PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan adanya

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian "Audit Operasional PT. Sari Coffee Indonesia Atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia".

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

CHRISTINE PRAMITA W.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar dapat bersaing, koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,

Pratama Ilham Safitrie B

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggabungkan pendekatan top down dengan pendekatan bottom up dalam

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi global yang sangat perkembang pesat, perusahaan dituntut untuk

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN PENDELEGASIAAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. internal karena menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer,

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

PERAN ANGGARAN DALAM PENGUKURAN DAN PENILAIAN KINERJA PRESTASI MANAJER Studi Kasus Pada CV. ISTANA JAYA ALUMINIUM SALATIGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

PENGARUH KOMUNIKASI DAN SUPERVISI TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN DI PT. INDOANTIQUE SUKOHARJO PADA TAHUN 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

SKRIPSI. Oleh : ARIFAH NUR SABRINA B

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. ada dapat diselesaikan secara optimal, maka manajemen memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi. bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun sebuah perusahaan. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik,

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. manajerial. Hasil penelitian partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

Transkripsi:

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: BRURI MAULIDI TONDO SIHONO B. 200 990 448 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang mendasar dalam lingkungan bisnis telah menyebabkan pergeseran dalam urutan pentingnya manajemen sumber daya manusia dan fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia diberi kesempatan mengambil peran penting dalam tim manajemen. Hal ini terjadi karena fungsi sumber daya manusia sedang berubah menjadi fungsi manajemen yang penting. Menurut pendapat para peneliti dan teoretisi, aset sumber daya manusia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelajutan karena aset-aset manusia tersebut mempunyai pengetahuan dan kompleksitas sosial yang sulit ditiru oleh para pesaing. Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelajutan adalah kepastian kerja, selektivitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan keterampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang dalam. Seperti diketahui, ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah- 1

2 masalah yang berkaitan dengan manajer. Kesuksesan organisasi sekarang dan mendatang tergantung pada kompetensi kepemimpinan yang efektif dikombinasikan dengan kompetensi tenaga kerjanya. Identifikasi kompetensi akan memungkinkan organisasi memenuhi kepentingan masa datang yang vital. Untuk tetap bertahan dalam lingkungan persaingan saat ini, pelaku bisnis harus mampu menciptakan kondisi bisnis yang fleksibel dan inovatif, dan pelaku bisnis harus mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan yang semakin sulit diprediksi. Maka, dengan adanya teknologi informasi yang semakin maju, dapat memformulasikan sistem informasi untuk menghasilkan informai yang akurat, tepat waktu serta dalam jumlah yang mencukupi. Hubungan antara usia (umur) dengan kinerja menjadi isu penting yang semakin meningkat selama dekade yang akan datang (Robbins dalam Tim Indeks, 2003). Ada tiga alasan mengapa hubungan umur dengan kinerja semakin penting. Pertama, ada kepercayaan luas bahwa kinerja semakin menurun dengan bertambahnya usia. Terlepas dari kepercayaan tersebut benar atau salah, banyak orang percaya akan hal itu dan bertindak berdasar kepercayaan tersebut. Kedua, adanya realitas bahwa pekerja berumur tua semakin banyak. Di Amerika Serikat, pekerja dengan umur 55 tahun atau lebih tua jumlahnya semakin banyak (Bolch, 2000). Ketiga. Peraturan di suatu Negara, untuk berbagai maksud dan tujuan, umumnya mengatur batas usia pensiun. Di Indonesia, ada peraturan pensiun pada usia 50, 55, 60, dan 65 tahun. Supriyono (2005:43) mengungkapkan bahwa keinginan sosial adalah tendensi individu-individu untuk menyajikan sesuatu yang menguntungkan dirinya sendiri dalam mematuhi norma-norma dan standar-standar sosial yang

3 ada. Berkaitan dengan keinginan sosial, individu yang memiliki sense of self efficacy kuat pada situasi tertentu akan mencurahkan semua usaha dan perhatiannya sesuai dengan tuntutan dari situasi tersebut dalam mencapai tujuan dan kinerja yang telah didesainnya. Disamping itu self efficacy tinggi mampu mengarahkan pada penyusunan tingkat tujuan yang lebih tinggi. Menurut Menurut Hening (2005:5) self efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal yang membedakan setiap individu, dan perubahan self efficacy dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku terutama dalam penyelesian tugas dan tujuan. Anggaran merupakan salah satu bagian dari proses pengendalian manajemen yang berisi rencana kerja satu tahun yang dinyatakan secara kuantitatif dan biasanya diukur dalam satuan moneter dan satuan ukur yang lain, juga merupakan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut. Sebuah organisasi membutuhkan anggaran untuk menerjemahkan keseluruhan strategi kedalam rencana dan tujuan jangka pendek juga jangka panjang. Fungsi dari anggaran tersebut selain sebagai alat untuk pengendalian juga sebagai alat untuk mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi. Dengan demikian, manajer perlu menyusun anggaran dengan baik karena anggaran merupakan gambaran perencanaan seluruh aktivitas operasional perusahaan. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran, dimana setiap manajer dalam organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Penetapan sasaran dipandang

4 sebagai permasalahan yang kompleks, karena sering terjadi konflik antara kepentingan individu dengan kepentingan perusahaan. Agar sasaran dapat tercapai, manajer biasanya ikut berpartisipasi dalam perencanaan anggaran. Suatu organisasi tidak akan efektif bila anggaran tersebut tidak dapat mengakomodasi semua kepentingan departemen yang terkait dalam pelaksanaannya, untuk itu penganggaran partisipasi digunakan untuk menumbuhkan sense of belonging setiap pelaksana anggaran. Oleh karena itu, partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mempengaruhi kinerja. Proses penyusunan anggaran juga merupakan kegiatan penting dalam melibatkan berbagai pihak baik manajemen tingkat atas (top level management) maupun manajemen tingkat bawah (lower level management) yang akan memainkan peran penting dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari penganggaran partisipasi. Variabel partisipasi diambil sebagai titik tolak untuk menjalankan hubungan antara variabel lain yang terkait. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja individu baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok. Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik yaitu kondisi-kondisi

5 yang sebenarnya sangat melekat dengan sistem manajerial perusahaan. Kinerja seorang individu akan baik, jika individu mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan, Endro Winarno (2006) meneliti analisis pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan keadilan prosedural sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa partisipasi anggaran akan menguatkan kinerja manajerial dan kepasan kerja. Pada saat partisipasi anggaran berinteraksi dengan keadilan prosedural sebagai variabel moderating, maka pengaruhnya menjadi akan semakin kuat dan signifikan. Sehingga keadilan prosedural sebagai variabel moderating menguatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Dalam penelitian Deliana (2004) tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan gaya kepemimpinan dan persepsi ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderator. Menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja, gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja, persepsi ketidakpastian lingkungan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Penelitian R.A. Supriyono (2005) pengaruh komitmen organisasi, keinginan sosial, dan asimetri informasi terhadap hubungan antara partisipasi

6 penganggaran dengan kinerja manajer, menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran, komitmen organisasi, keinginan sosial, dan asimetri informasi mempunyai pengaruh positif dan secara statistik signifikan dengan kinerja manajer. R.A. Supriyono (2006) dalam penelitiannya tentang pengaruh usia, keinginan sosial, kecukupan anggaran, dan partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajer di indonesia, menyimpulkan bahwa; 1) usia mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan terhadap kinerja manajer, 2) usia mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan terhadap keinginan sosial, 3) keinginan sosial mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan terhadap kecukupan anggaran, 4) kecukupan anggaran mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan terhadap partisipasi penganggaran, 5) usia, keinginan sosial, kecukupan anggaran, dan partisipasi penganggaran secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan terhadap kinerja manajer, dan 6) keinginan sosial, kecukupan anggaran, dan partisipasi penganggaran merupakan variabel perantara parsial pengaruh usia terhadap kinerja manajer. Usia, keinginan sosial dan partisipasi anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan keefektifan organisasi melalui peningkatan kinerja manajerial. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis mengambil judul Pengaruh Usia, Keinginan Sosial Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajer Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Karanganyar.

7 B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh usia terhadap kinerja manajerial? 2. Adakah pengaruh keinginan sosial terhadap kinerja manajerial? 3. Adakah pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial? 4. Adakah pengaruh usia, keinginan sosial, dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh usia terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk mengetahui pengaruh keinginan sosial terhadap kinerja manajerial. 3. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. 4. Untuk mengetahui pengaruh usia, keinginan sosial, dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk menambah perbendaharaan ilmu yang ada kaitannya dengan masalah usia, keinginan sosial, partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. 2. Untuk melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan realitas ketika suatu saat terjun ke lapangan pekerjaan nantinya.

8 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, bila ingin mengadakan penelitian pada masalah yang sama. E. Sistematika Skripsi Adapun sistematika penulisan skripsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. Bab II Landasan teori. Pada bab ini diuraikan teori yang relevan tentang usia, keinginan sosial, partisipasi anggaran, kinerja manajer, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Bab III Metode penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian, penentuan obyek penelitian yang terdiri atas populasi, sampel, sampling, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, uji instrumen dan teknik analisis data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, penyajian data, analisis data, dan pengujian hipotesis. Bab V Kesimpulan dan saran. Dalam bab ini berupa sajian kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian.