BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER II

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DENGAN LATIHAN GERAK DASARTARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEMBINA MANNA BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAUD MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL AYAM DAN MUSANG DI PAUD BHAKTI LUHUR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER I. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan Tuhan unik :

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009) Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER II. LATAR BELAKANG Pekerjaan penting untuk mendapatkan penghasilan memenuhi kebutuhan seharihari.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

SILABUS TEMATIK KELAS I

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B PAUD Anggrek Desa Tanjung Beringin Kecamatan Air Nipis Manna

SILABUS KELAS: I (satu)

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini apabila dalam. pembelajaran tingkat keberhasilan anak mencapai 75 %

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI METODE BERMAIN CONGKLAK DI KELOMPOK B4 TK KEMALA BHAYANGKARI

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

4-5. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAGAIMANA MELEJITKAN 10 POTENSI KECERDASAN ANAK?

Tema 4 : Keluargaku Subtema 1 : Anggota Keluargaku

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B PAUD Dahlia Desa Kaban Jati Kecamatan Ulu Manna Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

SILABUS TEMATIK KELAS II : Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan : Aturan Keselamatan di Rumah Alokasi Sumber.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I. penting dalam melanjutkan kehidupan manusia. Kita tentunya berharap, anakanak

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjumlah 18 orang yang. indikator pada siklus I adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK RA YKUI BABAKSARI DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

Menghormati Orang Lain

Pengembangan Aspek Motorik Melalui Aktivitas Ritmik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Propinsi Bengkulu, merupakan salah satu propinsi di Indonesia, yang sebagian wilayahnya berada di daerah pesisir dan laut, dan secara Geografis Propinsi Bengkulu Terletak pada 101 0 01-103 0 46 Bujur Timur serta 2 0 16 dan 5 0 31 Lintang Selatan yang terdiri dari 9 kabupaten dan 1 kota. Sedangkan Kabupaten Seluma secara Geografis terletak di Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan yang berada pada Koordinat garis lintang dan bujur, yaitu 03 49 55,66 LS 04 21 40,22 LS dan 101 17 27,57 BT 102 59 40,54 BT. Dengan batas-batas Wilayah adalah : 1. Sebelah Utara dengan Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan 3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia (Kabupaten Seluma Dalam Angka 2008). Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bhakti Luhur Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma provinsi Bengkulu. PAUD ini berada didekat SDN 22 Seluma. Etnis atau suku-suku yang ada di Desa Sido Luhur mayoritas adalah suku jawa. Mata pencaharian penduduk di Desa Sido Luhur beragam, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh/swasta (65%), dan mata pencaharian lain yaitu pegawai negeri (8%), pedagang 46

(15%), pengusaha (2%), pensiunan (5%), dan lain-lain (5%) (Profil Desa Sido Luhur 2012). B. Hasil Penelitian 1. Profil Informan/Responden Dalam penelitian ini yang menjadi informan atau responden adalah Pengelola PAUD Bhakti Luhur dan Tutor PAUD PAUD Bhakti Luhur. Berdasarkan sifat penelitian kualitatif, bahwa representasi responden bukan berdasarkan jumlah informan, tetapi berdasarkan kualitas informasi yang diperoleh dari responden penelitian. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai responden dalam penelitian ini, yaitu : a. Pengelola PAUD Bhakti Luhur Berkaitan dengan Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Trasdisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur, peneliti melakukan wawancara dengan Pengelola PAUD Bhakti Luhur. Peneliti menanyakan : 1) Bagaimanakah penerapan permainan tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur ini? 2) Apakah dalam proses penerapan permainan tradisional ayam dan musang tidak menggunakan prosedur standar penilaian yang 47

sudah baku, untuk melihat pengembangan 9 aspek kecerdasan anak? 3) Apakan anda tahu atau pernah dengar bahwa permainan tradisional memiliki standar penilaian yang baku yang dapat meningkatkan 9 aspek kecerdasan anak? Berikut hasil wawancara dengan pak Suprianto selaku pengelola PAUD Bhakti Luhur : ya gitulah mas, permainan tersebut sering dilaksanakan disini, hampir setiap hari, terutama pada hari jumat pagi,karena setiap jumat proses belajar anak-anak diluar kelas. tidak mas, kami mana paham dengan standar yang begituan, kami sering melaksanakan permainan-permainan tradisional tersebut dikarenakan minimnya fasilitas PAUD kami mas, supaya anak-anak senang, makanya kami menerapkan berbagai permainan tersebut. tidak dan memang belum pernah dengar mas tentang standar yang seperti itu, kami sering melaksanakan permainan-permainan seperti ini ya karena minimnya fasilitas permainan disini, kalau fasilitas permainan disini lengkap, mungkin kami akan jarang sekali menerapkan permainan-permainan ini mas. b. Tutor PAUD Bhakti Luhur Pertanyaan yang sama juga peneliti ajukan kepada ibu Sugiarti selaku Tutor PAUD Bhakti Luhur, berikut pemaparannya : 48

ya sering dilaksanakan disini mas, apalagi kalau hari jumat pagi, karena setiap jumat anak-anak bermain diluar kelas, supaya mereka tetap bersemangat. tidak, kami tidak menggunakan standar seperti itu, kami hanya melaksanakan permainan-permainan itu agar anak-anak tetap semangat. Belum pernah dengar mas tentang standar yang seperti itu, kami sering melaksanakan permainan-permainan tradisional ini karena fasilitas permainan disini kurang, saya baru dengar sekaranglah kalau ada standar seperti itu. 2. Temuan dilapangan Dalam penelitian ini akan disampaikan hasil penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi permainn tradisional ayam dan musang di PAUD Bhkti Luhur. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melihat langsung ke lokasi penelitian yaitu di PAUD Bhakti Luhur Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif (Qualitative Research). yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran, orang secara individual maupun kelompok 49

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung kelapangan tentang Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur. Temuan penelitian disesuaikan dengan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari hasil pengamatan peneliti dilapangan bahwa Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur adalah sebagai berikut : a. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran permainan tradisional ayam dan musang di PAUD Bhakti Luhur ternyata mereka tidak menggunakan standar penilaian yang baku seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri. b. Pengelola dan tutor PAUD Bhakti Luhur tidak mengetahui tentang adanya standar penilaian yang baku terhadap penerapan permainan tradisional seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri. 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur. Tujuan dari analisis atau pembahasan terhadap suatu data adalah untuk merumuskan konsep dan teori-teori baru sebagai temuan penelitian (Glasser dan Straus dalam http://www.infoskripsi.com). Setelah penelitian dirumuskan dan dilaksanakan diperoleh hasil yang selanjutnya dilakukan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, pembahasan penelitian berhubungan dengan Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur yang merupakan studi kualitatif pada permainan tradisional ayam dan musang. Makna dari pembahasan penelitian tersebut akan dirumuskan dalam bentuk teori-teori yang telah didukung data hasil penelitian. Hal ini sejalan dengan Best (1982) yang menyatakan bahwa suatu teori berisi penggambaran hubungan sebab akibat antara variabel-variabel dan teori diperoleh melalui penelitian murni. Teori-teori tersebut menurut Mantja (1994) merupakan suatu konsep atau teori yang telah dikonfirmasikan dengan teori yang sudah ada. Teori-teori ini bersifat mendukung, memperluas atau bertentangan dengan teori-teori yang sudah ada. Moleong (2004:6) menambahkan bahwa teori yang dihasilkan dari penelitian kualitatif bisa merupakan teori-teori baru yang berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Jadi penyusunan teori pada penelitian kualitatif berasal dari 51

bawah ke atas, dari banyaknya data yang dikumpulkan dan saling berhubungan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti, maka ditemukan bagaimana Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur. a. Pengelola dan Tutor PAUD Bhakti Luhur Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Pengelola dan Tutor PAUD Bhakti Luhur, didapati bahwa Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur tidak menggunakan standar penilaian yang baku seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP- PLSP) Regional II Jaya Giri, sehingga tidak dapat meengukur tingkat perkembangan : 1) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Moral dan nilai-nilai agama pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 2) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan sosialemosional pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 3) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan bahasa pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 52

4) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Kognitif pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 5) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan fisik pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 6) Aspek pengembangan dan indikator kemampuan seni pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. Bukan hanya itu, bahkan mereka tidak tahu dan belum pernah mendengar tentang standar penilaian yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri, dimana standar Penilaian tersebut dapat digunakan untuk melihat tingkat perkembangan kecerdasan anak. b. Temuan dilapangan Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan dilapangan peneliti bahwa Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur tidak menggunakan standar penilaian yang baku yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri, mereka hanya melaksanakan permainannya saja tanpa ada penilaian-penilaian tertentu. Permainan tersebut dilaksanakan hanya untuk membuat anak-anak tetap bersemangat tanpa ada tindakan lebih lanjut seperti 53

melakukan penilaian-penilain tertentu yang dapat melihat tingkat perkembangan kecerdasan anak. 2. Solusi dan pemecahan masalah Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia dini yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan 9 aspek kecerdasan anak, yaitu : kecerdasan lingiustik, logika matematik, visual spasial, musikal, kinestik, naturlis, interpersonal, intrapersonal, dan spiritual dengan menggunakan strtegi belajaran sambil bermain, berpusat pada anak dan kebermaknaan (Gardner dalam Asep Suratman, 2008: 1). Permainan tradisional bagi anak usia dini banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan 9 Kecerdasan (kemampuan) anak. Nilai-nilai pendidikan dalam permainan tradisional tersebut terkandung dalam permainan, gerak, maupun syair lagu maupun tembangnya ( Asep Suratman, 2008: 2 ). Sebagaimana yang dinyatakan oleh Dharmamulya (1991:54 dalam Asep Suratman), bahwa permainan tradisional anak mengandung unsur rasa senang, dimana rasa senang dapat mewujudkan suatu kesempatan yang baik menuju kemajuan. Di sisi lain dikatakan bahwa masa terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat tergantung pada masa kecilnya. Permainan tradisional ayam dan musang merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak usia dini 3-6 tahun dengan jumlah 5-20 orang yang dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun 54

perempuan. Permainan tradisional ini menggambarkan permainan yang meniru seperti seekor ayam yang sedang dikejar-kejar oleh musang. Permainan tradisional ini pada dasarnya cukup efektif sebagai media belajar bagi anak usia dini untuk membantu perkembangan kecerdasan gerak atau kinestetik, karena permainan ini anak dituntut untuk selalu aktif dan cekatan dalam gerak sehingga jangan sampai dapat oleh lawan. Permainan tradisional ini sangat cocok untuk diterapkan pada lembaga PAUD atau sejenis yang dapat dimainkan oleh anak usia dini ( Asep Suratman, 2008: Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional). Berdasarkan hal di atas, permainan tradisional anak sangat tepat untuk dijadikan sebagai wahana pembelajaran, baik untuk pembelajaran mental, spiritual maupun sosial anak. Permainan tradisional selain dapat menyenangkan hati anak, gerakan dan aturan yang terdapat di dalamnya juga dapat melatih kesatriaan (sportifitas), kerja sama (solidaritas), keuletan dan ketekunan, kedisiplinan, etika, kejujuran, kemandirian dan kepercayaan diri. Sebagai contoh permainan ayam dan musang yang dapat membantu perkembangan aspek kinestetik pada anak usia dini. Dengan demikian, secara tidak langsung permainan tradisional dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam membantu mengembangkan aspek kecerdasan sehingga akan memudahkan mereka dalam membentuk kepribadian seorang anak. Dalam proses Penerapan Permainan Tradisional Ayam Dan Musang di PAUD Bhakti Luhur hendaknya menggunakan standar 55

penilaian yang telah disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri, yang mana dengan menggunakan standar penilaian ini dapat melihat tingkat perkembangan kecerdasan anak dari berbagai aspek, seperti : a. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Moral dan nilainilai agama pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. b. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan sosial-emosional pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. c. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan bahasa pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. d. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Kognitif pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. e. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan fisik pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. f. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan seni pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 56

Berikut adalah bentuk standar penilaian yang telah disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri : No Aspek Pengembangan 1 Moral dan Nilainilai Agama Uraian yang diteliti Nilai Angka 1. Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang dilakukan dengan sikap berdoa. 2. Menyayangi orang tua, teman, orang dewasa dan yang ada disekelilingnya. 3. Salalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu. 4. Mengucapkan salam. 5. Mengucapkan kata-kata santun (maaf, tolong ) 6. Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak. 7. Membantu pekerjaan orang lain (teman, oraang dewasa) 8. Menolong teman dan orang dewasa. 2 Sosial-Emoional 1. Tidak menganggu teman dengan sengaja. 2. Bermain bersama dan bergantian menggunakan alat mainan 3. Dapat memilih mainan sendiri. 4. Menunjukan ekspresi wajar saat tenang, sedih, marah takut dsb. 5. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik. 6. Tertib menggunakan alat, benda sesuai dengan fungsinya. 7. Mengembalikan alat, benda pada tempatnya semula. 8. Sabar menunggu giliran dan terbiasa antri. 9. Mengerti aturan main dalam bermain bersama. 10. Mengerti akibat jika melakukan 57

kesalahan / melanggar aturan. 11. Memiliki kebisaan teratur. 12. Bisa memimpin kelompok kecil (2-5 anak) 13. Dapat memecahkan masalah sederhana. 14. Mengetahui hak dan kewajiban. 3 Bahasa 1. Membedakan berbagai jenis suara (binatang, manusia, bunyi-bunyian barang yang dipukul ) 2. Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks ( minimal 6 kata ) 3. Mengerti dan dapat melaksanakan lebih dari 3 perintah. 4. Memperkaya kosa kata yang diperlukan seperti ; kata benda, kata kerja, kata sifat, keterangan. 5. Dapat mengenal dan menyebutkan bentuk-bentuk simbol sederhana seperti ; lurus, lengkung, silang. 6. Mengajukan dan menjawab petanyaan denagan kalimat kompleks. 7. Menyebutkan nama benda dan fungsi beserta sifatnya. 8. Memecahkan masalah dengan diaolog ( sebab-akibat ) 4 Kognitif 1. Mengelompokan nama benda yang sama dan sejenis. 2. Menyebutkan semua benda yang ada disekitar sesuai dengan kemampuannya. 3. Membedakan besar kecil, panjang pendek, berat ringan. 4. Menyebutkan dan menguasai konsep bilangan 1-10. 5. Mengelompokan, membilang bentuk dan warna yang sama. 5 Fisik 1. Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, 58

kesamping, diata satu garis) 2. Menendang, menangkap, dan melempar bola dengan jarak -4 meter. 3. Melompat dengan satu atau dua kaki secara variasi. 4. Menuang biji-bijian, air tanpa tumpah. 5. Membuat lingkaran berbagai ukuran. 6 Seni 1. Menyanyikan lagu pendek sesuai irama. 2. Memainkan alat musik. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dengan tidak mengunakannya standar penilaian seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri yang dapat melihat tingkat perkembangan aspek pengembangan dan indikator kemampuan Moral dan nilai-nilai agama, aspek pengembangan dan indikator kemampuan sosial-emosional, aspek pengembangan dan indikator kemampuan bahasa, aspek pengembangan dan indikator kemampuan Kognitif, aspek pengembangan dan indikator kemampuan fisik, dan aspek pengembangan dan indikator kemampuan seni pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang, maka peneliti menyimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur belum atau tidak menggunakan prosedur penilaian yang baku seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri. 60

B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan masukan agar Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam dan Musang di PAUD Bhakti Luhur idealnaya menggunakan standar penilaian yang baku seperti yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri, agar dapat melakukan penilaian terhadap tingkat perkembangan kecerdasan anak berdasarkan : 1. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Moral dan nilainilai agama pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 2. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan sosial-emosional pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 3. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan bahasa pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 4. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan Kognitif pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 61

5. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan fisik pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 6. Aspek pengembangan dan indikator kemampuan seni pada penerapan model pembelajaran PAUD melalui permainan tradisional ayam dan musang. 62

DAFTAR PUSTAKA Bodgan Robert 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian. Surabaya : usaha nasional. Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Faisal, Sanapiah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. Jakarta: Dirjen DIKTI dan Direktorat Pembinaan PTK dan Kependidikan Perguruan Tinggi Moleong L.J. 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Nurkancana Wayan, Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Ricardo, Rony Daniel. 2007. Perlindungan Anak Dari Tindak Kekerasan Fisik Dan Seksual Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Penerbit: Jakarta: Unika Atma Jaya 63

Siswanto, Igrea. 2008. Mendidik Anak Dengan Permainan Kreatif. Yogyakarta: CBA Indonesia Sudiyati, 2006. Implementasi Program PAUD yang Terintegrasi dengan POSPAUD untuk Meningkatkan Peran Aktif POSPAUD. Tesis, Manajemen Pendidikan UNIB. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALPABETA Bandung Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Suratman, Asep. 2008. Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional. Bengkulu: Depdiknas Ultari Nandini Putri. 2007. Evaluasi Pelaksanaan Panduan pengembangan Sosial Emosional Anak usia Dini. Skripsi Pendidikan luar Sekolah FKIP UNIB : Tidak Diterbitkan. UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika 64

L A M P I R A N PROSEDUR PENILAIAN YANG BAKU yang disusun dan dikembangkan oleh Balai Pengembangan 65

Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Regional II Jaya Giri No Aspek Pengembangan 1 Moral dan Nilai-nilai Agama 2 Sosial- Emoional Uraian yang diteliti Nilai Angka 9. Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang dilakukan dengan sikap berdoa. 10. Menyayangi orang tua, teman, orang dewasa dan yang ada disekelilingnya. 11. Salalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu. 12. Mengucapkan salam. 13. Mengucapkan kata-kata santun (maaf, tolong ) 14. Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak. 15. Membantu pekerjaan orang lain (teman, oraang dewasa) 16. Menolong teman dan orang dewasa. 15. Tidak menganggu teman dengan sengaja. 16. Bermain bersama dan bergantian menggunakan alat mainan 17. Dapat memilih mainan sendiri. 18. Menunjukan ekspresi wajar saat tenang, sedih, marah takut dsb. 19. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik. 20. Tertib menggunakan alat, benda sesuai dengan fungsinya. 21. Mengembalikan alat, benda pada tempatnya semula. 22. Sabar menunggu giliran dan terbiasa antri. 23. Mengerti aturan main dalam bermain bersama. 24. Mengerti akibat jika melakukan kesalahan / melanggar aturan. 25. Memiliki kebisaan teratur. 26. Bisa memimpin kelompok kecil 66

(2-5 anak) 27. Dapat memecahkan masalah sederhana. 28. Mengetahui hak dan kewajiban. 3 Bahasa 9. Membedakan berbagai jenis suara (binatang, manusia, bunyibunyian barang yang dipukul ) 10. Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks ( minimal 6 kata ) 11. Mengerti dan dapat melaksanakan lebih dari 3 perintah. 12. Memperkaya kosa kata yang diperlukan seperti ; kata benda, kata kerja, kata sifat, keterangan. 13. Dapat mengenal dan menyebutkan bentuk-bentuk simbol sederhana seperti ; lurus, lengkung, silang. 14. Mengajukan dan menjawab petanyaan denagan kalimat kompleks. 15. Menyebutkan nama benda dan fungsi beserta sifatnya. 16. Memecahkan masalah dengan diaolog ( sebab-akibat ) 4 Kognitif 6. Mengelompokan nama benda yang sama dan sejenis. 7. Menyebutkan semua benda yang ada disekitar sesuai dengan kemampuannya. 8. Membedakan besar kecil, panjang pendek, berat ringan. 9. Menyebutkan dan menguasai konsep bilangan 1-10. 10. Mengelompokan, membilang bentuk dan warna yang sama. 5 Fisik 6. Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, kesamping, diata satu garis) 7. Menendang, menangkap, dan melempar bola dengan jarak -4 meter. 8. Melompat dengan satu atau dua kaki secara variasi. 67

9. Menuang biji-bijian, air tanpa tumpah. 10. Membuat lingkaran berbagai ukuran. 6 Seni 3. Menyanyikan lagu pendek sesuai irama. 4. Memainkan alat musik. KETERANGAN Simbol Nilai 1 2 3 68

Permainan Tradisional Ayam dan Musang Yang Dilaksanakan Anak-Anak PAUD Bhakti Luhur 69

Permainan Tradisional Ayam dan Musang Yang Dilaksanakan Anak-Anak PAUD Bhakti Luhur 70

Permainan Tradisional Ayam dan Musang Yang Dilaksanakan Anak-Anak PAUD Bhakti Luhur 71

Kelelahan, setelah melaksanakan Permainan Tradisional Ayam dan Musang Foto Anak-anak di PAUD Bhakti Luhur 72

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DESA SIDO LUHUR KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA SURAT KETERANGAN NOMOR: / /V/2013 Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala PAUD Bhakti Luhur Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Propinsi Bengkulu, dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Agung Permadi NPM : A1J004009 Program Studi : Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Waktu Penelitian : 22 April s/d 22 Mei 2013 Telah melaksanakan penelitian pada Anak PAUD Bhakti Luhur Desa Sido Luhur Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Propinsi Bengkulu mengenai Penerapan Model Pembelajaran PAUD Melalui Permainan Tradisional Ayam Dan Musang Di Paud Bhakti Luhur. Demikianlah surat keterangan ini kami buat dengan sebanar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Sido Luhur, 28 Mei 2013 Kepala PAUD Bhakti Luhur Suprianto