BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

Niken Kartikasari F

Ummun Wafiah F

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang penting dan mutlak diperlukan, hal ini karena kedisiplinan kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerjaan serta problem keuangan dapat mengakibatkan kecemasan pada diri

PERBEDAAN STRES KERJA DAN KUALITAS KOMUNIKASI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

PERBEDAAN TOLERANSI TERHADAP STRES PADA REMAJA BERTIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DI KELAS XI SMA ASSALAAM SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA KOMPETISI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi

dapat memuaskan baik bagi perusahaan maupun bagi individu itu sendiri. Kekhawatiran individu akan hasil yang ada akan sangat mempengaruhi performansi

Shinta Wijaya F

HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI (SELF IMAGE) DENGAN ASPIRASI KERJA PADA SALESMAN ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. (C). Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel (D). Metode. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS VERBAL PADA MASA ANAK SEKOLAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan berketuhanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diinginkan oleh semua perusahaan. Semakin banyak pegawai yang memiliki

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTROVERT DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan diperhatikan. Akhir-akhir ini masalah tersebut menjadi hangat lagi setelah

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

Nama : Rizky Amelia NPM : Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. M.M. Nilam Widyarini, M.Si., Psikolog

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA SMP

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

BAB I PENDAHULUAN. pada kesiapannya dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar.

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tipe-tipe Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II LANDASAN TEORI A. BURNOUT

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak dan masa dewasa (Wong dkk, 2001). Menurut Erik Erikson (Feist &

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB V PEMBAHASAN. A. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Pembelajaran. dan nilai konsistensi menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah 0,735 yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi, penyampaian dan distribusi data. Danelly (dalam Husein, 2001)

diidentifikasi sebagai si pelaksana.

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN KODE WARNA DAN KREATIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 pengertian pendidikan,

BAB II LANDASAN TEORI. Postpurchase dissonance adalah suatu tahap dari postpurchase consumer

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

Ciri dan Watak Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap karyawan memiliki kepribadian yang unik, artinya tidak ada dua

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang efektif (Yukl, 2010). Tidak ada organisasi yang mampu berdiri tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. tua peserta didik dan antara sekolah dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. upaya mengaktifkan siswa belajar. Pelaksanaan pengajaran yang menjadikan

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DESA CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang muncul, seseorang dituntut untuk memiliki pemikiran yang out of the box

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri. Apabila seorang remaja telah merasa dapat bertanggung jawab

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XII SEKOLAH SETINGKAT SMA DI KECAMATAN JATINANGOR SRI AYU NUR HASANAH ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. maju apabila rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi dan berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang sebagaimana negara-negara lainnya, maka kemajuan dan perkembangan Indonesia yang bisa dilihat dari kemampuannya mengadakan industrialisasi. Dalam era globalisasi ini sedang terjadi akulturasi kebudayaan global yang dramatis, massal dan kohesif. Hanya masyarakat yang memiliki kualitas sumber daya manusia dan budaya yang kuat mampu bertahan untuk maju (Herawaty, 1998). Menurut Munandar (dalam Sjabadhyni, 2001) berangkat dari kata sumber daya bukan pada luas wilayah dengan kekayaan alamnya, maka faktor kualitas manusia mempunyai peranan sangat dominan dalam menentukan suatu keberhasilan yang ingin dicapai, terutama dalam menghadapi tantangan di semua aspek kehidupan. Pekerjaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan adalah merupakan suatu amanat yang harus dikerjakan dan diselesaikan dengan baik, sehingga tidak ada alasan bagi karyawan untuk lari dari tanggung jawab yang telah diberikan perusahaan kepadanya. Sebagai karyawan yang baik, kepercayaan yang diberikan perusahaan kepadanya sudah semestinya untuk dikerjakan dengan baik, penuh semangat dan kreatif. Namun karyawan sering pula menghadapi berbagai permasalahan saat bekerja. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, mereka dituntut untuk menggunakan kreativitas yang dimiliki. Besar kecilnya kreativitas ditentukan oleh 1

2 kesanggupan, perhatian dan pengalaman individu selain motivasi. Pengalaman dan pengetahuan tersebut berhubungan dengan situasi yang dihadapi. Untuk menghadapi suatu permasalahan, diperlukan suatu kreativitas yang tinggi dan perilaku yang tepat. Di era pembangunan ini, khususnya bidang perusahaan industri dan organisasi kreativitas sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi tersebut, karena dengan adanya kreativitas perusahaan akan menemukan cara-cara baru dalam menanggapi setiap permasalahan dan untuk kemudian menyelesaikannya. Kreativitas itu sendiri tidak harus berupa hasil karya seni, namun dapat pula mencakup ide-ide yang berkaitan dengan kegiatan sosial maupun psikis. Menurut Munandar (1993) kreativitas dapat ditinjau dari empat segi (empat P), yaitu: 1. Kreativitas dari segi aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Kreativitas sebagai proses, mencerinkan kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan orisinalitas (keaslian) dalam berpikir dan berperilaku. 3. Kreativitas sebagai press (pendorong), membutuhkan dorongan dari dalam individu (berupa minat, hasrat dan motivasi) dan dari luar (lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat) agar dapat diwujudkan. 4. Kreativitas sebagai produk, merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinal dan bermakna bagi individu atau bagi lingkungannya. Salah satu arti kreativitas yang paling populer menekankan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda. Kebanyakan orang menganggap bahwa kreativitas dapat dinilai melalui hasil atau apa saja yang diciptakan seseorang. Akan tetapi kreativitas

3 tidak selalu membuahkan hasil yang dapat diamati dan dinilai. Ditambahkan pula bahwa kreativitas merupakan salah satu istilah yang sering digunakan meskipun merupakan istilah yang taksa (ambigious) dalam penelitian psikologi sekarang ini (Handayani, 2004). Menurut Mazzullo (2005) kreativitas adalah kekuatan hidup, energi yang dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Semua orang terlahir dengan membawa potensi kreatif. Kreativitas adalah alami, berkembangan sepanjang hidup manusia. Dalam perusahaan yang bersaing secara global, kreativitas dibutuhkan pada semua tingkat departemen. Semua karyawan punya keunikan masing-masing untuk mengembangkan bagaimana kreativitas yang akan dikembangkan, dan peran dari pemimpin juga diperlukan untuk mencari karyawan yang terbaik. Mereka tahu bahwa perusahaan akan berkembang dengan baik jika mendapat ide-ide yang cemerlang dari para karyawannya. Kreativitas dalam dunia industri atau perusahaan biasanya akan muncul bila lingkungan mendukung untuk berkembang. Salah faktor yang dapat mengembangkan kreativitas di suatu organisasi yakni kepribadian individu. Eysenck (Suryabrata, 1998) mengemukakan kepribadian sebagai keseluruhan pola tingkah laku, baik aktual maupun potensial dari organisme yang ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Allport (Suryabrata, 1998) mengatakan kepribadian adalah organisasi dinamis dalam sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kayis (2004) pada di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara

4 antara kepemimpinan terhadap kreativitas kerja pegawai negeri sipil, dengan nilai korelasi koefisien rxy adalah 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas kerja dapat ditingkatkan melalui individu atau seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi orang lain, dan hal ini cenderung terdapat pada individu yang memiliki kepribadian ekstrovert. Bakat kreatif dimiliki oleh setiap orang meskipun dalam derajat dan bentuk yang berbeda. Bakat kreatif harus dipupuk dan ditingkatkan, karena jika dibiarkan saja maka bakat tersebut tidak akan berkembang, bahkan bisa terpendam dan tidak dapat terwujudkan.ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas, antara lain yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Munandar (1993), faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga,dalam hal ini misalnya orangtua, dan faktor dari dalam pribadi sendiri atau faktor personal, misalnya kepribadian. Setiap orang mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya. Dalam mengadakan orientasi orang yang satu dengan orang lainnya berbeda. Orientasi manusia ada yang memiliki arah keluar dan ke dalam. Berdasarkan sikap jiwanya manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu: tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert. Menurut Eysenck (dalam Suryabrata, 1998) gambaran individu introvert adalah memperlihatkan kecenderungan untuk mengembangkan gejala-gejala ketakutan dan depresi, ditandai oleh kecenderungan-kecenderungan obsesi mudah tersinggung, apatis, perasaan gampang terluka, mudah gugupan, rendah diri, mudah melamun, sukar tidur. Cerdas dan cenderung untuk tetap pada pendirian.

5 Umumnya individu introvert adalah teliti tetapi lambat dalam tindakan atau bekerja, tenang, agak kaku dan kurang suka lelucon terutama yang berbau seks. Menurut Jung (Lestari, dkk. 2001) tipe kepribadian adalah suatu penggolongan individu berdasarkan perkembangan kepribadiannya yang merupakan hasil interaksi sosial, aktivitas dan minat yang membentuk sifat pada diri seseorang yang berpengaruh kuat terhadap cara berpikir dan bertindak. Secara teoretis tipe kepribadian dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan kepuasan kerja. Jung (Lestari dkk. 2001) menyatakan bahwa dimensi orang ekstovert dalam perilaku aktual digambarkan sebagai orang yang terbuka, periang, suka bergaul dengan orang lain, cenderung berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sensitif, menghadapi kehidupan sehari kurang serius, tidak menyukai keteraturan, agresif, kurang bertanggungjawab, optimis, implusif dan bersifat praktis. Sedangkan orang introvert dalam perilaku aktual digambarkan sebagai orang yang pendiam, suka menjauhkan diri dari pergaulan, mudah murung, cenderung menghindari masyarakat dan sensitif menghadapi kritik, introspektif, menanggapi kehidupan sehari-hari secara lebih serius, menyukai keteraturan, jarang agresif, dapat dipercaya, pesimis, depresif, hatihati, rendah diri, mudah melamun, cenderung mempertahankan dirinya, kaku, tegas, egois, kurang suka lelucon terutama berbau seks, lambat tetapi teliti, bersifat damai dan pasif. Menurut Jung (Maramis, 1994) gambaran individu yang termasuk kecenderungan introvert adalah memperlihatkan kecenderungan bersifat diam, introspektif dan reflektif, suka sibuk dengan diri sendiri, suka melamun, tidak suka bergaul dengan orang lain, sering terlalu serius, jiwanya tertutup, mudah tersinggung,

6 acuh tak acuh, teguh dalam pendirian, kemampuan kognitif relatif tinggi, teliti tapi lambat dalam bekerja, penuh pertimbangan sebelum bertindak, penuh jawaban, taat pada norma sosial dan agama. Semua karyawan baik yang memiliki tipe kepribadian introvert ataupun ekstrovert diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan saat bekerja, menggunakan ide-ide dan gagasan yang cemerlang untuk mendukung produktivitas perusahaan dan pengembangan karir kerja, meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja serta kualitas dan kuantitas kerja. Dalam hal ini dapat dicontohkan: karyawan dalam satu perusahaan dapat membentuk dirinya sendiri untuk kreatif melakukan berbagai tugas yang diamalkan pada dirinya dengan berbagai model dengan memunculkan ide-ide dan gagasan yang menunjuang efektivitas dan meningkatkan produktivitas kerja sebagai misal menciptakan mesinmesin industri baru, menciptakan produk baru yang orisinil ataupun menciptakan strategi pemasaran yang potensial, bisa juga karyawan yang kreatif memunculkan suasana kerja mendorong karyawan lebih semangat dalam bekerja, menjalin keharmonisan dengan lingkungan kerja. Kenyataan pada sekarang banyak perusahaan tidak memperhatikan aspek kepribadian dalam penerimaan atau seleksi karyawan sebagai salah satu komponen persyaratan masuk menjadi karyawan sehingga menyebabkan kinerja menjadi buruk dan turunnya kinerja serta produktivitas suatu perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari kondisi produktivitas sumber daya insani (SDI) Indonesia dibandingkan dengan SDI mancanegara masih tergolong rendah yaitu peringkat ke-98. Sebaliknya, peringkat SDI Filipina 84, Thailand 66, Malaysia 52, Brunai 42, Singapura 37,

7 Hongkong 25, Australia 9, Belanda 8, dan Jepang peringkat pertama (Hadipranata, 2000). Mengacu pada latar belakang masalah tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah : apakah ada perbedaan kreativitas antara tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert?. Dari rumusan masalah tersebut penulis tertarik untuk menguji secara empirik dengan mengadakan penelitian berjudul perbedaan kreativitas karyawan ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert B. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan kreativitas karyawan ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert 2. Tingkat kreativitas pada subjek penelitian. C. Manfaat Penelitian 1. Bagi karyawan Hasil penelitian dapat memberikan masukan informasi dan pemahaman mengenai perbedaan kreativitas karyawan ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert. 3. Bagi pimpinan perusahaan Penelitian memberikan informasi sejauhmana perbedaan kreativitas karyawan ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert dan diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan praktis bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil kebijakan atau keputusan

8 3. Bagi ilmuwan psikolologi Bagi ilmuwan khususnya bidang psikologi industri dan organisasi hasil-hasil penelitian ini akan memberikan gambaran dan informasi serta menambah khasanah penelitian khususnya yang berkaitan antara perbedaan kreativitas kerja ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian ekstrovert

9 D. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas : Tipe kepribadian Variabel tergantung : Kreativitas [ E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Tipe kepribadian merupakan sesuatu yang unik dan khas pada diri manusia, yang terdiri atas bermacam-macam tipe. Tipe kepribadian dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian ekstrovert dan tipe kepribadian introvert. Tipe kepribadian ini dapat diketahui melalui skor individu pada Skala Kepribadian yang disusun berdasarkan 7 faktor yang menyangkut tipe kepribadian ekstrovert-introvert yaitu activity, sociability, risk-taking, impulsiveness, expresiveness, practically, dan irresponsibility (Eysenck dan Wilson, 1982). Cara menentukan subjek termasuk ekstrovert atau introvert dilakukan dengan membuat kategorisasi berdasarkan perbedaan skor rerata empiris yang diperoleh subjek dengan rerata hipotetik (alat ukur). Cara ini bertujuan untuk memilah individu ke dalam jenjang ekstrovert, ambivert dan dan introvert.. 2. Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru serta mampu memberikan gagasan-gagasan atau kombinasi baru berdasarkan informasi atau unsur-unsur yang ada untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu

10 pertanyaan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah dalam kehidupan manusia, tergantung dari pengalaman yang diperoleh dan merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap atau perilakunya. F. Subjek Penelitian Karyawan Perusahaan G. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis Varians Satu Jalur, karena terdiri satu variabel jalur klasifikasi dan penelitian bertujuan untuk mencari perbedaan.

11 DAFTAR PUSTAKA Handayani, E.S. Siswati, Andayani R.T. 2004. Kreativitas pada Anak-anak dengan Kesulitan Belajar Ditinjau dari Kepercayaan Diri dan Persepsi Anak terhadap Disiplin Orangtua di SD Khusus Pantara Jakarta. Jurnal Psikologi UNDIP. Vol. 1. No 2. Desember 2004. 160-170 Lestari, A., Rizaldi, A., Djunaidi, A. 2001. Hubungan Kecocokan Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan Konvensional dengan Kepuasan Kerja Karyawan Administrasi PT. KTSM. Jurnal Psikologi. Vol.7 No.1.2001. Kayis. 2004. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Kreativitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kepemimpinan Di Kantor Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan). http://digilib.umm.ac.id/jurnal/go.php?id=jiptummppgdl-s1-2004 Mazzullo, L. 2004. Creativity is one of the greatest assets in the workplace. Wichita State University. 2005 American City Business Journals, Inc. and its licensors. Munandar, S.C.U. 1993. Peranan Orang tua dan Guru dalam Pengembangan Kreativitas Anak Pra Sekolah. Anima. Vol. VIII. No.31. April Juni 2003.