitian (Kriyantono, 2010: 384). Penelitian ini menggunakan metodelogi kuantitatif karena tidak ada hubungan ataupun kontak secara langsung antara peneliti dengan responden. Jadi, penelitian ini bersifat objektif bukan subjektif. 3.2 Metode dan Tipe Riset 3.2.1 Metode Survei Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang di anggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang di asumsikan mewakili populasi secara spesifik (Kriyantono, 2010: 59).
3.2.2 Tipe Riset Eksplanatif Tipe riset eksplanatif adalah tipe yang menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Perlu untuk melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variabel satu dengan lainnya. Variabel adalah konsep yang bisa di ukur. Kegiatan berteori ini ada dalam kerangka teori. Sering disebut pula sebagai jenis riset korelasional dan komparatif (Kriyantono, 2010: 69). Penelitian ini menggunakan riset eksplanatif karena penelitian ini ingin melihat pengaruh (sebab akibat) antara Website Company Profile terhadap citra PT Angkasa Pura II (Persero). 3.3 Operasional Konsep 3.1 Tabel Operasional Konsep Variabel Dimensi Indikator No. Perta nyaan Website Company Profile (X) Bahasa 2 - Skala Penguku ran Desain 1 Skala interval Tata Warna 3 Tampilan 4 Skala Instrumen Likert Citra Perusahaan (Y) Multi Bahasa 5 (1) Stimulus Rangsangan yang diterima dari 6 luar untuk membentuk persepsi (2) Persepsi Pembentukan makna 7 (3) Kognisi Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan konsep 8-9
(4) Motivasi Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (5) Sikap Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi penggunaan suatu objek 10 11 (6) Pengalaman (7) Respons/ Tingkah laku Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam diri maupun lingkungan Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap rangsangan atau stimulus 12-13 14-15 3.4 Perumusan Hipotesis H 0 : Tidak ada pengaruh antara tampilan Website Company Profile terhadap citra PT Angkasa Pura II (Persero). H 1 : Ada pengaruh antara tampilan Website Company Profile terhadap citra PT Angkasa Pura II (Persero). 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Keseluruhan objek atau fenomena yang diriset disebut populasi. Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2002: 55). Jumlah populasi di dalam penelitian ini adalah 115 responden. Populasi ini berasal dari jumlah orang yang berpartisipasi di dalam Guestbook pada website PT Angkasa Pura II (Persero) selama periode Januari sampai Desember 2012.
3.5.2 Penentuan Sampel Di dalam penelitian ini menggunakan sampel probabilitas. Sampel probabilitas adalah sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk di pilih melalui perhitungan secara matematis. Rancangan sampling probabilitas yang digunakan adalah sampling random sederhana. Sampling random sederhana adalah teknik yang paling mudah untuk dilakukan. Di sini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk di pilih menjadi sampel. Syarat teknik sampling random sederhana ini adalah tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling. Melalui teknik ini pengetahuan yang detail terhadap populasi tidak terlalu penting, representasi kelompok dengan mudah dicapai dan kemungkinan kesalahan pengklasifikasian dapat dieliminasi (Kriyantono, 2010: 154-155). Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah di ketahui jumlahnya. Rumusnya adalah : n = N 1 + Ne 2 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir. Batas kesalahan yang di tolerir ini dibagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10% (Umar, 2002: 134). Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5% karena batas kelonggaran untuk ilmu sosial adalah 5%. Jadi, perhitungan penarikan sampel dalam penelitian ini adalah : N n = 1 + Ne 2 n = 115 1 + 115 x (0,05) 2 n = 115 1 + 115 x (0,0025) n = 115 1,2875 n = 89,32 = 89 Jadi, sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 89 responden. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif melalui angket atau kuesioner, wawancara, observasi, dokumen. Dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah angket,
sedangkan wawancara dan dokumenter adalah teknik penunjang saja (Ardianto, 2010: 162). Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden, disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Kriyantono, 2010: 97). Di dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Sedangkan wawancara dan dokumen dari perusahaan hanya sebagai referensi saja. 3.6.1 Skala Pengukuran Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain yaitu berupa interval yang tetap. Skala interval tidak hanya mengukur kehadiran karakteristik tertentu tetapi juga mengukur jumlah yang dimiliki oleh objek tertentu. Angka angka yang digunakan ini dapat dipergunakan dapat diperlakukan dalam operasi aritmatika misalnya dijumlahkan, dikurangkan atau di bagi dan di kali serta di rata rata (Sarwono, 2012: 70). Skala interval adalah skala yang menunjukan jarak antara satu data dengan data lainnya dan mempunyai bobot/jarak/interval yang sama (Kriyantono, 2010: 137).
3.6.2 Skala Instrumen Penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap responden dalam memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau masalah yang diberikan kepada yang bersangkutan dalam suatu riset tertentu. Biasanya sikap dalam Skala Likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai ke yang paling positif dalam bentuk sebagai berikut: sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu (netral), setuju dan sangat setuju. Untuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan (Sarwono, 2012: 72). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematik oleh periset. Indikator-indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) atau sangat puas, puas, cukup, puas, tidak puas, sangat tidak puas atau sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk (Kriyantono, 2010: 138).
Umumnya pemberian kode angkanya sebagai berikut : 3.2 Tabel Skala Likert Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Tahu (Netral) 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sarwono, 2012: 72 3.7 Teknik Analisis dan Interpretasi Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan interpretasi data adalah memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi (Kriyantono, 2010:167). 3.7.1 Jenis Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Hubungan antar variabel ini mempunyai beberapa kemungkinan:
a) Simetris Ada hubungan tetapi sifat hubungan adalah simetris yaitu tidak saling mempengaruhi. Perubahan pada variabel satu tidak disebabkan oleh variabel lainnya. b) Dua variabel mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi. c) Asimetris Sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain (Kriyantono, 2010: 168). Penelitian ini hanya terdapat 2 variabel yaitu variabel Website Company Profile dan variabel citra perusahaan. 3.7.2 Uji Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen akan mengukur apa yang ingin diukur (Kriyantono, 2010: 143). Validitas adalah keabsahan atau akurasi suatu alat ukur. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur sesuatu. Untuk menguji validitas, ada beberapa langkah yang harus di lakukan, yaitu : a) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. b) Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden. c) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. d) Menghitung korelasi antara tiap-tiap pernyataan dan skor total dengan
menggunakan rumus teknik korelasi product moment (Ardianto, 2010: 188-189). 3.7.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain, suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lainnya. Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable) dan tetap (consistent) (Kriyantono,2010: 143-145). Reliabilitas adalah dapat dipercayainya alat ukur tersebut. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Ardianto, 2010: 189). Untuk menghitung reliabilitas digunakan Rumus Cronbach s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu butir pertanyaan mempunyai reliabilitas, jika : i) Nilai Croanbach s Alpha positif dan tidak boleh negatif. ii) Nilai Croanbach s Alpha hasil penghitungan sama atau lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2009: 46).
3.7.4 Uji Korelasi Analisis korelasi sederhana atau korelasi bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan di dapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut (Priyatno, 2012: 59). Korelasi merupakan teknik analisis pengukuran hubungan yaitu istilah yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan skala-skala tertentu. Pengukuran asosiasi berguna untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan-hubungan antar dua variabel atau lebih. Pengukuran ini hubungan antara dua variabel untuk masingmasing kasus akan menghasilkan keputusan diantaranya: a) Hubungan kedua variabel tidak ada b) Hubungan kedua variabel lemah c) Hubungan kedua variabel cukup kuat d) Hubungan kedua variabel kuat e) Hubungan kedua variabel sangat kuat Korelasi mempunyai karakteristik-karateristik diantaranya: a) Kisaran Korelasi: kisaran korelasi dimulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif.
b) Korelasi Sama Dengan Nol: korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. c) Korelasi Sama Dengan Satu: korelasi sama dengan +1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. d) Korelasi Sama Dengan Minus Satu: artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (Sarwono, 2012: 120-122). Dimana penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mengukur hubungan antara variabel Website Company Profile dengan citra PT Angkasa Pura II (Persero). 3.7.4.1 Pearson s Correlation (Product Moment) Korelasi Pearson Product Moment yang merupakan pengukuran parametrik akan menghasilkan koefisien korelasi yang berfungsi untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara dua variabel. Data yang digunakan dalam Korelasi Pearson sebaiknya memenuhi pesyaratan diantaranya adalah: a) Berskala interval/rasio. b) Variabel X dan Y harus bersifat independen satu dengan lainnya.
c) Variabel harus kuantitatif simetris (Sarwono, 2012: 129-130). Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya. Rumus Korelasi Product Moment adalah : r = Koefisien korelasi Pearson s Product Moment N = Jumlah individu dalam sampel X = Angka mentah untuk variabel X Y = Angka mentah untuk variabel Nilai koefisien korelasi ini adalah : 3.3 Tabel Nilai Koefisien Korelasi Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali 0,20 0,39 Hubungan rendah tetapi pasti 0,40 0,70 Hubungan yang cukup berarti 0,71 0,90 Hubungan yang tinggi ; kuat Lebih dari 0,90 Hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan Sumber: Kriyantono, 2010: 173 3.7.5 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung, Koefisien determinasi dihitung dengan cara mengkalikan R 2 dengan 100% (R 2 x 100%). Nilai penting dalam keluaran ini ialah nilai R Square, nilai Standard Error of the Estimate dan nilai Durbin-Watson (Sarwono, 2012: 205). 3.7.6 Uji Koefisien Regresi Analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis regresi linear sederhana, yang dirumuskan : Y = a + bx Dimana nilai a merupakan konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variabel x (Sarjono dan Julianita, 2011: 91). Regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Tujuan menggunakan analisis regresi ini adalah: a) Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel bebas. b) Menguji hipotesis karakteristik dependensi.
c) Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas di luar jangkauan sampel (Sarwono, 2012: 181). 3.7.7 Uji T Prosedur yang digunakan dalam membandingkan dalam analisa kuantitatif disebut Uji T. Uji T merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menilai perbedaan rata-rata antara dua kelompok atau lebih. Untuk menggunakan uji T diperlukan data yang berskala rasio atau interval dan harus berdistribusi normal. Beberapa prosedur yang dapat kita pergunakan untuk membandingkan rata-rata diantaranya ialah: a) Uji T satu sampel: merupakan prosedur untuk membandingkan rata-rata sampel pada satu variabel yang dibandingkan dengan standard yang kita acu. b) Uji T sampel berpasangan: merupakan prosedur untuk membandingkan rata-rata satu sampel yang sama dalam dua variabel yang menyatakan kondisi sebelum dan sesudah ada perlakukan terhadap sampel tersebut. c) Uji T sampel bebas : merupakan prosedur untuk membandingkan rata-rata dua sampel yang berbeda atau independen pada dua variabel. d) Uji ANOVA : merupakan prosedur untuk membandingkan ratarata lebih dari dua sampel yang berbeda atau independen pada
dua variabel dengan skala pengukuran yang berbeda yaitu metrik dan non-metrik (Sarwono, 2012: 150-151). 3.8 Sumber Data 3.8.1 Data Primer Data primer adalah data yang di peroleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, observasi. Data primer ini termasuk data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono, 2010: 41-42). Data primer penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner yang disebar ke sampel penelitian. Jumlah sampel penelitian ini adalah 89 responden yang pernah berpartisipasi di dalam forum tanya jawab (Guestbook) pada website PT Angkasa Pura II (Persero).