TESIS HAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA PARA PIHAK MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Magister Ilmu Hukum Bidang Studi : Hukum Bisnis OLEH : ENDAH INSIATI NINGTYAS NIM : 12103112 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA S U R A B A Y A 2005
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iv RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang Masalah... 1 2. Rumusan Masalah... 3 3. Tujuan Penelitian... 3 4. Manfaat Penulisan... 3 5. Tinjauan Pustaka... 4 6. Metode Penelitian... 11 a. Pendekatan Masalah... 11 b. Sumber Bahan Hukum... 11 c. Proses Pengumpulan Dan Pengolahan Bahan Hukum... 11 d. Analisis Bahan Hukum... 12 7. Sistematika Penulisan... 12 BAB II PENYELESAIAN PERKARA PERDATA PARAPIHAK MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN... 14 1. Fungsi Pengadilan... 14
2. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan... 22 3. Kompleksitas Permasalahan Pengadilan... 28 BAB III PENYELESAIAN PERKARA PERDATA PARA PIHAK MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN MENGALAMI KEGAGALAN... 35 1. Penegakan Hukum... 35 2. Kekuasaan Kehakiman di Indonesia... 43 3. Peningkatan Kemandirian Lembaga... 49 4. Hambatan Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan... 51 BAB IV PENUTUP... 54 1. Kesimpulan... 54 2. Saran... 55 DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
Abstrak Pelaksanaan hukum di Indonesia agar lebih adil dan sempurna, telah dilakukan Mahkamah Agung (MA) dengan berbagai macam tujuan, diantaranya untuk mengurangi masalah penumpukan perkara di Pengadilan, merupakan salah satu proses penyelesaisan sengketa yang dianggap lebih cepat, murah serta dapat memberikan akses seluas mungkin kepada para pihak yang bersengketa untuk memperoleh keadilan. Disamping itu juga, sebagai penyempurnaan lebih lanjut Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberdayaan Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga Damai (Eks pasal 130 HIR/154 RBg). Disisi lain, institusionalisasi proses mediasi ke dalam sistem peradilan dapat memperkuat dan memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dalam penyelesaian sengketa, disamping proses pengadilan yang bersifat memutus (ajudikatif). Bahwa hukum acara yang berlaku, baik pasal 130 HIR maupun pasal 154 RBg. Mendorong para pihak untuk menempuh proses perdamaian yang dapat diintensifkan dengan cara mengintegrasi proses mediasi ke dalam prosedur perkara di Pengadilan Negeri. Tidak hanya itu, sambil menunggu peraturan perundang-undangan dan memperhatikan wewenang Mahkamah Agung dalam mengatur acara peradilan yang belum cukup diatur peraturan perundang-undangan, maka demi kepastian, menyelesaikan suatu sengketa, dipandang perlu menetapkan suatu Peraturan Mahkamah Agung. Pelaksanaan mediasi merupakan ketertiban hukum dapat diraih dengan mandirinya kekuasaan Peradilan. Kemandirian bisa berjalan asalkan posisi hakim bebas. Tulisan ini ingin mengatakan bahwa peradilan dapat berjalan baik asalkan dapat mengatasi beberapa faktor penghambat yang nyatanya cukup kompleks namun, semua harus dicari jalan keluarnya.
DAFTAR BACAAN Adji, Oemar Seno, Peradilan Bebas Negara Hukum, Jakarta, Erlangga, 1985. Bagir Manan dan Kuntana Magnar, Beberapa Masalah Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni, Bandung 1993. Baharudin Lopa, Permasalahan Pembinaan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Cet. I, Bulan Bintang, Jakarta 1987. Frans Magnis Suseno, Etika Politik dan Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Gramedia, Jakarta 1987. Gunawan Setiardja, A., Hak-hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila, Kanisius, 1993. Masyhur Effendi, H.A., Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Nasional dan Internasional, Ghalia, Indonesia, 1994. Max Weber, Kajian Sosiologis Terhadap Lembaga Pengadilan. Makalah Pertemuan Pengajar Sosiologi, Nopember, 1994. Mertokusumo, Sudikno, Revitalisasi dan Fungsionalisasi Lembaga Peradilan, Makalah Diskusi, Usulan Rancangan GBHN 98, Yogyakarta, 1997. Nasikun, Hukum dan Perubahan Sosial dan Agenda Globalisasi Ekonomi, Pertemuan Pengajar Sosiologi, UMS, 5 Agustus 1996. Oemar Seni Adji (vide) Sri Soemantri M dan Bintan R. Saragih (editor), Ketatanegaraan Indonesia Dalam Kehidupan Politik Indonesia, Sinar Harapan, Jakarta 1993. Philipus M. Hadjon, Ide Negara Hukum Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia (vide), Bagir Manan (editor), Kedaulatan Rakyat Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum, Gaya Media Pratama, Jakarta 1996. Satjipto Rahardjo, Teori dan Metode Dalam Sosiologi Hukum, Makalah dalam Pertemuan Ilmiah, Fakultas Hukum, Yogyakarta, 11-12 Nopem, 1984, hal 5. ----------, Aneka Persoalan Hukum dan Masyarakat, Angkasa, Bandung 1988. ----------, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung 1991. ---------, Sosiologi Pengadilan : Pengadilan dalam Masyarakat, Makalah Pertemuan Pengajar Sosiologi Hukum, Kudus, Nopember 1995.