BAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN TINGKAT OKUPANSI ANGKUTAN TAKSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selamat, aman, nyaman, dan terjangkau. perkotaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu choice dan captive.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENENTUAN TARIF PENUMPANG ANGKUTAN BUS KECIL. ( Studi Kasus Trayek Medan-Tarutung ) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. DAMRI rute bandara Soekarno Hatta _ Bogor, dibuat bagan alir sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA SUPPLY DAN DEMAND ANGKUTAN TAKSI DI KOTA MEDAN BERDASARKAN TINGKAT OKUPANSI DAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menetukan tariff

ANALISA KARAKTERISTIK MODA TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM RUTE MANADO TOMOHON DENGAN METODE ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK)

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Peraturan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor. angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum terdiri atas:

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANGKUTAN KOTA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA 26 MEI 2008

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 89 TAHUN 2002 TENTANG

Analisa Biaya Operasional Kendaraan Angkutan Penumpang Roda Dua di Waena Kota Jayapura

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM TRAYEK PAAL DUA POLITEKNIK DI KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI UMUR GUNA KENDARAAN ANGKUTAN UMUM ABSTRAK

KAJIAN JASA TRAVEL JURUSAN PALANGKARAYA-SAMPIT DITINJAU DARI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENUMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan bangsa terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

penumpang yang dilakukan system sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan

BAB II STUDI LITERATUR. demand. Pada demand yang kecil lebih optimal menggunakan angkutan

Grafik jumlah penumpang TransJakarta rata-rata perhari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PENETAPAN TARIF TAKSI DI KOTA PADANG

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENENTUAN TARIF STANDAR ANGUTAN KOTA DI KABUPATEN BANYUWANGI. Rahayuningsih ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGOPERASIAN ANGKUTAN SEKOLAH DI KOTA DENPASAR (STUDI KASUS SEKOLAH RAJ YAMUNA) (030T)

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

STUDI TARIF ANGKUTAN BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD ANTAPANI BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMBAYAR, KEINGINAN MEMBAYAR DAN BIAYA OPERASI KENDARAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada hari senin tanggal 10 November

OPTIMASI JUMLAH ARMADA ANGKUTAN UMUM DENGAN METODA PERTUKARAN TRAYEK: STUDI KASUS DI WILAYAH DKI-JAKARTA 1

BIAYA POKOK ANGKUTAN BUS TRANS JOGJA PASCA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (241T)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 10 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Nindyo Cahyo Kresnanto

Addendum Dokumen Pengadaan

KAJIAN KELAYAKAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI PURWOKERTO

BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP)

POTENSI PENERAPAN ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN TANPA BAYAR DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

ANALISA KELAYAKAN TARIF ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA MANADO (STUDI KASUS : TRAYEK PUSAT KOTA 45 MALALAYANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu. Manusia selalu berusaha

Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan, Kenaikan Tarif, Kenaikan Harga BBM, 2015

berakhir di Terminal Giwangan. Dalam penelitian ini rute yang dilalui keduanya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Perkembangan transportasi pada saat ini sangat pesat. Hal ini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu obyek. Objek yang dipindahkan mencakup benda tak bernyawa seperti sumber daya alam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 ( ) ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sarana transportasi umum merupakan sarana transportasi yang di gunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Fransiska Nathalia Marganda Libertina,

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DI PULAU TAGULANDANG

SENSITIVITAS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) TERHADAP TARIF ANGKUTAN UMUM KOTA BOGOR

STUDI PENENTUAN TARIF PENUMPANG ANGKUTAN BUS SEDANG (Studi Kasus Trayek Lhokseumawe-Bireuen)

RICO MARK SIMAMORA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Propinsi Kalimantan Barat baik dalam jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendahuluan, berkaitan dengan penilaian kinerja finansial taksi.

ANALISA BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA DALAM PROPINSI RUTE PALU - POSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan akan transportasi timbul dari kebutuhan manusia. Transportasi

Penentuan Umur Ekonomis Truk Trailer Berdasarkan Biaya Tahunan Rata-rata di PT Richie Persada Logistindo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi Ek Tr T ansport r a ansport si a AY 11

LAMPIRAN 1. Baru Kredit, suku bunga %/Thn Bekas Leasing, suku bunga %/Thn Lainnya, sebutkan!

ANALISA TARIF ANGKUTAN UMUM TRAYEK ANTAR TERMINAL SIMALINGKAR PANCING MEDAN TUGAS AKHIR

ANALISIS TARIF ANGKUTAN PEDESAAN BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BABIII LANDASAN TEORI

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang atau barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan tujuan

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MANADO (Studi Kasus : Paal Dua Politeknik)

BAB II DASAR TEORI. Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN JENIS MINIBUS BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN SOLAR

USU Medan Kata Kunci :Tarif, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN TINGKAT OKUPANSI ANGKUTAN TAKSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

KAJIAN TARIF ANGKUTAN ANTAR JEMPUT SEKOLAH DI YOGYAKARTA: STUDI KASUS TK/SD BUDI MULIA II, TK/SD SYUHADA, SD UNGARAN, DAN SD SERAYU

PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM (BUS) ANTARKOTA (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM BUS TRAYEK BITUNG-MANADO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transportasi yang menghubungkan kota Magelang dengan sebagian wilayah

EVALUASI TARIF DAN MUTU PELAYANAN ANGKUTAN ANTAR PROVINSI (Studi Kasus: Angkutan Minibus Jurusan Puruk Cahu Banjarmasin)

CONTOH 1 : PERMOHONAN IZIN USAHA ANGKUTAN

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Okupansi Okupansi merupakan perbandingan prosentase antara panjang perjalanan taksi isi penumpang dengan total panjang taksi berpenumpang maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat okupansi adalah : JarakPerjalananIsiPenumpang LF x100%...(3.1) PanjangPerjalananPerHari Biaya jelajah taksi hampir konstan baik ada tarikan maupun tidak ada, sedangkan ongkos (cost) harus bisa digunakan untuk menutup semua biaya. P1 adalah tarif minimum dan P2 adalah tarif maksimum, P3 adalah tarif taksi ideal seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1. Kendala yang dihadapi adalah konsumen tidak selalu bertepatan dengan taksi yang kosong maka perlu adanya kelebihan penyediaan diatas demand total. 13

14 Gambar 3.1. Kurva Iso Revenue (Sumber : Tamin, 1997) Kurva supply tidak supply yang sebenarnya, bahkan pada perpotongan dengan demand (Q3) belum berarti demand telah terpenuhi karena tidak pasti bertemunya taksi kosong dengan pengguna. Jika akan memenuhi keduanya harus tepat atau pasti, jadi akan dipenuhi diatas titik pertemuan (P0). Dengan harga yang lebih tinggi rasio antara jumlah tarikan yang dibutuhkan akan jumlah layanan yang disediakan akan membentuk race of occupancy, jadi harga akan layak jika berada antara P0 P2. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.1905/KP.801/DRJD/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Penghargaan Wahana Tata Nugraha, hubungan tingkat okupansi suatu angkutan terhadap kondisi pelayanan angkutan seperti tabel berikut.

15 Tabel 3.1. Hubungan Tingkat Okupansi Terhadap Kondisi Pelayanan Angkutan. Tingkat Okupansi (%) Kondisi Pelayanan 100 Sangat baik 80 Baik 60 Sedang 40 Kurang 20 Sangat kurang 0 Tidak ada (Sumber : Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 2010) 3.2. Biaya Operasi Kendaraan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) merupakan biaya yang penting. Perbaikan atau peningkatan mutu prasarana dan sarana transportasi kebanyakan bertujuan mengurangi biaya ini. Biaya Operasi Kendaraan (BOK) meliputi penggunaan bahan bakar, pelumas, biaya penggantian (misalnya ban), biaya perawatan kendaraan, dan upah atau gaji supir (Tamin, 2008). Komponen Biaya Operasi Kendaraan terbagi menjadi tiga kelompok utama (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2002). 3.2.1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Yaitu biaya yang tidak berubah (tetap) walaupun terjadi perubahan pada produksi jasa sampai ketingkat tertentu. Berikut merupakan komponen dari biaya tetap. 1. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan nilai kendaraan karena berkurangnya umur ekonomis. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan rumus.

16 Biaya Penyusutan = H arg akendaraan Nilai Re sidu...(3.2) KmTempuhPerTahun MasaSusut Dengan residu 20 % dari harga kendaraan 2. Biaya Bunga Modal Para pengusaha angkutan antar kota dalam propinsi sebagian besar memilih sistem pemilikan kendaraan dalam sistem kredit beserta bunga yang harus dilunasi dalam jangka waktu tertentu. Pembayaran kredit ini dilakukan dengan cara membayar dengan jumlah tertentu dan tetap setiap tahun, yang terdiri dari pembayaran kembali baik bunga maupun pinjaman pokok sekaligus. Untuk menghitung pembayaran kembali biaya modal kendaraan digunakan rumus. Biaya Bunga Modal = n 1 xh arg akendaraanxtingkatbunga / Tahun 2.(3.3) MasaPenyusu tan n = masa pinjaman (tahun) 3. Biaya Pajak Kendaraan Bermotor (STNK) Perpanjangan STNK dilakukan setiap 5 tahun sekali, tetapi pembayaran pajak kendaraan dilakukan setiap tahun dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Biaya STNK = 0,5HK (3.4)

17 HK = Harga Kendaraan 4. Biaya Kir Bus Kir kendaraan dilakukan minimal sekali setiap enam bulan dan biayanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Biaya Kir Bus = BiayaKirPerTahunPerUnit.(3.5) 5. Biaya Asuransi Kendaraan Asuransi kendaraan pada umumnya hanya dilakukan oleh perusahaan yang membeli kendaraan secara kredit bank. Namun, asuransi kendaraan perlu diperhitungan sebagai pengamanan dalam menghadapi resiko. Biaya Asuransi Kendaraan = 25%xHK...(3.6) HK = Harga Kendaraan 6. Biaya Suku Cadang Biaya suku cadang adalah biaya yang dikeluarkan untuk pergantian suku cadang dihitung berdasarkan jarak tempuh

18 kendaraan dalam kilometer, walaupun ada yang dengan menghitung bulan. 3.2.2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan beroperasi. Komponen biaya yang termasuk ke dalam biaya tidak tetap yaitu: 1. Biaya Awak Bus Berikut merupakan biaya awak bus. a. Susunan awak kendaraan (Supir dan kondektur). b. Gaji dan tunjangan. Biaya Awak Bus = BiayaAwakPerTahun..(3.7) 2. Biaya Bahan Bakar minyak (BBM) Penggunaan Bahan Bakar Minyak secara umum tergantung dari jenis kendaraan dan kapasitas kendaraan. Biaya tersebut diperoleh dari: Biaya BBM = BiayaBBMPe rbusperhari (3.8)

19 3. Biaya Ban Biaya ban adalah biaya untuk membeli ban baru atau biaya vulkanisir jika ban masih dalam kondisi layak. Umur layan ban dipengaruhi oleh beban yang dibawa, posisi pada kendaraan, sifat pengemudi dan kondisi jalan (Tamin, 2008). Biaya Ban = BiayaBanPe rbus DayaTahanBanxKapasitasAngkut.(3.9) 4. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan kendaraan. Biaya perawatan dipengaruhi oleh ciri jalan, terutama kondisi permukaan jalan (Tamin, 2008). 5. Biaya Retribusi Terminal Biaya retribusi terminal per unit diperhitungkan per hari atau per bulan. Biaya Retribusi = RetribusiPerHariPerBus (3.10) SeatKmPerHari 3.2.3. Biaya Overhead Biaya overhead dapat diketahui melalui 2 cara. a. Menghitung 20-25% dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap b. Menghitung biaya overhead secara terperinci yaitu menghitung biaya overhead yang perlu terus dipantau secara berkala oleh pemilik kendaraan. Biaya Overhead = (Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap) x (20-25%) (3.11)