LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai bersama air hujan yang selanjutnya juga masuk kedalam biofilter bersama air inlet. Kondisi ini diprediksi menyebabkan terjadi akumulasi lumpur didalam biofilter. Sebagai langkah antisipasi, maka mulai tanggal 1 Maret 2010 atau mulai hari ke 85 penelitian, telah dilakukan pengurasan isi biofilter sebanyak sekitar 1/2 volume biofilter melalui saluran drain yang ada didasar biofilter. Pengurasan dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin pagi dan hari Kamis pagi, setelah sampling air dilakukan dilakukan. Waktu yang diperlukan untuk pengurasan 1/2 volume biofilter sekitar 15 menit. Selanjutnya akan dilihat performance biofilter dengan ada pengurasan secara berkala ini. Untuk mengetahui karakteristik air dan polutan yang terakumulasi didasar biofilter, terutama saat-saat kondisi air sungai (air inlet biofilter) keruh karena tingginya curah hujan, maka perlu dilakukan sampling dan analisa polutan yang diduga terakumulasi didasar biofilter. Sampling dilakukan pada tanggal 4 Maret 2010, pada air drain biofilter. Tabel 3 adalah hasil analisa air drain biofilter. Sampling air drain dilakukan 3 kali, yakni pada saat kran drain dibuka (0 menit), setelah 5 menit kran drain dibuka (5 menit) dan setelah 10 menit kran drain dibuka (10 menit). Drain dilakukan setelah sampling air inlet dan outlet biofilter untuk analisa rutin dilaksanakan. Dari Tabel 1 terlihat, konsentrasi Turbidity, Total suspended solid (TSS), Organic matter (OM) dan Mangan (Mn) pada saat valve drain dibuka (0 menit) sangat tinggi. Hal ini menandakan adanya akumulasi polutanpolutan tersebut didasar biofilter dan memang pada saat kran drain dibuka, air sangat keruh. Hasil analisa setelah 5 menit dan 10 menit untuk parameter tersebut menunjukkan hampir tidak terjadi perbedaan angka yang signifikan. Berbeda halnya dengan keempat polutan-polutan diatas, konsentrasi polutan-polutan lainnya dalam air drain hampir tidak berbeda antara sampling 0 menit, 5 menit dan 10 menit. 169
TABEL LAMPIRAN 1 : HASIL ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Tanggal 04-03-2010 Sampel Drain Water Biofilter Parameter Satuan Menit * 0 5 19 ph - 7,51 7,26 7,33 Turbidity NTU 411 245 266 TSS mg/l 1.008 324 376 OM mg/l 16,400 13,954 14,852 Deterjen mg/l 0,053 0,046 0,049 Besi mg/l 6,895 6,159 6,095 Mangan mg/l 0,440 0,266 0,275 Warna mg/l 41 37 39 Amonium mg/l 0,56 0,49 0,44 Nitrat mg/l 1,7 1,7 1,7 Nitrit mg/l 0,105 0,1 0,094 Keterangan : * Waktu setelah drain ( 0 menit = saat valve drain dibuka, air langsung disampling; 5 menit = sampling setelah 5 menit drain; 10 menit = sampling setelah 10 menit drain) Dari data-data analisa ini dapat disimpulkan: 1. Hanya terjadi akumulasi Turbidity, TSS, MO dan Mangan didasar biofilter, untuk polutan lainnya hampir tidak terjadi akumulasi. 2. Drain atau pengurasan isi biofilter mungkin hanya cukup sekitar 5 menit, karena setelah 5 menit konsentrasi polutan dalam air drain sudah hampir tidak berubah. 170
LAMPIRAN 2. PROSEDUR ANALISA LABORATORIUM 171
LAMPIRAN 3 BAKU MUTU AIR GOLONGAN B: AIR BAKU AIR MINUM PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN FISIKA 01. Daya Hantar Listrik umhod/cm 500 02. Zat Padat Terlarut (TDS) mg/l 500 03. Kekeruhan Skala NTU 100 04. Suhu o C Suhu air normal 05. Warna Skala Pt Co 100 KIMIA a. Kimia Anorganik 01. Air raksa mg/l 0,001 02. Amoniak Bebas mg/l 1,0 03. Arsen mg/l 0,050 04. Barium mg/l 1,0 05. Besi mg/l 2,0 06. Fluorida mg/l 1,50 07. Kadmium mg/l 0,010 08. Klorida mg/l 250 09. Kromium, valensi 6 mg/l 0,050 10. Mangan mg/l 0,50 11. Nikel mg/l 0,10 12. Nitrat, sebagai N mg/l 10,0 13. Nitrit, sebagai N mg/l 1,0 14. ph 6,0-8,5 Batas minimum dan maksimum 15. Phospat mg/l 0,50 KIMIA a. Kimia Anorganik 16. Selenium mg/l 0,010 17. Seng mg/l 1,0 18. Sianida mg/l 0,050 19. Sulfat mg/l 100 20. Sulfida, sebagai H 2 S mg/l 0,10 21. Tembaga mg/l 0,10 22. Timbal mg/l 0,10 b. Kimia Organik 01. Aldrin dan Dieldrin mg/l 0,017 02. Chlordane mg/l 0,003 03. DDT mg/l 0,042 04. Endrine mg/l 0,001 05. Fenol mg/l 0,050 06. Heptachlor dan mg/l 0,018 heptachlor epoxide 07. Karbon Kloroform Ekstrak mg/l 0,50 172
BAKU MUTU AIR GOLONGAN B: AIR BAKU AIR MINUM (lanjutan.) PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM 08. Lindane mg/l 0,056 09. Methoxychlor mg/l 0,035 10. Minyak dan Lemak mg/l Nihil 11. Organofosfat dan mg/l 0,10 Carbamate 12. PCB mg/l - 13. Senyawa Aktif Biru mg/l 1,0 Metilen (Surfaktan) 14. Toxaphene mg/l 0,005 15. Zat Organik (KMnO 4 ) mg/l 15,0 KHUSUS 01. BOD (5 hari 20 o C) mg/l 10 02. COD (Bichromat) mg/l 20 03. Oksigen Terlarut (DO) mg/l 3 04. Zat Tersuspensi mg/l 100 MIKROBIOLOGI 01. Koliform Tinja jumlah per 2000 100 ml 02. Total Koliform jumlah per 10000 100 ml RADIOAKTIVITAS 01. Aktivitas Alpha (Gross Bq/L - Alpha Activity) 02. Aktivitas Beta (Gross Bq/L - Beta Activity) KETERANGAN Keterangan: mg = miligram ml = mililiter L = Liter Bq = Bequerel NTU = Nephelometric Turbidity Units Logam berat merupakan logam terlarut 173
LAMPIRAN 4 HASIL ONLINE MONITORING Data Harian Oksigen Terlarut Di Air Dalam Biofilter Selama Bulan Februari 2010 Data Setiap Jam Oksigen Terlarut Di Air Dalam Biofilter Tanggal 9 Februari 2010 174
Dari data online monitoring terhadap oksigen terlarut dalam air di biofiltrasi terlihat bahwa oksigen terlarut sudah dalam batas jenuh yakni selalu berada diatas 8 mg/l. Artinya kecenderungan naik dan turunnya efisiensi selama penelitian tidak terlalu dipengaruhi oleh jumlah oksigen. 175