1. ATK. 2. Printer dan Komputer.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Kesalahan dalam melaksanakan prosedur mengakibatkan keterlambatan dalam tindak lanjut pekerjaan pada masing-masing unit kerja.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. PENCATATAN DAN PENDATAAN: 1. Formulir Lembar Disposisi dari Kepala Badan. 2. Formulir Nota Dinas.

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

TERKENDALI. PERALATAN/PERLENGKAPAN: 1. ATK. 2. Printer dan Komputer.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Tata Laksana. Pencabutan.

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabaenan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

PERENCANAAN PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG PERSIAPAN PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG PENGAJUAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2017, No tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Keputusan Presiden

POM CFM.01 Pembentukan Undang-undang Bidang Pengawasan Obat dan Makanan

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreat

RENCANA AKSI PROGRAM DIREKTORAT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN TAHUN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama.

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM.

2 Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Ne

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG BAHAN KOSMETIK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUSNAHAN KOSMETIKA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA LAKSANA PERSETUJUAN UJI KLINIK

BERITA NEGARA. BADAN POM. Notifikasi Kosmetika. Prosedur. Pengajuan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Oba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN KOSMETIKA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PP 72/1998, PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN. Tentang: PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Jurnal Kefarmasian Indonesia. Vol : 20-27

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOMPOKAN OBAT BAHAN ALAM

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No sehingga perlu diganti dengan Peraturan Menteri yang baru; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

-2-3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 4. Badan Legis

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PP TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL NOMOR '6 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Pembuatan Obat. Penerapan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEIKUTSERTAAN PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG- UN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN.REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1176/MENKES/PERNIII/201 0 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5062); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

Arsip Nasional Republik Indonesia

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK Nomor: SOP /HM 04/HHK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2011, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemer

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Kosmetika. Izin Produksi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017

Transkripsi:

D TE OK RK U M EN E N DA LI

11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 tahun 2017 tentang Rancangan Peraturan Perundangundangan di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. KETERKAITAN: PERALATAN/PERLENGKAPAN: 1. POM terkait Rancangan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Kepala BPOM, dan Keputusan Kepala BPOM. PERINGATAN: Apabila pelaksanaan Perencanaan Pembentukan Peraturan Perundang - Undangan Terkait dengan Pengawasan Obat dan Makanan tidak berjalan dengan baik akan mengakibatkan kegagalan pada program dari BPOM RI. 1. ATK. 2. Printer dan Komputer. PENCATATAN DAN PENDATAAN: Disimpan dalam bentuk file elektronik dan/atau file cetakan sebagai bukti kegiatan dan bahan referensi.

A. Diagram Alir HALAMAN : 3 dari 9 No Aktivitas Biro Hukum Kepala Badan Keterangan Unit Eselon II Pusat Sestama Eselon I Kelengkapan Waktu Output dan Humas POM 1 Identifikasi rencana pembentukan peraturan perundang-undangan di Bidang Obat dan Makanan. 2 Mengkompilasi rencana peraturan perundang-undangan di bidang Obat dan Makanan. 3 Melakukan rapat pembahasan untuk menetapkan kerangka regulasi skala prioritas ke depan dan dijabarkan dalam rencana tahunan. Pelaksana - Hasil kajian terkait peraturan perundangundangan, - Identifikasi Kebutuhan Peraturan perundangundangan. - Perubahan kerangka regulasi yang sedang berjalan. Rencana pembentukan peraturan perundangundangan di Bidang Obat dan Makanan Kompilasi rencana pembentukan peraturan perundangundangandi Bidang Obat dan Makanan Mutu Baku 1 2 Rencana pembentukan peraturan perundangundangan di Bidang Obat dan Makanan Kompilasi rencana pembentukan peraturan perundangundangan di Bidang Obat dan Makanan kerangka regulasi

HALAMAN : 4 dari 9 No Aktivitas Biro Hukum Kepala Badan Keterangan Unit Eselon II Pusat Sestama Eselon I Kelengkapan Waktu Output dan Humas POM 4 Membuat laporan rapat pembahasan untuk menetapkan kerangka regulasi kedepan dan dijabarkan dalam rencana tahunan. 5 Menerima dan meneruskan laporan rapat pembahasan untuk menetapkan kerangka regulasi untuk lima tahun dan dijabarkan dalam rencana tahunan. 6 Menerima dan mereview kerangka regulasi skala prioritas ke depan dan dijabarkan dalam rencana tahunan. 7 Melakukan Pengesahan kerangka regulasi skala prioritas ke depan dan dijabarkan dalam rencana tahunan. Pelaksana 1 2 TIDAK Kerangka regulasi Laporan kerangka regulasi Laporan kerangka regulasi Kerangka regulasi Mutu Baku YA Laporan kerangka regulasi Laporan kerangka regulasi Kerangka regulasi Pengesahan kerangka regulasi dalam Surat Keputusan Kepala Badan POM

B. Deskripsi/Pengertian Umum HALAMAN : 5 dari 9 1. Penyusunan Rancangan Undang-Undang yang selanjutnya disingkat RUU adalah proses penyusunan Rancangan Undang-Undang yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, dan harmonisasi. 2. Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 3. Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsep yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, dan lingkup, jangkauan, obyek, atau arah pengaturan RUU. 4. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penerapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia. 5. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. 6. Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. 7. Produk Komplemen adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin mineral, asam amino, atau efek fisiologi dalam jumlah terkonsentrasi.

HALAMAN : 6 dari 9 8. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman. 9. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bantuan tambahan. 10. Tim Kerja adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Badan POM yang mempunyai tugas menyusun RUU. 11. Unit Kerja adalah seluruh unit Eselon II di lingkungan Badan POM. 12. Stakeholder adalah Kementerian/Lembaga terkait, Lembaga Swadaya, Masyarakat, Narasumber, Ahli, dan pihak lain yang kompeten. 13. Panitia antar departemen adalah panitia yang dibentuk dalam rangka Penyusunan RUU dan keanggotaannya terdiri atas unsur kementerian, dan lembaga pemerintah nonkementerian yang terkait dengan substansi RUU. C. Pihak yang Terkait 1. Kepala Badan POM. 2. Eselon I. 3. Biro Hukum dan Humas. 4. Unit Eselon II. D. Formulir yang Digunakan

E. Output yang Dihasilkan HALAMAN : 7 dari 9 Persiapan Pembuatan Peraturan Perundangan Sesuai dengan Kerangka Kerja Prioritas.

F. Bagan Proses Bisnis HALAMAN : 8 dari 9

G. Analisis dan Mitigasi Risiko 1 Identifikasi rencana pembentukan peraturan perundang-undangan terkait dengan tugas dan fungsinya. HALAMAN : 9 dari 9 No. Kegiatan pada Proses Potensi Kegagalan Potensi Efek Kegagalan 2 3 Melakukan rapat pembahasan untuk menetapkan kerangka Peraturan yang regulasi diusulkan menjadi untuk lima tertunda. tahun dan dijabarkan dalam rencana tahunan. Membuat laporan rapat pembahasan untuk menetapkan kerangka Tidak melaporkan ke regulasi pimpinan untuk untuk lima melakukan skala tahun dan prioritas. dijabarkan dalam rencana tahunan. Pemetaan identifikasi Prioritas peraturan yang kebutuhan peraturan diusulkan tidak sesuai perundang-undangan dengan perencanaan. kurang komprehensif. Peraturan yang akan diusulkan untuk dibahas memerlukan waktu tambahan. Tidak diusulkannya usulan peraturan untuk tahap selanjutnya. Tingkat Keparahan 2 2 Potensi Penyebab Kegagalan Kurang memahami tentang peraturan yang akan diusulkan. Kurang memperhatikan skala prioritas yang akan dibahas untuk diusulkan. Tingkat Kejadian Angka Prioritas Risiko 3 6 3 6 3 Beban kerja yang sangat tinggi. 4 12 Mitigasi Risiko Membuat analisa peraturan yang secara prioritas. Melakukan analisa secara komprehensif untuk penentuan prioritas peraturan. Membuat penjadwalan skala prioritas dalam mengikuti rapat di luar. Referensi SOP SOP Perencanaan Pembentukan Peraturan Perundang - undangan terkait dengan Pengawasan Obat dan Makanan (POM- 01.06.CFM.02.SOP.01). SOP Perencanaan Pembentukan Peraturan Perundang - undangan terkait dengan Pengawasan Obat dan Makanan (POM- 01.06.CFM.02.SOP.01). SOP Perencanaan Pembentukan Peraturan Perundang - undangan terkait dengan Pengawasan Obat dan Makanan (POM- 01.06.CFM.02.SOP.01).