Lampiran 1 Proses Tender

dokumen-dokumen yang mirip
VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

MANUAL GPSMAP CSX60 GARMIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RE-DESAIN WELCOME AREA AGROWISATA SALATIGA BERTEMA TAMAN BUGENVIL REDESIGN OF THE AGROWISATA SALATIGA WELCOME AREA IN BOUGAINVILLEA PARK THEME

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

BAB III: DATA DAN ANALISA

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

V. KONSEP Konsep Dasar Perencanaan Tapak

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

STUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

Instruksi Kerja PENGGUNAAN GPS LABORATORIUM PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB VI HASIL RANCANGAN

I. PENDAHULUAN. Setelah selesai mempelajari mata diklat ini, maka diharapkan peserta diklat mampu menjelaskan dan menggunakan GPS.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004)

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

PERENCANAAN LANSKAP. Tata Ruang Wisata Budaya

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA, STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Gambar 11 Lokasi Penelitian

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

V. KONSEP PENGEMBANGAN

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERENCANAAN LANSKAP. Sub Ruang Fungsi Aktivitas Fasiltas Luas (m 2 ) Membeli tiket Memperoleh informasi

Penjelasan PP No. 34 Tahun 2002 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2002 TENTANG

PERENCANAAN LANSKAP JALUR PENCAPAIAN KAWASAN AGROWISATA PADA AGROPOLITAN CIPANAS, CIANJUR. Oleh : Annisa Budi Erawati A

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

PERENCANAAN LANSKAP Rencana Ruang dan Aktivitas Ruang Utama Agrowisata Area Tanaman Hias

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang 2011 di PT. Tropica Greeneries JENIS KEGIATAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

3 METODE Jalur Interpretasi

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI KORIDOR SUNGAI CILIWUNG, JAKARTA

V. PEMBAHASAN 5.1. Pengelolaan Perusahaan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

Konsep Design Mikro (Bangsal)

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA Desa Solog Kec. Lolak Kab Bolaang Mongndow

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

Gambar 1 Lokasi penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

DAFTAR ISI. Hal. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Transkripsi:

LAMPIRAN 104

105 Lampiran 1 Proses Tender Tahap proses lelang untuk proyek pemerintah dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap awal penetapan proyek Judul proyek yang telah ditetapkan dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) serta produk yang akan dihasilkan dari proyek tersebut dikeluarkan sebelum proses lelang dimulai. Anggaran yang ditetapkan untuk suatu proyek berasal dari dana APBD atau APBN. Setelah penetapan judul dan anggaran proyek, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memutuskan untuk dilakukan proses lelang. Setelah itu pihak panitia lelang membuat Term of Reference (TOR) untuk lelang tersebut. b. Tanggapan terhadap TOR Dalam proses lelang tersebut, setiap perusahaan yang mengikuti kegiatan lelang membuat usulan teknis sesuai dengan TOR yang telah dibuat panitia lelang. Usulan teknis dari proyek tersebut yang diajukan perusahaan berisi tawaran yang logis dan obyektif, biasanya dengan penajuan anggaran lebih rendah dari anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Usulan teknis berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan serta hasil produk yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Setiap perusahaan membuat anggaran untuk pelaksanaan proyek tersebut. c. Proses lelang Peraturan lelang perusahaan swasta tidak mengikuti peraturan lelang yang dilakukan oleh pemerintah. Peraturan lelang pemerintah hanya berlaku untuk kalangan lembaga pemerintahan, BUMN dan BUMD. Setiap perusahaan yang mengikuti proses lelang berkewajiban memenuhi syarat administrasi dari klien. Tabel 1. Jenis dan Nilai Kontrak Lelang Nilai Kontrak (rupiah) Metode Pengadaan Jasa 0 50 juta Penunjukan langsung 50 125 juta Lelang diikuti oleh tiga perusahaan Lebih dari 125 juta Sumber : PT IdeA (2011) Lelang diikuti oleh lima perusahaan Penggunaan jasa pada proyek pemerintah yang bernilai lebih dari 125 juta rupiah dilakukan dengan perbandingan 70 : 30, yang dijelaskan sebagai berikut: - Biaya sebesar 70% merupakan biaya yang digunakan langsung dalam pengerjaan proyek seperti membayar tenaga ahli untuk pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut. - Biaya sebesar 30% merupakan biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan survey, meeting ataupun kegiatan FGD (Forum Group Discusion) lainnya

106 Lampiran 2 Spesifikasi dan Penggunaan GPS Spesifikasi Fisik Ukuran : 6,1 Hx2.4 Wx13D Berat : 7,5 ons (213 g) w/ baterai terpasang Tampilan : 1.5 W x 2.2 H, 256 warna resolusi tinggi Transreflective (160 x 240 piksel) dengan cahaya latar belakang Rentang temperatur : 5-158 F (-15-70 C) Kekuatan baterai : Hingga 18 jam (penggunaan khusus) Akurasi ketepatan : GPS <10 meter (33 kaki) 95% Pengorepasian Dasar GPSMAP 60CSX dapat menciptakan dan menggunakan titik arah dengan cara membuat trek atau rute. 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol Power, lalu alat akan mengumpulkan sinyal-sinyal satelit. Setelah itu akan muncul layar MAIN MENU yang akan menampilkan sejumlah menu pilihan fungsi yang akan digunakan. Untuk membuat rute atau WAYPOINT arahkan kursor pada menu ROUTES dan tekan ENTER yang akan menampilkan sejumlah keterangan tentang posisi saat itu. 2. Untuk menyimpan data selanjutnya adalah membuat WAYPOINT. Gunakan tombol MARK untuk menagkap dengan cepat lokasi penguna yang berarti menjadi lokasi waypoint yang baru. Setelah menerima waypoint dan memasukkan nama pada posisi tersebut (misal WF untuk Water Fall) dan telah menjadi default informasi pilih OK, dan tekan ENTER. Cara ini dilanjutkan pada titik-titik lokasi selanjutnya. 3. Setelah semua titik disimpan maka dapat juga menampilkan gambar berupa jalur trek yang telah dilalui.

107 Lampiran 3 Tabel Hubungan Ruang, Aktivitas, dan Fasilitas dalam Hutan Diklat Jampang Tengah Area Pengembangan Lingkup Area Kegiatan yang Dipertahankan dan DIkembangkan Fasilitas yang Dibutuhkan Zona penyangga Di sekeliling kawasan Pengelolaan vegetasi dan utilitas yang ada Penanaman rimbunan vegetasi terutama cendana sebagai border kawasan Pagar sebagai border denganl tinggi 1,75 m dilengkapi tanaman merambat sebagai rekayasa pagar Area Penerimaan (Gerbang Utama) Datang dan perginya pengunjung, peserta diklat, masyarakat, dan pengelola Penerimaan pengguna kawasan Tempat parkir untuk truk dan kendaraan pribadi,papan informasi, gerbang utama dilengkapi penanda kawasan Area Sarana Kampus dan Administrasi Petak Contoh Teras Gulud Petak Contoh Teras Bangku Pengunjung dan pengguna tapak lainnya datang dan pergi ke dalam kawasan Pemberian informasi dan bimbingan mengenai hutan diklat dan wisata alam kepada pengguna kawasan Aktivitas administrasi pengelola kawasan KHDTK Jampang Tengah Aktivitas peserta diklat dalam belajar dan mengajar Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air Kantor pengelola dan perpustakaan, uang sebaguna untuk kelas, information cente, papan interpretasi, ruang tunggu, entrance, eksplorasi kawasan, penunjang : toilet umum dan area parkir, lapangan olahraga Petak teras gulud, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air). saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Petak teras bangku, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing

108 Petak Contoh Hutan Rakyat Petak Contoh Persemaian Area Kebun Benih Area Kebun Koleksi Area Penelitian Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Pemanfaatan tanaman hutan dengan melakukan penebangan ramah lingkungan Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada tanaman yang ada untuk pembelajaran Memepelajari budidaya tanaman hutan melalui budidaya benih Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada tanaman yang ada untuk pembelajaran Identifikasi tumbuhan yang ada oleh pengunjung Konservasi dan preservasi tanaman hutan dan hortikultur Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Konservasi dan preservasi tanaman hutan dan hortikultur Penelitian pengembangan tanaman hutan untuk pembelajaran Pengunjung dapat melakukan eksperimen-eksperimen biologi kecil dengan fasilitas lab Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railin, akses langsung dari jalan utama oleh masyarakat dengan pengontrolan masyarakat Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing, pembuatan bedengan yang eco-design dan memiliki daya tahan yang lama Saluran irigasi (sumber air) Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design Sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Bangunan penyimpanan benih Saluran irigasi (sumber air) Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Papan nama untuk tanaman yang ada Kebijakan mengenai konservasi Kebijakan konservasi Jalur sirkulasi yang jelas dallam tapak, tidak licin dan dilengkapi railing Mini Lab dan fasilitas penunjangnya

109 Wilayah perlindungan mata air Lahan Praktek Peserta DIklat Jalur Interpretasi Camp Area dan Shelter Konservasi tanah dan air Preservasi sumber mata air yang ada Treking Perbaikan menara pengawas Pengunjung dapat beristirahat dan melakukan interpretasi alam di menara pengawas Pembelajaran terhadap konservasi kepada pengunjung dan peserta diklat Pengenalan tanaman hutan kepada pengunjung dan peserta diklat Pesera diklat menanam tanaman hutan dalam kelompok Identifikasi tumbuhan dan satwa dengan mengelilingi jalur interpretasi kawasan Untuk siswa sekolah dapat dilakukan pemberian papan nama pada tumbuhan, pengamatan burung dan kupu-kupu, penelitian umur tumbuhan, dan sebagainya Kegiatan dilakukan dalam kelompok dan diarahkan oleh pembimbing Pengunjung dapat melakukan wisata alam berupa camping Pengunjung dapat langsung melakukan interpretasi alam Pengunjung dapat beristirahat di area ini Pengunjung dapat melakukan aktivitas seni, seperti menggambar, menempel, atau handicrat Saluran pembuangan SaLuran penampang untuk mata air Modifikasi menara pengawas hutan dengan rest area dengan etika ecodesign Jalur sirkulasi yang mengelilingi vegetasi Lahan luas untuk praktek Gudang peralatan Bangunan pengawas Papan nama Jalur Sirkulasi yang mengelilingi kawasan dan melalui berbagai vegetasi semaksimal mungkin Pos-pos pengamatan. Beberapa pos dapat berupa rumah pohon Lahan terbuka yang cukup Saluran pembuangan Shelter untuk beristirahat Ruang serbaguna untuk workshop Penunjang : toilet umum

110 Lampiran 4 Rapat Non Formal Bersama Seluruh Tim Proyek Resort PTNW Kawah Ratu

Lampiran 5. Lanjutan 111

112 Lampiran 5 Arahan Teknis Dari Main Designer, Lembar Jadwal dan Pembagian Tugas Proyek Resort PTNW Kawah Ratu

Lampiran 5. Lanjutan 113

Lampiran 5. Lanjutan 114

Lampiran 5. Lanjutan 115

Lampiran 5. Lanjutan 116

Lampiran 5. Lanjutan 117

118 Lampiran 6 Hasil Arahan Pada Tahap Analisis Sampai Pengembangan Konsep Pada Hutan Diklat Jampang Tengah dan Hutan Diklat Rumpin Gambar 41 Hasil Analisis Lokasi Hutan Diklat Jampang Tengah Dengan Teknik Hand Drawing Gambar 42 Konsep Pembagian Ruang dan Sirkulasi Hutan Diklat Jampang Tengah Dengan Teknik Hand Drawing

119 Lampiran 6. Lanjutan Gambar 43 Konsep Pembagian Ruang Hutan Diklat Rumpin Dengan Teknik Hand Drawing Gambar 44 Konsep Pembagian Sirkulasi Hutan Diklat Rumpin Dengan Teknik Hand Drawing

120 Lampiran 7 Sketsa Alternatif Desain Fasilitas di Hutan Diklat Jampang Tengah dan Hutan Diklat Rumpin Gambar 45 Sketsa Pagar Sebagai Border Kawasan yang Ditumbuhi Tanaman Rambat Gambar 46 Sketsa Chalet Dari Bambu Untuk Hutan Diklat Rumpin Gambar 47 Sketsa Rumah Penangkaran Kupu-Kupu dan Bangku dari Elemen Bambu Hutan Diklat Rumpin