BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat dengan disain penelitian cross-sectional, dimana data

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif korelasional dan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti oleh variasi variabel yang lain. Metode cross sectional merupakan jenis penelitian yang menggunakan waktu bersamaan dalam mengukur/ mengobservasi variabel independen maupun variabel dependen (Notoatmodjo, 2010). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016 yang masih aktif dengan jumlah 488. 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampling merupakan proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa PSIK 33

34 tahap akademik angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016 yang masih aktif. Besar sampel jika ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut: ( ) Keterangan: N : Besarnya populasi n : Besarnya sampel d : Taraf kesalahan (d= 10%) = 82,99 ( ) diperoleh sampel penelitian sebanyak 83 responden. Untuk mengantisipasi drop out maka sampel ditambah 10% dari total sampel (Sastroasmoro, 2011). Sehingga sampel dalam penelitian ini menjadi 91 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel yang diseleksi menurut strata (Nursalam, 2013). Berikut perhitungan jumlah sampel pada setiap strata: a. Angkatan 2013 dengan jumlah mahasiswa 123 orang b. Angkatan 2014 dengan jumlah mahasiswa 114 orang

35 c. Angkatan 2015 dengna jumlah mahasiswa 112 orang d. Angkatan 2016 dengan jumlah mahasiswa 139 orang Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan jumlah responden untuk angkatan 2013 sebanyak 23 orang, angkatan 2014 sebanyak 21 orang, angkatan 2015 sebanyak 21 orang, dan angkatan 2016 sebanyak 26 orang. Sehingga didapatkan total sampel sesuai yang telah ditentukan sebanyak 91 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif PSIK UMY. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan. Alasan memilih lokasi tersebut karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan FGD terdapat 10 mahasiswa yang

36 mengatakan bahwa insomnia mempengaruhi konsentrasi belajar dan studi pendahuluan menggunakan kuesioner online yang diisi oleh 85 mahasiswa didapatkan hasil bahwa mahasiswa PSIK mengalami tanda gejala insomnia. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Nursalam (2013) merupakan karakteristik atau ciri yang memberikan nilai beda terhadap suatu kelompok. Terdapat beberapa jenis variabel diantaranya variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain, pada penelitian ini variabel independen yang akan digunakan adalah derajat insomnia. Sedangkan variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel lain, variabel dependen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar.

37 E. Defisini Operasional Defisini operasional merupakan penjelasan variabel yang telah dipilih oleh peneliti dan menjelaskan cara mengukur variabel yang akan digunakan (Nursalam, 2013). Tabel 1. Definisi Operasioanl No Variebel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Ukur Skala 1. Derajat Insomnia Pengukuran derajat insomnia dinilai dari lamanya waktu tidur, mimpi, kualitas tidur, waktu yang diperlukan untuk memulai tidur, terbangun pada malam hari, waktu untuk tidur kembali, terbangun pada dini hari, dan perasaan saat bangun tidur. Kuesioner Derajat insomnia: Tidak insomnia: <8 Insomnia ringan: 8-13 Insomnia sedang: 14-18 Insomnia berat: >18 Ordinal 2. Konsentrasi Belajar Pemusatan pikiran saat mengikuti pembelajaran dan tidak memperdulikan objek lain yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Kuesioner Konsentrasi belajar: Baik: 76-100% Cukup: 56-75% Kurang: < 56% Ordinal F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Jenis instrumen penelitian dalam ilmu keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian yang meliputi pengukuran (1) biofisiologis, (2) observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner, dan

38 (5) skala (Nursalam, 2013). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. 1. Instrumen untuk mengukur derajat insomnia Kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur derajat insomnia adalah KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta Insomnia Rating Scale) yang diadopsi dari penelitian Noor (2014) dengan judul Hubungan Antara Derajat Insomnia dengan Tingkat Kelelahan pada Mahasiswa PSIK UMY Semester 8 Saat Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Kuesioner ini terdiri dari 8 pertanyaan yaitu lamanya waktu tidur, mimpi, kualitas tidur yang dirasakan, waktu yang diperlukan untuk memulai tidur, terbangun pada malam hari, waktu yang diperlukan untuk tidur kembali, terbangun pada dini hari, dan perasaan setelah bangun tidur. Setiap jawaban akan diberi nilai 0 sampai 3 kemudian skor dari seluruh pertanyaan dijumlahkan sehingga didapatkan total skor yang akan dikategorikan menjadi 4 kategori. Kategori derajat insomnia yang dipakai oleh KSPBJ-IRS yaitu tidak mengalami insomnia dengan skor kurang dari 8, mengalami insomnia ringan skor 8-13, mengalami insomnia sedang skor 14-18, dan mengalami insomnia berat skor lebih dari 18. 2. Instrumen untuk mengukur konsentrasi belajar Instrumen yang digunakan untuk mengukur konsentrasi belajar dibuat oleh peneliti berdasarkan teori mengenai konsentrasi belajar yang

39 dituliskan dalam tinjauan pustaka. Kuesioner terdiri dari 18 pertanyaan dan pengukuran skor menggunakan Skala Likert dengan pilihan jawaban tidak pernah, kadang-kadang, sering, dan sangat sering. Jenis pertanyaan akan dibagi menjadi favourable dan unfavourable. Dengan skoring favourable sebagai berikut: a. Sangat sering (SS) diberi nilai 4 b. Sering (S) diberi nilai 3 c. Kadang-kadang (KK) diberi nilai 2 d. Tidak pernah (TP) diberi nilai 1 Untuk skoring unfavourable: a. Sangat sering (SS) diberi skor 1 b. Sering (S) diberi skor 2 c. Kadang-kadang (KK) diberi skor 3 d. Tidak pernah (TP) diberi skor 4 Tabel 2. Distribusi Pernyataan Kuesioner Konsentrasi Belajar Sub skala Favourable Unfavourable Jumlah pertanyaan Memusatkan perhatian 3 2 5 saat proses belajar (1, 2,14) (12,13) Mengemukakan ide 3 2 5 atau pendapat dan aktif saat proses pembelajaran (3,4,11) (5,15) Antusias dalam 3 1 4 mengikuti proses belajar (6,7,16) (8) Tenang dalam belajar 3 1 4 (9,17,18) (10) Total 12 6 18

40 Skor dari seluruh pertanyaan dijumlahkan sehingga didapatkan tingkat konsentrasi yang dikategorikan dalam 3 kategori yaitu: a. Baik, jika skor 76-100% b. Cukup, jika skor 56-75% c. Kurang, jika skor < 56% G. Jalannya Penelitian 1. Persiapan Tahap persiapan penelitian ini dimulai dengan pembuatan proposal hingga sidang proposal. Kemudian mengajukan perizinan persetujuan resmi (legal etik) dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan surat izin penelitian, peneliti melakukan uji validitas pada instrumen konsentrasi belajar. Uji validitas dilakukan dua kali karena pada uji validitas yang pertama terdapat empat butir soal yang tidak valid, kemudian peneliti memperbaiki kuesioner dan melakukan uji validitas yang kedua dan akhirnya hanya 2 butir soal yang berkurang. Setelah semua instrumen siap digunakan, peneliti mengajukan dan mendapatkan surat izin pengumpulan data dari Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY. 2. Pelaksanaan Peneliti membuat janji dengan kosema setiap angkatan untuk membantu mempersiapkan responden. Kemudia peneliti bertemu dengan mahasiswa PSIK UMY untuk melakukan pengambilan data. Sebelum

41 bertemu dengan mahasiswa peneliti telah melakukan proportional stratified random sampling untuk menentukan responden yang akan mengisi kuesioner dengan cara menggunakan undian. Undian tersebut di undi pada setiap angkatannya hingga didapatkan jumlah mahasiswa sebanyak yang ditentukan. Peneliti memperkenalkan diri dan menanyakan apakah ada mahasiswa yang sedang sakit atau tidak masuk kuliah, jika terdapat mahasiswa yang sedang sakit atau tidak masuk kuliah peneliti mengganti dengan mahasiswa lain dengan cara mengeluarkan nomor undian ulang. Setelah mendapatkan responden peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada mahasiswa, kemudian meminta persetujuan kepada mahasiswa untuk mengisi inform concent dan mengisi pertanyaan yang telah disediakan. Setelah seluruh mahasiswa selesai mengisi, kuesioner dikumpulkan kembali kepada peneliti dan meminta mahasiswa tetap duduk ditempatnya hingga peneliti selesai mengecek kelengkapan data. Ketika ada data yang belum lengkap, peneliti memanggil mahasiswa tersebut untuk melengkapi kuesionernya. 3. Tahap analisis Setelah seluruh kuesioner terkumpul, peneliti memasukkan data ke dalam program komputer untuk di olah dan di analisa. 4. Tahap akhir Tahap akhir dari penelitian adalah penyusunan laporan yang terdiri dari pembahasan hasil, perumusan kesimpulan, naskah publikasi, seminar hasil penelitian, dan revisi hasil penelitian.

42 H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. KSPBJ-IRS Uji validitas dan reliabilitas instrumen KSPBJ-IRS tidak dilakukan oleh peneliti karena kuesioner tersebut merupakan kuesioner baku yang dibuat oleh Kelompok Studi Psikiatri Biologik Jakarta. Instrumen ini memiliki hasil uji validitas dan reliabilitas dengan hasil yang tinggi, antar psikiater dengan psikiater r=0,95 dan antar psikiater dengan dokter non psikiater r=0,94. Uji sensitivitas instrumen ini sebesar 97,4% dan spesifitas 87,5% (Iskandar dan Setyonegoro cit Marchira, 2004 cit Dhin, 2015). 2. Konsentrasi belajar Uji validitas dan reliabilitas instrumen konsentrasi belajar dilakukan pada 30 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UMY angkatan 2014 karena hampir memiliki kesaman karakteristik dengan responden penelitian ini. Kesamaan karakteristik yang dimaksut adalah metode pembelajaran yang digunakan. Instrumen konsentrasi belajar di uji validitasnya menggunakan teknik korelasi Product Pearson Moment dengan melihat item total correlation menggunakan program komputer. Rumus Product Pearson Moment yang digunakan adalah sebagai berikut: ( )( ) (( ( ) )(( ( ) ) Dengan keterangan: : Koefisien korelasi : Jumlah responden uji coba

43 : Skor tiap item Y : Skor seluruh item responden uji coba Hasil uji validitas dari 20 item pertanyaan terdapat 2 nomor yang tidak valid yaitu nomor 2 dan 4 karena r hitung (r pearson) r tabel. Sedangkan item pertanyaan yang lain dinyatakan valid karena r hitung (r pearson) r tabel. Peneliti menggunakan jumlah r tabel sebesar 0,361 karena jumlah responden untuk uji validitas sebesar 30 orang. Sehingga jumlah item yang valid sebanyak 18 pertanyaan. Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan tetap konsisten bila digunakan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas untuk instrumen konsentrasi belajar menggunakan rumus Cronbach Alpha karena instrumen yang digunakan menggunakan skala likert, yaitu: ( ) ( ) Keterangan: R K : Reliabilitas instrumen : Banyak butir pertanyaan : Jumlah varian butir : Varian total Nilai koefisien uji reliabilitas instrumen konsentrasi belajar adalah sebesar 0,891 maka instrumen dinyatakan reliabel karena instrumen

44 memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh > 0.60. I. Analisa Data a. Analisa univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisa univariat akan digunakan untuk mengetahui karakteristik demografi yaitu jenis kelamin dan usia, mengetahui data kuesioner derajat insomnia dan konsentrasi belajar. Analisa univariat tersebut akan ditampilkan dalam bentuk nilai distribusi dan frekuensi. b. Analisa bivariat Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diperkirakan berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Peneliti menggunakan uji statistik Spearman Rank untuk melakukan analisa bivariat, alasan menggunakan uji Spearman Rank karena skala pengukuran kedua variabel berbentuk ordinal. Uji tersebut bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

45 J. Etika Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa prinsip etika penelitian yaitu: 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity) Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan mengenai tujuan penelitian dan meminta persetujuan kepada mahasiswa. Mereka berhak untuk menentukan pilihan dan peneliti tidak memaksa mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Kemudian, peneliti memberikan inform concent yang berisi penjelasan tujuan penelitian, persetujuan responden untuk dapat mengundurkan diri dalam penelitian, dan jaminan kerahasiaan. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek (respect for privacy and confidentiality) Setelah dilakukan penelitian, responden berhak meminta informasi yang didapatkan oleh peneliti. Selain itu informasi yang didapat oleh peneliti tidak akan digunakan untuk hal yang tidak ada hubungannya dengan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya. 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness) Seluruh responden laki-laki maupun perempuan menerima perlakuan dan hak yang sama baik sebelum, selama, dan sesudah berpartisipasi dalam peelitian ini.