BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR PADA GEREJA KATOLIK DI BALI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA DI WASUPONDA, LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN

Oleh. Ni Made Ari Yuliantari, (NIM ) ( Nengah Bawa Atmadja*)

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan

Adaptasi Arsitektur Tradisional Bali pada Gereja St. Yoseph di Denpasar. Adaptation of Bali Traditional Architecture on St. Yoseph Church in Denpasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Re-Design Interior Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

Re-Desain Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal

DAFTAR ISI. ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR DIAGRAM. xiv

KAJIAN SEMIOTIKA PADA INTERIOR GEREJA SANTO YAKOBUS SURABAYA

VERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Misa Setiap Akhir Pekan Gereja Katolik Santa Maria 1500 umat 5 kali 7500 umat

SIMBOLISASI PADA RANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK SANTO PETRUS DAN GEREJA KATOLIK SANTA PERAWAN MARIA TUJUH KEDUKAAN DI KOTA BANDUNG

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

PENERAPAN UNSUR BUDAYA LOKAL PADA INTERIOR GEREJA PALASARI DI BALI DAN GEREJA PUH SARANG DI KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB Il TINJAUAN UMUM. : 6,5 dari tepi jalan alam sentosa di hadapan tapak. : Gereja dan Hunian terdiri dari Imam lanjut usia,

INTERPRETASI BENTUK PADA ARSITEKTUR GRAHA MARIA ANNAI VELANGKANNI SKRIPSI OLEH YUNI SYARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. a. Kebudayaan sebagai proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Gereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN UNSUR BUDAYA LOKAL PADA INTERIOR GEREJA PALASARI DI BALI DAN GEREJA PUH SARANG DI KEDIRI. Salma Prihati

REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

KAJIAN PERWUJUDAN NIRMANA INTERIOR GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIK

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania

Hiasan teknis. Bentuk hiasan yang disamping berguna sebagai hiasan juga memiliki fungsi yang lain. (lihat gambar 3)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

GEREJA KATOLIK IBU TERESA DI LIPPO CIKARANG

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

Pada proyek ini, gereja yang akan mengadaptasi budaya lokal adalah Gereja St. Maria Emaculata di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah utama yan

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB 5 PENUTUP PURA MAOSPAIT DI MASA LALU DAN MASA KINI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Ciputra News, 21 November Sumantri, Y, SJ. Akar dan Sayap, hal. 11, Kanisius Yogyakarta, 2002.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x

Kumpulan Soal Olimpiade Pengetahuan Iman Bidang Pembinaan Iman Keuskupan Bogor

STUDI IMPLEMENTASI KONSEP RUANG HETEROTOPIA PADA INTERIOR GEREJA KATOLIK TRITUNGGAL MAHAKUDUS TUKA- DALUNG BALI

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

SPIRITUALITAS EKARISTI

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI

Kajian Adaptasi Gereja Katolik pada Interior Bangunan Tionghoa Menjadi Gereja Santa Maria De Fatima Jakarta

BAB VI PARIWISATA SPIRITUAL PALASARI

ABSTRAK PERANCANGAN WEB DESAIN PROMOSI MOTIF BATIK BALI

DOA-DOA MELAWAN KUASA GELAP

PERANCANGAN INTERIOR TERMINAL KEDATANGAN BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

Profile Lingkungan. Santo Eduardus. Wilayah 8 Paroki St Bonaventura

Kesaksian Maria Natalia Kembali Menjadi Katolik

PENGEMBANGAN SEMINARI MENENGAH ROH KUDUS TUKA, DALUNG-BALI

PENGEMBANGAN GOA MARIA PALASARI DI JEMBRANA SEBAGAI TEMPAT ZIARAH DAN RUMAH RETRET

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

STUDI PERBANDINGAN ALIRAN KRISTEN: "KATOLIK ROMA"

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM. Redesain Kompleks Gereja Kristus Raja Semesta Alam di Kelurahan Tegalrejo, Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

Membaca Pola Geometri pada Gereja Katolik Palasari

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

Salib San Damiano. Sejarah Salib San Damiano. Icon Transfigurasi Kristus

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Makna Simbol Dalam Interior Gereja Katolik Santo Yusuf Gedangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

KESATUAN DAN WARNA PADA RUANGAN SERTA ELEMEN INTERIOR DI GEREJA KATOLIK ROH KUDUS KATEDRAL DENPASAR

KERAGAMAN BUDAYA TIONGHOA PADA INTERIOR GEREJA KATOLIK (Studi kasus: Gereja Santa Maria De Fatima di Jakarta Barat)

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

TUGAS AKHIR Program Studi S1-Seni Musik. Oleh: B. BAGUS FALENTA DWI S. NIM:

BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil,

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data lapangan, hasil pembahasan, dan penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Sesuai dengan apa yang telah dijabarkan pada Bab II, yaitu tinjauan teori tentang ragam hias Bali dan Gereja Katolik, serta pada Bab IV, yaitu sub judul penggunaan ragam hias dan kategorisasi, maka penulis menggunakan kategori-kategori ragam hias yang muncul pada obyek studi sebagai berikut : a) Ragam hias Bali : - Pepatran Mengambil rupa bentuk flora yang diwujudkan dalam bentuk ukiran dan lukisan - Kekarangan Mengambil rupa bentuk fauna yang diwujudkan dalam bentuk patung dan ukiran - Alam Mengambil rupa bentuk dari alam yang diwujudkan dalam bentuk ukiran dan lukisan

270 b) Ragam hias Gereja Katolik Simbol-simbol dalam ajaran agama Katolik yang berupa bentuk, patung, ukiran, lukisan, gambar, foto. c) Perpaduan ragam hias Gereja Katolik dan ragam hias Bali Simbol-simbol dalam ajaran agama Katolik yang dipadukan dengan ragam hias Bali (ukiran pepatran yang digunakan pada obyek studi) dan simbol-simbol dalam ajaran agama Katolik yang dibuat dengan gaya khas Bali (pakaian maupun perhiasan) seperti yang terlihat pada patung maupun ukiran malaikat dengan gaya khas Bali. 2) Penggunaan ragam hias pada gereja paroki di Bali adalah sebagai berikut : Tabel 5.1. Penggunaan ragam hias pada gereja paroki di Bali Sumber data : Analisis penulis

271 3) Frekuensi munculnya ragam hias Bali dan perpaduan ragam hias Bali dan ragam hias Gereja Katolik adalah sebagai berikut : a) Pepatran Setiap gereja paroki di Bali menggunakan ragam hias pepatran. Umumnya pepatran yang digunakan adalah patra wangga, patra samblung, patra sulur, patra mas-masan, patra mesir, patra cina, karang simbar, dan keketusan wangga pada kain ider-ider. Gereja Paroki Santo Paulus Kulibul tidak menggunakan pepatran hanya pada zona dua, sedangkan Gereja Paroki Fransiskus Xaverius Kuta tidak menggunakan pepatran pada zona dua dan zona tiga. Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kuta menggunakan ukiran pepatran hanya pada tabernakel dan gong. b) Kekarangan Ragam hias kekarangan digunakan pada : - Gereja Paroki Roh Kudus Babakan (kakul kakulan) - Gereja Paroki Santo Paulus Singaraja (karang goak) - Gereja Paroki Santa Theresia Tangeb (patung naga) - Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka (karang asti, karang tapel) - Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kuta (kakul kakulan) - Gereja Paroki Santa Maria Ratu Gumbrih (karang tapel, karang goak) - Gereja Paroki Santo Petrus Negara (karang asti)

272 - Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar (karang goak) - Gereja Paroki Santo Yoseph Denpasar (Ubung) (karang goak) - Gereja Paroki Santo Paulus Kulibul (kakul-kakulan) c) Alam Ragam hias alam digunakan di : - Gereja Paroki Roh Kudus Babakan (air, awan, gegunungan) - Gereja Paroki Santa Maria Ratu Gumbrih (awan, gegunungan, kekayonan) - Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar (geginan) - Gereja Paroki Santo Yoseph Kepundung (air, gegunungan, kekayonan) - Gereja Paroki Katedral Roh Kudus Denpasar (awan) d) Perpaduan ragam hias Bali dan ragam hias Gereja Katolik Perpaduan ragam hias Bali dan ragam hias Gereja Katolik digunakan sebagian besar gereja paroki di Bali, hanya Gereja Paroki Santo Paulus Singaraja dan Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kampial. Umumnya perpaduan ragam hias digunakan dalam bentuk : - Simbol-simbol dalam ajaran agama Katolik seperti salib, burung merpati, domba, ukiran Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus yang dihiasi dengan ukiran pepatran. - Simbol-simbol dalam ajaran agama Katolik yang dibuat dalam gaya khas Bali (pakaian, perhiasan, maupun simbol-simbol yang

273 menyerupai seperti simbol-simbol yang ada dalam budaya Bali), seperti : Burung merpati (ada yang dibuat menyerupai burung garuda dalam ragam hias kekarangan) Bunda Maria (pakaian dan perhiasan dengan gaya khas Bali) Patung keluarga kudus (pakaian dan perhiasan dengan gaya khas Bali) Tritunggal Mahakudus (pakaian dan perhiasan dengan gaya khas Bali) Malaikat (pakaian dan perhiasan dengan gaya khas Bali). Malaikat dalam gaya khas Bali dalam bentuk ukiran, gambar, dan patung merupakan perpaduan ragam hias Bali dan ragam hias Gereja Katolik yang paling banyak muncul. 4) Penggunaan ragam hias Bali pada gereja paroki di Bali dimulai pada periode tahun 1951 sampai tahun 1960. 5) Penggunaan ragam hias Bali pada gereja paroki di Bali, pada zona satu, pada periode tahun 2001 sampai tahun 2010 mempunyai lebih sedikit penggunaan ragam hias Bali (tiga item), yaitu pada gong, mimbar dan tabernakel, dibandingkan pada periode berikutnya (tahun 2011 sampai tahun 2020) ataupun sebelumnya (tahun 1991 sampai tahun 2000) lebih banyak menggunakan ragam hias Bali. 6) Penggunaan ragam hias Bali pada gereja paroki di Bali, pada zona dua, mengalami penurunan pada periode tahun 1971 sampai tahun 1980, serta

274 periode 2001 sampai tahun 2010 yang justru tidak terlihat menggunakan ragam hias Bali. 7) Penggunaan ragam hias Bali pada gereja paroki di Bali, pada zona tiga, periode tahun 2001 sampai tahun 2010 hanya pada pagar gereja dan pintu masuk ke area gereja paroki. 8) Secara keseluruhan penggunaan ragam hias Bali pada gereja paroki di Bali mengalami penurunan pada periode tahun 2001 sampai tahun 2010. 9) Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Uskup Denpasar, pastor-pastor paroki, dan tokoh-tokoh umat beragama Katolik, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ragam hias pada bangunan gereja paroki di Bali dipengaruhi oleh dana pembangunan, lingkungan dari gereja paroki dan bagaimana sebuah paroki tersebut dibentuk. V.2. Saran Berdasarkan hasil pembahasan, penelitian, dan kesimpulan yang sudah dijabarkan sebelumnya, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut : 1) Pembangunan maupun renovasi yang akan dilakukan pada gereja paroki di Bali di masa yang akan datang sebaiknya dirancang dengan menggunakan ragam hias Bali ataupun perpaduan antara ragam hias Bali dan simbol dalam ajaran Gereja Katolik, terutama pada :

275 Zona 1 (panti imam) Tabernakel Dinding di panti imam, terutama yang berada di belakang panti imam (jika dilihat dari arah panti umat) Zona 2 (panti umat) Peristiwa jalan salib Tuhan Yesus Kristus Dinding bagian dalam, terutama yang terdapat pintu masuk ke dalam bangunan Zona 3 (eksterior bangunan) Dinding bagian luar, terutama yang terdapat pintu masuk ke dalam bangunan Pagar gereja Pintu masuk dari area jalan ke dalam area gereja paroki Penutup atap khas Bali dengan ukiran gegodeg pada jurai luar Patung maupun ukiran malaikat yang digunakan memiliki gaya khas Bali (pakaian ataupun perhiasan yang digunakan). 2) Jika ada yang ingin melakukan penelitian serupa maupun penelitian lanjutan tentang ragam hias Bali pada bangunan Gereja Katolik, disarankan untuk memperhatikan faktor sejarah dan berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi perkembangan penggunaan ragam hias pada Gereja Katolik.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Pustaka Dillistone, F.W. 2002. The Power Of Symbols. Yogyakarta: Kanisius. Dwijendra, N. K. A. 2009. Arsitektur Rumah Tradisonal Bali, Cetakan Kedua. Denpasar : Udayana University Press. Gelebet, I N. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Groat, L., Wang, D. 2002. Architectural Research Methods. Canada : John Wiley & Sons, inc. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010, Gramedia Pustaka Utama, Universitas Michigan. Indonesia, Depertemen Pendidikan Indonesia, Pusat Bahasa (Indonesia). Konferensi Waligereja Indonesia. 2009. Kompendium Katekismus Gereja Katolik. Yogyakarta : Kanisius Krier, Rob. 2001. Komposisi Arsitektur. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kumara, I G.N.B. 2013. Sejarah Gereja Katolik Di Tuka, Peringatan Yubileum 75 Tahun Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Edisi Revisi 2013. Badung : Panitia Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus Tuka. Martasudjita, E. 1998. Memahami Simbol-simbol Dalam Liturgi : Dasar Teologi Liturgis, Makna Simbol, Pakaian, Warna, Ruang, Tahun, dan Musik Liturgi. Yogyakarta: Kanisius. Mukhtar, H. 2010. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah. Jakarta : Gaung Persada Press.

277 Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Suhardi, Sigit. 1999. Pengantar Metodologi Sosial-Bisnis-Manajemen. Yogyakarta: Lukman Offset. Tim Penulis Panitia Jubileum Emas Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul. 2011. Buku Kenangan Jubileum Emas Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul 1961-2011. Badung : Panitia Jubileum Emas Gereja Katolik Santo Paulus Kulibul. Tim Penulis Panitia Yubieum 75 Tahun Gereja Katolik Keusukupan Denpasar. 2010. Kenangan Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Keusukupan Denpasar, Menuju Pertumbuhan Gereja Katolik Yang Inklusif Dan Transformatif. Denpasar : Panitia Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Keusukupan Denpasar. Tim Penulis Panitia Yubieum 75 Tahun Gereja Katolik Tuka. 2012. Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Tuka. Badung : Panitia Yubileum 75 Tahun Gereja Katolik Tuka. B. Artikel, Jurnal, dan Laporan Penelitian Artadi, I M. P. 2010. Keketusan, Pepatraan dan Kekarangan. Artikel Bulan Juni 2010, 8. pp. 1-4. Denpasar : Institut Seni Indonesia Denpasar. Sukayasa, Komang Wahyu. 2007. Adaptasi Arsitektur Tradisional Bali pada Gereja St. Yoseph di Denpasar. Bandung : Universitas Kristen Maranatha. Sukayasa, Komang Wahyu. 2009. Kajian Christian Art Dalam Konteks Budaya Bali. Bandung : Universitas Kristen Maranatha. Wardani, L. K. Simbolisme Liturgi Ekaristi Dalam Gereja Katolik. Jurnal Dimensi Interior, Vol. 4, No. 1, Juni 2006 : 17-24. Surabaya : Universitas Kristen Petra.

278 Yuliantari, N. M. A. 2013. Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Babakan, Canggu (Perspektif Sejarah, Arsitektur Dan Fungsinya Sebagai Media Penumbuhkembangan Kerukunan Hubungan Antaragama). Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. C. Tugas Akhir Agustine, D. L. 2009. Skripsi : Tinjauan Inkulturasi pada Interior Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (Palasari) Jembrana-Bali. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Prajnawrdhi, Tri Anggraini. (2002). Kajian Bentuk dan Ragam Hias Arsitektur Bali pada Bangunan Gereja Katolik di Bali. Tesis Magister, bidang studi Perancangan dan Kritik Arsitektur, Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP ITS Surabaya. D. Peraturan Perundang-Undangan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. E. Data Internet Google maps google street view April 2015, diakses 22 September 2015. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/82/altar_gereja_tabanan_- _2011.JPG diakses 8 Desember 2015 Saunders, Fr. William P. Straight Answers: The Symbolism of the Pelican. Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright 2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Website Keuskupan Denpasar, www.keuskupandenpasar.org 279