LAMPIRAN 104
105 Lampiran 1 Proses Tender Tahap proses lelang untuk proyek pemerintah dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap awal penetapan proyek Judul proyek yang telah ditetapkan dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) serta produk yang akan dihasilkan dari proyek tersebut dikeluarkan sebelum proses lelang dimulai. Anggaran yang ditetapkan untuk suatu proyek berasal dari dana APBD atau APBN. Setelah penetapan judul dan anggaran proyek, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memutuskan untuk dilakukan proses lelang. Setelah itu pihak panitia lelang membuat Term of Reference (TOR) untuk lelang tersebut. b. Tanggapan terhadap TOR Dalam proses lelang tersebut, setiap perusahaan yang mengikuti kegiatan lelang membuat usulan teknis sesuai dengan TOR yang telah dibuat panitia lelang. Usulan teknis dari proyek tersebut yang diajukan perusahaan berisi tawaran yang logis dan obyektif, biasanya dengan penajuan anggaran lebih rendah dari anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Usulan teknis berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan serta hasil produk yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Setiap perusahaan membuat anggaran untuk pelaksanaan proyek tersebut. c. Proses lelang Peraturan lelang perusahaan swasta tidak mengikuti peraturan lelang yang dilakukan oleh pemerintah. Peraturan lelang pemerintah hanya berlaku untuk kalangan lembaga pemerintahan, BUMN dan BUMD. Setiap perusahaan yang mengikuti proses lelang berkewajiban memenuhi syarat administrasi dari klien. Tabel 1. Jenis dan Nilai Kontrak Lelang Nilai Kontrak (rupiah) Metode Pengadaan Jasa 0 50 juta Penunjukan langsung 50 125 juta Lelang diikuti oleh tiga perusahaan Lebih dari 125 juta Sumber : PT IdeA (2011) Lelang diikuti oleh lima perusahaan Penggunaan jasa pada proyek pemerintah yang bernilai lebih dari 125 juta rupiah dilakukan dengan perbandingan 70 : 30, yang dijelaskan sebagai berikut: - Biaya sebesar 70% merupakan biaya yang digunakan langsung dalam pengerjaan proyek seperti membayar tenaga ahli untuk pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut. - Biaya sebesar 30% merupakan biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan survey, meeting ataupun kegiatan FGD (Forum Group Discusion) lainnya
106 Lampiran 2 Spesifikasi dan Penggunaan GPS Spesifikasi Fisik Ukuran : 6,1 Hx2.4 Wx13D Berat : 7,5 ons (213 g) w/ baterai terpasang Tampilan : 1.5 W x 2.2 H, 256 warna resolusi tinggi Transreflective (160 x 240 piksel) dengan cahaya latar belakang Rentang temperatur : 5-158 F (-15-70 C) Kekuatan baterai : Hingga 18 jam (penggunaan khusus) Akurasi ketepatan : GPS <10 meter (33 kaki) 95% Pengorepasian Dasar GPSMAP 60CSX dapat menciptakan dan menggunakan titik arah dengan cara membuat trek atau rute. 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol Power, lalu alat akan mengumpulkan sinyal-sinyal satelit. Setelah itu akan muncul layar MAIN MENU yang akan menampilkan sejumlah menu pilihan fungsi yang akan digunakan. Untuk membuat rute atau WAYPOINT arahkan kursor pada menu ROUTES dan tekan ENTER yang akan menampilkan sejumlah keterangan tentang posisi saat itu. 2. Untuk menyimpan data selanjutnya adalah membuat WAYPOINT. Gunakan tombol MARK untuk menagkap dengan cepat lokasi penguna yang berarti menjadi lokasi waypoint yang baru. Setelah menerima waypoint dan memasukkan nama pada posisi tersebut (misal WF untuk Water Fall) dan telah menjadi default informasi pilih OK, dan tekan ENTER. Cara ini dilanjutkan pada titik-titik lokasi selanjutnya. 3. Setelah semua titik disimpan maka dapat juga menampilkan gambar berupa jalur trek yang telah dilalui.
107 Lampiran 3 Tabel Hubungan Ruang, Aktivitas, dan Fasilitas dalam Hutan Diklat Jampang Tengah Area Pengembangan Lingkup Area Kegiatan yang Dipertahankan dan DIkembangkan Fasilitas yang Dibutuhkan Zona penyangga Di sekeliling kawasan Pengelolaan vegetasi dan utilitas yang ada Penanaman rimbunan vegetasi terutama cendana sebagai border kawasan Pagar sebagai border denganl tinggi 1,75 m dilengkapi tanaman merambat sebagai rekayasa pagar Area Penerimaan (Gerbang Utama) Datang dan perginya pengunjung, peserta diklat, masyarakat, dan pengelola Penerimaan pengguna kawasan Tempat parkir untuk truk dan kendaraan pribadi,papan informasi, gerbang utama dilengkapi penanda kawasan Area Sarana Kampus dan Administrasi Petak Contoh Teras Gulud Petak Contoh Teras Bangku Pengunjung dan pengguna tapak lainnya datang dan pergi ke dalam kawasan Pemberian informasi dan bimbingan mengenai hutan diklat dan wisata alam kepada pengguna kawasan Aktivitas administrasi pengelola kawasan KHDTK Jampang Tengah Aktivitas peserta diklat dalam belajar dan mengajar Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air Kantor pengelola dan perpustakaan, uang sebaguna untuk kelas, information cente, papan interpretasi, ruang tunggu, entrance, eksplorasi kawasan, penunjang : toilet umum dan area parkir, lapangan olahraga Petak teras gulud, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air). saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Petak teras bangku, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing
108 Petak Contoh Hutan Rakyat Petak Contoh Persemaian Area Kebun Benih Area Kebun Koleksi Area Penelitian Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Pemanfaatan tanaman hutan dengan melakukan penebangan ramah lingkungan Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkannya Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada tanaman yang ada untuk pembelajaran Memepelajari budidaya tanaman hutan melalui budidaya benih Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada tanaman yang ada untuk pembelajaran Identifikasi tumbuhan yang ada oleh pengunjung Konservasi dan preservasi tanaman hutan dan hortikultur Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur dan tanaman hutan sebagai sample Konservasi dan preservasi tanaman hutan dan hortikultur Penelitian pengembangan tanaman hutan untuk pembelajaran Pengunjung dapat melakukan eksperimen-eksperimen biologi kecil dengan fasilitas lab Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railin, akses langsung dari jalan utama oleh masyarakat dengan pengontrolan masyarakat Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing, pembuatan bedengan yang eco-design dan memiliki daya tahan yang lama Saluran irigasi (sumber air) Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design Sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Bangunan penyimpanan benih Saluran irigasi (sumber air) Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing Papan nama untuk tanaman yang ada Kebijakan mengenai konservasi Kebijakan konservasi Jalur sirkulasi yang jelas dallam tapak, tidak licin dan dilengkapi railing Mini Lab dan fasilitas penunjangnya
109 Wilayah perlindungan mata air Lahan Praktek Peserta DIklat Jalur Interpretasi Camp Area dan Shelter Konservasi tanah dan air Preservasi sumber mata air yang ada Treking Perbaikan menara pengawas Pengunjung dapat beristirahat dan melakukan interpretasi alam di menara pengawas Pembelajaran terhadap konservasi kepada pengunjung dan peserta diklat Pengenalan tanaman hutan kepada pengunjung dan peserta diklat Pesera diklat menanam tanaman hutan dalam kelompok Identifikasi tumbuhan dan satwa dengan mengelilingi jalur interpretasi kawasan Untuk siswa sekolah dapat dilakukan pemberian papan nama pada tumbuhan, pengamatan burung dan kupu-kupu, penelitian umur tumbuhan, dan sebagainya Kegiatan dilakukan dalam kelompok dan diarahkan oleh pembimbing Pengunjung dapat melakukan wisata alam berupa camping Pengunjung dapat langsung melakukan interpretasi alam Pengunjung dapat beristirahat di area ini Pengunjung dapat melakukan aktivitas seni, seperti menggambar, menempel, atau handicrat Saluran pembuangan SaLuran penampang untuk mata air Modifikasi menara pengawas hutan dengan rest area dengan etika ecodesign Jalur sirkulasi yang mengelilingi vegetasi Lahan luas untuk praktek Gudang peralatan Bangunan pengawas Papan nama Jalur Sirkulasi yang mengelilingi kawasan dan melalui berbagai vegetasi semaksimal mungkin Pos-pos pengamatan. Beberapa pos dapat berupa rumah pohon Lahan terbuka yang cukup Saluran pembuangan Shelter untuk beristirahat Ruang serbaguna untuk workshop Penunjang : toilet umum
110 Lampiran 4 Rapat Non Formal Bersama Seluruh Tim Proyek Resort PTNW Kawah Ratu
Lampiran 5. Lanjutan 111
112 Lampiran 5 Arahan Teknis Dari Main Designer, Lembar Jadwal dan Pembagian Tugas Proyek Resort PTNW Kawah Ratu
Lampiran 5. Lanjutan 113
Lampiran 5. Lanjutan 114
Lampiran 5. Lanjutan 115
Lampiran 5. Lanjutan 116
Lampiran 5. Lanjutan 117
118 Lampiran 6 Hasil Arahan Pada Tahap Analisis Sampai Pengembangan Konsep Pada Hutan Diklat Jampang Tengah dan Hutan Diklat Rumpin Gambar 41 Hasil Analisis Lokasi Hutan Diklat Jampang Tengah Dengan Teknik Hand Drawing Gambar 42 Konsep Pembagian Ruang dan Sirkulasi Hutan Diklat Jampang Tengah Dengan Teknik Hand Drawing
119 Lampiran 6. Lanjutan Gambar 43 Konsep Pembagian Ruang Hutan Diklat Rumpin Dengan Teknik Hand Drawing Gambar 44 Konsep Pembagian Sirkulasi Hutan Diklat Rumpin Dengan Teknik Hand Drawing
120 Lampiran 7 Sketsa Alternatif Desain Fasilitas di Hutan Diklat Jampang Tengah dan Hutan Diklat Rumpin Gambar 45 Sketsa Pagar Sebagai Border Kawasan yang Ditumbuhi Tanaman Rambat Gambar 46 Sketsa Chalet Dari Bambu Untuk Hutan Diklat Rumpin Gambar 47 Sketsa Rumah Penangkaran Kupu-Kupu dan Bangku dari Elemen Bambu Hutan Diklat Rumpin