Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

dokumen-dokumen yang mirip
RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Tuhan dalam Cerita. Pada paru-paru yang terhujam dangkal ke sukma. Dikala nafas mulai menepi pada gulita tanpa suara

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ah sial aku selingkuh!

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Percakapan Kasih. Oleh: M. Febriyadi dan Gusmarni

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Tentang Mencintaimu. Lelah kita terjerat pada noktah di malam buta. Di mana aku hanya menemukan siluet aromamu

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Oleh: Yasser A. Amiruddin

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

Di bawah daun yang menggugur dan resah embun menembus kulitku di remang bulan malu-malu aku memikirkanmu

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

LENGKUNG. Penulis & Penyunting: Andi Wirambara. Copyright 2012 by Andi Wirambara. Diterbitkan Melalui: Nulisbuku.com. Desain Sampul & Tata Letak:

PUSPA. Suyat Aslah. Diterbitkan secara mandiri (melalui nulisbuku.com)

Kumpulan Prosa Vyna,

dalam kumpulan puisi: Reuni Kata pertemuan, perpisahan, & pertemuan kembali

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Yang Mencinta dalam Diam

Beberapa cara untuk memiliki Cinta Sejati

cinta seringkali lebih mudah didefinisi dengan air mata... Aku Bukan Pergi, Tapi Menjelma Jadi Rindu dan Berkelana di Hatimu.

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Perkawinan Sedarah. ESAI PUISI ADHE ARTHANA

Februari Kritik Sosial

Surat (Rahasia) untuk Dia

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

Bandung, 30 Juni Adam Rahadian Ashari

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Rintik, rintik, Tiap tetesnya menyimpan kisah yang harus segera diceritakan. Sebelum semuanya kembali memuai ke awan.

Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Dimas Dewa. Sajak Satu tm

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Karya-Karya. Agus Sri Purwanto

Puisi PUISI. wie0689 Puisi Copyright Darwisyah Nasution

TEGAR PURNAMA SELURUHMU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Larantuka. Mungkin sekembalinya pagi Kita akan bertemu pada tepian lautmu

Sajak Persembahan. Kepada Ayah-Bunda

Rima Perjalanan Cinta

TINTA ITU BUTA Kumpulan Puisi atau Semacamnya Zaki Ef

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Pertama Kali Aku Mengenalnya

JISA AFTA KITAB SEMILIR

Hanya Ingin Kau Tahu

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

semoga hujan turun tepat waktu

Cinta itu datang tanpa pernah dapat ditebak. Dia seperti angin yang masuk kedalam pintu hati tanpa pernah menyapa pemiliknya.

KU INGIN GAPAI CINTAKU

MASYA ALLAH. Sempurna Tuhan menciptakan Dirimu yang tiada cela Kurasa engkaulah orangnya Yang tercantik di jagat raya

Karya-karya RISKANINDA MAHARANI. sebagai. Penanggung Jawab Even

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Infinitas Rasa. Judul : Infinitas Rasa. Penulis : Shinta Theresia Cover & Layout: Nuzula Fildzah. Diterbitkan melalui :

BAB 5 THE LAST WORD IS YOUR NAME

Eref Leo. Nulisbuku.

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Dian Meilinda, dkk. Langit Yang Berujar SEBUAH ANTOLOGI PUISI TENTANG HUJAN

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

INSPIRATIF

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sang Pangeran. Kinanti 1

Someone! Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Izinkan Aku Mencintaimu Ukhti

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Shinta Theresia. Meniti Hari. Penerbit nulisbuku.com

2 Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA

.satu. yang selalu mengirim surat

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

P A D A M U E M B U N

- ephy - Catatan dan Novela. dalamceritasaja.blogspot.com

2 Andika Pratama. Sanksi Pelanggaran Pasal 72. Undang-Undang Nomor 19 Tahun Tentang Hak Cipta

It s a long story Part I

Satu Hari Bersama Ayah

Pada Suatu Masa. (abad VIII)

Transkripsi:

Prolog Jendral. Aku menemukannya dalam ruang imajinasi yang kosong. Rupanya ia telah lama terjebak di dalamnya. Terkancah dalam peti, membuncah setengah mati. Aku mendapatinya seiring dengan membengkaknya jatuh hati ini pada barisan kata-kata, baik yang kubaca maupun kutulis. Rupanya itulah kunci yang membuat ia kini terbebas. Lepas bersama kalimat-kalimat yang kuberikan keberanian untuk menggenggam dunia. Aku mulai mengenalnya dalam setiap puisiku. Aku juga melihatnya dalam kerangka cerita pendekku. Lambat laun ia pun semakin bertahta dalam rahim aksaraku.

Mengekor pada setiap pengamatanku. Ia mengajakku berteman akrab. Dan nyatanya kami semakin lekat. Jendral. Aku tidak tahu harus menyebutnya apa atau siapa. Yang kutahu ia ada dalam jiwa. Jiwa sesiapa saja yang dikehendakinya. Terkadang ia hidup dalam bait-bait yang kutetaskan. Terkadang ia menjelma menjadi sosok yang membuatku jatuh cinta berulang-ulang. Terkadang ia menjadi pisau pada luka yang kuterima. Terkadang ia serupa pelangi yang melengkapi indahnya mahkota jagad raya. Bahkan dalam partikel yang mengudara disekitarku, ia juga ada di situ. Jendral. Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend! 2

Aku terlahir dari seonggok kata, tumbuh bersama rentetan aksara, dan akan purnama pada beragam cerita. (Dear Jendral, -Mawar Yonawr) 3

4

Pelangi Aksara Aku jatuh hati pada setiap gugus aksara, yang menjadikan bahagia semakin bersuka, atau luka yang semakin berduka. Aku jatuh hati pada pelangi aksara, yang mendispersikan tiap-tiap spektra jiwa atau mewalikan setiap rasa yang tercipta. 22 Desember 2013 5

Aksara Rasa Apa yang ia perbuat di tiap jeda? Menelanjangi waktu untuk bercinta dengan para aksara. Bahkan syairnya hampir membuta dan ia tak percaya. Sebab, rasa-lah yang lebih utama. 6

Sajak 16 Februari Dear Jendral, kau tahu, hujan adalah senjata bagi para penuai sajak, yang sedang membeku sekalipun. Mungkin ini momen candu para pengukir sajak, ketika hujan dan kesegalaannya mulai syahdu. Aku kian tak peduli pada putaran jarum jam, sebab segelintir rasa di hati masih akan tetap duduk manis menunggangi waktu. Entah sampai kapan. Berapapun syair yang kau ciptakan, senyummu lebih membuatku candu. Aku ingin lagi, menjadi alasan sebuah lengkungan indah itu terpahat di garis wajahmu. 7

Biarkan semuanya melebur, ketika manis itu memuncak di bibirmu. Gerimis pun aku tak merasa, sebab lama ini kau membuatku selalu berkawan dengan air (mata). Malam mengurung para pembongkah rindu-rindu yang telah mengeras, mungkin mereka lelah memikulnya, tapi tetap tak menyerah. Lagi, derai ini meluruhkanku, makin deras, kian gemuruh, aromanya semakin pekat, lalu jatuh dan terdekap keheningan. Mereka tak lekas usai, tetap saja saling berjatuhan, dentingannya terkadang membuat hatiku kelu. 8

Tak ada habisnya malam basah ini mengutukku untuk berkencan dengan seonggok aksara-aksara yang lama membisu. Dingin ini menusuk begitu dalam, mengecup kecilkecil serpihan kenangan yang semakin usang. Aku mengadukan segenap kerinduanku padamu ketika awan mulai mengelabu, tak lama dari itu mereka merintih perlahan lalu kian gemuruh. Tetesannya seakan menyanyikan lagu rindu untukmu. Sesudut pun kau tak pernah menggubris kerinduanku, padahal dari sudut manapun aku selalu merindukanmu. 9

Aku telah melukiskan begitu indahnya masa depan, maka tetaplah di sini hingga masa depanku terlukis nyata. Sepanjang malam yang di penuhi gemuruh hujan, 16 Februari 2013 10

Ah, Kamu... Kamu. Kamu hanya diam seperti itu saja, aku sudah sebegitu lekatnya memerhatikanmu. Meski hanya sekian detik singkatnya, tetapi tak habis-habisnya aku mengulangi lagi, lagi, dan lagi. Kamu membuatku selalu. Selalu menoleh pada setiap gerakmu. Kamu membuatku selalu. Selalu sebegitu ingin tahu apa-apa saja tentangmu. Ah, kamu... Kamu. Spontan tatapku menyelami temu kita kala itu, kalang-kabut aku menyembunyikan gusarku. Setelahnya, aku sibuk merapalkan para aksara yang bergejolak dalam relung hatiku, yang selalu membuatku diam meskipun dalam rongga ini ada ribuan isyarat yang meraung-raung. Ah, kamu, sebegitu lihainya membangunkan rentetan kata-kata manis yang semula pulas dalam hati dan imajiku. 11

Kamu. Siapa ibu kamu? Siapa ayah kamu? Aduhai, bolehkah aku menyalami dan mencium kedua tangan mereka, kemudian mencuri-curi perhatian darinya? Ah, kamu, membuatku selalu ingin bertingkah ini itu. Kamu. Buat aku tersipu. Buatku malu-malu. Saat bersamamu. Saat kusapa dirimu. Kamu. Nyaris aku kuyup utuh sebab terhujani oleh ingatan apa-apa saja tentangmu. Malam ini, bait-baitku adalah kamu. Malam ini, waktuku tentang kamu. Ah, Kamu~ 12