BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

dokumen-dokumen yang mirip
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK. Fitria Maya Sari Grisely Leidyana Tania Hapsari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I. 1. Ruang Lingkup Akuntansi

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu kumpulan orang orang yang menjadi anggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

Pertemuan 1. Ruang Lingkup Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 2: KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK

BANK SOAL DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN KLATEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1. PENDAHULUAN. Pengantar Akuntasi

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Overview Siklus Akuntansi

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (GANJIL) 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

MODUL PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA KPRI CIPTA KARYA SURABAYA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam

Laporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ekonomi Sesi BUKU BESAR DAN NERACA SALDO A. BUKU BESAR

BAB II BAHAN RUJUKAN. dimulai dengan didirikannya semacam bank koperasi dengan nama Bank

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA OLEH: THERESIA OKTA PRADITASARI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2009

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

BAB II BAHAN RUJUKAN

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

Gambar 1. Siklus Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

PERTEMUAN IV SIKLUS AKUNTANSI 1/18/2010 SUGIARTP AP-4 1

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah sehingga akan meningkatkan permodalan. sistem informasi yang diterapkan dalam kegiatan oprasionalnya.

KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI

Mencatat Transaksi Dalam Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi 1. Pengertian dan Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR : 03 TAHUN 2013

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

I. PENDAHULUAN.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain: Menurut Dwi (2012:4), menjelaskan bahwa definisi tentang Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Sedangkan menurut Reeve dan Warren (2009:9), menjelaskan bahwa definisi tentang akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses pengambilan keputusan karena informasi yang diberikan oleh akuntansi dalam bentuk data kuantitatif, terutama yang sifatnya keuangan dan berhubungan dengan aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan tertentu. 8

9 2.2. Definisi Siklus Akuntansi Pengertian siklus akuntansi menurut Herry (2012:56), proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi serta yang diakhiri dengan membuat laporan. Menurut Rudianto (2012:73), siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus dilakukan oleh akuntan sejak awal hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah proses akuntansi yang dilakukan oleh akuntan sejak awal dengan menganalisis dan menjual transaksi sampai dengan proses akhir menghasilkan laporan keuangan. 2.3. Definisi, Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi Adapun definisi, tujuan, fungsi, dan peran koperasi adalah sebagai berikut: 2.3.1. Definisi Bab 1 pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang orang atau badan hukum koperasi dengan melabdaskan kegiatannya berdasarkan prinsp koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargan. Beberapa sifat sifat koperasi adalah sebagai berikut: a. Koperasi merupakan suatu perkumpulan; b. Tidak mementingkan pemasukan modal atau pekerjaan usaha tetapi keanggotaannya pribadi dengan prinsip kebersamaan; 9

10 c. Dalam rapat anggota tiap anggota masng masng satu suara tanpa memperhatikan jumlah modal masing masing; d. Setiap anggota bebas untuk masuk atau keluar (anggota dapat berganti ganti) sehingga dalam koperasi tidak terdapat anggota atau modal permanen; e. Seperti halnya perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maka koperasi mempunyai bentuk badan hukum; f. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas hutang hutang koperasi terhadap pihak ketiga. 2.3.2. Tujuan Tujuan Koperasi di Indonesia dinyatakan dalam pasal 3 UU RI No. 25 tahun 1992 yaitu, koperasi bertujuan memajukan kesejateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Dari tujuan koperasi di Indonesia adalah meningkatkan taraf hidup anggotanya dan masyarakat pada umumnya melalui wadah perkoperasian. 2.3.3. Fungsi dan Peran Pada pasal 4 UU RI No. 25 tahun 1992, dinyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut: a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; 10

11 b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 2.4. Pengertian, Landasan dan Dasar Akuntansi Koperasi 2.4.1. Pengertian Pada prinsipnya akuntansi koperasi tidak berbeda dengan akuntasi perusahaan. Bedanya hanya dalam perkiraan perkiraan tertentu, seperti untuk perkiraan modal, yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, smpanan sukarela, dana cadangan dan hibah. Sedangkan dalam bentuk perusahaan lainnya perkiraan itu tidak ada. Pada perusahaan umumnya disebut saldo laba sedangkan pada usaha koperasi disebut sisa hasil usaha atau disingkat dengan SHU. Prosedur pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan pada koperasi adalah sama seperti pada perusahaan pada umumnya. 2.4.2. Landasan dan Dasar 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang koperasi, yang menyangkut tentanng pengurus dan sisa hasil usaha. 11

12 a. Pasal 30 Ayat 1.d, bahwa pengurus bertugas mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan ayat 1.e, pengurus: menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. b. Pasal 35, setelah buku koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang kurangnya: 1) Ayat 1.a: Perhitungan tahunan yang terdri atas neraca akhir tahun buku yang baru berlalu dan perhitungan hasil usaha tahun bersangkutan serta penjelasan atas dokumn tersebut. 2) Ayat 1.b: Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. 2. Pasal 45 Ayat 1: Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dkurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak selama tahun buku bersangkutan. Ayat 2: SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sesuai dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing masing anggota dalam koperasi serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota. Ayat 3, besarnya pemungutan dana cadangan ditetapkan rapat anggota. 3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang Akuntansi Koperasi. Akuntansi koperasi dituangkan dalam buku Standar 12

13 Akuntansi Keuangan (SAK) pada PSAK No. 27. SAK ditetapkan oleh Ikatan Auntan Indonesia. Pada 1 Oktober 1995 dan direvsi pada tahun 1998, sebagai pengganti Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). 4. Sistem Akuntansi Koperasi. Sistem akuntansi koperasi digunakan agar dapat meningkatkan keamanan dan manfaat serta tujuan mekanisme pengawasan dengan sebaik baiknya. Akuntansi koperasi disusun dengan mempertimbangkan aspek organisasi, usaha, keanggotaan, permodalan, dan keuangan. Penyusunan sistem akuntansi koperasi juga harus memperhatikan kemudahan pelaksanaan, pembiayaan, pengawasan yang terjamin, dan menimbulkan swadaya anggotanya. Berikut konsep dasar yang melandas sistem akuntansi koperasi adalah: a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK); b. Proses Akuntansi dengan menggunakan metode pembukuan berpasangan; c. Proses akuntansi koperasi berdasarkan kesatuan usaha; d. Sistem kode akun yang sesua dengan kebutuhan koperasi untuk memudahkan penyusunan anggaran, pengendalian dan auditing. 2.5. Karakteristik dan Peranan Akuntansi Koperasi 2.5.1. Karakteristik Akuntansi Koperasi Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memilik identitas ganda atau the dual identity of the member yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus penguasa jasa koperasi (use own oriented firm). Akuntansi koperasi mempunyai karakteristik yang 13

14 berbeda dengan badan usaha lain, perbedaan ini terlihat pada sumber permodalan dan susunan laporan keuangannya. Berdasarkan PSAK No. 27, akuntansi koperasi memuat hal hal sebaga berikut: a. Modal, yang bersumber dari: para anggota, modal penyertaan, dan sumbangan baik anggota, pemerintah, maupun swasta, simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya yang memiliki karakteristik serupa dengan simpanan pokok atau simpanan wajib diakui sebagai ekuitas koperasi dan dicatat sebesar nilai nominalnya. b. Laporan keuangan, meliputi laporan hasil usaha, neraca, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. 2.5.2. Peran dan Fungsi Akuntansi Koperasi Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi, posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi didalamnya. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi. Adapun pihak pihak yang memakai informasi akuntansi koperasi dibedakan menjad dua, yaitu: a. Pemakai intern, merupakan pihak yang mengelola kegiatan usaha, yaitu: pengurus, manajer, dan pengawas koperasi. b. Pemakai ekstern, terdiri dari: pemilik atau anggota (investor), pemberi pinjaman (kreditor), supplier atau pemasok, pemerintah, karyawan, dan masyarakat. 14

15 2.6. Proses (Siklus) Akuntansi Koperasi Pada dasarnya siklus akuntansi koperasi tidak berbeda dengan siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang lainnya. Koperasi sebagai unit ekonomi mempunyai karakteristik tersendiri disbanding dengan perusahaan lainnya. Perbedaan itu terjadi karena koperasi meupakan perusahaan yang berorientasi pada profit (keuntungan atau lembaga ekonomi) sekaligus bersifat nonprofit (lembaga sosial). Akuntansi koperasi, seperti halnya pada penyelenggaraan akuntansi pada organisasi perusahaan lainnya, harus direncanakan secara tertib dan terpadu sehingga seluruh kegiatannya dapat diperhitungkan nilainya dan dicatat secara tepat. Siklus akuntansi adalah urutan atau prosedur yang digunakan dalam prosedur pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi dan keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organsasi. Siklus akuntansi koperasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahapan sebagai berikut: a. Tahap Pencatatan meliputi: melakukan pengidentfikasian dan pengukuran bukti bukti transaksi, melakukan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal, mem-posting atau memindahbukukan jurnal ke akun buku besar berdasarkan kelompok jenis akun masing masing. b. Tahap Pengikhtisaran meliputi: menyusun neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun akun dari buku besar, membuat ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries), menyusun kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur, membuat ayat jurnal penutup (closing entries), 15

16 membuat neraca saldo setelah penutupan (past dosing trial balance), dan membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries). c. Tahap Pelaporan meliputi: membuat laporan surplus defisit, membuat laporan neraca, membuat laporan sisa hasil usaha, membuat laporan arus kas, membuat catatan atas laporan keuangan. Proses kegiatan atau siklus akuntansi dapat juga dijelaskan sebagai berikut: a. Transaksi dan Bukti Transaksi Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha suatu entitas. Kejadian yang terjadi dalam entitasi yang tidak memengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha suatu entitas bukan merupakan transaksi yang dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi keuangan. Contoh transaksi keuangan adalah suatu pertemuan antara pihak penjual dan pembeli yang mengakibatkan terjadinya jual beli yang menguntungkan. Berdasarkan data/bukti/dokumen pendukung, hal tersebut dapat dikatakan telah terjadi transaksi keuangan. Dalam istilah akuntansi, transaksi dapat mempengaruhi posisi laporan keuangan dari suatu entitas dan sebagai hal yang wajar untuk dicatat. Banyak kejadian dapat mempengaruhi suatu entitas koperasi dan semua kejadian tersebut tidak seluruhnya dicatat sebagai transaksi tergantung pada jenis kejadian tersebut. Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatu transaksi 16

17 antara lain: pembelian dan penjualan barang dagangan, pembayaran sewa, penerimaan dan pengeluaran kas. Bukti transaksi adalah dokumen sumber atau instrumen yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi. Jenis jenis bukti transaksi yang biasanya digunakan adalah kwitansi, nota penjualan, daftar gaji, faktur, dan sebagainya. Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung laporan keuangan dapat digolongkan dalam berbagai jenis berikut: Corroborative evid, termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, tanya jawab, hasil pengamatan, inspeksi, dan lain lain; Underdying accounting data, termasuk buku buku jurnal, neraca lajur dan lain lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan. b. Buku Harian (Jurnal) Jurnal dalah alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan koperasi secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu terjadinya dengan menujukkan akun yang harus didebet dan akun yang harus dikredit, beserta jumlah nilai uangnya masing masing. Dalam jurnal data transaksi keuangan data transaksi keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Setiap transaksi yang terjadi dalam koperasi, sebelum dibukukan ke dalam buku besar, harus 17

18 dicatat dalam suatu jurnal. Oleh karena itu, buku jurnal juga sering disebut sebagai buku catatan pertama. c. Buku Besar (Ledger) Buku besar merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan ke dalam buku besar dengan cara memindahbukukan (posting) jurnal ke buku besar. Buku besar juga merupakan buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal. Akun akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah antara aktiva, kewajiban atau hutang dan ekuitas. d. Neraca Lajur (Worksheet) Neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur mempunyau beberapa lajur yang masing masing dapat dipakai yaitu ada yang delapan lajur, sepuluh lajur, atau dua belas lajur yang berisi masing masing sisi debet dan sisi kredit (dua lajur) yaitu: neraca percobaan (trial balance), neraca saldo, jurnal penyesuaian (adjustment), lajur rugi laba, lajur laba ditahan, lajur neraca. e. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan 18

19 realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan. Neraca merupakan laporan yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas pada saat tertentu. Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Dalam laporan arus kas, perubahan posisi kas akan dilihat dari tiga sisi, yakni dari kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi. 19