BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

Judul Penelitian : Oleh. Hendra Fauzi

PEREMPUAN dan POLITIK. (Studi Kasus Perempuan dan Politik di Jemaat GKE Tewah Pada. Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kabupaten Gunung Mas)

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB III DATA RESPONDEN

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

BAB V PENUTUP. masyarakat yang diberikan pada kandidat-kandidat partai politik.

PERAN BAWASLU Oleh: Nasrullah

Template for Microsoft PowerPoint

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

V. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB IV PENUTUP. bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti yang diketahui persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AUDIT KEPATUHAN ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM NO

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

BAB I PENDAHULUAN. tradisionalnya. Tidak jarang tradisi serta kebudayaan dan kesenian yang

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

BAB I PENDAHULUAN. penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

Kecakapan Antarpersonal

Electoral Law. Electoral Process. Electoral Governance

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

MEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

DAFTAR INVENTARIS MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM DAN MASALAH KETERWAKILAN PEREMPUAN PDIP PPP PD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON ANGGOTA TIM SELEKSI BAWASLU PROVINSI PROVINSI.

BAB I PENDAHULUAN. mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN

UPAYA PARTAI POLITIK DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN PUBLIK

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

06ILMU. Komunikasi Pemasaran Politik. Product Development and Political Branding. Dr. Achmad Jamil M.Si KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

BAB 7 PENUTUP. dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan konsep sumber daya, maka peneliti dapat mendeskripsikan kesimpulan sebagai berikut : sumber daya yang menjadi faktor kekalahan dari caleg perempuan adalah informasi politik. Pada faktor ini, sumber daya informasi politik tidak dilakukan oleh ketiga caleg perempuan. Ketiga caleg perempuan memiliki persepsi mereka masing-masing dan menganggap bahwa modal yang mereka miliki sudah cukup dan dapat diandalkan. Sedangkan masyarakat menginginkan hal lain seperti caleg yang lebih dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, ketidakadaan informasi politik yang reabel menjadi salah satu faktor kegagalan caleg perempuan di Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2014. Konsep kedua yaitu sumber daya finansial yang membahas tentang sumber pendanaan yang didapat oleh caleg perempuan pada saat Pileg 2014 di Kabupaten Solok Selatan. dalam hal ini, ketiga caleg perempuan memiliki sumber pendanaan berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam bentuk atrinut didapat oleh caleg perempuan Yulisma dan Nurmailis. Namun faktor ini juga menjadi salah satu kelemahan caleg perempuan. Mengingat konstribusi sumber daya ini sangat penting sekali, karena setiap ruang gerak aktivitas politik

membutuhkan dana. Tiga caleg perempuan ini tidak mendapatkan dukungan finansial dari sumber lainnya. Ketiga, sumber daya manusia yang membahas bahwa manusia yang memiliki kredibilitas, integritas, kemampuan dan keahlian berpolitik yang tinggi amat diperlukan dalam persaingan politik. Tiga caleg perempuan ini, memilki kredibilitas, integritas, kemampuan baik itu dari segi pengalaman berorganisasi dan lainnya. Namun, disini kembali lagi kepada masalah hubungan kedekatan caleg perempuan dengan masyarakat yang mengakibatkan masyarakat meragukan sumber daya manusia yang dimiliki oleh caleg perempuan. Setidaknya, ketika caleg perempuan dekat dan berinteraksi langsung dengan masyarakat, masyarakat dapat mengetahui sumber daya apa saja yang dimiliki oleh caleg perempuan. Faktor yang keempat mengenai teknologi organisasi. Dalam pencalonan anggota legislatif, ketiga caaleg perempuan melakukan cara yang hampir sama yaitu menyebarkan atribut kampanye seperti baliho, pamflet, dan baju partai. Hal ini dianggap efektif dan efisien bagi ketiga caleg perempuan. Namun dari sisi lain masyarakat menginginkan kedekatan secara langsung dengan caleg agar dapat mengenal lebih dekat serta bisa menyampaikan aspirasi mereka. Faktor yang kelima mengenai perhatian dan dukungan publik. Pada Pileg 2014 di Kabupaten Solok Selatan, tiga caleg perempuan di atas memiliki ideologi dan produk politik yang ditawarkan kepada masyarakat berbeda-beda. Namun alam

penyampaian kepada masyarakat, tiga caleg perempuan ini tidak memanfaatkan peran media massa. Media massa dalam konsep ini menjadi cara yang efektif karena jangkauan dan cakupan yang luas. Di samping itu, caleg perempuan incumbent yang sudah memiliki dukungan publik harus bisa mempertahankan bahkan menambah suara di Pileg 2014. Begitu juga dengan caleg dua kali mengikuti pencalonan. Sedangkan bagi caleg perempuan pemula, perlu melakukan kedekatan yang intens dengan masyarakat agar dapat menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki seperti halnya ideologi ataupun produk politik, sehingga masyarakat akan tertarik dan ikut mendukung caleg pemula dalam mengikuti pileg. Melihat dari hasil temuan dan analisis peneliti dalam penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa sebab kegagalan dari caleg perempuan di Kabupaten Solok Selatan pada pileg tahun 2014 karena ketidakmampuan caleg perempuan dalam mengakumulasi sumber daya yang ada. Selain itu, kegagalan caleg perempuan dianggap wajar karena memang terlihat caleg perempuan tidak mempersiapkan diri mereka dengan baik dalam mengahadapi persaingan politik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemenangan seseorang khususnya caleg perempuan memang harus ada faktor penunjangnya. Seperti dalam penelitian terdahulu, dalam penelitian ini peneliti mendukung bahwasanya faktorfaktor yang dapat menunjang kemenangan caleg perempuan adalah figur atau citra yang dibentuk. Selain itu pendekatan diri kepada masyarakat pun juga menjadi hal penunjang. Namun, peneliti ingin menambahkan bahwa perlu adanya pengumpulan

sumber daya yang lain yang dapat menunjang kemenangan caleg perempuan. Pengakumulasian sumber daya yang dimaksud seperti sumber daya informasi politik, teknologi organisasi dan pemanfaatan media massa. 6.2 Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapakan dapat meneliti kegagalan caleg perempuan lainnya pada pemilu legislatif karena peneliti merasa penelitian ini perlu digali lebih dalam lagi. Penelitian ini masih membahas kegagalan caleg dari beberapa konsep, tidak menutup kemungkinan terdapat faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab kegagalan caleg perempuan. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para caleg perempuan beserta tim sukses. Caleg perempuan harus mampu mengakumulasi sumber daya yang ada. Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya yang menjadi penunjang caleg perempuan untuk dapat meraih kemenangan. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi calon anggota legislatif perempuan yang ingin mencalonkan diri pada pemilu legislatif agar dapat mempersiapkan diri lebih matang dan memiliki konsep. Masukan lainnya juga peneliti berikan kepada partai, yaitu agar kedepannya dapat merekrut calon-calon anggota legislatif perempuan yang berkompeten untuk dapat dijadikan anggota DPRD dan dapat dipersaingkan dalam pileg. Selain itu, partai politik diharapkan dapat memberikan pembekalan-pembekalan kepada para

caleg perempuan dalam mengahadapi persaingan politik melawan kompetitor yang ada.