BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. negara kepulauan yang memiliki sumberdaya laut yang sangat potensial, untuk dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. makmur. Untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara material dan

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDAPATAN NELAYAN TERHADAP KONDISI FISIK PERMUKIMAN NELAYAN WILAYAH PESISIR KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

POTENSI PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. Oleh : Ida Mulyani

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu besar, seharusnya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ini memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan batasan masalah dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

Desentralisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Laut

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa karena keanekaragaman hayati dan agroekosistem Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Pengembangan Berkelanjutan Kelautan dan Perikanan di Pulau Maratua

BAB 9 IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi atau penanaman modal merupakan salah satu kegiatan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. udang, kakap, baronang, tenggiri, kerang, kepiting, cumi-cumi dan rumput laut yang tersebar

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

STUDI TENTANG UPAYA UPT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VIII PENGELOLAAN EKOSISTEM LAMUN PULAU WAIDOBA

BAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele.

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VI ANALISIS DPSIR DAN KAITANNYA DENGAN NILAI EKONOMI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari yang terdapat di daratan hingga di lautan. Negara Kesatuan Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 PENUTUP. temuan penelitian tentang bagaimana pengelolaan sektor kelautan dan perikanan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari laut pesisir, laut lepas, teluk dan selat. Dari luas laut sebesar itu di dalamnya

LAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

Budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Sutini NIM K UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

Sistem Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Perikanan di Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. karena termasuk dalam Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Namun

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki sumberdaya laut yang sangat potensial, untuk dapat diberdayakan dan dapat digunakan sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Pengelolaan sumberdaya laut tersebut, harus dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan keberlanjutannya. Pemanfaatan sumberdaya laut secara tepat dan benar, untuk meningkatkan perekonomian rakyat, perlu didukung dengan analisis strategis yang tepat, agar sumberdaya laut yang dianggap sebagai engine of growth (mesin pertumbuhan) dapat diformulasikan ke dalam man made capital, yang menghasilkan produktivitas lebih tinggi pada masa yang akan datang. Peningkatan produktivitas tersebut perlu tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, keserasian, dan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dibutuhkan karena produktivitas dan keberlanjutan harus dilakukan secara seimbang, dalam mencapai tujuan nasional terwujudnya masyarakat adil dan makmur. 1

2 Lautan memiliki aneka ragam kekayaan laut yang melimpah, berupa sumberdaya alam laut baik sumberdaya alam hayati yang berupa ikan, rumput laut, terumbu karang dan berbagai habitat laut yang lain, maupun sumberdaya alam non hayati berupa hasil-hasil tambang dan harta peninggalan yang berada di dasar laut. Sumberdaya alam tersebut merupakan modal dasar pembangunan di bidang kelautan. Salah satu sumberdaya yang penting dari laut adalah sumberdaya perikanan laut. Sumberdaya perikanan apabila dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, sungguhsungguh dan tekun, maka sumberdaya tersebut akan menghasilkan devisa yang besar. Namun sumberdaya tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal, sehingga para nelayan yang kehidupannya sangat tergantung dengan laut, masih berada pada taraf hidup yang masih memprihatinkan dan rata-rata pada strata prasejahtera. Kondisi paradoksi kekayaan sumberdaya alam dan ikan dengan keterbelakangan masyarakat di sekitarnya, juga terjadi pada masyarakat nelayan di Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Nelayan di daerah tersebut, masih melakukan usaha perikanan tradisional dan kurang berkembang. Akses terhadap sumberdaya perikanan yang melimpah di laut juga masih lemah atau belum secara optimal termanfaatkan. Secara sosial ekonomi bahwa, potensi sumberdaya perikanan bagi masyarakat Tambak Wedi ini sangat penting bagi kehidupan masyarakatnya, karena sebanyak 17,7% penduduk Kelurahan Tambak Wedi menggantungkan hidupnya dari usaha penangkapan ikan (Statistik Kelurahan Tambak Wedi, 2014). Sebagian besar nelayan tradisional Tambak Wedi merupakan

3 kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan prasejahtera. Hal ini tercermin dari pemukiman nelayan dengan kondisi yang kumuh. Armada perikanan juga didominasi oleh perahu motor yang dengan ukuran kecil (kurang dari 5 gross tonage/gt), sehingga daerah penangkapan ikan (fishing ground) hanya menjangkau wilayah sekitar pantai saja dengan hasil tangkapan yang relatif sedikit. Eksploitasi ikan dengan demikian hanya terjadi di lokasi yang sama di pinggir laut, tanpa dapat memperluas wilayah penangkapan ikan di daerah yang lebih jauh di luar wilayah pantai. Kelurahan Tambak Wedi merupakan salah satu kelurahan penyumbang hasil laut terbesar di Kota Metropolitan Surabaya. Berbagai macam hasil laut seperti ikan, cumi, udang, kerang dan masih banyak lagi dihasilkan dalam kuantitas yang cukup besar oleh nelayan-nelayan tradisional Tambak Wedi. Problematika sosial ekonomi, pendidkan/ketrampilan yang rendah, dan keterbatasan modal sebagai kendalakendala yang dihadapi oleh nelayan tradisional Tambak Wedi, belum sepenuhnya mendapat perhatian dari semua pihak yang terkait. Nelayan juga menghadapi tekanan struktural oleh perkembangan perkotaan dan minimnya akses mendapatkan modal dan informasi dari pemerintah kota. Tantangan lain juga, nelayan saat ini menghadapi problematika dengan maraknya kegiatan reklamasi pengembangan pariwisata dan sebagai akibat pembangunan Jembatan Suramadu, justru telah merenggut kebebasan nelayan terhadap sumberdaya alamnya. Program ambisius pemerintah tersebut telah membatasi akses nelayan tradisional Tambak Wedi untuk melaut di pantai Utara

4 Surabaya, karena area penangkapan ikan semakin terbatas. Pemerintah Kota Surabaya telah membuat Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya dengan membagi dalam empat zona pengembangan wilayah laut. Pembagian zona didasarkan pada kondisi, karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh wilayah laut dimana Tambak Wedi Kenjeran, masuk pada zona III dengan fungsi utama wisata bahari/laut, areal penangkapan dan budidaya perikanan dan alur pelayaran kapal nelayan. Berbagai permasalahan dalam pemanfaatan sumberdaya perikan dan pembangunan masyarakat, harus segera diatasi dengan mengerahkan segala sarana dan kekuatan, untuk memulai melaksanakan pengembangan pembangunan sektor perikanan secara besar-besaran, dengan mengerahkan segala komponen yang ada mulai dari pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat. Sinergi dalam pembangunan tersebut, diharapkan mampu mendorong pembangunan sektor perikanan berhasil guna serta berkelanjutan, karena nantinya akan bermuara pada peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan untuk menuju kesejahteraan yang hakiki. Kondisi masyarakat nelayan yang sejahtera merupakan salah satu dasar yang pokok untuk menuju pada tahap ketahanan ekonomi keluarga yang kokoh. Peningkatan ketahanan ekonomi keluarga untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif, menjadi keniscayaan untuk mewujudkan kesejahteraan, ketentraman dan keamanan bagi bangsa Indonesia. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan dalam

5 meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, sekaligus menjadi faktor penentu terwujudnya kesatuan politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa dalam kesatuan pertahanan dan akhirnya ketahanan nasional akan semakin mantap. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian yang membahas dan menganalisis tentang pemanfaatan sumberdaya perikanan sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan perikanan adalah sebagai berikut : 1. Analisis Efesiensi Alat Tangkap Perikanan Gillnet dan Cantrang, Studi di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, oleh Arif Sutanto pada tahun 2005. 2. Dampak Kebijakan Perikanan Terhadap Pemberdayaan masyarakat Nelayan, Studi Kasus di Wilayah Provinsi Banten, oleh Edy Sumirat pada tahun 2011. 3. Strategi Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Daerah, Studi Kasus di Kabupaten Lamongan, oleh Muhimatus Sa adah pada tahun 2013. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, penelitian ini masih sangat relevan, mengingat disamping permasalahan dan kasus yang ditinjau dari setiap daerah berbeda-beda, juga pokok pembahasan serta variabel penelitian yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian di wilayah

6 Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, dengan lebih menekankan pada upaya untuk menemukan format baru atau model baru, dalam rangka memberdayakan masyarakat nelayan dari aspek ekonomi, sosial budaya maupun penataan infrastruktur untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, sekaligus memperkuat ketahanan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian ini belum pernah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat original. Adapun perbedaan penelitian tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.1 Perbedaan Beberapa Penelitian yang Berkaitan dengan Perikanan No Nama Judul Tujuan Metode Kesimpulan Peneliti Penelitian Penelitian 1 Sutanto, Arif Analisis Efesiensi Untuk mengu- Statistik Penggunaan alat tang- (Tesis 2005) Alat Tangkap Pe- kur produktivi- Deskriptif kap gillnet dalam usaha- rikanan Gillnet tas efesiensi alat nya menangkap ikan di dan Cantrang tangkap gillnet laut berada pada taha- (Studi Kasus di dan cantrang di pan produksi decreasing Kabupaten Pema- Kabupaten Pe- return to scale, sedang- malang) Malang. kan usaha penangkapan ikan dengan cantrang ber- ada pada tahapan pro- duksi increasing return to scale. Analisa Efesien- si Teknis (ET) sebesar 0,87974 artinya bahwa efesien serta usaha pe- nangkapan ikan dengan gillnet dan cantrang ma- sih cukup menguntung- kan.

7 Lanjutan tabel 1. 1 2 Sumirat, Edy Dampak Kebi- Implementasi ke- Deduktif Pemberdayaan masya- (Tesis 2011) jakan Terhadap bijakan pemerin- Kualitatif rakat pesisir di Provinsi Pemberdayaan tah Provinsi Banten sampai saat ini Masyarakat Ne- Banten untuk belum ada perda yang layan (Studi di pemberdayaan mengaturnya. Permasala- Wilayah Provin- masyarakat pe- han adalah kurangnya si Banten) sisir. modal usaha masyarakat nelayan, rendahnya kualitas sumberdaya manusia, kurangnya pemahaman terhadap nilai sumberdaya kelautan, kurangnya peran aktif kelembagaan yang ada di beberapa wilayah pesisir. Masalah lain dalam pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir adalah kurangnya pelibatan instansi yang membidangi teknis pemberdayaan masyarakat sehingga program-program di wilayah pesisir tidak berjalan secara optimal. 3 Sa adah, Strategi Optima- Untuk mengetahui Deskriptif Hasil penelitian men- Muhimatus lisasi Pengelolaan peran dari pemerin Kualitatif jelaskan strategi yang (Tesis 2013) Sumberdaya Peri- tah daerah (Dinas diambil oleh pemerinnan dan Kelautan Perikanan dan tah yang meliputi Daerah (Studi Ka Kelautan) dalam pengembangan sumbersus di Kabupa- mengelolah sum- daya manusia, sarana ten Lamongan) berdaya perikanan. prasarana, program pengembangan sumberdaya perikanan dan kelautan, serta faktor pendukung dalam strategi

8 Lanjutan tabel 1.1 pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan. Faktor penghambat terbatasnya sarana prasarana serta rendahnya kualitas sumberdaya manusia. 4 Tampilang, Optimalisasi Pe- Upaya untuk Deskriptif Potensi sumberdaya peri- Nofal manfaatan Sum- mengoptimalkan Kualitatif kan yang sangat besar (Tesis 2015) berdaya Perika- pemanfaatan sum- belum dapat dimanfaatnan Guna Mendu berdaya perika- kan secara optimal unkung Ketahanan nan baik dari tuk meningkatkan kemak- Ekonomi Keluar- segi ekonomi, muran dan kesejahteraan ga ( Studi Pada sosial budaya, masyarakat nelayan Tam- Nelayan Tradi- maupun penata- bak Wedi dikarenakan Sional Tambak an infrastruktur SDM yang masih rendah, Wedi Surabaya. guna mendukung sarana prsarana yang kuketahanan ekono- rang memadai dan ketermi keluarga. batasan modal usaha. Upaya pemeberdayaan nelayan untuk meningkat kan kesejahteraan menjadi faktor penentu ketahanan ekonomi keluarga. 1.3 Permasalahan Perairan Surabaya masih banyak wilayah yang belum optimal pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan, khususnya di wilayah pesisir Kelurahan Tambak Wedi. Sementara disisi lain, tingginya potensi perikanan itu menjadi peluang bagi para nelayan masyarakat pesisir, untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan tersebut

9 secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, sekaligus menjadi faktor penentu terwujudnya ketahanan nasional. Agar lebih terkonsep secara sistematis, maka permasalahan yang ada dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Tambak Wedi? b. Bagaimana Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Guna Mendukung Ketahanan Ekonomi Keluarga? 1.4 Tujuan Penelitian Bertolak dari rumusan permasalahan, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah : a. Mempelajari karakteristik pemanfaatan sumberdaya perikanan oleh nelayan tradisional Tambak Wedi. b. Menganalisis upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan untuk peningkatan ketahanan ekonomi keluarga. berikut : 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

10 a. Untuk pengembangan pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal pada nelayan tradisional Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. b. Untuk pengambilan kebijakan terkait dengan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan guna meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.