BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan: 1. Pengembangan model pembelajaran fisika di SMA dengan model POE2WE ini, dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan yaitu: (1) define, (2) design, (3) development, (4) dissemination. Dalam penerapannya model POE 2 WE dengan Kurikulum 2013 mempunyai kemiripan yaitu: Prediction identik dengan mengamati dan menanya, Observation identik dengan mengumpulkan data dan mengasosiasi, Explanation identik dengan mengkomunikasikan. Penyempurna dari kurikulum 2013 ada sintaks tambahan yaitu Elaboration, Writing dan Evaluation sebagai hakikat dari Fisika. 2. Hasil uji validasi model dan perangkat pembelajaran Fisika dengan model POE 2 WE bernilai 4 setelah di uji lapangan berkategori sangat layak dengan rata-rata silabus dan RPP 92,97% yang terdiri dari komponen (identitas pelajaran, KD dan indikator, bahan media dan sumber belajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran, aktivitas guru dalam pembelajarandan penilaian pembelajaran); Bahan ajar 90,86% yang terdiri dari komponen (sampul, tujuan, materi, latihan, kunci jawaban dan daftar rujukan); dan Lembar Kerja Siswa 89,33% yang terdiri dari komponen (sampul, tujuan, tugas dan alokasi waktu dan ruang kerja). 236
237 3. Keefektifan model dari skor rata-rata post test kelompok eksperimen 90,10 dan skor rata-rata post test kelas kontrol 73,23 semuanya di atas KKM dengan skor 70. Hasil Uji coba dengan statistik uji t antar kelas menunjukan signifikansi 0,000 < 0,005 yang berarti dihasilkan terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan model POE 2 WE dengan peserta didik yang diajar konvensional. 4. Implementasi model POE 2 WE dalam pembelajaran Fisika SMA sikap siswa sangat positif dengan rincian untuk sikap peserta didik terhadap proses pembelajaran 63,34%, terhadap Bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa 50,83% dan terhadap Guru Fisika 72,5%. Keterlaksanaan sintaks model POE 2 WE sebagai penilaian keterampilan aktivitas guru maupun peserta didik mengalami peningkatan. Peningkatan keterlaksanaan sintaks pembelajaran aktivitas guru sebesar 3,13% dan aktivitas peserta didik meningkat 2,74%. Sedangan untuk aspek pengetahuan mengalami peningkatan rata-rata untuk kelas eksperimen 42,48% untuk kelas kontrol 29,86%. B. Keterbatasan Penelitian 1. Sekolah yang digunakan sebagai subjek uji coba hanya terbatas pada jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Ciamis yaitu 4 sekolah SMA Negeri 1 Ciamis, SMA Negeri 2 Ciamis, SMA Negeri 3 Ciamis dan SMA Negeri Baregbeg 2. Penelitian dilakukan pada peserta didik SMA kelas X, hal ini karena pertimbangan waktu dan biaya.
238 3. Dalam penelitian ini data IQ peserta didik yang digunakan untuk kegiatan penelitian tidak ikut terjaring karena keterbatasan waktu dan biaya. C. Saran pemanfaatan, Diseminasi, dan pengembangan Produk lebih lanjut 1. Saran Pemanfaatan Berdasarkan simpulan diatas, peneliti sangat mengharapkan hasil penelitian dapat disosialisasikan kepada para guru mata pelajaran fisika melalui pelatihan-pelatihan, lokakarya, dan seminar. Forum musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini sebagai salah satu sumbang piker dalam pengembangan model pembelajaran fisika di SMA dengan model POE2WE, berdasarkan harapan-harapan tersebut, peneliti menyampaikan beberapa saran yang ada hubunganya dengan penelitian ini, yaitu kepada: a. Guru mata pelajaran Fisika, produk penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternative tugas dalam penyusunan program, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran fisika di SMA. Sehingga diperoleh system pembelajaran yang demokratis, menarik, dan menyenangkan dengan hasil yang maksimal. b. Kepala sekolah yang mengelola pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran fisika, produk penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran fisika. Sehingga guru menjadi semakin mudah dalam merujuk silabus pembelajaran fisika.
239 c. Penerbit buku, prosuk penelitian yang berupa bahan ajar fisika ini dapat dipertimbangkan untuk diterbitkan dalam jumlah yang cukup, sehingga dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran kepada para guru fisika dan peserta didik di SMA. 2. Diseminasi Untuk lebih mengenal dan menindaklanjuti hasil penelitian, perlu upaya mensosialisasikan produk penelitian ini melalui seminar, pertemuan ilmiah, dan lokakarya. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat diketahui kalangan pakar untuk mendapatkan masukan berharga demi kesempurnaan dan pengembangan lebih lanjut. Forum MGMP fisika juga sangat berperan dalam mensosialisasikan temuan penelitian ini. MGMP fisika diharapkan memahami dan menguasai prosuk penelitian ini, sehingga dapat menerapkan disekolah masing-masing. 3. Pengembangan Produk lebih lanjut Berdasarkan kajian produk, pemanfaatan dan penyebaran sebagaimana dijelaskan diatas, maka untuk pengembangan produk lebih lanjut dapat dilakukan: (a) Dikembangkan pada mata pelajaran lain dengan kompetensi dasar dan sempel yang lebih luas. (b) Dengan Model 4-D pengembangan model pembelajaran fisika di SMA secara lebih intensif perlu dilakukan.
240 (c) Jika pengembangan model pembelajaran fisika dilandasi oleh model POE 2 WE, diteruskan produk pengembangan dalam pembelajaran fisika pada standar kompetensi yang diinginkan. (d) Untuk itu, dukungan tim secara lebih partisipasif diperlukan agar dapat dihasilkan produk pengembangan yang lebih baik.