1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA Oleh: Gusti Musafaah dan Halili, M.A./Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. safazzahra@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode numbered heads together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik Purposive Sampling untuk memilih dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas XI Keperawatan sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Farmasi sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dalam perlakuannya dengan menggunakan metode numbered heads together (NHT). Instrumen penelitian dengan menggunakan validitas isi. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan thitung 2,050>ttabel 2,010 dalam taraf signifikan 5%. Dengan demikian kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan dengan metode numbered heads together (NHT) memiliki skor rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dalam pembelajaran tidak menggunakan metode numbered heads together (NHT). Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode numbered heads together (NHT) lebih efektif atau lebih dapat meningkatkan minat belajar siswa dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan metode numbered heads together (NHT). Kata Kunci: Efektivitas Metode Numbered Heads Together (NHT), Minat Belajar Siswa, PKn.
2. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFFECTIVENESS OF USING OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) METHOD TOWARD STUDENT LEARNING INTEREST IN CIVIC EDUCATION IN SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA by: Gusti Musafaah dan Halili, M.A./Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of the Numbered Heads Together (NHT) method as an effort to increase student interest in civic educatin in SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. The research approach used is quantitative research. The study design used was experimental. Subjects in this study is a class XI student of SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. Determining the subject of research was done by using purposive sampling to select two classes as the control class and experimental class. Classes are used as a research subject is class XI Nursing as an experimental class and class XI Pharmacy as the control class. Experimental class in the treatment by using the method of Numbered Heads Together (NHT). The research instrument using content validity. Data were analyzed using t-test. The results showed t count 2,050> 2,010 t table the significant level of 5%. Thus the group of students who receive treatment with the method of Numbered Heads Together (NHT) had a higher mean score than the group of students in the study did not use the method of Numbered Heads Together (NHT). This may imply that the learning method Numbered Heads Together (NHT) is more effective or more can increase student interest compared with students who did not use the method of Numbered Heads Together (NHT). Keywords: Effectiveness of Numbered Heads Together methods (NHT), Students Interest, Civic education.
3. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 PENDAHULUAN Kehadiran Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen sebagai sebuah profesi memberi konsekuensi kepada guru dan dosen untuk dapat mengajar dan mendidik secara professional. Dalam Undang-Undang tersebut ditegaskan mengenai standar kompetensi guru seperti terdapat dalam Pasal 8 yang menyebutkan: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Bunyi pasal tersebut merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik itu sendiri, serta berusaha lebih menghargai profesi pendidik. Dengan sertifikasi diharapkan akan lebih menghargai profesi guru di Indonesia (Hakam Naja, 2005: 1). Hal tersebut menunjukan bahwa dalam sistem pendidikan, guru menempati posisi sentral sebagai ujung tombak pendidikan karena guru terlibat langsung dalam upaya mempengaruhi, membina, dan mengembangkan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk senantiasa mengembangkan berbagai ketarmpilan dan kreatifitas yang dimilikinya baik dalam mengelola kelas, penyampaian materi, dapat berinteraksi dengan guru lain dan para siswa, menguasai materi, mengembangkan metode-metode pembelajaran maupun media pembelajaran, dan lain-lain agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Menurut Adi W. Gunawan (2003: 165), dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi proses pembelajaran, menetapkan materi yang akan dipelajari murid, bagaimana cara penyampaian, apa hasil yang ingin dicapai, level berpikir apa yang digunakan, strategi apa yang akan digunakan untuk memeriksa kemajuan murid dan selanjutnya membantu dan mengarahkan murid untuk melakukan sendiri aktivitas pembelajaran itu. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkepribadian digunakanlah jenis-jenis pendidikan yang dianggap mampu mewujudkan cita-cita tersebut, diantaranya Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pada saat ini PKn dianggap sebagai ujung tombak karena dianggap mampu membentuk karakter setiap warga negara sesuai dengan kepribadian bangsa
4. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 Indonesia. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, PKn dianggap kurang efektif dalam membentuk warga negara seperti apa yang diharapkan. Hal ini tentu saja karena ada beberapa faktor penghambat yang menjadikan PKn tidak dapat berjalan secara efektif di beberapa sekolah di Indonesia, tidak terkecuali di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia yang hendak dijadikan lokasi penelitian oleh peneliti. Selain itu adapun kurangnya minat peserta didik pada mata pelajaran PKn adalah karena mata pelajaran ini dianggap tidak dapat mereka gunakan pada saat mencari pekerjaan, selain itu PKn dianggap mata pelajaran yang membosankan karena mata pelajaran ini adalah mata pelajaran yang berbentuk hafalan. Itulah sebabnya peserta didik di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia kurang memiliki minat pada mata pelajaran PKn. Sehingga pada akhirnya mempengaruhi rendahnya minat peserta didik pada mata pelajaran PKn. Ada banyak metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, salah satunya adalah Numbered Heads Together (NHT). Penggunaan metode pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan memungkinkan terciptanya kondisi siswa untuk belajar, bekerjasama secara efektif dalam interaksi belajar-mengajar. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam proses pembelajaran, sehingga pada pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) ini peran guru dan siswa akan optimal (Muslimin Ibrahim, 2000: 28). Keunggulan Numbered Heads Together (NHT) adalah adanya kerjasama dalam kelompok. Penentuan keberhasilan kelompok bergantung dari keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota kelompok lain. Setiap siswa mendapat kesempatan sama untuk menunjang kelompoknya untuk mendapatkan nilai yang maksimum, sehingga siswa selalu termotivasi dan berminat untuk belajar. Setiap individu merasa mendapat tugas dan tanggungjawab secara individu maupun kelompoknya, sehingga tujuan pembelajaran PKn menjadi optimal.
5. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia, karena metode Numbered Heads Together (NHT) belum pernah diterapkan di sekolah tersebut. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas XI di sekolah tersebut. Penelitian ini digunakan sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen, penelitian quasi eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu teradap subjek penelitian yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia. Waktu Penelitian yaitu pada bulan Februari- April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kelas X di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia yang terdiri dari 2 kelas yaitu XI Farmasi dan XI Keperawatan dengan jumlah siswa 51 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan terpilih kelas XI Farmasi sebagai kelas kontrol dan kelas XI keperawatan sebagai kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar angket. Uji coba instrumen meliputi Uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment yang menunjukkan instrumen lembar observasi dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crornbach. Teknik analisis data menggunakan uji-t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
6. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka analisis dapat dilakukan. Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini: Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Minat Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Variabel Sig. Keterangan pre-test eksperimen 0,106 Normal post-test eksperimen 0,096 Normal pre-test kontrol 0,059 Normal post-test kontrol 0,094 Normal Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun pre-test dan post-test kelas kontrol mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun pre-test dan post-test kelas kontrol berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas. Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Adapun rangkuman hasil uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2. Uji Homogenitas Variansi Minat Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok Sig. Keterangan Pre Test 0,058 Homogen
7. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 Post Test 0,085 Homogen Dari data di atas, menjelaskan bahwa untuk data pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dapat diketahui nilai signifikansi lebih besar dari 5% (p>0,05), yang berarti bahwa data pre-test dan post-test kedua kelompok tersebut homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan Uji-t Berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh kesimpulan bahwa ada dampak yang signifikan mengenai minat siswa SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia kelas XI keperawatan yang diajar dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) dengan peserta didik kelas XI farmasi yang tidak mendapatkan perlakuan. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3. Hasil Uji-t Post-Test Minat Sumber t-hitung t-tabel Df Keterangan Minat belajar t-hitung>t-tabel 2,050 2,010 49 (signifikan) Dari perhitungan seperti tercantum pada tabel di atas, diperoleh hasil perhitungan thitung (to) minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan sebesar 2,050 sedangkan ttabel (tt) pada df 49 sebesar 2,010, pada taraf signifikasi p=0,05 (5%), SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan thitung 2,050>ttabel 2,010 dalam taraf signifikan 5%. Dengan demikian kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan dengan metode numbered heads together (NHT) memiliki skor rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dalam pembelajaran tidak
8. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 menggunakan metode numbered heads together (NHT). Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran menggunakan metode numbered heads together (NHT) lebih efektif atau lebih dapat meningkatkan minat belajar siswa dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan metode numbered heads together (NHT). Saran Guru hendaknya mendukung pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan memberikan metode pembelajaran mengenai penggunaan metode Numbered Heads Together (NHT), sehingga proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak membosankan dan mudah untuk dipelajari. Dengan demikian, maka minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Adi W. Gunawan. 2003. Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Action Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hakam Naja. 2005. UU Guru dan Dosen: Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan. Disampaikan dalam seminar Ikatan Alumni YAPI. 24 Desember 2005. Jakarta. Muslimin Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.